Sementara itu, Pandu Heru Satrio, Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan, menyampaikan bahwa penghargaan ini sekaligus menjadi pengakuan pemerintah terhadap dampak nyata kerja-kerja kebaikan yang dilakukan secara kolaboratif. “Predikat Silver ini adalah validasi bahwa kerja-kerja kebaikan memang menghadirkan dampak yang berkelanjutan bagi masyarakat. Semoga kolaborasi ini terus terjaga, sehingga semakin banyak desa di Indonesia yang bisa berdaya dan mandiri,” ungkapnya.
Program Desa Berdaya Kopi Sinjai merupakan salah satu inisiatif unggulan yang menyinergikan potensi lokal dengan penguatan kapasitas masyarakat. Fokus utamanya adalah pengembangan ekonomi kopi Arabika khas Sinjai, peningkatan keterampilan petani, penguatan kelembagaan kelompok tani, hingga pengembangan akses pasar yang lebih luas.
Tak hanya berhenti pada aspek ekonomi, program ini juga mengintegrasikan dimensi sosial dan lingkungan, mulai dari edukasi generasi muda, penguatan peran perempuan, hingga penerapan praktik ramah lingkungan dalam pengolahan kopi. Dengan demikian, kebermanfaatannya tidak hanya dirasakan secara ekonomi, tetapi juga dalam bentuk kesejahteraan sosial dan keberlanjutan ekosistem desa.
Pencapaian Desa Berdaya Kopi Sinjai menjadi inspirasi bagi banyak pihak bahwa keberhasilan pembangunan desa membutuhkan kolaborasi multipihak: pemerintah, perusahaan, lembaga sosial, dan tentu saja masyarakat sebagai aktor utama.
“Penghargaan Silver ini bukan hanya untuk PLN dan Dompet Dhuafa, melainkan juga untuk seluruh masyarakat Desa Arabika yang telah bersama-sama bekerja keras. Semoga ini menjadi inspirasi untuk terus memperkuat desa-desa lain di Indonesia agar lebih berdaya, mandiri, dan berkelanjutan,” tambah Hary Subagyo.
