Club Olahraga: Napoli

  • Kulminasi Menuju Treble atau Menghapus Kegagalan

    Kulminasi Menuju Treble atau Menghapus Kegagalan

    JAKARTA – Final Liga Champions yang mempertemukan Paris Saint-Germain dan Inter Milan, di Stadion Allianz Arena, Munich, Minggu, 1 Juni 2025 dini hari WIB, menjadi kulminasi dua tim terbaik Eropa memenuhi ambisi. PSG membidik treble dan Inter ingin menebus kegagalan 2023.

    Konklusi dari pertarungan tim-tim elite Eropa di kompetisi kasta tertinggi. Hanya kali ini tidak ada tim dari La Liga Spanyol atau Premier League Inggris yang begitu mendominasi selama 10 tahun terakhir.

    Klub-klub Spanyol dan Inggris yang selalu masuk final dan menjadi juara sejak 2014. Hanya Bayern Munchen dari Bundesliga Jerman yang merusak dominasi dua liga itu saat menjadi juara pada 2020 dengan mengalahkan PSG.

    Inter sendiri sebagai wakil dari Serie A Italia sempat menembus final pada 2023. Namun tim asuhan Simone Inzaghi gagal mengangkat trofi setelah dipaksa menyerah 1-0 oleh Manchester City.

    Tanpa kehadiran tim dari Spanyol maupun Inggris bukan berarti laga final kehilangan magnet. Keberhasilan Inter dan PSG tampil di laga puncak menunjukkan keduanya pantas memperebutkan trofi kuping lebar.

    Dalam perjalanan menuju final, Inter menyingkirkan tim unggulan, Bayern dan Barcelona. Bahkan I Nerazzurri menunjukkan performa terbaik saat menahan Barca 3-3 dan kemudian menang 4-3 lewat extra time.

    Kini, Lautaro Martinez dkk berharap menghapus kegagalan 2023 saat kembali melaju ke final. Apalagi, musim ini Inter gagal total di kompetisi domestik. Dalam perburuan Scudetto, Inter harus mengakui keunggulan Napoli dan mengakhiri kompetisi dengan menduduki peringkat dua.

    “Kami harus tampil sempurna,” kata Martinez saat disinggung peluang Inter memenangkan laga final seperti dikutip Football Italia.

    “Saya selalu katakan bahwa setiap pertandingan adalah final bagi kami. Kini kami ke final dan fokus menghadapi laga ini. Hanya satu tim yang akan mengangkat trofi. Kami sudah lama menunggu untuk melakukannya dan kami harus tampil sempurna,” ucapnya .

    Duel final ini bakal menampilkan gaya bermain yang berbeda dari kedua. Inter tampil dengan organisasi permainan yang rapi dan pertahanan solid. Tampil penuh disiplin dan efisien mampu membuat Bayern dan Barca frustrasi.

    Sebaliknya, PSG menunjukkan permainan yang agresif dan ini ditunjukkan dengan ketajaman Ousmane Dembele. Pelatih Luis Enrique berhasil mengubah PSG dari tim yang bergantung pad satu atau dua pemain bintang saat masih ada Kylian Mbappe.

    Kini, Enrique mengedepankan PSG sebagai sebuah tim. Tidak ada pemain yang menonjol dan Les Parisien menjelma menjadi tim yang bertumpu pada kolektivitas dengan permainan agresif.

    PSG tidak kalah optimistis meraih trofi Liga Champions untuk kali pertama. Dan bila memenuhi target itu, PSG pun bakal termasuk sedikit tim yang mampu meraih treble. Sebelumnya, Marquinhos dkk sudah memenangi Ligue 1 dan Piala Perancis. Kini, mereka berambisi melengkapi sukses itu dengan memenangi Liga Champions.

    “Kami tim yang sudah biasa tampil di final. Ini menjadikan kami sudah berpengalaman bermain di laga puncak. Saat bermain di sana yang terutama adalah motivasi. Dan itu sudah pasti ada pada kami,” kata Enrique.

    “Selain itu penting memiliki pengalaman. Tetapi itu juga relatif. Yang menjadikan kami makin kuat sebagai tim tak lain perjalanan kami menuju final yang tidak mudah. Namun kesulitan itu memberi keuntungan bagi kami. Ini yang menjdikan kami sudah sepenuhnya siap dan tidak takut,” ujarnya.

    PSG memang sedikit di atas angin karena tim sudah fokus lebih awal karena mereka memastikan meraih gelar juara saat kompetisi Ligue 1 belum berakhir.

    Sebaliknya, Inter masih harus berjibaku hingga laga pamungkas Serie A. Bahkan Inzaghi sampai harus merotasi pemain di laga terakhir melawan Como. Termasuk kiper Yann Sommer yang tidak dimainkan.

    Kini, Inzaghi bisa menurunkan skuad terbaik di laga final. Martinez yang absen di beberapa laga terakhir karena problem cedera juga bakal kembali menjadi starter.

    Prakiraan Susunan Pemain

    Paris Saint-Germain: Donnarumma; Hakimi, Marquinhos, Pacho, Nuno Mendes; Joao Neves, Vitinha, Fabian Ruiz; Doue, Dembele, Kvaratskhelia

    Inter Milan: Sommer; Bisseck, Acerbi, Bastoni; Dumfries, Barella, Calhanoglu, Mkhitaryan, Dimarco; Thuram, Martinez

  • Beban Inter Milan Lebih Berat dari SSC Napoli

    Beban Inter Milan Lebih Berat dari SSC Napoli

    Milan (beritajatim.com) – Kepastian pemilik scudetto Serie A musim ini bisa ditentukan pada giornata ke-37 dini hari nanti. Syaratnya, SSC Napoli mengalahkan Parma Calcio sedangkan di waktu bersamaan Inter Milan dikalahkan SS Lazio.

    Saat ini, Napoli sebagai capolista hanya unggul 1 poin dari Inter (78 poin berbanding 77 poin). Jika dini hari nanti Napoli yang kalah dan Inter menang, maka penentuan scudetto bakal terjadi di giornata pemungkas pekan depan.

    Intinya, Nerazzurri diharuskan sapu bersih di dua giornata ke depan sembari berharap Napoli terpeleset. Sebab, jika Inter yang terpeleset dan Napoli menang, maka scudetto akan kembali ke Naples seperti dua musim lalu.

    “Ada di jalur scudetto tentu melampaui target kami yang hanya ingin finis 4 besar untuk main Liga Champions musim depan. Tetapi karena kami ada di situasi seperti itu saat ini, maka kami harus mampu mengendalikan semuanya dengan baik,” papar allenatore Napoli Antonio Conte dilansir Football Italia.

    Langkah Inter back to back scudetto memang lebih berat dari Napoli. Sebab, mereka juga harus membagi fokus menyiapkan diri jelang final Liga Champions melawan Paris Saint-Germain 1 Juni mendatang.

    Apalagi, Lazio yang jadi lawan Inter dini hari nanti juga masih mengejar 4 besar. Saat ini, Lazio ada di posisi  5 dengan 64 poin. Mereka hanya diferensiasi gol dari Juventus yang ada di peringkat keempat meski memiliki poin sama 64 (+13 gol berbanding +20 gol).

    Tetapi, Parma yang akan dihadapi Napoli juga tengah berjuang lepas dari jurang degradasi. Saat ini, Gialloblu ada di posisi 16 dengan 32 poin. Mereka hanya unggul 4 poin dari US Lecce yang ada di posisi 18 sebagai batas degradasi ke Serie B. Kemenangan atas Napoli bakal mengamankan posisi Parma di Serie A.

    “Kami tentu saja akan menyiapkan skuad terbaik untuk final Liga Champions. Tetapi, kami juga tidak akan melepas Serie A begitu saja. Saya selalu bilang kepada para pemain agar fokus ke hasil sendiri (daripada memusingkan hasil Napoli, Red)” ujar allenatore Inter Simone Inzaghi. (dio/ted)

  • Tanpa Ter Stegen dan Lewandowski

    Tanpa Ter Stegen dan Lewandowski

    JAKARTA – Pelatih Barcelona Hansi Flick mempertahankan the winning team saat menghadapi Inter Milan pada laga pertama semifinal Liga Champions di Stadion Olimpico Lluis Companys, Kamis, 1 Mei 2025 pukul 02.00 dini hari WIB. Striker Robert Lewandowski pun kembali absen di laga besar itu.

    Flick sempat mengeluhkan jadwal padat Barca usai menyingkirkan Borussia Dortmund di perempat final Liga Champions. Bagaimana tidak, Barca sudah harus menjamu Celta Vigo di kompetisi La Liga Spanyol dan kemudian Mallorca.

    Beruntung, Barca menyelesaikan misi tersebut secara gemilang sehingga mereka bisa mempertahankan takhta klasemen. Hanya, Lamine Yamal dkk kemudian dihadapkan final Copa del Rey melawan rival bebuyutan Real Madrid. Minggu, 27 April 2025 malam WIB. Laga El Clasico tersebut menjadi awal perburuan treble Barca.

    Hasilnya tak mengecewakan. Meski harus menyelesaikan big match lewat extra time, Barca menang 3-2 dan memenangi Copa del Rey.

    Meski demikian, pasukan Flick tak ingin larut pesta kemenangan. Pasalnya, Barca sudah kembali melakoni laga penting melawan Inter di semifinal kedua Liga Champions.

    Pemain sesungguhnya hanya memiliki waktu yang pendek untuk recovery. Apalagi, mereka harus menyelesaikan pertandingan hingga 120 menit. Namun Flick tetap tidak akan merotasi pemain. Dirinya mempertahankan the winning team saat menjamu Inter.

    Dengan demikian, striker Ferran Torres kembali menjadi starter karena Robert Lewandowski belum pulih dari cedera sehingga absen di laga tersebut. Selain Lewandowski, pemain yang absen karena cedera di antaranya Marc Bernal, Marc Casado, dan Alejandro Balde.

    Ferran yang berperan sebagai centre forward menggantian Lewandowski akan ditopang Yamal, Dani Olmo dan kapten Raphinha. Sedangkan Frenkie de Jong akan bahu-membahu dengan Pedri di posisi pivotal atau gelandang bertahan.

    Kiper Wojciech Szczesny kembali menjadi pilihan pertama karena Marc-Andre ter Stegen yang sudah pulih dari cedera tidak bisa tampil. Pasalnya, Ter Stegen tidak didaftarkan di skuad Barca yang berlaga di Liga Champions.

    Di laga melawan Madrid, kiper nomor satu tim nasional Jerman ini sudah duduk di bangku cadangan. Hanya, dia tak tampil dan Szczesny yang berdiri di bawah mistar hingga akhir laga.

    Bagaimana dengan Inter? Kondisi Nerazzurri memang tidak sedang baik-baik saja. Kekalahan sampai tiga kali beruntun di berbagai kompetisi menjadikan Inter gagal di Coppa Italia dan kehilangan takhta klasemen.

    Di laga terakhir di kompetisi Serie A Italia, Inter yang bermain di kandang sendiri dipermalukan AS Roma 1-0. Kekalahan yang menjadikan Inter harus turun ke peringkat dua dan posisi puncak direbut Napoli.

    “Ini bukan momen terburuk mengingat Anda berada di semifinal Liga Champions. Yang ada justru antusiasme dan gairah yang besar,” kata pelatih Simone Inzaghi.

    “Kami memang mengalami pekan yang buruk. Tetapi kami akan tampil lebih baik sehingga bisa mengalahkan lawan yang merupakan tim besar,” ucap dia lagi.

    Daftar Susunan Pemain

    Barcelona (4-2-3-1)

    Szczesny-Kounde, Cubarsi, Martinez, Martin; De Jong, Pedri; Yamal, Olmo, Raphinha; Ferran Torres

    Inter Milan (3-5-2)

    Sommer-Bisseck, Acerbi, Bastoni; Dumfries, Barella, Calhanoglu, Mkhitaryan, Dimarco; Thuram, Martinez

  • La Vecchia Signora Wajib Menang demi Jaga Peluang Liga Champions

    La Vecchia Signora Wajib Menang demi Jaga Peluang Liga Champions

    JAKARTA – Setelah terlempar dari empat besar klasemen Serie A, Juventus akan berjuang keras menghidupkan kembali harapan mereka untuk lolos ke Liga Champions saat menjamu Monza pada  Minggu, 27 April. Bagi tim tamu, kekalahan di Turin bisa memastikan mereka terdegradasi dari kasta tertinggi sepak bola Italia.

    Pertandingan Juventus kontra Parma yang dijadwalkan pada Senin Paskah harus ditunda karena wafatnya Paus Fransiskus, dan baru digelar ulang pada Rabu, 23 April. Sayangnya, di laga tersebut, Juventus tampil mengecewakan dan kalah 1-0 dari Parma di Stadio Tardini. Lebih buruk lagi, mereka gagal melepaskan satu pun tembakan tepat sasaran di babak pertama, dan meski melakukan serangan di akhir laga, mereka tetap gagal mencetak gol penyeimbang.

    Cedera striker andalan Dusan Vlahovic yang harus ditarik keluar saat jeda juga memperparah situasi. Sementara itu, kemenangan Bologna dan Lazio membuat persaingan untuk dua tiket terakhir ke Liga Champions kian ketat, dengan enam tim kini bersaing ketat di klasemen.

    Pelatih sementara Juventus, Igor Tudor, yang menggantikan Thiago Motta bulan lalu, baru saja menelan kekalahan pertamanya setelah sebelumnya meraih dua kemenangan dan satu hasil imbang. Kekalahan tambahan bisa berdampak fatal, bukan hanya secara prestasi, tetapi juga finansial, mengingat kegagalan masuk empat besar bisa menyeret Juventus ke dalam krisis keuangan.

    Tekanan kini membebani Tudor untuk memastikan kemenangan atas Monza, tim juru kunci Serie A yang musim ini performanya terjun bebas. Juventus sendiri berhasil mengalahkan Monza 2-1 pada pertemuan pertama musim ini.

    Di sisi lain, Monza, yang sempat mengalahkan Juventus dua kali di musim debut mereka di Serie A, kini tampak tak berdaya. Setelah ditinggal pelatih inspiratif Raffaele Palladino ke Fiorentina, performa Monza anjlok drastis di musim 2024-25.

    Hingga pekan ini, Monza hanya menang dua kali dan sudah kalah 22 kali, terpaut 11 poin dari zona aman. Praktis, peluang bertahan di Serie A nyaris tidak ada.

    Pelatih Alessandro Nesta, yang sempat dipecat lalu dipanggil kembali, gagal membalikkan keadaan. Dalam sembilan pertandingan sejak pertengahan Februari, Monza menelan tujuh kekalahan, termasuk empat kekalahan beruntun terakhir, dengan yang terbaru adalah kekalahan 1-0 dari Napoli setelah sempat menahan imbang sang calon juara hingga menit ke-72.

    Jika Monza kembali kalah akhir pekan ini dan pesaing mereka di papan bawah meraih poin, nasib degradasi Monza akan resmi dipastikan dengan empat laga tersisa.

    Juventus mendapat pukulan telak setelah Dusan Vlahovic mengalami cedera paha saat melawan Parma dan diragukan tampil. Sebelumnya, ia dipasangkan dengan Randal Kolo Muani di lini depan, namun duet ini belum menunjukkan hasil maksimal.

    Kenan Yildiz yang baru pulih dari cedera sudah tampil sebagai pemain pengganti di laga terakhir dan berpeluang tampil sebagai starter. Namun Teun Koopmeiners masih belum pulih dari masalah Achilles. Selain itu, Federico Gatti (cedera kaki) dan Samuel Mbangula (cedera paha) dipastikan absen, sementara Juan Cabal, Arkadiusz Milik, dan Bremer juga masih dalam daftar cedera jangka panjang.

    Di kubu Monza, absennya Keita Balde, Danilo D’Ambrosio, Armando Izzo, dan kapten Matteo Pessina membuat situasi kian sulit. Dalam kondisi ini, Silvere Ganvoula atau Gianluca Caprari kemungkinan akan mendampingi Dany Mota di lini serang Monza yang rata-rata hanya mencetak 0,76 gol per pertandingan musim ini.

    Perkiraan Susunan Pemain

    Juventus:
    Di Gregorio; Kalulu, Veiga, Kelly; McKennie, Locatelli, Thuram, Cambiaso; Gonzalez, Yildiz; Kolo Muani

    Monza:
    Turati; Pereira, Caldirola, Carboni; Birindelli, Castrovilli, Bianco, Akpa Akpro, Kyriakopoulos; Mota, Caprari

  • Singkirkan Inter Milan, Jovic dan Reijnder Bawa AC Milan ke Final Coppa Italia

    Singkirkan Inter Milan, Jovic dan Reijnder Bawa AC Milan ke Final Coppa Italia

    JAKARTA – Kejutan di semifinal Coppa Italia saat AC Milan sukses menyingkirkan rival satu kota, Inter Milan. Pada laga kedua Derby della Madonnina di Stadion Giuseppe Meazza, Kamis, 24 April 2025 dini hari WIB, Milan menang telak 3-0 lewat gol-gol Luka Jovic dan Tijjani Reijnders.

    Ambisi Inter mengulang kegemilangan dengan meraih treble pada 2010 pupus sudah. Inter gagal memenuhi target di Coppa Italia setelah kalah telak saat melawan Milan.

    Dalam Derbi di Milano yang tersaji di semifinal, Inter sesungguhnya melakukan start tak mengecewakan. Mereka mampu menahan Milan yang bertindak sebagai tuan rumah dengan skor 1-1 pada laga pertama. Ini menjadi modal berharga Nerazzurri saat menjamu Milan di laga kedua.

    Kenyataannya, Inter malah menelan kekalahan telak tiga gol. Ini menjadikan Milan unggul agregat 4-1 yang menjadikan mereka lolos ke final untuk menghadapi Bologna atau Empoli. Pada laga pertama, Bologna sudah unggul 3-0.

    Hasil itu menjadikan Inter belum pernah menang selama tiga laga terakhir di berbagai kompetisi. Sebelumnya, Inter bermain imbang 2-2 melawan Bayern Munchen di Liga Champions. Meski imbang, tim asuhan Simone Inzaghi tetap lolos ke semifinal untuk menghadapi Barcelona.

    Saat kembali berlaga di Serie A Italia, Inter menelan kekalahan 1-0 lawan Bologna. Kekalahan itu menjadikan poin Inter disamai Napoli sehingga perburuan Scudetto kian panas saat kompetisi domestik memasuki bagian akhir.

    Inter pun menjaga asa meraih treble. Namun harapan itu langsung pupus saat mengalami kekalahan di laga melawan Milan.

    Sementara, Milan membuka asa memenangi Coppa Italia. Bila mencapai target, maka pelatih Sergio Conceicao meraih sukses dengan memenangi dua trofi dalam debutnya menangani Milan. Sebelumnya, Conceicao membawa Milan meraih Supercoppa Italiana juga dengan mengalahkan Inter.

    Dalam derby tersebut, Milan sesungguhnya terlambat panas. Sebaliknya, Inter tampil dengan semangat tinggi. Gelandang Federico Dimarco nyaris membobol gawang Milan. Namun upaya dia yang meneruskan tendangan sepak pojok malah melambung.

    Tak lama berselang, giliran kapten Lautaro Martinez yang berpeluang mencetak gol. Hanya saja, Martinez juga gagal melakukannya

    Saat melakukan tekanan, Milan justru berhasil mencuri gol. Jovic memecah kebuntuan setelah menyambut umpan silang dari Alex Jimenez di menit 36. Skor 1-0 untuk Milan bertahan hingga babak pertama usai.

    Keunggulan di babak pertama menjadikan Milan bermain lebih agresif di babak kedua. Alhasil, Rossoneri berhasil menambah gol setelah Jovic mencetak brace. Gol kedua striker tim nasional Serbia ini tercipta di menit 49.

    Dalam posisi tertinggal 2-0, Inter meningkatkan tekanan. Hanya usaha mereka tak kunjung membuahkan hasil. Sebaliknya, Milan malah menambah gol saat Reijnders membobol gawang Josep Martinez di menit 85. Skor berubah 3-0 dan bertahan hingga laga usai.

    Reijnders berharap Milan menutup musim ini dengan meraih trofi. Terutama setelah Milan gagal di Liga Champions dan hanya menduduki peringkat sembilan di klasemen Serie A Italia.

    “Kami punya tugas memenanginya. Dan, kami yakin bisa juara,” ucap Reijnders.

  • Derby della Madonnina Penentu Treble: Inter Dihantui Rekor Buruk Lawan Milan

    Derby della Madonnina Penentu Treble: Inter Dihantui Rekor Buruk Lawan Milan

    Milan (beritajatim.com) – Inter Milan masih memiliki peluang besar untuk mencatatkan sejarah sebagai treble winners musim ini. Namun, tekanan mulai menghantui tim asuhan Simone Inzaghi, terutama setelah kekalahan 0-1 dari Bologna FC dalam lanjutan giornata ke-33 Serie A pada Sabtu (20/4/2025). Kekalahan itu membuat koleksi poin Inter disamai oleh rival terdekat SSC Napoli, yakni 71 poin.

    Padahal hanya tiga hari sebelumnya, Nerazzurri tampil impresif dengan memastikan tiket semifinal Liga Champions setelah menyingkirkan Bayern Munchen. Kini, fokus mereka tertuju pada laga krusial melawan AC Milan dalam second leg semifinal Coppa Italia yang akan berlangsung Kamis (24/4/2025) dini hari di Stadio Giuseppe Meazza, Milan. Agregat sementara masih imbang 1-1.

    Menjelang Derby della Madonnina edisi penentu ini, Inter justru inferior atas rival sekotanya. Dari empat pertemuan sebelumnya musim ini, Inter belum pernah menang melawan AC Milan. Dua pertandingan berakhir imbang dan dua lainnya kalah. Ini kontras dengan catatan musim-musim sebelumnya, di mana Inter sempat menyapu bersih enam pertemuan terakhir sebelum musim ini.

    “Kekalahan dari Bologna bakal jadi evaluasi berharga bagi kami untuk hasil terbaik di akhir musim,” ujar allenatore Inter Simone Inzaghi kepada La Gazzetta dello Sport, Selasa (22/4/2025).

    Sementara itu, AC Milan justru tengah berada dalam musim yang kurang menggembirakan. Rossoneri tersingkir dari Liga Champions lebih awal dan kini tertahan di peringkat sembilan klasemen Serie A. Coppa Italia menjadi satu-satunya harapan skuad asuhan Sergio Conceicao untuk meraih trofi musim ini.

    Namun, performa AC Milan kerap membaik saat berhadapan dengan Inter. Dengan motivasi besar merusak peluang treble rival sekota, Milan diprediksi akan tampil habis-habisan demi satu tiket ke final Copa Italia.

    Perkiraan susunan pemain:

    Inter Milan (3-5-2):
    1-Sommer (g); 31-Bisseck, 6-De Vrij, 95-Bastoni; 36-Darmian, 23-Barella, 20-Calhanoglu, 22-Mkhitaryan, 30-Augusto; 99-Taremi, 10-Lautaro (c)
    Pelatih: Simone Inzaghi

    AC Milan (3-4-3):
    16-Maignan (g) (c); 23-Tomori, 46-Gabbia, 31-Pavlovic; 20-Jimenez, 29-Fofana, 14-Reijnders, 19-Hernandez; 11-Pulisic, 90-Abraham, 10-Leao
    Pelatih: Sergio Conceicao

    [dio/beq]

  • Daftar Pertandingan Serie A Liga Italia yang Ditunda Karena Wafatnya Paus Fransiskus, Ada Empat Laga

    Daftar Pertandingan Serie A Liga Italia yang Ditunda Karena Wafatnya Paus Fransiskus, Ada Empat Laga

    TRIBUNJATENG.COM – Berikut ini daftar laga Serie A Liga Italia yang ditunda setelah Paus Fransiskus meninggal dunia pada Senin (21/4/2025) pagi waktu Vatikan. 

    Ada beberapa tim besar yang gagal bertanding hari ini seperti Juventus, Lazio, hingga Fiorentina.

    Laga-laga Serie A Liga Italia pada hari Senin ini pun resmi ditunda. 

    Diberitakan sebelumnya Paus Fransiskus meninggal dunia pada usia 88 tahun. 

    Kabar berpulangnya Paus Fransiskus disampaikan oleh Kardinal Kevin Farrell, Camerlengo Vatikan, pada Senin pukul 09.45.

    Seturut kabar duka ini, Lega Serie A, selaku operator kompetisi Liga Italia 2024-2025 memutuskan untuk menunda sejumlah pertandingan yang dijadwalkan berlangsung pada Senin (21/4/2025).

    “Sehubungan dengan wafatnya Sri Paus, Lega Nazionale Professionisti Serie A mengumumkan bahwa pertandingan yang dijadwalkan berlangsung hari ini dalam kompetisi Serie A dan Primavera 1 ditunda hingga waktu yang akan ditentukan kemudian,” demikian pernyataan Lega Serie A.

    Sejatinya ada empat pertandingan pekan ke-33 Liga Italia 2024-2025 yang diagendakan berlangsung pada Senin ini, yakni Torino vs Udinese, Cagliari vs Fiorentina, Genoa vs Lazio, serta Parma vs Juventus.

    Adapun enam partai lain pada pekan ke-33 Liga Italia 2024-2025 sudah digelar.

    Hasil Liga Italia pada pekan ke-33 memuat keberhasilan Napoli menyamai poin Inter Milan.

    Napoli menuai poin sempurna usai menang 1-0 atas Monza asuhan Alessandro Nesta pada Sabtu (19/4/2025).

    Sehari berselang, pemuncak klasemen Serie A Liga Italia, Inter Milan, tumbang 0-1 kala bertamu ke markas Bologna akibat kemasukan gol spektakuler Ricardo Orsolini.

    Alhasil, Inter Milan dan Napoli kini sama-sama mengoleksi 71 poin dari 33 pertandingan.

    Inter masih berhak berada di pucuk tertinggi klasemen karena keunggulan selisih gol atas Napoli.  

    Pertandingan yang Ditunda Usai Kabar Paus Fransiskus Meninggal Dunia:

    Serie A

    Torino vs Udinese

    Cagliari vs Fiorentina

    Genoa vs Lazio

    Parma vs Juventus

    Primavera 1

    Roma vs Udinese

    Monza vs Sassuolo

    Sampdoria vs Torino (*)

  • Buffon Kenang Paus Fransiskus Sebagai Sosok yang Istimewa, Jadi Panutan: Beliau Penuh Kesederhanaan

    Buffon Kenang Paus Fransiskus Sebagai Sosok yang Istimewa, Jadi Panutan: Beliau Penuh Kesederhanaan

    TRIBUNJAKARTA.COM – Mantan kiper Timnas Italia, Gianluigi Buffon turut merasakan duka mendalam atas wafatnya pemimpin umat Katolik, Paus Fransiskus.

    Buffon menganggap Paus Fransiskus merupakan sosok panutan serta banyak keteladanan yang bisa diambil dari kehidupannya.

    Puas Fransiskus meninggal dunia pada Senin (21/4/2025) dalam usia 88 tahun di kediamannya di Casa Santa Marta, Vatikan.

    Kabar duka tersebut turut membuat Buffon kehilangan serta mengungkapkan rasa bela sungkawa.

    “Fransiskus adalah Paus yang istimewa, mampu menerangi zamannya seperti hanya orang-orang besar yang bisa melakukannya,” tulis Buffon di akun media sosial X pribadinya, Senin (21/4/2025).

    Buffon menyebut Paus Fransiskus sebagai figur panutan. 

    Ia pun mengungkapkan kebaikan serta kerendahan hati yang dimiliki Paus.

    “Beliau adalah panutan spiritual dan moral yang selalu berbicara kepada hati dunia dengan kesederhanaan, kemanusiaan, dan kekuatan.”

    “Dengan keberanian besar, beliau menunjukkan jalan dan menggugah jiwa. Saya akan selalu membawa teladannya di dalam hatiku,” tulis Buffon.

    Di sisi lain, untuk menghormati Paus Fransiskus pertandingan Serie A atau Liga Italia yang dijadwalkan berlangsung Senin (21/4/2025) malam, resmi ditunda.

    Di Serie A terdapat empat laga yang mesti ditunda pada pekan ke-33.

    Ialah laga Torino vs Udinese, Cagliari vs Fiorentina, Genoa vs Lazio, dan Parma vs Juventus.

    Belum diketahui kapan pertandingan-pertandingan ini akan dilaksanakan.

    Namun yang jelas, partai tunda harus dimainkan sebelum akhir pekan terakhir musim 2024/2025, 25 Mei 2025 mendatang.

    Liga Italia telah memasuki tahap akhir kompetisi.

    Tersisa lima pekan normal sebelum berakhir musim 2024/2025.

    Adapun untuk peringkat teratas sedang diperebutkan ketat oleh Inter Milan dan Napoli yang mengoleksi 71 poin serupa.

    Sementara peringkat terbawah (20) ditempati Monza dengan mengoleksi 15 angka saja.

    “Menyusul meninggalnya Bapa Suci (Paus Fransiskus), Lega Nazionale Professionisti Serie A mengumumkan bahwa pertandingan yang dijadwalkan hari ini dari Kejuaraan Serie A Envile dan Primavera 1 ditunda hingga tanggal yang akan ditentukan,” bunyi pernyataan Serie A.

    Berikut Empat Pertandingan Serie A yang Ditunda

    Torino vs Udinese

    Cagliari vs Fiorentina

    Genoa vs Lazio

    Parma vs Juventus

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Bologna FC VS Internasional Milan: Menjaga Momentum Positif Liga Champions

    Bologna FC VS Internasional Milan: Menjaga Momentum Positif Liga Champions

    Bologna (beritajatim.com) – Inter Milan sedang on fire. Mereka baru saja memastikan lolos semifinal Liga Champions dengan mengalahkan Bayern Munchen (17/4). Kepastian tersebut diyakini bisa mendongkrak kepercayaan diri Lautaro Martinez dkk di dua laga berikutnya yang juga krusial. Yakni melawan Bologna FC pada giornata ke-33 Serie A besok malam dan second leg Coppa Italia menghadapi rival sekota AC Milan (24/4).

    Nerazzurri dituntut untuk memenangi 5 dari 6 giornata tersisa untuk back to back scudetto. Sebab, terpeleset sedikit saja runner-up SSC Napoli yang hanya defisit tiga poin bisa mendekat.

    “Kami memang sedang berada di tren bagus pasca menyingkirkan salah satu tim terhebat (Bayern, Red). Tetapi, Bologna juga sangat stabil musim ini,” ucap allenatore Inter Simone Inzaghi dilansir Football Italia.

    Ucapan adik dari Filippo Inzaghi itu tercermin di klasemen sementara. Rossoblu saat ini bercokol di posisi 5 dengan dengan 57 poin. Mereka hanya terpaut dua poin dari Juventus yang ada di tempat keempat.

    Ya, misi utama Bologna adalah kembali finis di posisi 4. Jika itu terjadi, maka mereka bakal back to back main di Liga Champions dan itu jadi yang pertama dalam sejarah Bologna. Spirit tersebut yang berpotensi menjegal Inter.

    Inter dituntut bisa menaklukkan Bologna di laga yang dihelat di Stadio Renato Dall’Ara, Bologna. Jika tidak, maka hasil tersebut bisa memengaruhi psikis para pemain jelang melawan ACM. Setelah itu, Inter harus melawan AS Roma di giornata ke-34 (26/4) dan first leg semifinal Liga Champions kontra FC Barcelona (1/5). (dio/kun)

    Perkiraan pemain
    Bologna FC (4-2-3-1): 34-Ravaglia (g); 29-De Silvestri (c), 31-Beukema, 26-Lucumi, 33-Miranda; 8-Freuler, 20-Aebischer; 7-Orsolini, 21-Odgaard, 11-Ndoye; 9-Castro
    Pelatih: Vincenzo Italiano

    Inter Milan (3-5-2): 1-Sommer (g); 31-Bisseck, 6-De Vrij, 95-Bastoni; 59-Zalewski, 23-Barella, 20-Calhanoglu, 22-Mkhitaryan, 32-Dimarco; 10-Martinez (c), 8-Arnautovic
    Pelatih: Simone Inzaghi

  • Derby della Madonnina, Pertarungan Hidup Mati Menuju Final Coppa Italia!

    Derby della Madonnina, Pertarungan Hidup Mati Menuju Final Coppa Italia!

    JAKARTA – Rival sekota, AC Milan dan Inter Milan, akan kembali bertemu untuk keempat kalinya musim ini dalam leg pertama semifinal Coppa Italia pada Rabu, 2 April. Duel Derby della Madonnina ini akan menentukan siapa yang melaju ke final di Roma, di mana Bologna atau Empoli sudah menunggu sebagai lawan berikutnya.

    Sejak kemenangan dramatis 2-1 di Serie A pada September lalu, AC Milan mengalami penurunan performa yang cukup signifikan. Dengan hanya delapan laga tersisa di liga, Rossoneri tertinggal 20 poin dari puncak klasemen. Pergantian pelatih dari Paulo Fonseca ke Sergio Conceicao belum membawa perubahan besar, bahkan Milan kini tertahan di peringkat kesembilan.

    Milan sebelumnya mengakhiri ambisi quadruple Inter dengan kemenangan comeback di final Supercoppa Italiana Januari lalu, tetapi kemudian tersingkir dari Liga Champions oleh Feyenoord. Kekalahan 1-2 dari Napoli pada akhir pekan lalu semakin memperburuk situasi mereka, di mana Santiago Gimenez gagal mengeksekusi penalti yang bisa menyelamatkan timnya.

    Namun, Milan masih memiliki harapan di Coppa Italia setelah menyingkirkan AS Roma di perempat final. Dengan gelar Supercoppa sudah diamankan, Rossoneri berambisi mengalahkan Inter dan menambah koleksi trofi mereka.

    Di sisi lain, Inter Milan datang dengan kepercayaan diri tinggi. Tim asuhan Simone Inzaghi telah memenangkan lima laga terakhir mereka di semua kompetisi dan masih bersaing di tiga ajang, termasuk Liga Champions dan Serie A.

    Inter lolos ke semifinal Coppa Italia setelah menyingkirkan Udinese dan Lazio. Dalam laga terakhir mereka, Inter menang 2-1 atas Udinese di Serie A, dengan Marko Arnautovic kembali mencetak gol.

    Sejarah mencatat bahwa Inter mendominasi derby dalam dua tahun terakhir dengan enam kemenangan beruntun antara Januari 2023 hingga April 2024. Namun, Milan mulai bangkit musim ini dengan dua kemenangan dan satu hasil imbang dalam tiga pertemuan terakhir.

    AC Milan

    Pelatih Sergio Conceicao masih mencari kombinasi terbaik di lini depan, dengan pilihan antara Santiago Gimenez dan Tammy Abraham sebagai striker utama. Rafael Leao berpeluang kembali ke starting XI.

    Ruben Loftus-Cheek dipastikan absen setelah menjalani operasi usus buntu, sementara Emerson Royal masih dalam pemulihan cedera. Yunus Musah kembali tersedia setelah menjalani sanksi di Serie A, dan Malick Thiaw berharap bisa pulih dari sakit.

    Inter Milan

    Inter mendapatkan kembali Alessandro Bastoni dari skorsing, tetapi kehilangan Kristjan Asllani yang terkena larangan bermain. Lautaro Martinez masih diragukan tampil karena cedera hamstring, dengan Arnautovic atau Joaquin Correa kemungkinan besar menggantikannya di lini depan bersama Marcus Thuram.

    Selain itu, Denzel Dumfries, Piotr Zielinski, dan Mehdi Taremi juga masih dalam masa pemulihan cedera.

    Laga ini diprediksi akan berlangsung ketat, dengan Milan berusaha memperbaiki musim mereka melalui Coppa Italia, sementara Inter ingin menjaga peluang meraih treble.

    Perkiraan Susunan Pemain

    AC Milan: Maignan; Walker, Pavlovic, Gabbia, Hernandez; Fofana, Musah; Pulisic, Reijnders, Leao; Abraham

    Inter Milan: Sommer; Bisseck, Acerbi, Bastoni; Zalewski, Barella, Calhanoglu, Mkhitaryan, Dimarco; Thuram, Arnautovic