Liputan6.com, Jakarta Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi akan mengumumkan rekening kas umum daerah (RKUD) kepada publik melalui media sosial, Senin (27/10/2025). Hal itu dilakukan untuk mendorong keterbukaan infomasi dan transparansi terkait posisi RKUD Provinsi Jawa Barat.
Dedi mengatakan, langkah tersebut mulai dilakukan berawal saat polemik adanya tudingan mengendapkan kas daerah dalam bentuk deposito ramai di media. Demi keterbukaan, Dedi pekan lalu membuka posisi RKUD di Bank BJB sebesar Rp 2,4 triliun.
“Betul Untuk apa sih dilakukan ini? Memberikan penjelasan kepada publik bahwa belanja pemerintah daerah Provinsi Jawa Barat dilakukan secara terbuka, bisa diakses oleh publik,” ucap Dedi, Senin (27/10/2025).
Menurut Dedi, pihaknya mengunggah posisi RKUD terbaru lewat video dari Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Jawa Barat hari ini. Pelaporan akan dilakukan secara detail hingga dari sisi penerimaan tercatat setoran pajak rokok triwulan III sebesar Rp 935,8 miliar lebih.
Lalu sumber penerimaan didominasi oleh sektor PAD yang bersumber dari pajak maupun retribusi lainnya mencapai Rp 22,8 miliar lebih. Kemudian dari sisi realisasi pengeluaran atau belanja tercatat sebesar Rp 49,6 miliar lebih.
Laporan tersebut juga merinci belanja terdiri dari belanja pegawai sebesar Rp 3,9 miliar, belanja barang dan jasa Rp 10,2 miliar, serta belanja hibah Rp 4,080 miliar. Sementara belanja modal mencapai Rp 20,3 miliar dan belanja bantuan keuangan desa Rp 11,050 miliar.
Menurut Dedi, hingga Desember 2025, kebutuhan anggaran untuk membiayai pembangunan di daerahnya mencapai Rp 7,5 triliun. Rencananya sisa dana lainnya akan ditutup melalui transfer ke daerah (TKD) dari pemerintah pusat dan sumber lainnya.
“Artinya uangnya masih kurang. Dari mana menutup kekurangan uangnya itu? Kami menunggu pendapatan dana transfer pusat dan menunggu juga dana-dana yang diperoleh dari pendapatan Provinsi Jawa Barat,” kata dia.
Dedi mengklaim belanja publik di era pemerintahannya saat ini telah mengalami peningkatan signifikan. Bahkan nilainya hampir mencapai 1.000 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Dedi mengatakan, keterbukaan anggaran sudah dilakukannya saat menjabat sebagai Bupati Purwakarta selama dua periode. Menurutnya, budaya terbuka ini dipastikan kembali dijalankan saat memimpin Jawa Barat.
“Bahkan saya sering menyampaikan anggaran per item dalam setiap waktu,” kata Dedi.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5386211/original/062054700_1760959915-Menkop_Ferry_Juliantono_dan_Gubernur_Jabar_Dedi_Mulyadi.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)