Damkar Bekasi Gratiskan Mobil Pemadam untuk Perayaan Kelulusan Pelajar Megapolitan 7 Mei 2025

Damkar Bekasi Gratiskan Mobil Pemadam untuk Perayaan Kelulusan Pelajar
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        7 Mei 2025

Damkar Bekasi Gratiskan Mobil Pemadam untuk Perayaan Kelulusan Pelajar
Tim Redaksi
BEKASI, KOMPAS.com –
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kabupaten Bekasi menggratiskan mobil pemadam untuk
perayaan kelulusan
pelajar.
“Ketika misalnya ada permohonan dari sekolah, kita gratis. Kalau misalnya ada teman-teman atau mungkin sekolah yang menemukan (permintaan uang) cepat laporan ke saya,” kata Kepala Disdamkarmat Kabupaten Bekasi Adeng Hudaya saat ditemui di kantornya, Rabu (7/5/2025).
Adeng mengungkapkan, sejauh ini sudah ada empat permintaan dari sejumlah sekolah untuk dilibatkannya unit pemadam dalam perayaan kelulusan pelajar.
Tren permintaan ini terjadi setelah Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melarang kegiatan wisuda pelajar.
Pelibatan mobil damkar tersebut pun menjadi alternatif dalam merayakan kelulusan pelajar setelah Dedi Mulyadi melarang keras kegiatan wisuda.
Adeng menyatakan, instansinya siap menerima permintaan pelajar sekalipun di luar hari kerja.
Akan tetapi, Adeng menekankan, pihaknya bersedia mengerahkan unit damkar selama kegiatan perayaan kelulusan pelajar tidak mengganggu kewajiban melayani masyarakat.
Bagi mereka yang hendak melibatkan unit damkar dalam merayakan kelulusannya, pelajar hanya perlu mengajukan surat permohonan ke Kantor Disdamkarmat Kabupaten Bekasi di Jalan Raya Teuku Umar, Cibitung.
“Persyaratannya kita sangat mudah, mengirimkan surat saja kepada kami, kami akan memfasilitasi, mengakomodir permintaan tersebut,” tegas Adeng.
Dalam pelaksanaannya, unit pemadam nantinya akan menyemprotkan air ke pelajar yang berkumpul di halaman sekolah.
Selain perayaan dengan cara menyemprotkan air ke pelajar, Disdamkarmat juga memberikan edukasi mengenai tugas-tugas pemadam kebakaran dan penyelamatan.
Sebelumnya, Dedi Mulyadi menegaskan larangan kegiatan study tour dan wisuda berbayar di seluruh sekolah di Jawa Barat bertujuan untuk meringankan beban orangtua siswa.
Larangan penyelenggaraan wisuda sudah berkali-kali Dedi sampaikan dalam beberapa kesempatan.
Terbaru, Dedi menyampaikan
larangan wisuda
saat menerima audiensi dengan perwakilan warga terdampak proyek pelebaran sungai di Lembur Pakuan, Kabupaten Subang, Sabtu (26/4/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Dedi mendapat kritikan dari seorang pelajar SMA terkait kebijakan larangan tersebut.
Dedi menjelaskan, larangan wisuda hanya berlaku untuk kegiatan yang melibatkan pembiayaan dari orangtua melalui pihak sekolah.
Namun, ia tetap memperbolehkan kegiatan perpisahan yang diadakan secara mandiri oleh siswa.
“Kritik sebaiknya diarahkan kepada pemerintah jika tidak memperhatikan pendidikan, bukan terhadap kebijakan yang justru meringankan beban masyarakat,” kata Dedi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (27/4/2025).
Dedi berharap, ke depan, generasi muda di Jawa Barat dapat tumbuh dalam suasana keprihatinan yang mendidik, bukan dalam gaya hidup konsumtif yang tidak sesuai dengan kondisi sosial masyarakat.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.