Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI – Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) mengalokasikan anggaran sebesar Rp 700 juta untuk membangun pagar di proyek Museum Budaya yang berada di Jalan Totok Kerot, Desa Menang, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri.
Saat ini, gedung yang direncanakan sebagai Museum Sri Aji Jayabaya tersebut masih difungsikan sementara sebagai kantor Satpol PP Kabupaten Kediri.
Plt Kepala Dinas Perkim Kabupaten Kediri, Irwan Chandra Wahyu Purnama, menjelaskan bahwa pembangunan pagar akan menjadi salah satu prioritas utama pada tahun depan. Menurutnya, pagar depan sudah masuk dalam penganggaran dan akan segera direalisasikan.
“Yang jelas, tahun depan kami akan melanjutkan proyek ini dengan fokus pada apa saja yang belum selesai. Pagar depan sudah dianggarkan,” jelas Irwan, Jumat (29/11/2024).
Irwan juga menyebut pihaknya sedang melakukan inventarisasi kebutuhan pembangunan agar sesuai dengan rencana yang tertuang dalam feasibility study (FS). Langkah ini dilakukan untuk memastikan proyek berjalan tepat sasaran dan optimal dalam mendukung fungsi museum.
“Kami tengah menilai dan mengevaluasi kelayakan proyek berdasarkan berbagai faktor melalui FS. Hal ini penting agar rencana pembangunan benar-benar sesuai dengan kebutuhan,” katanya.
Selain itu, Dinas Perkim juga akan meninjau ulang Detail Engineering Design (DED) yang telah disusun oleh konsultan perencana. Koordinasi dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Kediri juga akan dilakukan, terutama terkait desain dan motif pagar yang akan dibangun.
“Untuk bagian lain seperti plaza di belakang, kami masih harus melihat konsep dan kebutuhannya berdasarkan FS dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. Bagian belakangnya juga cukup luas, dan itu masih akan dibahas lebih lanjut,” tambah Irwan.
Museum Sri Aji Jayabaya sendiri dibangun melalui dua tahap. Tahap pertama dimulai sejak 30 Agustus 2021 dengan anggaran sebesar Rp 13,5 miliar, sedangkan tahap kedua memanfaatkan pagu anggaran senilai Rp 12,1 miliar yang ditargetkan selesai akhir Desember 2023.
Bangunan ini diharapkan menjadi ikon baru di Kabupaten Kediri, sekaligus menjadi pusat pelestarian budaya dan sejarah. Selain itu pembangunan museum ini diharapkan dapat selesai secara menyeluruh dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat Kediri.