Dam Jatimlerek Jombang Berhenti Beroperasi, Sawah Petani Jadi Tumbal hingga Gagal Panen 

Dam Jatimlerek Jombang Berhenti Beroperasi, Sawah Petani Jadi Tumbal hingga Gagal Panen 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Puji Widodo

TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG – Dam Jatimlerek yang berada di Desa Jatimlerek, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang berhenti berhenti beroperasional. Akibatkan petani banyak gagal tanam. 

Dari keterangan petani di wilayah setempat, berhentinya Dam Jatimlerek membuat pasokan air bersih ke sawah para petani jadi terhenti. 

Nahasnya, karena tidak ada pasokan air bersih yang mengaliri sawah para petani, penanaman padi tidak bisa dilakukan karena sawah yang kering. 

Jamin Hadi (77) salah satu petani mengatakan jika dalam setahun para petani di wilayah setempat bisa panen tiga kali dalam setahun. Namun sekarang sudah tidak bisa karena Dam yang berhenti beroperasi. 

“Sebenarnya para petani disini sangat bergantung pada air dari Dam Jatimlerek ini untuk mengaliri sawah. Sekarang sudah tidak ada air jadi bagaimana mau panen kalau pasokan air bersihnya kurang?,” ucapnya saat dikonfirmasi pada Minggu (9/2/2025). 

Diketahui, sudah beberapa hari bahkan hampir seminggu air dari Dam Jatimlerek ini tidak mengaliri sawah para petani. Alhasil para petani tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya bisa pasrah melihat sawah-sawahnya mengering. 

Diketahui, faktor utama yang membuat Dam Jatimlerek ini berhenti beroperasional adalah kebocoran pintu bendung. Juga banyak operator Bendung Karet Jatimlerek yang dirumahkan karena tidak ada anggaran. 

Menanggapi persoalan tersebut, Kepala Desa Jatimlerek, Jadi menyebut jika ia bersama kepala desa lain yang juga lahan pertaniannya terdampak akan mengirim surat ke Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur (Jatim) dan BBWS Provinsi. 

“Kami dari segenap kepala desa yang lahan pertaniannya terdampak karena Dam Jatimlerek berhenti sudah berniat mengirim surat ke Pj Gubernur Jatim dan BBWS Provinsi yang ada di Kediri,” ungkapnya. 

Jadi melanjutkan jika sebelumnya para kepala desa ini sudah melakukan musyawarah dan tercetuslah solusi untuk bersurat ke Pj Gubernur dan BBWS Provinsi.

“Karena berhentinya Dam Jatimlerek ini membuat sekitar pertanian jadi terimbas. Ada beberapa wilayah yang terkena imbasnya yakni di Kecamatan Plandaan dan Kecamatan Ploso,” bebernya. 

Selain terancam gagal tanam, ia menuturkan jika para petani juga merugi karena sawahnya mengering dan tidak bisa panen. Pastinya akan berimbas ke perekonomian para petani lokal. 

“Petani juga terganggu karena sawahnya mengering. Pasokan air tidak ada yang mengalir ke sawah karena ada gangguan karyawan yang bertugas di Dam Jatimlerek,” pungkasnya