Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Debat Pilkada Kota Bekasi, KPU fokus lapangan kerja dan kesejahteraan warga

Debat Pilkada Kota Bekasi, KPU fokus lapangan kerja dan kesejahteraan warga

Sumber foto: Hamzah Aryanto/elshinta.com.

Debat Pilkada Kota Bekasi, KPU fokus lapangan kerja dan kesejahteraan warga
Dalam Negeri   
Editor: Sigit Kurniawan   
Kamis, 21 November 2024 – 18:11 WIB

Elshinta.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bekasi menggelar debat terakhir pilkada Kota Bekasi yang terfokus pada lapangan kerja dan kesejahteraan masyarakat.

Komisioner KPU Kota Bekasi, Afif Fauzi, mengatakan kesiapannya menghadapi debat terakhir calon wali kota dan wakil wali kota Bekasi.

Debat yang akan digelar di Studio TV One, Convert Games Indonesia, Kuningan, Jakarta, ini akan berfokus pada tema “Mewujudkan Kota Bekasi yang Sehat, Aman, Nyaman, dan Terbukanya Akses Lapangan Pekerjaan”.

“Alhamdulillah, kemarin kami sudah bertemu dengan LO dan Forkompinda yang terlibat dalam proses kegiatan. Kami dijadwalkan untuk diskusi teknis di studio dengan LO untuk finalisasi persiapan. Saat ini persiapan kami sudah mencapai 90 persen dan hampir final,” kata Afif seperti dilaporka Kontributor Elshinta, Hamzah Aryanto, Kamis (21/11).

Ia menjelaskan bahwa format debat hampir sama dengan debat pertama, namun terdapat penambahan durasi waktu untuk visi dan misi.

“Visi dan misi akan disampaikan lebih panjang, yaitu 3 menit, sementara closing statement tetap 2 menit. Durasi sesi 2, 3, 4, dan 5 tetap sama,” ungkapnya.

Ia mengungkapkan pertanyaan dalam debat kedua akan lebih berbobot, terutama yang menyangkut permasalahan lapangan pekerjaan.

“Ada sekitar 8000 warga Kota Bekasi yang menganggur, angka yang cukup tinggi.  Ini ditambah dengan permasalahan mewujudkan Bekasi yang sehat dan aman, yang merupakan hajat hidup warga Bekasi. Permasalahan ini berkaitan dengan kesejahteraan, UMKM, dan masalah hak numerasi,” jelas Afif.

Terkait dengan sesi tanya jawab, Afif menyebutkan bahwa dominasi jawaban bisa bergantung pada kandidat.

“Hampir sama, tergantung paslon. Kalau tidak berbagi, dominasi walikota lebih besar, karena di segmen 4, 5, dan 6 terkait dengan pertanyaan-pertanyaan kepada paslon, yang memungkinkan mereka untuk berbagi jawaban,” pungkas Afif.

Sumber : Radio Elshinta