Club Olahraga: Real Madrid

  • Marquinhos Tak Ingin Gagal Lagi di Kesempatan Kedua

    Marquinhos Tak Ingin Gagal Lagi di Kesempatan Kedua

    JAKARTA – Bek Marquinhos menjadi salah satu pemain Paris Saint-Germain yang gagal mengangkat trofi pada final Liga Champions 2020. Saat kembali berlaga di final bersama klub sama melawan Inter Milan, Marquinhos tak ingin gagal pada kesempatan kedua ini.

    Laga final di Stadion Allianz Arena, Munich, Minggu, 1 Juni 2025 pukul 02.00 dini hari WIB menjadi momen pembalasan bagi Marquinhos. Bersama Presnel Kimpembe, dirinya merupakan dua pemain yang masih bertahan di PSG.

    Keduanya menjadi bagian dari skuad PSG yang berlaga di final 2020 melawan Bayern Munchen. Hanya, mereka gagal memenuhi ekspetasi merengkuh trofi kuping lebar untuk kali pertama setelah kalah 1-0.

    Usai kegagalan itu, PSG merombak skuad dan kemudian memberhentikan pelatih Thomas Tuchel pada Desember 2020. Pergantian pelatih tetap tak pernah membawa Les Parisiens kembali ke final Liga Champions.

    Saat pemain lain keluar masuk, salah satunya Kylian Mbappe yang hengkang ke Real Madrid, Marquinhos dan Kimpembe tetap menjadi bagian dari PSG.

    Bahkan Marquinhos menjadi pemain yang paling lama bertahan di PSG. Sejak direkrut dari AS Roma pada 2013, bek tim nasional Brasil ini tak tergantikan saat membentengi pertahanan PSG. Selama 12 tahun klub tersebut, dia sudah 10 kali memenangi Ligue 1 Perancis dan delapan kali juara Piala Perancis.

    Bersama bek berusia 31 ini, PSG begitu mendominasi sepak bola Perancis. Bahkan dia juga membawa tim memenangi Piala Liga sebanyak enam kali dan juara Piala Super Perancis atau Trophee des Champions hingga delapan kali.

    Meski demikian, PSG tak pernah meraih sukses di kompetisi Eropa. Mereka hanya sekali melaju ke final dan harus mengakui keunggulan Bayern.

    “Kami pernah di atas dan pernah berada di bawah. Kini, kami punya kesempatan bagus untuk menciptakan sejarah. Bila menjadi juara, tentu ini pencapaian besar bagi klub dan pemain,” kata Marquinhos.

    “Ini merupakan kesempatan kedua saya mencapai final Liga Champions. Saya pastikan kami tidak akan menyerah tanpa perlawanan,” ucapnya.

    Marquinhos memastikan tidak ingin gagal pada kesempatan kedua. Ini menjadikan pasukan Luis Enrique bakal habis-habisan di pertandingan final. Bahkan dia menjanjikan pemain bakal menunjukkan fighting spirit yang belum pernah ada sebelumnya.

    “Kami akan bermain habis-habisan karena kami tahu ini pertandingan yang sulit. Apalagi, kami sudah fight untuk mencapai final,” kata Marquinhos.

    “Kami sudah melakukan segala upaya untuk mencapai final Liga Champions. Musim ini bisa jadi merupakan momen terbaik kami. Jadi, kami ingin membawa trofi ini kembali ke Paris dan kami bisa merayakannya bersama fans,” ucap dia lagi.

    PSG menunjukkan penampilan terbaik di Liga Champions musim ini. Dalam perjalanan menuju final, mereka sukses mengatasi Manchester City, Liverpool dan Arsenal.

    Menariknya, Liverpool dan Arsenal menempati unggulan meraih trofi. Namun PSG mampu mengatasi mereka. Ini yang menjadikan klub yang didanai perusahaan Qatar tersebut menjadi unggulan di laga final

    “Motivasi saya adalah memenangkan Liga Champions untuk kali pertama bagi PSG. Ini akan menjadi kado yang saya persembahkan untuk warga Paris, kota dan klub,” kata Enrique.

  • Perombakan Luis Enrique Setelah Kepergian Kylian Mbappe

    Perombakan Luis Enrique Setelah Kepergian Kylian Mbappe

    JAKARTA – Pelatih Paris Saint-Germain Luis Enrique harus merombak tim dan mentalitas pemain setelah kepergian Kylian Mbappe. Hasilnya, PSG kembali menembus final Liga Champions dan langsung memburu treble saat menghadapi Inter Milan di Stadion Allianz Arena, Munich, Minggu, 1 Juni 2025 dini hari WIB.

    Bisa apa PSG tanpa Mbappe? Saat ditinggalkan para pemain bintang, PSG diprediksi tak lagi mampu mendominasi Ligue 1 Perancis. Saat itu, PSG ditinggalkan Sergio Ramos, Lionel Messi dan kemudian Neymar.

    Meski ditinggalkan Messi dkk, namun PSG tetap punya keyakinan tetap bisa bersaing di kompetisi domestik dan Liga Champions. Pasalnya masih ada sang ikon Kylian Mbappe.

    Namun saat Mbappe ikut pergi dengan status bebas transfer, PSG dinilai bakal kehilangan separuh dari kekuatan mereka. Bagaimana tidak, permainan tim berpusat pada Mbappe.

    Tanpa kapten tim nasional Perancis ini, PSG bakal kehilangan taji. Apalagi, Ousmane Dembele dan Bradley Barcola seperti hanya menjadi bayang-bayang Mbappe yang pindah ke Real Madrid.

    Hanya saja, Enrique mampu menjawab keraguan itu. Mantan pelatih Barcelona dan timnas Spanyol ini tak membuang waktu dan langsung membangun ulang Les Parisiens. Tim tak lagi berpusat pada pemain bintang seperti yang sudah lama terbangun.

    Enrique mengembangkan filosofi bermain yang sangat disiplin dan kolektif. Tidak ada lagi satu atau dua pemain yang menonjol di tim PSG. Bahkan kapten Marquinhos pun tetap menjadi bagian dari permainan tim.

    “Kami tidak lagi bermain seperti yang diinginkan Mbappe. Itu adalah filosofi lama (klub) yang pada akhirnya tak pernah memenangkan trofi besar,” ujar Enrique seperti dikutip RTE.

    “Kini, kultur klub sudah berubah,” kata dia lagi.

    Hal senada dikatakan Dembele yang dipindahkan Enrique dari posisi sayap dan kemudian ditempatkan sebagai centre forward. Hasilnya, Dembele yang nyaris frustrasi karena kehilangan kemampuan membobol gawang lawan akhirnya menjadi mesin gol andalan PSG.

    Musim ini, Dembele mampu mengemas 32 gol dari 40 pertandingan di berbagai kompetisi, termasuk 21 gol di Ligue 1. Torehan gol eks pemain Barcelona ini jauh lebih banyak dari total gol yang dicetaknya selama lima musim terakhir.

    “Ada perubahan mindset musim ini. Pelatih yang mengendalikan semuanya,” ucap Dembele.

    Enrique menunjukkan siapa bos sesungguhnya di tim. Semua pemain mendapat perlakuan sama dan tidak ada satupun yang diistimewakan.

    Hasilnya, PSG tetap menguasai Ligue 1 dan berhasil memenangi Piala Perancis. Kini, mereka berupaya meraih treble dengan membidik trofi pamungkas, Liga Champions.

    Pencapaian gemilang itu menjadikan Enrique tidak akan mengubah filosofinya. Bahkan dia memastikan tidak ada pemain yang bermain sendiri tanpa kendali dari pelatih.

    “Apakah saya akan melakukan lebih baik lagi musim depan? Tentu saja. Pasalnya tidak ada satu pun pemain yang ada di lapangan akan bermain di luar kendali saya. Musim depan, saya sepenuhnya mengontrol mereka,” ucap Enrique.

    Filosofi bermain Enrique memang membawa PSG kembali ke final Liga Champions menghadapi Inter.

    Sebaliknya, Mbappe harus gigit jari. Meski sudah pindah ke Madrid, dirinya tetap belum bisa memenuhi ambisi mengangkat trofi kuping lebar.

  • Kehadiran Pedri Lebih Penting ketimbang Trisula Penyerang Barcelona

    Kehadiran Pedri Lebih Penting ketimbang Trisula Penyerang Barcelona

    JAKARTA – Mantan pemain Real Madrid, Toni Kroos, mengatakan Pedri adalah gelandang terbaik di dunia dan lebih penting bagi Barcelona ketimbang Lamine Yamal, Robert Lewandowski, dan Raphinha.

    Yamal, Lewandowski, dan Raphinha telah mengumpulkan 86 gol di semua ajang musim ini sehingga membuat Blaugrana tetap berpeluang meraih tiga gelar menjelang minggu-minggu terakhir musim ini.

    Namun, Kroos, yang pensiun musim panas lalu, yakin Pedri adalah kunci kesuksesan Barcelona di bawah asuhan Hansi Flick musim ini.

    “Bagi saya, pemain seperti Pedri lebih penting daripada Lamine Yamal, Raphinha, atau Lewandowski.”

    “Mereka (trisula penyerang) mungkin akan menentukan hasil pertandingan, tetapi untuk melakukan itu, Pedri saat ini adalah pemain terbaik di dunia di posisinya.”

    “Dia adalah pemain yang akan Anda rindukan saat dia tidak bermain, siapa pun lawan Anda. Dia tidak hanya mencetak gol atau memberikan assist, dia menawarkan solusi,” kata Kroos dalam podcast miliknya, Einfach mal Luppen.

    Pemain 22 tahun itu tampaknya telah pulih dari masalah cedera yang menimpanya dalam beberapa musim terakhir. Dia telah tampil sebanyak 54 kali musim ini, mencetak enam gol dan membuat tujuh assist.

    Barcelona akan kembali mengandalkannya pada Rabu, 7 Mei 2025, dini hari WIB, saat mereka bertandang ke markas Inter Milan pada leg kedua semifinal Liga Champions setelah bermain imbang 3-3 di Olympic Lluis Companys tengah minggu lalu.

    “Saya telah mengamati apa yang dilakukan Pedri musim ini. Di Liga Champions, dia lebih baik dari lawan-lawannya di setiap pertandingan.”

    “Di La Liga, perbedaan (antara dia dan lawan-lawannya) juga lebih ekstrem. Jika Anda kehilangan pemain seperti dia, Anda akan menyadarinya. Dia yang terbaik.”

    “Dia salah satu dari sedikit gelandang di posisinya yang memiliki kemampuan untuk melewati pemain lawan saat tidak ada ruang.”

    “Pemain seperti Pedri membantu Anda di setiap area permainan,” tutur Kroos lagi.

    Setelah Inter Milan, Barcelona menghadapi laga El Clasico yang berpotensi menentukan gelar melawan Real Madrid pada Minggu, 11 Mei 2025.

    Klub Catalan itu akan menghadapi Los Blancos dengan keunggulan empat poin di puncak klasemen La Liga.

    Kroos ingat betapa sulitnya menghentikan Pedri saat dia masih bermain di pertandingan tersebut.

    “Saya mengalaminya sendiri, khususnya sekali. Dia mengalahkan kami (Real Madrid) di kandang.”

    “Sekali atau dua kali saya pikir saya bisa mengalahkannya karena dia tidak terlihat begitu cepat, tetapi dia menggiring bola dengan sangat baik.”

    “Saya bahkan tidak bisa menghentikannya dengan pelanggaran. Dia tidak seperti Messi, yang kecepatan geraknya bisa Anda lihat.”

    “Pedri tidak tampak begitu cepat, tetapi sebenarnya dia cepat,” ujar Kroos.

  • Tanpa Ter Stegen dan Lewandowski

    Tanpa Ter Stegen dan Lewandowski

    JAKARTA – Pelatih Barcelona Hansi Flick mempertahankan the winning team saat menghadapi Inter Milan pada laga pertama semifinal Liga Champions di Stadion Olimpico Lluis Companys, Kamis, 1 Mei 2025 pukul 02.00 dini hari WIB. Striker Robert Lewandowski pun kembali absen di laga besar itu.

    Flick sempat mengeluhkan jadwal padat Barca usai menyingkirkan Borussia Dortmund di perempat final Liga Champions. Bagaimana tidak, Barca sudah harus menjamu Celta Vigo di kompetisi La Liga Spanyol dan kemudian Mallorca.

    Beruntung, Barca menyelesaikan misi tersebut secara gemilang sehingga mereka bisa mempertahankan takhta klasemen. Hanya, Lamine Yamal dkk kemudian dihadapkan final Copa del Rey melawan rival bebuyutan Real Madrid. Minggu, 27 April 2025 malam WIB. Laga El Clasico tersebut menjadi awal perburuan treble Barca.

    Hasilnya tak mengecewakan. Meski harus menyelesaikan big match lewat extra time, Barca menang 3-2 dan memenangi Copa del Rey.

    Meski demikian, pasukan Flick tak ingin larut pesta kemenangan. Pasalnya, Barca sudah kembali melakoni laga penting melawan Inter di semifinal kedua Liga Champions.

    Pemain sesungguhnya hanya memiliki waktu yang pendek untuk recovery. Apalagi, mereka harus menyelesaikan pertandingan hingga 120 menit. Namun Flick tetap tidak akan merotasi pemain. Dirinya mempertahankan the winning team saat menjamu Inter.

    Dengan demikian, striker Ferran Torres kembali menjadi starter karena Robert Lewandowski belum pulih dari cedera sehingga absen di laga tersebut. Selain Lewandowski, pemain yang absen karena cedera di antaranya Marc Bernal, Marc Casado, dan Alejandro Balde.

    Ferran yang berperan sebagai centre forward menggantian Lewandowski akan ditopang Yamal, Dani Olmo dan kapten Raphinha. Sedangkan Frenkie de Jong akan bahu-membahu dengan Pedri di posisi pivotal atau gelandang bertahan.

    Kiper Wojciech Szczesny kembali menjadi pilihan pertama karena Marc-Andre ter Stegen yang sudah pulih dari cedera tidak bisa tampil. Pasalnya, Ter Stegen tidak didaftarkan di skuad Barca yang berlaga di Liga Champions.

    Di laga melawan Madrid, kiper nomor satu tim nasional Jerman ini sudah duduk di bangku cadangan. Hanya, dia tak tampil dan Szczesny yang berdiri di bawah mistar hingga akhir laga.

    Bagaimana dengan Inter? Kondisi Nerazzurri memang tidak sedang baik-baik saja. Kekalahan sampai tiga kali beruntun di berbagai kompetisi menjadikan Inter gagal di Coppa Italia dan kehilangan takhta klasemen.

    Di laga terakhir di kompetisi Serie A Italia, Inter yang bermain di kandang sendiri dipermalukan AS Roma 1-0. Kekalahan yang menjadikan Inter harus turun ke peringkat dua dan posisi puncak direbut Napoli.

    “Ini bukan momen terburuk mengingat Anda berada di semifinal Liga Champions. Yang ada justru antusiasme dan gairah yang besar,” kata pelatih Simone Inzaghi.

    “Kami memang mengalami pekan yang buruk. Tetapi kami akan tampil lebih baik sehingga bisa mengalahkan lawan yang merupakan tim besar,” ucap dia lagi.

    Daftar Susunan Pemain

    Barcelona (4-2-3-1)

    Szczesny-Kounde, Cubarsi, Martinez, Martin; De Jong, Pedri; Yamal, Olmo, Raphinha; Ferran Torres

    Inter Milan (3-5-2)

    Sommer-Bisseck, Acerbi, Bastoni; Dumfries, Barella, Calhanoglu, Mkhitaryan, Dimarco; Thuram, Martinez

  • Kami ke Paris untuk Menang

    Kami ke Paris untuk Menang

    JAKARTA – Kekalahan 1-0 melawan Paris Saint-Germain menjadi kerugian Arsenal karena mereka bermain di kandang sendiri di laga pertama semifinal Liga Champions Stadion Emirates, London, Rabu, 30 April 2025 dini hari WIB. Namun manajer Mikel Arteta menyatakan Arsenal harus menang datang ke Paris melakoni semifinal kedua.

    Tidak ada pilihan bagi Arsenal kecuali menang dengan mencetak lebih dari dua gol dalam duel di kandang PSG di Stadion Parc des Princes, Paris, Kamis, 8 Mei 2025 dini hari WB. Atau minimal Arsenal menang 1-0 sehingga laga diselesaikan extra time atau bahkan mencoba peruntungan lewat adu penalti.

    Pada laga di kandang sendiri, Arsenal harus bekerja keras mengimbangi PSG. Namun gawang David Raya sudah kebobolan saat laga baru berjalan empat menit. Gol cepat Ousmane Dembele yang menyambut umpan Khvicha Kvaratskhelia membawa PSG unggul 1-0.

    Arsenal sesungguhnya sempat menyamakan skor saat sundulan Mikel Merino yang meneruskan tendangan bebas Declan Rice menembus gawang PSG. Hanya saja, gol itu dianulir karena dia dalam posisi offside.

    Meski gol itu dianulir, Arsenal tetap bermain ofensif dan menciptakan sejumlah peluang. Namun kiper PSG Gianluigi Donnarumma bermain cemerlang dan melakukan sejumlah penyelamatan.

    Alhasil, tim asuhan Luis Enrique mampu mempertahankan keunggulan 1-0 dan membuka peluang lolos ke final karena hanya butuh hasil imbang pada laga kedua yang digelar di kandang sendiri.

    Namun Arteta menolak menyerah. Menurut dia Arsenal memiliki peluang mengejar defisit gol. Mereka tetap akan fight seperti saat menghajar Real Madrid 3-0 pada laga pertama di perempat final.

    “Kami masih separuh perjalanan. Dan di separuh perjalanan ini pesannya tetap sama seperti saat kami mengalahkan Real Madrid 3-0 di laga kandang,” kata Arteta seperti dikutip reuters.com.

    “Kami akan datang ke Paris untuk memenangkan pertandingan. Kami punya kemampuan lebih untuk melakukannya,” ujar dia lagi.

    Arteta menuturkan bila PSG dan Arsenal memiliki kekuatan berimbang. Hanya saja, PSG lebih bisa bermain efisien sehingga mampu mengonversi sebuah peluang untuk menjadi gol.

    “Saya menyaksikan dua tim bagus yang sama-sama bermain bagus. Margin dari dua tim itu sangat kecil. Hanya, mereka memang lebih efisien di depan gawang. Harus diakui, dari pertandingan tersebut, kiper yang pada akhirnya membuat perbedaan,” ucap Arteta yang bermain selama satu musim di PSG dengan status pinjaman dari Barcelona.

    Saat disinggung mengenai peluang Arsenal tetap 50-50, Arteta tetap optimistis menyambut laga kedua. Menurut dia mereka tetap punya peluang ke final.

    “Saya tidak tahu berapa besar peluang kami. Tetapi saya yakin kami ingin ke final. Dan, bila ingin mencapai final Liga Champions, Anda harus melakukan sesuatu yang istimewa. Dan kami akan melakukan sesuatu yang istimewa di Paris,” kata dia berjanji.

    Arsenal yang tinggal berharap meraih trofi Liga Champions setelah gagal di Premier League Inggris sesungguhnya kembali mencapai semifinal untuk kali pertama sejak 2009.

    Hanya, langkah Arsenal dihentikan Manchester United yang kemudian menjadi juara setelah menang adu penalti lawan Chelsea.

    Klub London Utara itu juga pernah mencapai final pada 2006. Namun mereka gagal mengangkat trofi kuping lebar setelah kalah lawan Barcelona. Ini menjadikan Arsenal sebagai tim elite Liga Premier yang belum pernah memenangi Liga Champions.

    Sebaliknya, tim-tim seperti Aston Villa dan Nottingham Forest justru pernah menuai sukses di kompetisi Eropa saat masih disebut Piala Champions (European Cup).

    Villa dan Forest paling tidak sejajar dengan klub elite Liga Inggris. Liverpool, MU, Chelsea dan Manchester City yang pernah menjuarai Liga Champions.

  • Gegara Lempar Benda ke Arah Wasit, Rudiger Terancam Absen Panjang!

    Gegara Lempar Benda ke Arah Wasit, Rudiger Terancam Absen Panjang!

    JABAR EKSPRES – Bek tangguh Real Madrid, Antonio Rudiger, menghadapi ancaman sanksi berat setelah melakukan tindakan tak terpuji dalam laga final Piala Raja Spanyol melawan Barcelona di Stadion Olimpiade Sevilla, Minggu (27/4) dini hari WIB.

    Dikutip dari The Athletic, Rudiger dilaporkan melanggar Kode Etik Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) Pasal 101, yang mengatur tentang tindakan kekerasan ringan terhadap wasit.

    Dalam aturan tersebut, pelanggaran seperti mencengkeram, mendorong, atau melempar benda ke arah wasit dapat berujung pada hukuman larangan bermain antara empat hingga dua belas pertandingan.

    Insiden tersebut terjadi setelah Rudiger melempar sebuah benda dari area teknis. Meski benda itu tidak mengenai wasit De Burgos Bengoetxea, sang pengadil tetap mencatat perilaku Rudiger dalam laporan pertandingan dan langsung mengusirnya dengan kartu merah.

    “Setelah diberi kartu merah, Rudiger harus ditahan oleh beberapa anggota staf pelatih, sementara ia menunjukkan sikap agresif,” tulis laporan De Burgos Bengoetxea.

    BACA JUGA: Pesta di Anfield! Liverpool Resmi Juara Liga Inggris

    Akibat aksi tersebut, Rudiger terancam absen tak hanya di Piala Raja musim depan, tapi juga di sisa pertandingan Liga Spanyol musim ini.

    Tak hanya Rudiger, dua pemain Los Blancos lainnya, Jude Bellingham dan Lucas Vazquez, juga terancam larangan dua laga usai berseteru dengan wasit setelah pertandingan berakhir.

    Laga itu sendiri berakhir dramatis dengan kemenangan Barcelona 3-2 atas Real Madrid, yang memastikan mereka keluar sebagai juara Piala Raja musim ini—gelar kedua di bawah pelatih Hansi Flick.

    Bintang muda Barcelona, Lamine Yamal, tampil gemilang dengan menciptakan dua assist untuk gol Pedri dan Ferran Torres. Usai pertandingan, ia menyatakan kebanggaannya atas performa tim.

    “Meskipun kami kebobolan satu gol, tidak masalah. Bahkan jika kebobolan dua gol, tetap tidak masalah,” ujar Yamal.

    BACA JUGA: Kesepakatan Rahasia Leverkusen Bisa Antar Alonso ke Real Madrid

    Ia menegaskan dominasi Barcelona atas Madrid musim ini. b”Tahun ini, mereka tidak bisa mengalahkan kami. Kami sudah membuktikannya. Saya sangat bahagia. Visca Barca!” tambahnya.

  • Meme Real Madrid Dipecundangi Barcelona, Terancam Tanpa Trofi

    Meme Real Madrid Dipecundangi Barcelona, Terancam Tanpa Trofi

    Meme Real Madrid Dipecundangi Barcelona, Terancam Tanpa Trofi

  • Ditinggal Veteran hingga Juru Taktik jadi Warna Baru Bagi Madrid?

    Ditinggal Veteran hingga Juru Taktik jadi Warna Baru Bagi Madrid?

    JABAR EKSPRES – Musim panas ini tampaknya akan menjadi warna baru bagi Real Madrid, pasalnya sejumlah pemain dirumorkan akan hengkang dari skuad. Termasuk gelandang veteran Luka Modric.

    Menurut laporan terbaru AS Dario, pemain veteran seperti Luka Modric, David Alaba, Lucas Vazquez, dan Fran Garcia dikabarkan tak akan berada di Santiago Bernabeu musim depan.

    Kontrak gelandang asal Kroasia yang sudah menjalani 13 musim sebagai bintang lapangan bersama Madrid itu akan berakhir pada musim panas ini.

    Meskipun dapat diperpanjang beberapa minggu hingga memungkinkan pemain yang akan menginjak usia 40 tahun pada September mendatang itu bermain untuk terakhir kalinya di Piala Dunia Antarklub FIFA.

    BACA JUGA:Kesepakatan Rahasia Leverkusen Bisa Antar Alonso ke Real Madrid

    Namun, tampaknya tidak ada jaminan bahwa ia akan di Bernabeu, meski awal tahun ini, Ancelotti memerintahkan klub untuk memperpanjang kontrak sang pemain.

    Terlebih sang juru taktik, Carlo Ancelotti juga dipastikan hengkang setelah gagal memenuhi target Los Blancos melaju jauh di Liga Champions dan menjadi yang kedua di kompetisi La Liga di bawah Barcelona.

    Kabar hengkangnya Ancelotti diperkuat dengan Xabi Alonso yang kini tengah dikaitkan sebagai pengganti kekosongan kursi di Santiago Bernabeu, yang didatangkan dari Bayer Leverkusen.

    Nama veteran lain yang akan hengkang yaitu, Vazquez yang merupakan salah satu pemain yang kontraknya hampir berakhir. Pemain sayap kanan ini kemungkinan tidak akan dibutuhkan musim depan menyusul kedatangan Trent Alexander-Arnold dan kembalinya Dani Carvajal dari cedera.

    BACA JUGA:Gagal di Liga Champions, Bagaimana Nasib Ancelotti di Real Madrid?

    Dua nama terakhir adalah Alaba dan Garcia yang masih terikat kontrak hingga akhir musim ini, tetapi masih dianggap sebagai pemain yang berpotensi hengkang.

    Alaba merupakan pemain pertama yang mendapat gaji besar di tim ini, diperkirakan mencapai EUR 12 juta setelah pemotongan pajak tetapi belum menunjukkan penampilan terbaiknya sejak cedera ACL yang dialaminya sejak 2023 lalu.

    Sementara Garcia dibawa kembali ke Madrid ketika klausul pembelian kembali diaktifkan untuk mengontraknya kembali dari Rayo Vallecano pada tahun 2023 lalu. Namun, kontribusi pemain berusia 25 tahun itu tidak bisa diharapkan sepenuhnya untuk membela klub sebesar Madrid.

  • Mikel Arteta Enggan Mengistirahatkan Bukayo Saka meski Trofi Liga Inggris Mustahil Digenggam

    Mikel Arteta Enggan Mengistirahatkan Bukayo Saka meski Trofi Liga Inggris Mustahil Digenggam

    JAKARTA – Manajer Arsenal, Mikel Arteta, mengisyaratkan bahwa ia tidak akan mengistirahatkan Bukayo Saka untuk pertandingan Liga Inggris mendatang saat mereka juga bersiap menghadapi semifinal Liga Champions melawan Paris Saint-Germain.

    Kemenangan agregat 5-1 klub London utara itu atas juara bertahan Real Madrid di perempat final Liga Champions telah meningkatkan harapan klub tersebut untuk memenangi turnamen Eropa tersebut untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka.

    Namun, performa mereka di Eropa belum berlanjut ke kompetisi domestik, dengan tim asuhan Mikel Arteta tertinggal 13 poin dari pemuncak klasemen Liverpool saat tersisa lima pertandingan tersisa.

    Klub Merseyside itu bisa dinobatkan sebagai juara pada Kamis, 24 April 2025, jika Arsenal kalah dari Crystal Palace.

    Meskipun gelar Liga Inggris sudah di luar genggaman mereka, Arteta tetap enggan mengistirahatkan Saka, yang baru saja kembali dari cedera yang membuatnya absen selama tiga bulan.

    “Kami tidak bisa berpikir dalam hal itu, ketika para pemain fit dan siap serta ingin bermain, mereka harus bermain.”

    “Mereka dalam kondisi terbaik saat bermain. Mereka memiliki konsistensi dalam penampilan mereka.”

    “Secara fisik dan emosional, mereka bagus. Mereka memiliki ritme dan saat itulah mereka dalam kondisi terbaik.”

    “Jika mereka tidak tersedia, tidak ada diskusi. Jika mereka tidak dalam kondisi yang baik untuk tampil, kami tidak akan memainkan mereka.”

    “Hanya saja, jika mereka tersedia, kami akan memainkan mereka,” kata Arteta dalam konferensi pers jelang laga pada Selasa, 22 April 2025.

    Saka telah menyumbang 25 gol dalam 30 penampilan di semua ajang musim ini. Ia menjadi bintang dalam kemenangan 2-1 di Bernabeu minggu lalu dan tampil mengesankan dalam kemenangan 4-0 di kandang Ipswich Town pada akhir pekan.

    Di Portman Road, Saka menerima tekel keras dari Leif Davis di babak pertama yang membuat bek tersebut harus digantikan.

    Namun, Arteta telah mengesampingkan kekhawatiran soal cedera Saka.

    “Kami harus menunggu dan melihat sekarang bagaimana reaksinya setelah sesi (latihan), tetapi tidak ada yang terlalu serius.”

    “Jika kami ingin (memilihnya), saya pikir kami akan memiliki peluang bagus untuk bermain besok,” ujar Arteta ketika ditanya ketersediaan Saka untuk melawan Palace.

    Sementara itu, diagnosis keArteta pada Jorginho lebih suram. Pemain internasional Italia itu absen saat bermain imbang kontra Brentford awal bulan ini karena diduga mengalami cedera tulang rusuk.

    “Saya pikir Jorginho akan absen selama beberapa minggu. Saya harap begitu, tetapi saya tidak yakin (apakah dia akan bermain lagi musim ini).”

    “Kami harus melihat bagaimana perkembangannya dalam beberapa hari ke depan,” ujar pelatiha asal Spanyol itu.

  • Tertinggal 3-1 Lawan Celta Vigo, Penalti Raphinha di Menit Terakhir Menangkan Barcelona

    Tertinggal 3-1 Lawan Celta Vigo, Penalti Raphinha di Menit Terakhir Menangkan Barcelona

    JAKARTA – Kemenangan dramatis Barcelona di La Liga Spanyol. Dalam duel di Olimpic Lluis Companys, Sabtu, 19 April 2025 malam WIB, Barca sempat tertinggal 3-1 sebelum mengejar ketinggalan. Dan, penalti Raphinha di menit terakhir membawa Barca menang 4-3 atas Celta Vigo.

    Luar biasa, Barca. Unggul lebih dulu, namun Celta Vigo mampu bangkit untuk mengejar ketinggalan. Bahkan hattrick striker Borja Iglesias membuat tim tamu unggul 3-1.

    Meski sudah tertinggal, namun Barca menolak menyerah. Pimpinan klasemen La Liga secara perlahan menunjukkan kebangkitan.

    Diawali dengan gol Dani Olmo yang memperkecil ketinggalan. Selanjutnya Raphinha mencetak brace yang membawa Barca berbalik unggul.

    Kemenangan ini menjadikan Barca berhasil memenuhi target dengan meraih tiga poin di laga kandang. Mereka pun sukses menjauh dari Real Madrid yang menduduki peringkat dua.

    Kini, Barca yang memiliki poin 73 mengukuhkan posisinya di puncak. Mereka unggul tujuh poin dengan Madrid yang baru bertanding melawan Athletic Bilbao pada Senin, 21 April 2025 dini hari WIB.

    Sementara, Celta Vigo yang gagal memanfaatkan peluang meraih tiga poin masih menduduki peringkat tujuh dengan poin 43. Sama dengan Mallorca yang masih menyimpan satu pertandingan.

    Dalam laga itu, Barca melakukan start mengesankan. Mereka langsung menggelar permainan ofensif. Hasilnya, saat laga memasuki menit 12, Barca sukses membobol gawang lawan. Gol dihasilkan pemain sayap Ferran Torres yang mengubah skor menjadi 1-0.

    Hanya keunggulan itu tak bertahan lama. Celta Vigo hanya butuh tiga menit untuk menyamakan skor saat Iglesias memanfaatkan kesalahan kiper Wojciech Szczesny yang salah membaca arah bola. Situasi itu dimaksimalkan Iglesias untuk mencetak.

    Saat skor berubah imbang 1-1, adrenalin pemain Celta Vigo kian tinggi. Mereka pun bermain agresif habis-habisan untuk memenangkan pertandingan.

    Usaha itu tercapai setelah Iglesias mencetak gol kedua sekaligus mengubah skor menjadi 2-1 untuk Celta Vigo.

    Situasi kian runyam bagi tim asuhan Hansi Flick gara-gara Iglesias. Bagaimana tidak, penyerang Spanyol ini justru menambah gol dngan menaklukkan Szczesny di menit 62. Hattrick Iglesias mengubah skor menjadi 3-1.

    Barca menolak menyerah. Mereka meningkatkan tekanan demi meraih kemenangan. Hasilnya memang tidak sia-sia. Kesabaran pemain Blaugrana akhirnya membuahkan hasil saat Olmo mencetak gol di menit 64.

    Hanya empat menit berselang, giliran Raphinha yang mencatatkan nama di papan skor dan Barca menyamakan kedudukan menjadi 3-3. Meski sudah imbang, namun tuan rumah menolak menyerah.

    Saat memasuki injury time, bek Celta Vigo Yoel Lago melakukan kesalahan fatal dengan menjatuhkan Olmo di kotak terlarang.

    Wasit sempat meninjau insiden itu sebelum menunjuk titik putih. Eksekusi penalti dituntaskan dengan baik oleh Raphinha. Keberhasilan pemain tim nasional Brasil ini mencetak brace menjadikan Barca menang dramatis 4-3.