TRIBUNNEWS.COM, BOGOR – Sebanyak 14 Insiden bencana alam nyaris terjadi serentak di wilayah Kota Bogor selama dua hari berturut-turut akibat curah hujan tinggi sejak Minggu (2/3/2025) pukul 07.30 WIB hingga Senin (3/3/2025) pukul 04.46.
“Hingga dini hari tadi, laporan yang masuk telah di-assessment (intervensi). Bencana yang terjadi di antaranya tanah longsor, atap rumah ambruk, banjir lintasan, pohon tumbang, dan tembok ambruk,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Hidayatullah.
Dari belasan bencana alam yang terjadi, berikut 6 diantaranya:
1. Tanah Longsor Wilayah Kampung Cipaku Skip Baru RT 001/RW 016 , Kelurahan Cipaku , Kecamatan Bogor Selatan
2. Banjir Lintasan WIlayah Babakan Fakultas RT 003/RW 005 , Kelurahan Tegal Lega , Kecamatan Bogor Tengah
3. Atap Rumah Ambruk Wilayah Kampung Pancasan RT 001/RW 007 , Kelurahan Pasir Jaya , Kecamatan Bogor Barat
4. Pohon Tumbang Wilayah Gang Kosasih RT 003/RW 001 , Kelurahan Gunung Batu , Kecamatan Bogor Barat
5. Banjir Lintasan Wilayah Kampung Pasir RT 004/RW 007 , Kelurahan Katulampa , Kecamatan Bogor Selatan
6. Tanah Longsor Wilayah Jalan Artzimar 1 no.16 , Kelurahan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara
Untuk meminimalisir dampak bencana, BPBD Kota Bogor mengerahkan petugas ke berbagai titik lokasi rawan bencana di Kota Bogor.
Sebelumnya, Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, juga terus memantau perubahan dan status tinggi muka air (TMA) Bendung Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor.
Ia juga telah memberikan imbauan atau peringatan dini agar warga yang tinggal di bantaran sungai waspada dan siap siaga.
“Debit air Ciliwung mengalami peningkatan, untuk itu saya mengimbau kepada masyarakat yang ada di bantaran Ciliwung untuk waspada. Khususnya untuk warga Jakarta, kemungkinan limpasan air ini akan tiba di wilayah Jakarta sekitar pukul 06.30 pada Senin (3/3/2025) pagi,” ujar Dedie A Rachim, malam tadi.
Untuk itu, ia juga terus memantau situasi dan kondisi debit air di Bendung Katulampa dan berharap ke depan curah hujan yang ada di hulu berkurang sehingga tidak menimbulkan potensi banjir di wilayah sekitar Bogor maupun Jakarta.
Di lokasi terpisah, petugas Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bogor juga melakukan berbagai langkah antisipasi untuk mengurangi dampak bencana.
Di Kampung Bebek, RT 002/010, Kelurahan Kedung Halang, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, petugas Pemadam Kebakaran mengevakuasi seorang lansia bernama Paroh saat terjadi luapan air Sungai Ciliwung.
Danru Regu 1 Damkar Pos Cibuluh, Agus Kurniawan, mengatakan bahwa saat mendatangi lokasi, ia melihat debit air mulai naik dan melintasi permukiman warga.
“Iya, ketika debit air naik, kami melihat ada lansia. Kemudian kami bujuk untuk dievakuasi karena air sudah merendam teras depan rumah warga,” kata Agus.
Setelah dibujuk, Nenek Paroh pun bersedia dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
“Kemudian kami gendong Nenek Paroh dan mengevakuasinya ke rumah warga sekitar yang jauh dari potensi banjir maupun longsor. Alhamdulillah, sekarang sudah aman dan sudah dievakuasi,” ujarnya.
Tim SAR Gabungan Temukan Korban Hanyut Banjir Puncak
Sementara itu di Kabupaten Bogor, tim SAR gabungan menemukan jenazah Asep Mulyana (59), warga Kampung Pesanggrahan, Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, yang hanyut.
Korban ditemukan setelah tim SAR gabungan melakukan penyisiran di sepanjang aliran Sungai Ciliwung baik melalui darat, air, maupun udara.
Kapolsek Cisarua, Kompol Eddy Santosa mengatakan, korban ditemukan sekitar pukul 10.00 WIB, Senin (3/3/2025).
“Alhamdulillah pada hari ini tim SAR gabungan dapat menemukan korban yang terbawa arus banjir bandang kemarin,” ujar, Senin (3/3/2025).
Adapun korban ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di sekitaran Bendungan Ciawi yang berlokasi di wilayah Kecamatan Megamendung.
Kompol Eddy Santosa mengungkapkan, lokasi penemuan korban dari titik awal dinyatakan hilang berjarak sekitar 8 kilometer.
“Kondisi jenazah dalam keadaan meninggal dunia. Titik hilangnya korban sampai ditemukan dari Citeko sampai Megamendung kurang lebih sekitar 7 sampai 8 kilometer,” ungkapnya.
Setelah berhasil dievakuasi jenazah langsung diserahkan kepada pihak keluarga di rumah duka yang tak jauh dari kediaman korban.
Sebelumnya diberitakan, hujan deras mengguyur Kawasan Puncak tepatnya di Kecamatan Cisarua, Kabupatan Bogor pada Minggu (2/3/2025).
Akibat kejadian tersebut, seorang pria bernama Asep Mulyana dikabarkan hanyut terbawa derasnya arus saat banjir bandang melanda.
Korban yang diperkirakan berusia 59 tahun itu merupakan warga Kampung Pesanggrahan, Desa Citeko, Kecamatan Cisarua.
Danki TRC BPBD Kabupaten Bogor, Jalaludin membenarkan adanya kejadian tersebut.
“Informasi ada korban jiwa terbawa arus, untuk korban satu orang di Citeko,” ujarnya kepada wartawan, Senin (3/3/2025).
Jalaludin mengatakan saat ini tim SAR gabungan telah berada di lokasi kejadian untuk mencari keberadaan korban.
Namun upaya pencarian harus tertunda karena kondisi cuaca yang kurang bersahabat sehingga akan dilanjutkan pada pagi hari nanti.
“Informasi terkini dari teman-teman yang ada di lokasi pencarian dihentikan karena cuaca masih gerimis dan debit air masih tinggi, akan dilanjut esok hari,” terangnya.
Laporan Reporter: Soewidia Henaldi/Muamarrudin Irfani | Sumber: Tribunnews Bogor