Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah China akan mengurangi tarif impor untuk etana dan tembaga daur ulang dan bahan baku aluminium tertentu mulai tahun depan.
Kementerian Keuangan mengumumkan penyesuaian untuk berbagai kategori tarif impor, yang berlaku mulai 1 Januari, yang ditujukan untuk meningkatkan impor produk berkualitas tinggi, memperluas permintaan domestik, dan mendorong keterbukaan tingkat tinggi. Hal ini diungkap dalam sebuah pernyataan minggu ini, dikutip dari Reuters, Minggu (28/12/2024).
Kebijakan tarif impor sementara ini diberikan kepada mitra dagang terbaik dan akan diterapkan pada 935 barang, kata kementerian tersebut. Tarif impor akan dikurangi untuk etana dan tembaga daur ulang dan bahan baku aluminium tertentu untuk memajukan pembangunan hijau dan rendah karbon di China.
Tarif akan naik untuk komoditas termasuk molase dan bubuk pracampur yang mengandung gula, tetapi tarif impor akan dikurangi untuk barang-barang seperti polimer olefin siklik, kopolimer etilena-vinil alkohol, dan transmisi otomatis untuk kendaraan tujuan khusus seperti truk pemadam kebakaran dan kendaraan perbaikan.
Tarif impor juga akan dipangkas untuk barang-barang seperti natrium zirkonium siklosilikat, vektor virus untuk terapi tumor CAR-T, dan kawat paduan nikel-titanium untuk implan bedah.
Sebagai tahap awal, kebijakan ini akan diimplementasikan dalam Perjanjian Perdagangan Bebas Tiongkok-Maladewa yang akan mulai berlaku pada 1 Januari 2025.
(haa/haa)