Debat Pamungkas Pilkada Kaltim, Ini Gagasan Pason Atasi Persoalan Sampah
Editor
KOMPAS.com
– Dalam debat pamungkas Pilkada Kalimantan Timur, masing-masing paslon mengungkapkan strategi mengatasi
sampah
.
Calon gubernur nomor urut 2, Rudy Mas’ud mengungkapkan pentingnya regulasi yang lebih ketat dan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah.
Ia menekankan perlunya program edukasi berbasis sekolah, komunitas, dan media sosial untuk mendorong perilaku membuang sampah dengan benar.
Rudy juga mengingatkan pentingnya membuang sampah pada tempat dan waktu yang tepat, serta melibatkan rumah tangga dalam
pengolahan sampah
secara mandiri.
Kolaborasi dengan pihak swasta diperlukan untuk menyiapkan infrastruktur dan teknologi pengolahan sampah yang ramah lingkungan.
Selain itu, pengelolaan sampah menjadi energi dan pupuk sudah terbukti efektif di beberapa daerah seperti Surabaya dan Bali.
“Kolaborasi diperlukan untuk menyiapkan infrastruktur dan teknologi pengolahan sampah yang ramah lingkungan,” kata Rudy, seperti dipantau dalam tayangan langsung di saluran YouTube KPU Provinsi Kalimantan Timur, Jumat (22/11/2024).
Ia juga menyoroti pentingnya memanfaatkan Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan-perusahaan di Kalimantan Timur, khususnya dari sektor pertambangan, minyak, dan perkebunan, untuk membangun fasilitas pengolahan sampah terpadu.
Rudy menambahkan, teknologi perlu dimanfaatkan untuk mengawasi tempat pembuangan akhir dan pelaporan sampel limbah, salah satunya melalui aplikasi “Sakti”.
“Untuk mengawasi tempat pembuangan sampah akhir, termasuk membuka pelaporan sampel limbah melalui aplikasi sakti,” kata dia.
Menanggapi pernyataan Rudy, calon wakil gubernur nomor urut 1, Hadi Mulyadi mengingatkan bahwa aplikasi “Sakti” bukanlah satu-satunya solusi untuk masalah sampah.
“Aplikasi sakti itu bukan satu-satunya cara untuk menyelesaikan persoalan sampah persoalan sampah ini adalah persoalan budaya,” ujar dia.
Ia menekankan bahwa pengelolaan sampah merupakan masalah budaya yang perlu dimulai dari rumah tangga dan sekolah.
“Dan saya juga beberapa kali berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten kota untuk memastikan bahwa sampah kita bisa dikendalikan dengan baik, termasuk dalamnya adalah menjadikan sampah sebagai industri sebagai pupuk dan sebagai energi sudah berjalan,” ujar dia.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.