Debat Pilkada Palangka Raya, Rojikinnor Sindir Kepala Daerah Tak Paham Perencanaan Pembangunan
Tim Redaksi
PALANGKA RAYA, KOMPAS.com
–
Debat calon Wali Kota
Palangka Raya
yang berlangsung pada Kamis (21/11/2024) malam di salah satu hotel di kota setempat, mempertemukan Cawalkot nomor urut 1
Rojikinnor
dan Cawalkot nomor urut 2
Fairid Naparin
.
Dalam debat tersebut, kedua calon terlibat dalam perdebatan sengit mengenai perencanaan pembangunan daerah.
Rojikinnor mengkritik kepala daerah yang dinilai tidak memahami perencanaan pembangunan dan cenderung menyerahkan sepenuhnya kepada bawahan tanpa melakukan pengecekan.
“Perencanaan pembangunan harus selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Pendek (RPJP), Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), Rencana Strategis (Renstra), dan Rencana Kerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Seringkali ini tidak selaras karena kepala daerah sering menyerahkan saja kepada bawahannya dan tidak paham tentang perencanaan ini,” ujarnya, yang disambut sorakan dari audiens.
Rojikinnor berjanji, jika terpilih, ia akan mengawal dan menyelaraskan perencanaan pembangunan dengan baik.
Ia juga menekankan pentingnya mengukur
output
dan
outcome
dari perencanaan tersebut untuk kemajuan daerah.
“Banyak orang membangun sekolah, misalnya, tapi tidak termanfaatkan dengan baik, lalu membangun jalan hanya karena pertimbangan politik. Padahal, semua itu harus diukur dari berbagai aspek,” ujar pria yang pernah menjabat sebagai Sekda Kota Palangka Raya ini.
Menanggapi kritik tersebut, Fairid Naparin tersenyum dan meminta agar Rojikinnor tidak bersikap tendensius dalam debat.
“Saya rasa untuk hari ini kepada paslon 01 tidak usahlah kita tendensius. Ini fakta, bisa kita lihat dan cek bersama informasi keterbukaan informasi kita,” ungkap Fairid.
Sebagai petahana yang menjabat Wali Kota Palangka Raya periode 2018-2023, Fairid memastikan bahwa visi-misi yang telah ditetapkan sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
“Itu juga selaras dengan RPJMN dan RPJMD, ada tahun satu, dua, tiga, empat, dan lima. Bahkan, kami saat menjabat kemarin, itu plus satu tahun ada program lagi yang bisa dilaksanakan,” ujar dia.
Fairid juga menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur yang dilakukan selama masa jabatannya telah didasarkan pada kebutuhan masyarakat.
“Pembangunan-pembangunan infrastruktur di zaman saya ini didasari oleh fakta di lapangan yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat banyak,” pungkasnya.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.