Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM – Ibu Kota Naypyidaw di Myanmar menjadi salah satu lokasi yang terdampak cukup parah dari gempa bumi bermagnitudo 7,7 yang terjadi Jumat (28/3/2025) lalu.
Hal ini terlihat dalam dokumentasi Basarnas RI dalam kegiatan pencarian yang dilakukan tim Indonesia Search and Rescue (INASAR) pada Rabu (2/4/2025).
Dalam video dokumentasi petugas, dampak gempa bumi membuat bangunan bertingkat yang merupakan perumahan pegawai negeri sipil Myanmar hancur.
Bangunan itu tampak rubuh cukup parah.
Puing-puing reruntuhannya pun berserakan di depan bangunan utama perumahan pegawai negeri sipil tersebut.
Video dokumentasi petugas juga memperlihatkan bagian dalam salah satu ruangan di bangunan itu yang sudah hancur parah.
Pintu-pintu ruangan sudah berjatuhan dan kondisi bangunan rusak akibat gempa.
Di sana, tim INASAR melakukan upaya pencarian korban yang diduga masih tertimbun reruntuhan.
Adapun upaya pencarian dimaksimalkan dengan pengerahan anjing pelacak.
Anjing tersebut ditugaskan untuk mengendus sekeliling area reruntuhan untuk memastikan ada tidaknya korban yang masih terjebak puing.
Diketahui, proses pencarian awal ini dilakukan oleh Tim Alfa dan Bravo INASAR setelah mereka tiba di Bandara Naypyidaw, Selasa (1/4/2025) siang kemarin.
Tim INASAR juga sempat bertemu pemerintah Myanmar dengan difasilitasi ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on Disaster Management Center.
Pertemuan awal itu untuk menyampaikan ucapan belasungkawa dan menawarkan perbantuan urban SAR (USAR) bagi pemerintah setempat.
Tiga wakil Tim USAR Indonesia atas nama Wahyudi dari Basarnas, Brigjen. Pol. (Purn.) Ary Laksmana Widjaja dari BNPB, dan Dumas Amali Raditya dari Kementerian Luar Negeri juga menemui pimpinan pemadam kebakaran setempat untuk permintaan penugasan.
“Tim INASAR selanjutnya diarahkan untuk melakukan asesmen dan perbantuan di perumahan pegawai negeri sipil yang runtuh dan diperkirakan masih ada korban tertimbun,” tulis Basarnas dalam keterangannya.
Sementara itu, tim medis INASAR pada Rabu pagi tadi juga sudah memberikan pelayanan pengecekan kesehatan bagi warga setempat yang berada di sekitar posko Basarnas atau Base of Operation (BoO) Basarnas di Naypyidaw.
Diketahui, gempa berkekuatan 7,7 magnitudo mengguncang Myanmar pada dengan pusat gempa terletak 16 kilometer di barat laut Kota Sagaing, Jumat lalu, sekitar pukul 12.50 WIB.
Hingga kini, lebih dari 2.700 orang dipastikan meninggal dunia akibat gempa bumi itu.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
