Jakarta, CNN Indonesia —
Perusahaan penyedia layanan perjalanan online Expedia akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 1.500 karyawannya di seluruh dunia.
Jumlah tersebut mencapai 9 persen dari total jumlah tenaga kerja perusahaan secara global.
Dilansir dari Reuters, Expedia mengumumkan pada Senin (26/2) bahwa langkah ini dilakukan sebagai bagian dari transformasi organisasi dan teknologi dari perusahaan tersebut.
Restrukturisasi ini dilakukan setelah Expedia memperingatkan pada awal Februari bahwa pendapatan akan menurun pada 2024 yang disebabkan harga tiket pesawat turun.
Pihak perusahaan juga mengatakan bahwa CEO Peter Kern bakal mengundurkan diri.
“Bisnis ini terus mengevaluasi alokasi sumber daya yang tepat untuk memastikan pekerjaan yang paling penting terus diprioritaskan,” ujar juru bicara Expedia Group.
Expedia juga mengatakan total biaya sebelum pajak dan pengeluaran tunai yang terkait dengan tindakan restrukturisasi diperkirakan antara US$80 juta atau setara Rp1,25 triliun (asumsi kurs Rp15.641 per dolar AS) dan US$100 juta atau setara Rp1,56 triliun.
Sebelumnya, sejumlah perusahaan perjalanan atau travel menurunkan ekspektasi pendapatan untuk 2024. Hal ini menjadi pertanda bahwa permintaan diperkirakan akan tumbuh lebih lambat tahun ini.
Pekan lalu, perusahaan perjalanan online Booking Holdings membuka lembaran baru yang memperkirakan pertumbuhan kuartal pertama yang lebih lambat dan pertumbuhan pemesanan setahun penuh karena permintaan perjalanan AS kembali normal.
(del/agt)