Liputan6.com, Jember Dampak krisis pasokan bahan bakar minyak (BBM) di Kabupaten Jember meluas. Bupati Jember Muhammad Fawait memutuskan agar seluruh pelajar di Jember bisa sekolah dari rumah secara daring, terhitung mulai Selasa (29/7). Selain itu, sebagian ASN Pemkab Jember juga bisa bekerja dari mana saja tanpa harus dari kantor atau menggunakan sistem work from anywhere (WFA). Kelonggaran diberikan bagi ASN yang tidak bersentuhan secara langsung dengan pelayanan publik.
Surat edaran tersebut diumumkan Bupati Jember, Muhammad Fawait dalam jumpa pers yang digelar di gedung DPRD Jember pada Senin (28/7) malam. Keputusan itu diambil Fawait setelah berkoordinasi dengan unsur wakil rakyat.
Surat edaran ini sebagai respons atas krisis pasokan BBM yang terjadi di Jember sejak Sabtu (26/7), atau dua hari setelah pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) melakukan penutupan total jalur Gumitir hingga dua bulan ke depan.
“Kami memberikan kelonggaran bagi siswa dan ASN yang tidak bersentuhan langsung dengan pelayanan publik untuk bekerja dan belajar dari rumah, mulai Selasa, 29 Juli 2025, hingga kondisi BBM kembali normal,” ujar Fawait dalam konferensi pers di kantor DPRD Jember, Senin (28/7) malam.
Kebijakan ini diambil sebagai bentuk tanggap darurat Pemkab agar masyarakat tetap dapat menjalankan aktivitas dengan efisien di tengah keterbatasan pasokan BBM.
Kebijakan sekolah secara daring atau dari rumah berlaku bagi siswa SD dan SMP baik negeri maupun swasta, yang berada di bawah naungan Pemkab Jember.
Adapun bagi pelajar SMA yang selama ini berada di bawah Pemprov Jatim serta pelajar madrasah yang berada di bawah naungan Kementerian Agama, maka Pemkab Jember masih akan melakukan koordinasi.
Harapannya, agar sekolah di bawah Pemprov Jatim maupun Kemenag juga memberlakukan sistem belajar secara daring atau WFH. Belum diketahui sampai kapan, kebijakan sekolah daring ini akan diberlakukan.
“Kami berharap kebijakan ini bisa diterapkan menyeluruh, termasuk untuk sekolah-sekolah di bawah Provinsi dan Kementerian Agama, karena tujuannya sama, yakni meringankan beban masyarakat,” ujar pria yang akrab disapa Gus Fawait ini
Terkait upaya mengatasi kelangkaan, Fawait menyebut bahwa pendistribusian BBM mulai malam ini dilakukan secara besar-besaran dari berbagai wilayah. “Selain dari Banyuwangi, BBM juga dikirim dari Malang dan Surabaya untuk mempercepat pemulihan,” jelasnya.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5298223/original/083463700_1753753097-IMG-20250729-WA0004.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)