Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI buka suara soal adanya fenomena walk out sejumlah delegasi negara D8 saat Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pandangannya dalam KTT kelompok itu. Hal ini disampaikan langsung oleh Juru Bicara (Jubir) Kemlu, Roy Soemirat, Minggu (22/12/2024).
Sebelumnya, sejumlah delegasi melakukan walk out saat Presiden Prabowo berpidato di KTT D8 di Kairo, Mesir. Nampak juga bahkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pun ikut keluar dari forum saat Prabowo menyampaikan sejumlah paparannya, utamanya terkait Palestina dan Suriah.
Terkait situasi ini, ada sejumlah poin yang disampaikan Roy. Berikut pernyataan lengkapnya sebagaimana diterima CNBC Indonesia:
1. Sesuai kebiasaan yg berlaku di forum international, masing-masing delegasi memiliki hak untuk menentukan kapan ketua delegasinya akan duduk di kursi delegasi atau meninggalkan ruangan.
2. Sesuatu hal yang lumrah bahwa para ketua delegasi itu melakukan banyak pertemuan paralel pada saat pertemuan internasional, antara lain untuk lakukan pertemuan bilateral dengan ketua delegasi lain di ruangan lain.
3. Jadi sifat keluar masuk ruangan meeting adalah hal yang lumrah untuk meeting internasional (termasuk di forum PBB).
4. Delegasi indonesia tidak dapat memberikan komentar terhadap jadwal ketua delegasi negara lain yang mungkin tidak dapat hadir sepenuhnya pada saat bapak Presiden Indonesia memberikan statementnya.
5. Yang dapat kami pastikan bahwa bapak Presiden RI berkesempatan untuk lakukan pertemuan singkat dengan seluruh ketua delegasi lain menjelang dan setelah KTT, termasuk dengan Presiden Turki.
6. Khusus dengan Presiden Turki, dapat disampaikan bahwa kedua pemimpin lakukan pertemuan dalam situasi yang sangat bersahabat, termasuk pada saat duduk berdekatan pada acara luncheon yg diselenggarakan setelah berakhirnya KTT.
(fsd/fsd)