Dari Bingung Kerja, Irwandi Kini Mampu Kuliahkan Anak dan Bangun Rumah dari Berjualan Kelapa di Indralaya
Tim Redaksi
OGAN ILIR, KOMPAS.com
– Irwandi, warga Kelurahan Indralaya Indah, Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, telah menekuni usaha berjualan kelapa muda sejak tahun 2014. Usaha tersebut awalnya ia lakukan karena saat itu ia tidak memiliki pekerjaan tetap.
Irwandi bercerita, pada waktu itu ia yang sudah menikah dan memiliki tiga anak bingung harus bekerja apa karena tidak ada lowongan.
Namun, suatu hari, ia melihat penjual
kelapa muda
di Pasar
Indralaya
dan memutuskan mencoba berjualan.
“Langsung saja kelima kelapa muda itu saya beli seharga Rp 1.000 per butir dan saya bawa pulang,” kenangnya.
Sesampainya di rumah, ia menyiapkan peralatan dan mulai berjualan di pinggir jalan lintas Palembang–Indralaya.
“Saya masih teringat siapa yang membeli kelima dogan yang saya jual saat itu, pemilik Sekolah Lingua Prima Indralaya,” katanya.
Melihat peluang, ia mulai membeli kelapa muda langsung dari rumah-rumah warga yang memiliki pohon. Ia membayar orang untuk memanjat dengan upah Rp 500 per butir, ditambah ongkos antar sekitar Rp 45.000.
“Di tahun 2014 harga per butir masih Rp 1.500 di tempat, saya jual Rp 9.000 dengan tambahan es batu dan satu sachet kental manis,” katanya.
Kini usahanya berkembang. Dalam sehari Irwandi dapat menjual sekitar 80 hingga 100 butir kelapa muda dengan harga Rp 10.000 tanpa kental manis dan Rp 12.000 dengan kental manis. Omzet hariannya berkisar Rp 800.000 hingga Rp 1.000.000.
“Seminggu bisa mencapai 350 sampai 500 butir,” ujar Irwandi.
Selain kelapa muda, ia juga menjual empek-empek, model, tekwan, dan pada malam hari berjualan pecel lele.
Dari usahanya, kehidupan Irwandi membaik.
“Alhamdulillah, hasil dari berjualan kelapa muda bisa membiayai kuliah anak di Universitas Sriwijaya, membangun rumah untuk orangtua di kampung halaman, membeli tanah dan kendaraan,” katanya.
Irwandi mengaku tidak khawatir dengan banyaknya penjual kelapa muda lain di Ogan Ilir.
“Saya ini perintis jualan kelapa muda di Indralaya Ogan Ilir, banyak yang datang bertanya dan akhirnya berjualan kelapa muda juga. Tapi saya tidak khawatir sama sekali, saya percaya rejeki Tuhan yang mengatur,” katanya.
Ia berharap usahanya terus berkembang, meski hingga kini belum ada bantuan modal dari pemerintah.
“Belum ada bantuan modal dari pemerintah pak, saya belum pernah mengajukan bantuan modal, kalau pinjaman ke bank pernah sekali,” katanya.
Sementara itu, dua pelanggan, Heru Perkasa dan Ahmad Joko, mengaku senang menikmati kelapa muda di tempat Irwandi.
“Air kelapa mudanya segar dan manis, dan lokasinya adem,” ucap Heru.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Dari Bingung Kerja, Irwandi Kini Mampu Kuliahkan Anak dan Bangun Rumah dari Berjualan Kelapa di Indralaya Regional 9 November 2025
/data/photo/2025/11/09/69105a177e02f.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)