Club Olahraga: Persebaya

  • 3.010 Personel Gabungan Amankan Laga Persebaya VS Persija

    3.010 Personel Gabungan Amankan Laga Persebaya VS Persija

    Surabaya (beritajatim.com) – Sebanyak 3.010 personel gabungan TNI/Polri dan Pemkot Surabaya akan mengamankan laga Persebaya vs Persija yang akan digelar, Sabtu (09/12/2023) besok di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT).

    Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Pasma Royce mengatakan ada 281 personel dari jajaran TNI, 1.610 personel dari jajaran Polda Jatim, 867 personel dari jajaran Polrestabes Surabaya dan 252 personel dari jajaran Pemkot Surabaya. Ribuan pasukan itu disiapkan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan pelanggaran seperti membawa flare, kembang api, Sajam, Narkoba dan Miras ke area stadion.

    “Pertandingan tersebut akan mempertemukan Persebaya melawan Persija Jakarta di Stadion Gelora Bung Tomo, Sabtu mendatang. Sebanyak 3.010 personel gabungan TNI, Polri dan Pemkot disiapkan,” katanya, Jumat (08/12/2023).

    Jumlah personel yang mencapai ribuan itu telah disepakati dalam rapat koordinasi antara petugas keamanan dan berbagai stakeholder yang terlibat. Ia menghimbau agar para penonton yang tidak memiliki tiket untuk tidak memaksa datang ke stadion. “Bagi suporter yang hadir saya harap bisa mematuhi peraturan yang ada dan semuanya berjalan kondusif,” tegas Pasma.

    Sementara itu, Kasi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Haryoko Widhi menegaskan pihak kepolisian telah memastikan petugas keamanan dan stakeholder yang terlibat dalam pertandingan Persebaya vs Persija telah memiliki pemahaman yang sama agar pertandingan berjalan dengan lancar. “Rakor kemarin telah menyatukan pemikiran dalam mengamankan jalannya pertandingan yang mempertemukan dua tim besar tersebut,” pungkasnya. (ang/kun)

    BACA JUGA: Persebaya Siap Hadapi El Clasico Melawan Persija

  • Polisi Tangkap Buron Pengeroyok Kuli Pasar Uka

    Polisi Tangkap Buron Pengeroyok Kuli Pasar Uka

    Surabaya (beritajatim.com) Polisi menangkap buron pengeroyok kuli Pasar Uka Kendung Benowo Surabaya Kamis (23/11/2023). Pelaku yang diamankan adalah SR (37) yang masih saudara dengan pelaku Aris (30). Aris (30) sebelumnya telah menyerahkan diri. Kini polisi tinggal memburu ID (30) yang masih buron.

    Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukmono mengatakan SR sedang melakukan rehabilitasi karena penyalahgunaan narkoba di Plato Foundation yang beralamat di Jl. Cipta menanggal V No. 16 Kec. Gayungan Surabaya. Saat diamankan Unit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya, SR tidak melawan dan hanya bisa pasrah.

    “Jadi pelaku ini sedang rehabilitasi narkoba. Begitu dapat informasi kami langsung menuju lokasi dan menjemput tersangka,” ujar Hendro, Minggu (26/11/2023).

    BACA JUGA:Bonek Asal Belanda Sedih Gagal Saksikan Persebaya VS PSIS

    Dalam pengeroyokan yang menyebabkan kuli panggul Pasar UKA bernama Arifin tewas itu, SR juga melakukan pengeroyokan bersama Aris dan ID (DPO) kepada korban dengan menendang kaki kiri korban dan menendang perut korban.

    “Langsung kami bawa ke Polrestabes Surabaya untuk pemeriksaan. Sementara kami masih mengejar satu lainnya yg buron,” tegas Hendro.

    Sebelumnya, Arifin (Ervin) tewas usai dikeroyok pada pertengahan Agustus 2023 lalu di Pasar Kendung, Benowo. Ia dikeroyok karena menyenggol payudara seorang penjual cucur saat sedang bekerja sebagai kuli panggul. Penjual cucur itu lantas melapor ke suaminya bernama Aris. Aris pun mendatangi korban dan langsung melakukan pengeroyokan bersama dengan ID dan SR. (Ang/Aje)

  • Achsanul Qosasi Jadi Tersangka Korupsi BTS, Langsung Ditahan

    Achsanul Qosasi Jadi Tersangka Korupsi BTS, Langsung Ditahan

    Jakarta (beritajatim.com) – Achsanul Qosasi, Anggota III Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam dugaan kasus korupsi terkait proyek BTS Kominfo. Achsanul ditahan Kejaksaan Agung usai menjalani pemeriksaan pada Jumat (3/11/2023).

    Achsanul Qosasi diperiksa Kejagung setelah namanya disebut dalam persidangan kasus korupsi BTS. Diduga, Achsanul menerima dana sebesar Rp40 miliar yang diduga mengalir ke BPK.

    “Setelah dilakukan pemeriksaan intensif dan pemeriksaan alat bukti, tim menyimpulkan bahwa terdapat cukup alat bukti untuk menetapkan Achsanul Qosasi sebagai tersangka,” ujar Direktur Penyidikan dan Penuntutan Khusus Kejagung, Kuntadi, dikutip dari Suara.com.

    Sebelumnya, Achsanul Qosasi dipanggil oleh Kejaksaan Agung pada pukul 08.00 WIB. Panggilan tersebut berkaitan dengan nama Achsanul yang disebut dalam persidangan kasus korupsi proyek BTS 4G BAKTI Kominfo.

    BACA JUGA:
    Achsanul Qosasi Apresiasi Semangat Juang Madura United Kalahkan Persebaya

    Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Ketut Sumedana mengonfirmasi Achsanul akan diklarifikasi terkait aliran dana korupsi proyek BTS 4G.

    “Klarifikasi terkait aliran dana yang telah terungkap dalam persidangan,” kata Ketut ucap dia.

    BACA JUGA:
    Achsanul Qosasi Akui Kekalahan Madura United dari Rans Nusantara

    Nama Achsanul Qosasi sebelumnya disebut oleh terdakwa Galumbang Menak Simanjuntak yang merupakanDirektur Utama PT Mora Telematika Indonesia, dalam persidangan kasus korupsi BTS 4G BAKTI Kominfo di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta Pusat, pada Senin (23/10/2023).

    Galumbang mengungkapkan bahwa Achsanul Qosasi adalah Anggota III BPK RI yang terlibat dalam kasus tersebut.

    Dengan penetapan Achsanul Qosasi sebagai tersangka, kasus korupsi proyek BTS Kominfo semakin mendapatkan perhatian publik. Pemeriksaan dan proses hukum selanjutnya akan menjadi sorotan penting dalam memastikan keadilan dan akuntabilitas dalam kasus ini. [beq]

  • Puluhan Remaja Hendak Tawuran di Kawasan SLG Kediri

    Puluhan Remaja Hendak Tawuran di Kawasan SLG Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Puluhan remaja di Kediri diamankan polisi saat hendak tawuran di kawasan Simpang Lima Gumul (SLG).

    Puluhan remaja yang hendak tawuran di kawasan SLG Kediri ini rata-rata masih dibawah umur.

    Data Polres Kediri, jumlah totalnya ada 22 orang remaja berusia belasan tahu dan masih bersekolah yang diamankan.

    Dari tangan puluhan remaja ini, polisi mengamankan sejumlah barang bukti seperti knuckel, double stick, dan tongkat besi.

    Baca Juga : Jelang Tanding, Persik Ingin Terkam Persebaya di Kediri

    Kapolsek Ngasem Iptu Ardian Wahyudi, mengatakan kejadian tersebut bermula dari laporan masyarakat yang resah akan segerombolan pemuda yang menganggu jalan dengan berkonvoi.

    “Kita gabungan dengan tim Resmob, Samapta, Sat Intel, Polsek Ngasem, melakukan penindakan yang dipimpin oleh Kabagops dan Kapolsek Ngasem,” kata Iptu Ardian, Jumat (27/10/2023).

    Sebelum segerombol pemuda dibawah umur itu diamankan, pihaknya melakukan patroli di sepanjang kawasan SLG Kediri.

    Patroli itu mendapati segerombolan remaja yang melakukan konvoi di malam hari.

    “Para pemuda ini saat dilakukan penggeledahan Kedapatan membawa alat pukul diantaranya knuckel, double stick dan tongkat besi. Tidak ada yang membawa sajam (senjata tajam), ada 22 anak diamankan lalu kita data,” jelasnya.

    Lanjut Iptu Ardian mengungkapkan karena para pemuda ini masih dibawah umur, pihaknya melakukan pemanggilan masing-masing orang tua untuk dipulangkan.

    “Kemudian kita panggil orangtuanya dan membuat suray pernyataan untuk tidak mengulangi lagi, kita memberikan imbauan agar tidak membuat kerugian dan mengganggu keamanan di Kabupaten Kediri,” jelasnya. [nm/ted]

  • Anggota Polisi di Surabaya Dirikan Sekolah Gratis, Bermodal Uang Tabungan 

    Anggota Polisi di Surabaya Dirikan Sekolah Gratis, Bermodal Uang Tabungan 

    Surabaya (beritajatim.com) – Anggota polisi di Surabaya mendirikan sekolah gratis bagi masyarakat khususnya yang tidak mempunyai biaya. Anggota polisi itu adalah Bripka Aminullah. Ia sehari-hari bekerja di Unit Jatanras Polrestabes Surabaya.

    Sekolah yang didirikan dari hasil menabungnya itu didirikan di tanah seluas 262,5 meter persegi. Nama sekolahnya Y.P Majma’al Bahrain. Sekolahnya berdiri di tengah perkampungan Bulak Rukem, Surabaya.

    “Sekolah ini berdiri sejak 2018,” ujar Bripka Aminullah.

    Sekolah  Y.P Majma’al Bahrain saat ini masih menerima anak-anak yang berada di Sekolahan yang terdiri dari Kelompok Belajar (KB), dan Taman Kanak Kanak (TK) dengan jumlah siswa mencapai 100 orang. Sekolah ini juga telah meluluskan 150 siswa dari tahun 2018. Keberhasilan mendirikan sekolah gratis bagi lingkungannya tidak membuat Bripka Aminullah melupakan tugasnya sebagai polisi.

    Baca Juga: Lawan Persebaya, Persik Kediri Tak Mainkan 2 Pemain Asingnya

    Dalam Unit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya, Bripka Aminullah adalah polisi senior yang kerap menangani kasus besar. kasus besar terbaru yaitu penganiayaan dan pembunuhan yang terjadi di Blackhole KTV.

    “Dalam menjalankan tugas dan fungsi Bripka Aminullah tidak pernah mengeluh. Prinsipnya dalam bekerja adalah melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat. Semangat itulah yang selalu ditularkan kepada kami” tegas Ipda Ari Wibowo, Kasubnit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya.

    Ipda Ari Wibowo mengatakan bahwa Bripka Aminullah bertanggung jawab, sama seperti anggota lainnya. Disaat ia menjalankan tugas maupun berposisi sebagai tim Opsnal Jatanras Sat Reskrim di Polrestabes Surabaya.

    Baca Juga: Bawaslu Ponorogo Bakal Tempati Kantor Dinas Perhubungan

    Bagi Ari, sosok dari Bripka Aminullah sangat menginspirasi. Katanya, ia memiliki welas asih dibandingkan dengan anggota – anggota opsnal yang lain.

    “Hal lainnya, yang juga dimiliki Aminnullah ini adalah dia inovatif. Mampu menginspirasi banyak orang. Ia mendirikan sekolahan gratis bagi anak anak di lingkungannya,” ungkap Ari. (ang/ian)

  • Pesan Menyentuh Gus Idam pada Polantas Polres Gresik

    Pesan Menyentuh Gus Idam pada Polantas Polres Gresik

    Gresik (beritajatim.com) – Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 H, Satlantas Polres Gresik mengundang Agus Muhammad Iqdam Kholid atau akrab dikenal dengan nama Gus Idam. Ulama ini didatangkan untuk memberi motivasi kepada anggota Polantas (Polisi Lalu Lintas).

    Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Mambaul Hikam II Blitar itu berpesan agar personel Polantas Polres Gresik rutin melakukan amalan dalam bertugas. Yakni ramah kepada masyarakat dengan tidak mempersulit keperluan yang dibutuhkan.

    “Jangan lupa juga harus dermawan kepada orang yang membutuhkan,” ujarnya, Minggu (1/10/2023).

    Gus Idam juga berpesan, meski anggota polantas disibukkan dengan berbagai urusan. Para personil wajib mengerjakan sholat lima waktu. Bahkan, lebih baik dengan sholat malam beserta tirakat.

    “Waktu ibadah harus disempat-sempatkan karena menjadi kunci akhlak yang baik meski sedang bertugas,” ungkapnya.

    Sementara itu, Kasat Lantas AKP Mulya Sugiharto berharap melalui momentum Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi ajang refleksi diri. Pasalnya, seluruh anggota polantas yang adalah manusia yang tak luput dari kesalahan.

    “Dengan ngaji bareng diharapkan menambah ilmu memperkuat keimanan,” papar Alumus Akpol 2013 itu.

    BACA JUGA:

    Arif Catur Kartu Merah, Pelatih Persebaya: Sebenarnya Tidak Sengaja

    Ia menambahkan, ngaji bersama ulama menjadi kegiatan mulia. Untuk memastikan para anggota kepolisian tidak kehilangan kesadaran akan keimanannya.

    “Disamping tugas berat menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Saya juga tak henti-hentinya berpesan menjaga amal kebaikan,” imbuhnya. [dny/but]

  • Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Minta Penyelidikan Lanjut

    Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Minta Penyelidikan Lanjut

    Malang (beritajatim.com) – Keluarga korban tragedi Kanjuruhan mendatangi Bareskrim Polri, Rabu (27/9/2023). Mereka minta penyelidikan kasus Tragedi Kanjuruhan yang sempat dilayangkan ke Polres Malang terkait Laporan Model B dengan pelapor Devi Athok Yulfitri, kembali dilanjutkan.

    Kuasa Hukum Devi Athok sekaligus Kordinator Tim Advokasi Tragedi Kanjuruhan (TATAK) Imam Hidayat, mengatakan, kehadirannya bersama pelapor ke Bareskrim, bertujuan untuk melanjutkan usut tuntas tragedi kanjuruhan agar di lanjutkan oleh Bareskrim Polri

    “Pada hari itu juga Rabu (27/9/2023), kami lakukan Penyerahan Dokumen Pelapor Laporan Model B atas nama Devi Anthok, sudah kami serahkan ke Dumas Polri dan akan segera ditindaklanjuti oleh Karowasidik Mabes Polri,” tegas Imam, Kamis (28/9/2023) siang.

    BACA JUGA:
    Peringatan 1 Tahun Tragedi Kanjuruhan Malang: Moratorium Penggunaan Gas Air Mata di Indonesia

    Imam menjelaskan, upaya tersebut dilakukan agar gelar perkara ditangani langsung oleh Bareskrim Mabes Polri yang akan di hadiri oleh Polres Malang, Penasehat Hukum, dan Pelapor dan akan di awasi langsung oleh Karowasidik.

    “Yang mana pasal yang akan dikenakan yaitu Pasal 338 dan 340 KUHP sebagaimana Laporan Model B Polres Malang. dan juga ada pasal tambahan yang dimohonkan yaitu pasal 351 KUHP, serta UU Terkait Tindak Pidana kekerasan Pada Perempuan dan Anak. Setelah gelar perkara dijadwalkan, kami meminta upaya penyelidikan dan penyidikan ditangani langsung oleh Bareskrim Mabes Polri,” ujarnya.

    BACA JUGA:
    Persebaya dan Bonek Beri Donasi untuk Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan

    Imam menambahkan, dari awal pihaknya selaku Tim Advokasi Tragedi Kanjuruhan, yakin dan tepat bahwa Pasal 338 bisa diterapkan kepada para terduga penanggung jawab pidana atas Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 yang menewaskan 135 orang tersebut. [yog/beq]

  • Polda Jatim Siapkan 4925 Personel Amankan Persebaya vs Arema

    Polda Jatim Siapkan 4925 Personel Amankan Persebaya vs Arema

    Surabaya (beritajatim.com) – Polda Jatim siapkan 4.925 personel amankan laga Persebaya Surabaya vs Arema FC di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) pada Sabtu (23/9/2023) besok. Personel tersebut merupakan gabungan dari unsur Polri, TNI, serta Pemerintah Kota Surabaya.

    “Nanti yang dilibatkan dalam pengamanan maksimal ada sekitar 4.925 personel gabungan TNI/Polri dan Pemkot Surabaya. Kalau laga-laga biasa, tidak sampai 1.000 (personel), seperti laga Madura dengan Persebaya kemarin,” kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Dirmanto, saat ditemui di kantornya, Jumat (22/9/2023).

    Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto

    Nantinya, di antara petugas itu ada yang disiagakan di seluruh perbatasan pintu masuk Surabaya untuk melakukan penyekatan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya suporter dari luar kota yang masuk ke Gelora Bung Tomo.

    “Penyekatan di batas kota ini kita lakukan terus mulai pagi sampai laganya dimulai. Operasi miras juga dilaksanakan sebagai langkah agar tidak ada miras yang masuk ke dalam stadion. Kemudian, di luar juga kami terus lakukan imbauan-imbauan Kamtibmas,” tambahnya.

    BACA JUGA:
    Marak Tiket Palsu Jelang Persebaya vs Arema, Panpel: Animonya Tinggi

    Dirmanto mengimbau, para suporter yang tidak mendapat tiket bisa menonton laga tersebut melalui televisi yang menyiarkan secara live. Hal itu juga diwajibkan bagi suporter Arema, supaya tidak nekat memaksakan diri untuk menonton di GBT.

    “Kalau tidak ada tiket ya jangan ke stadion. Kemarin kita sepakati, karena ini laganya di Surabaya, sesuai perjanjian tahun 1996 di mana suporter tidak saling kunjung di kandang lawan itu ditaati seluruh elemen suporter. Untuk teman-teman Arema, mari menyaksikan di berbagai media yang menyiarkan secara live,” lanjutnya.

    BACA JUGA:
    Aremania Nobar Persebaya vs Arema FC di Bioskop Berbayar

    Sementara ketika ditanya terkait pengamanan tim tamu selama berada di kandang Bajol Ijo. Kombes Dirmanto memastikan, setiap pergerakan rombongan tim, baik Persebaya maupun Arema FC akan dikawal ketat.

    “Hasil rapat kemarin disepakati bahwa di semua mekanisme atau proses laga nanti, baik itu di tempat tinggalnya pemain Arema dan Persebaya, nanti kita jaga dan kita kawal pulang-pergi,” pungkasnya. [uci/beq]

  • Lampu Mobil Terlalu Terang, Warga Lebak Arum Dihajar Tetangganya Sendiri

    Lampu Mobil Terlalu Terang, Warga Lebak Arum Dihajar Tetangganya Sendiri

    Surabaya (beritajatim.com) – Alasan lampu mobil terlalu terang, seorang warga Lebak Arum berinisial VC (35) memukuli tetangganya pada Kamis (14/09/2023) pukul 7 malam. Aksi VC terekam CCTV dan sudah dilaporkan ke Polsek Tambaksari.

    Melville Nathaniel (32) korban pemukulan dari VC mengatakan bahwa kejadian itu bermula ketika ia dan teman wanitanya bernama irene Kusumawati (30) hendak pulang ke Jl. Lebak Arum IV. Saat melintas di depan rumah VC, Irene yang mengendarai mobilnya diteriaki oleh VC karena lampu mobilnya terlalu terang.

    Merasa diteriaki, Irene membuka jendela dan mempertanyakan sikap VC. Saling adu argumen sempat terjadi beberapa saat. VC juga menyemprotkan air ke dalam mobil.

    Irene yang kepalang basah langsung pulang ke rumahnya yang berjarak 4 rumah dari rumah VC. Melville heran karena Irene mengendarai mobil namun pulang dalam kondisi basah. Disitulah Irene bercerita jika VC baru saja menyemprotkan air dengan alasan lampu mobil terlalu terang.

    Baca Juga: Gairahkan Pasar Mobil, Showroom di Jombang Kumpulkan Klub Otomotif

    “Saya tidak terima terus saya datangi rumah Victor. Ia sempat menjelaskan beberapa hal lalu tiba-tiba saya dipiting untuk melihat bagian mobil mana yang ia semprot,” ujar Melville diwawancarai awak media, Minggu (17/09/2023).

    Dalam kondisi dipiting, Melville kemudian dibanting saat sudah berjalan beberapa meter. Disitu, Melville langsung dipukuli oleh VC. Irene yang mengikuti dari luar kemudian berlari untuk memisahkan VC dan Melville. Namun sayang, Irene juga kena pukul di bagian wajahnya.

    “Saya melaporkan ke Polsek Tambaksari dan kemudian diantar visum ke RSUD Soewandi,” tutup Melville Nathaniel Tjipto.

    Sementara itu, Kapolsek Tambaksari Kompol Ari Bayu Aji saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya akan mengecek terlebih dahulu berkas kasus ini.

    Baca Juga: Trio Brasil Sukses Bawa Madura United Amankan Poin dari Persebaya

    “Kita cek dulu perkembangannya sampai mana. Kemarin terakhir masih menunggu hasil visum yang dikeluarkan RSUD dr. Soewandi. Bila hasilnya positif ada luka yang disebabkan pemukulan maka terlapor akan kita amankan,” kata Ari. (ang/ian)

  • 2 Warga Lamongan Mabuk Bawa Pedang Bikin Onar di Gresik

    2 Warga Lamongan Mabuk Bawa Pedang Bikin Onar di Gresik

    Gresik (beritajatim.com) – Dua warga asal Mantup, Lamongan, berinisial MH (28) dan BF (21) ditahan di Polres Gresik. Mereka dibawa karena kedepatan pedang dalam kondisi mabuk saat ada acara pentas seni di Desa Brangkal, Kecamatan Balongpanggang, Gresik.

    Kronologis penangkapan dua orang yang bikin onar itu bermula saat ada acara pentas seni di Desa Brangkal, Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik. Kemudian datang dua tersangka MH dan BF bersama tiga rekan lain.

    Dengan kondisi mabuk usai menenggak minuman keras (miras), MH dan BF sempat bersitegang dengan beberapa pemuda Dusun Tanjungan, Desa Brangkal. Kejadian tersebut bisa dilerai. Selanjutnya, kedua tersangka itu diantar pulang.

    Warga asal Mantup, Lamongan, ditahan polisi karena membawa pedang dalam kondisi mabuk saat ada acara pentas seni di Desa Brangkal, Kecamatan Balongpanggang, Gresik.

    Tidak terima dengan perbuatan para pemuda Dusun Tanjungan, tersangka kembali ke lokasi dengan membawa pedang. Sewaktu tiba di lokasi, pedang yang dibawa BF diambil oleh MH yang kemudian digunakan untuk mengancam atau menantang warga Dusun Tanjungan.

    Tak ingin terjadi perkelahian, warga setelah melaporkan kejadian ini ke Polres Gresik.

    “Kami sudah mengamankan dua tersangka MH dan BF serta barang bukti satu buah pedang,” ujar Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Aldhino Prima Wirdhan, Senin (11/09/2023).

    BACA JUGA:

    Gresik United Datangkan Mantan Bek Tengah Persebaya

    Perwira pertama Polri itu mengatakan, selain tersangka. Pihaknya juga menjerat kedua pelaku karena membawa pedang dijerat dengan pasal 2 Undang-Undang Darurat nomor 12 tahun 1951.

    “Sekarang kedua tersangka sudah kami tahan setelah menjalani pemeriksaan di Mapolres Gresik,” katanya. [dny/but]