Derita Warga Apartemen Jakbar yang Terpapar Pembakaran Sampah Liar Setiap Hari Megapolitan 30 Mei 2025

Derita Warga Apartemen Jakbar yang Terpapar Pembakaran Sampah Liar Setiap Hari
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        30 Mei 2025

Derita Warga Apartemen Jakbar yang Terpapar Pembakaran Sampah Liar Setiap Hari
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –

Warga apartemen
menderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA akibat menghirup asap dan bau menyengat dari pembakaran
sampah
ilegal di Cengkareng Timur, Jakarta Barat
Sejumlah warga mengaku resah dengan aktivitas pembakaran sampah tersebut. 
Kondisi udara yang tercemar dan gangguan kesehatan sudah berulang kali dilaporkan kepada pemerintah.
Salah satu warga 
warga apartemen
, Hendrika (30) mengatakan sampah selalu dibakar setiap hari. Pembakaran sampah terjadi di lahan kosong belakang apartemen.
“Jadi inilah yang kami hirup sehari-hari. Ya mungkin kalau dari pihak mereka, mungkin enggak begitu berasa kali ya, karena mereka di bawah. Kalau apartemen kan di atas, pasti asap itu udah pasti kebawa ke atas,” kata Hendrika kepada Kompas.com, Rabu (28/5/2025).
Hendrika mengatakan bahwa pembakaran biasanya dilakukan pagi dan sore hari.
Ia merasa terganggu karena bau asap sering tercium hingga ke dalam ruangannya meski jendela sudah ditutup rapat.
“Kadang bakar pas subuh, kadang maghrib. Kita tungguin dari pagi, mereka enggak bakar,” ujarnya.
Pengelola apartemen mengaku sudah mencoba menegur pembakar sampah. Namun, teguran tersebut tidak membuahkan hasil.
Aktivitas pembakaran sampah tetap terus berlangsung hingga saat ini.
“Iya sebenarnya tuh udah beberapa kali (menegur), dari kita, dari kelurahan juga cuman ya ngeyel-ngeyel juga,” kata pengelola apartemen, Hari Raharjo, Rabu.
“Sudah (ditegur), bahkan dibawa ke rapat-rapat itu,” ujarnya.
Menurut Hari, pelaku pembakaran sampah diketahui penduduk asli wilayah tersebut yang dikenal sebagai tokoh setempat. 
Hendrika bahkan mengaku pembakaran sampah membuat dirinya mengalami gangguan pernapasan.
“Jujur aja ya, sesak sih napas. Itu saya sampai, jujur ini kan kadang saya nge-gym ya. Saya kan memang mulai jaga kesehatan ya. Di tempat gym aja itu gimana sih, lagi pengap kan, tiba-tiba nyium bau asap kan makin sesek juga,” terangnya.
Ia menuturkan, dirinya sempat dua kali terkena ISPA. Ia menduga bahwa penyakitnya disebabkan asap sampah yang hampir setiap hari masuk ke unitnya.
“Makin mudah gitu (ISPA kambuh), makin sensitif,” tambahnya.
Hendrika berharap pemerintah kota dan instansi terkait segera mengambil langkah tegas untuk menghentikan
pembakaran sampah ilegal
yang sudah lama meresahkan.
“Dan sebenarnya dampak dari udara, terus dari debu, nah itu nempel semua di bangunan, enggak mungkin enggak. Jadi kadang kalau teras-teras kita itu udah hitam-hitam. Termasuk ke (pakaian) handuk. Makanya itu sangat ngaruh,” tutur Hendrika.
Dia mengaku sudah berulang kali melaporkan aktivitas pembakaran sampah ilegal itu ke aplikasi Jakarta Kini (JAKI). Namun, upaya itu tak membuahkan hasil.  
Padahal, Hendrika telah melapor secara berkala sejak 2022. Dalam setiap laporan, ia selalu menyertakan bukti berupa foto dan video. 
“Jadi kita tuh dari tiga tahun yang lalu, ini kebetulan akun JAKI teman saya, udah lapor di JAKI. Rajin kita lapor, bahkan ada yang sepuluh bulan lalu,” kata Hendrika.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.