Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Pemkot Surabaya menginventarisir sejumlah taman di Surabaya yang rusak akibat ulah para pemburu Koin Jagat.
Total, sebanyak 6 taman di Surabaya mengalami kerusakan cukup parah.
“Untuk laporan sementara, beberapa taman yang rusak adalah Taman Bungkul, Taman Lumumba, Taman Prestasi, Taman Teratai, Taman Paliatif, dan Taman Ekspresi,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya, Dedik Irianto, saat dikonfirmasi di Surabaya, Selasa (14/1/2025).
Beberapa kerusakan tersebut di antaranya meliputi tanaman yang terinjak, dahan pohon yang patah, hingga paving pedestarian yang terangkat.
“Saat ini petugas kami sedang melakukan penanaman kembali untuk tanaman yang rusak,” katanya.
Pihaknya kini tengah menghitung potensi kerugian materiil yang diterima imbas kerusakan tersebut.
“Perbaikan juga terus dilakukan teman-teman di lapangan beberapa hari ke depan,” katanya.
Mengantisipasi kejadian tersebut terulang, pihaknya berkoodinasi dengan Satpol PP Surabaya untuk memperketat pengawasan.
“Kami imbau untuk masyarakat yang memang datang ke taman untuk mencari koin agar tidak merusak,” katanya.
Di Taman Prestasi, kerusakan terlihat di beberapa titik.
Sejumlah tanaman bahkan harus diganti.
“Beberapa tanaman yang diganti adalah melati, krokot mawar (rose moss), adam eva, hingga bougenville,” kata Petugas Keamanan Taman Prestasi, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya, Soni Suwarno.
“Kebanyakan karena terinjak-injak. Jadi, anak-anak ini mencari koin sambil menyibakkan tanaman. Padahal, koin sudah jelas tidak ke situ-situ,” katanya.
Pengelola Taman Prestasi sebenarnya telah memasang rambu larangan menginjak rumput.
Namun, hal ini tak diindahkan oleh warga.
“Bahkan, ada yang sampai membongkar paving pedestarian. Mereka ini belum tahu bahwa merawat tanaman ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar,” katanya.
Satpol PP Surabaya telah menerima aduan dari masyarakat.
Para pemain platform “Jagat” bahkan mengganggu ketertiban dengan memanjat pagar rumah warga.
Kepala Satpol PP Kota Surabaya, M Fikser telah menerjunkan petugas untuk melakukan pengawasan serta menindak bagi mereka yang melanggar.
Terutama, bagi mereka yang merusak fasilitas umum.
“Kami mendapat banyak aduan dari warga, salah satunya di Jalan Pahlawan. Ada seseorang yang sampai membongkar bollard ball atau batu pembatas,” katanya saat dikonfirmasi terpisah.
Selain merusak fasilitas umum, pencarian Koin Jagat juga mengganggu ketenteraman masyarakat.
Banyak warga terganggu akibat aktivitas perburuan yang banyak dilakukan di malam hari tersebut.
“Banyak anak-anak yang mencari koin dengan menyalakan lampu senter dan mengarahkan lampu senter tersebut ke rumah warga. Ini sangat menganggu,” imbuhnya.
Satpol PP akan terus melakukan pengawasan.
Pihaknya mengimbau kepada para pencari koin agar tidak merusak fasilitas umum.
“Apabila tidak merusak silakan saja, namun jika aktivitas tersebut sampai merusak fasum (fasilitas umum) maka akan kami tindak,” kata Fikser.
Koin Jagat merupakan permainan treasure hunt atau perburuan harta karun di aplikasi Jagat.
Viral di TikTok, permainan di gawai ini mengajak pemain berburu 3 jenis yakni emas, perak dan perunggu (koin hoki) yang masing-masing disebut-sebut bernilai Rp 300 ribu hingga Rp 100 juta.