Club Olahraga: Manchester City

  • Kulminasi Menuju Treble atau Menghapus Kegagalan

    Kulminasi Menuju Treble atau Menghapus Kegagalan

    JAKARTA – Final Liga Champions yang mempertemukan Paris Saint-Germain dan Inter Milan, di Stadion Allianz Arena, Munich, Minggu, 1 Juni 2025 dini hari WIB, menjadi kulminasi dua tim terbaik Eropa memenuhi ambisi. PSG membidik treble dan Inter ingin menebus kegagalan 2023.

    Konklusi dari pertarungan tim-tim elite Eropa di kompetisi kasta tertinggi. Hanya kali ini tidak ada tim dari La Liga Spanyol atau Premier League Inggris yang begitu mendominasi selama 10 tahun terakhir.

    Klub-klub Spanyol dan Inggris yang selalu masuk final dan menjadi juara sejak 2014. Hanya Bayern Munchen dari Bundesliga Jerman yang merusak dominasi dua liga itu saat menjadi juara pada 2020 dengan mengalahkan PSG.

    Inter sendiri sebagai wakil dari Serie A Italia sempat menembus final pada 2023. Namun tim asuhan Simone Inzaghi gagal mengangkat trofi setelah dipaksa menyerah 1-0 oleh Manchester City.

    Tanpa kehadiran tim dari Spanyol maupun Inggris bukan berarti laga final kehilangan magnet. Keberhasilan Inter dan PSG tampil di laga puncak menunjukkan keduanya pantas memperebutkan trofi kuping lebar.

    Dalam perjalanan menuju final, Inter menyingkirkan tim unggulan, Bayern dan Barcelona. Bahkan I Nerazzurri menunjukkan performa terbaik saat menahan Barca 3-3 dan kemudian menang 4-3 lewat extra time.

    Kini, Lautaro Martinez dkk berharap menghapus kegagalan 2023 saat kembali melaju ke final. Apalagi, musim ini Inter gagal total di kompetisi domestik. Dalam perburuan Scudetto, Inter harus mengakui keunggulan Napoli dan mengakhiri kompetisi dengan menduduki peringkat dua.

    “Kami harus tampil sempurna,” kata Martinez saat disinggung peluang Inter memenangkan laga final seperti dikutip Football Italia.

    “Saya selalu katakan bahwa setiap pertandingan adalah final bagi kami. Kini kami ke final dan fokus menghadapi laga ini. Hanya satu tim yang akan mengangkat trofi. Kami sudah lama menunggu untuk melakukannya dan kami harus tampil sempurna,” ucapnya .

    Duel final ini bakal menampilkan gaya bermain yang berbeda dari kedua. Inter tampil dengan organisasi permainan yang rapi dan pertahanan solid. Tampil penuh disiplin dan efisien mampu membuat Bayern dan Barca frustrasi.

    Sebaliknya, PSG menunjukkan permainan yang agresif dan ini ditunjukkan dengan ketajaman Ousmane Dembele. Pelatih Luis Enrique berhasil mengubah PSG dari tim yang bergantung pad satu atau dua pemain bintang saat masih ada Kylian Mbappe.

    Kini, Enrique mengedepankan PSG sebagai sebuah tim. Tidak ada pemain yang menonjol dan Les Parisien menjelma menjadi tim yang bertumpu pada kolektivitas dengan permainan agresif.

    PSG tidak kalah optimistis meraih trofi Liga Champions untuk kali pertama. Dan bila memenuhi target itu, PSG pun bakal termasuk sedikit tim yang mampu meraih treble. Sebelumnya, Marquinhos dkk sudah memenangi Ligue 1 dan Piala Perancis. Kini, mereka berambisi melengkapi sukses itu dengan memenangi Liga Champions.

    “Kami tim yang sudah biasa tampil di final. Ini menjadikan kami sudah berpengalaman bermain di laga puncak. Saat bermain di sana yang terutama adalah motivasi. Dan itu sudah pasti ada pada kami,” kata Enrique.

    “Selain itu penting memiliki pengalaman. Tetapi itu juga relatif. Yang menjadikan kami makin kuat sebagai tim tak lain perjalanan kami menuju final yang tidak mudah. Namun kesulitan itu memberi keuntungan bagi kami. Ini yang menjdikan kami sudah sepenuhnya siap dan tidak takut,” ujarnya.

    PSG memang sedikit di atas angin karena tim sudah fokus lebih awal karena mereka memastikan meraih gelar juara saat kompetisi Ligue 1 belum berakhir.

    Sebaliknya, Inter masih harus berjibaku hingga laga pamungkas Serie A. Bahkan Inzaghi sampai harus merotasi pemain di laga terakhir melawan Como. Termasuk kiper Yann Sommer yang tidak dimainkan.

    Kini, Inzaghi bisa menurunkan skuad terbaik di laga final. Martinez yang absen di beberapa laga terakhir karena problem cedera juga bakal kembali menjadi starter.

    Prakiraan Susunan Pemain

    Paris Saint-Germain: Donnarumma; Hakimi, Marquinhos, Pacho, Nuno Mendes; Joao Neves, Vitinha, Fabian Ruiz; Doue, Dembele, Kvaratskhelia

    Inter Milan: Sommer; Bisseck, Acerbi, Bastoni; Dumfries, Barella, Calhanoglu, Mkhitaryan, Dimarco; Thuram, Martinez

  • Kejutan, Liverpool Ingin Bawa De Bruyne ke Anfield

    Kejutan, Liverpool Ingin Bawa De Bruyne ke Anfield

    JAKARTA – Liverpool membuat kejutan dengan rencana membawa gelandang Kevin De Bruyne yang hendak meninggalkan Manchester City di akhir musim ini ke Anfield.

    De Bruyne tetap menjadi incaran banyak klub saat Man City melepasnya setelah kontrak pemain tim nasional Belgia ini berakhir. Man City memang tak hendak memperpanjang kontrak pemain yang sudah berusia 33 ini.

    Hanya Man City kemungkinan bakal kehilangan salah satu pemain terbaik yang selama ini menjadi andalan tim. Meski sudah berusia di atas 30, kemampuan De Bruyne tak menunjukkan penurunan.

    Dirinya memang mulai rentan terkena cedera. Bahkan musim lalu De Bruyne sempat beristirahat empat hingga lima bulan karena harus menjalani operasi untuk memulihkan cedera hamstring.

    Namun eks pemain Chelsea ini tetap gelandang terbaik yang masih bisa bermain konsisten di level tertinggi meski sudah tidak muda lagi.

    Saat meninggalkan Man City, De Bruyne sesungguhnya memiliki pilihan bermain di Arab Saudi atau Amerika Serikat demi memburu cuan. Bahkan De Bruyne mengakui bila menerima tawaran dari klub Arab, maka duit di dompetnya bakal berlipat-lipat.

    Namun kapten Man City berharap masih bisa bermain di liga top Eropa. Keinginan itu mendapat sambutan dari Liverpool. Rencana juara Premier League Inggris 2025 ini bakal menjadi kejutan. Apalagi, bila De Bruyne menerima tawaran itu. Dirinya menjadi pemain berikutnya yang menyeberang ke klub rival di Liga Inggris.

    Bila pemain yang bersama Man City memenangi enam titel Liga Premier ini pindah ke Liverpool, hal tersebut bisa menjadi pukulan manajer Man City Pep Guardiola. Pasalnya De Bruyne merupakan pemain terbaik yang masih bisa menjadi pilar The Cityzens.

    Liverpool sendiri siap membuka keran keuangan yang bisa digunakan manajer Arne Slot untuk membeli pemain. Klub mengubah kebijakan dengan memberi kesempatan Slot melakukan permbaruan skuad setelah membawa Liverpool memenangi Premier League.

    Sebelumnya saat pertama kali tiba di Anfield, Slot tidak mendapat dana untuk membeli pemain. Apalagi, skuad The Reds sudah cukup solid saat ditinggalkan Jurgen Klopp.

    Dan memang benar, Liverpool akhirnya bisa menyamai rekor juara Manchester United, yaitu 20 kali menjadi juara liga dan mereka mengukuhkan sebagai klub yang paling banyak memenangi kompetisi.

    Sukses itu menjadikan klub merasa perlu memberikan dana yang tidak sedikit kepada Slot untuk belanja pemain.

    Hanya, Liverpool bakal bersaing ketat dengan Aston Villa. Setelah sukses meminjam Marcus Rashford, Villa kian bersemangat memburu pemain. De Bruyne bahkan sudah menjadi target Vllla.

    De Bruyne sendiri bergabung dengan Man City pada 2015. Dirinya dibeli dari Wolfsburg dengan harga 55 juta poundsterling yang menjadikan De Bruyne sebagai pemain termahal di klub. Dia juga menjadi pemain termahal kedua setelah Angel Di Maria yang dibeli Manchester United pada 2014.

  • Banderol Gak Bikin Ciut, Man City Siap Jadikan Eze Pengganti De Bruyne

    Banderol Gak Bikin Ciut, Man City Siap Jadikan Eze Pengganti De Bruyne

    JABAR EKSPRES – Manchester City dikabarkan mengincar jasa Eberechi Eze dari Crystal Palace sebagai pengganti Kevin De Bruyne. Biaya yang The Citizens butuhkan untuk menebus gelandang timnas Inggris itu tidak sedikit.

     

    Eze bakal menjadi target Man City di bursa transfer musim panas mendatang. Hal ini menyusul keputusan De Bruyne untuk meninggalkan Etihad Stadium akhir 2024/2025 kala masa baktinya memang selesai.

     

    Menurut laporan media Spanyol Fichajes mengutip FourFourTwo, sang winger kelahiran Greenwich masuk daftar belanja City untuk pengganti KDB. Palace kabarnya akan rela melepas pemain andalannya tersebut mulai 80 juta euro (72 juta paunds).

    BACA JUGA: Alexander-Arnold Pamit dari Anfield, Akhiri 21 Tahun Kebersamaan dengan Liverpool

     

    “Kesepakatan (transfer) itu jauh dari ‘sederhana tetapi harga yang disebut tidak membuat klub Manchester itu takut’,” bunyi laporan tersebut dikutip dari dikutip dari FourFourTwo, Selasa 6 Mei 2025.

     

    Eberechi Eze memiliki harga pasar 55 juta euro di transfermarkt. Didatangkan dari QPR, dia telah berhasil mencuat sebagai bintang dan pemain penting Crystal Palace.

     

    Meski begitu, tetap ada peluang bagi jebolan akademi Arsenal itu untuk pergi dari Selhurst Park. Pasalnya The Eagles pasti akan memanfaatkan tawaran menarik yang datang kepada pemainnya menjadi ladang cuan bagi mereka.

     

    BACA JUGA: Rodrygo di Persimpangan Karier: Tetap di Madrid atau Hengkang?

     

    Di lain sisi Man City sejatinya masih memiliki nama lain dalam skuadnya sebagai opsi pemain No. 10 selepas kepergian De Bruyne. Ada Phil Foden peraih penghargaan PFA Player of the Year 2024, namun performanya musim ini flop bahkan saat mendapat kesempatan bermain.

     

    Selain itu memboyong pemain muda seperti Eze (26) juga akan membantu Pep Guardiola dalam melakukan peremajaan skuad Manchester Biru. Bernardo Silva, John Stones, Ederson, dan Mateo Kovacic kini telah berusia lebih dari 30 tahun.

     

    Man City sebelumnya dikait-kaitkan dengan Florian Wirtz pemain Bayer Leverkusen. Tetapi transfer itu terancam gagal, karena TEAMtalk melaporkan bahwa gelandang timnas Jerman tersebut tak minat pindah ke Liga Inggris.

  • Manchester City Pantau Diogo Costa sebagai Calon Pengganti Ederson

    Manchester City Pantau Diogo Costa sebagai Calon Pengganti Ederson

    JAKARTA – Manchester City tengah memantau sejumlah kiper menjelang bursa transfer musim panas, termasuk Diogo Costa dari FC Porto di tengah ketidakpastian baru seputar masa depan Ederson.

    Ederson hampir pindah ke Liga Pro Arab Saudi musim panas lalu. Ada harapan bahwa pemain asal Brasil itu akan mendapat lebih banyak tawaran di akhir musim ini.

    ESPN melaporkan bahwa Ederson tertarik menjajaki kemungkinan pindah ke Liga Pro Arab Saudi musim panas ini.

    Manchester City pun akhirnya sudah mencari opsi untuk menggantikan pemain berusia 31 tahun itu, yang telah menjadi pilihan utama di Stadion Etihad sejak tiba dari Benfica pada 2017.

    Sementara pemain nomor 1 Portugal, Diogo Costa, adalah salah satu nama yang masuk dalam incaran.

    Para pencari bakat juga memantau ketat kiper Espanyol, Joan Garcia, yang dikaitkan dengan Arsenal musim panas lalu. Pemain berusia 23 tahun itu memiliki klausul pelepasan sebesar 25 juta euro.

    Sejatinya, Ederson memiliki kontrak di Manchester City hingga 2026, klub bersedia menyetujui kepergiannya jika mahar sesuai.

    Pemain pengganti Stefan Ortega juga terikat kontrak selama satu tahun lagi dan telah dikaitkan dengan kepindahan ke Bayer Leverkusen.

    Sementara itu, Pep Guardiola merasa terpacu oleh kembalinya Erling Haaland ke pelatihan.

    Striker tersebut belum bermain sejak kemenangan 2-1 atas Bournemouth di Piala FA pada 30 Maret 2025.

    Haaland kemungkinan tidak akan siap untuk kunjungan Wolverhampton Wanderers ke Etihad pada Sabtu, 3 Mei 2025, dini hari WIB, tetapi ada harapan ia dapat kembali bermain sebelum akhir musim.

    Manchester City juga akan menghadapi Crystal Palace di final Piala FA pada 17 Mei sebelum laga terakhir Liga Inggris melawan Fulham pada 25 Mei 2025.

    Guardiola dan skuadnya akan berangkat ke Florida menjelang Piala Dunia Antarklub 2025 pada 12 Juni 2025.

    Pertandingan pertama mereka di fase grup melawan klub Maroko Wydad AC akan diadakan pada 18 Juni 2025 di Philadelphia.

  • Kami ke Paris untuk Menang

    Kami ke Paris untuk Menang

    JAKARTA – Kekalahan 1-0 melawan Paris Saint-Germain menjadi kerugian Arsenal karena mereka bermain di kandang sendiri di laga pertama semifinal Liga Champions Stadion Emirates, London, Rabu, 30 April 2025 dini hari WIB. Namun manajer Mikel Arteta menyatakan Arsenal harus menang datang ke Paris melakoni semifinal kedua.

    Tidak ada pilihan bagi Arsenal kecuali menang dengan mencetak lebih dari dua gol dalam duel di kandang PSG di Stadion Parc des Princes, Paris, Kamis, 8 Mei 2025 dini hari WB. Atau minimal Arsenal menang 1-0 sehingga laga diselesaikan extra time atau bahkan mencoba peruntungan lewat adu penalti.

    Pada laga di kandang sendiri, Arsenal harus bekerja keras mengimbangi PSG. Namun gawang David Raya sudah kebobolan saat laga baru berjalan empat menit. Gol cepat Ousmane Dembele yang menyambut umpan Khvicha Kvaratskhelia membawa PSG unggul 1-0.

    Arsenal sesungguhnya sempat menyamakan skor saat sundulan Mikel Merino yang meneruskan tendangan bebas Declan Rice menembus gawang PSG. Hanya saja, gol itu dianulir karena dia dalam posisi offside.

    Meski gol itu dianulir, Arsenal tetap bermain ofensif dan menciptakan sejumlah peluang. Namun kiper PSG Gianluigi Donnarumma bermain cemerlang dan melakukan sejumlah penyelamatan.

    Alhasil, tim asuhan Luis Enrique mampu mempertahankan keunggulan 1-0 dan membuka peluang lolos ke final karena hanya butuh hasil imbang pada laga kedua yang digelar di kandang sendiri.

    Namun Arteta menolak menyerah. Menurut dia Arsenal memiliki peluang mengejar defisit gol. Mereka tetap akan fight seperti saat menghajar Real Madrid 3-0 pada laga pertama di perempat final.

    “Kami masih separuh perjalanan. Dan di separuh perjalanan ini pesannya tetap sama seperti saat kami mengalahkan Real Madrid 3-0 di laga kandang,” kata Arteta seperti dikutip reuters.com.

    “Kami akan datang ke Paris untuk memenangkan pertandingan. Kami punya kemampuan lebih untuk melakukannya,” ujar dia lagi.

    Arteta menuturkan bila PSG dan Arsenal memiliki kekuatan berimbang. Hanya saja, PSG lebih bisa bermain efisien sehingga mampu mengonversi sebuah peluang untuk menjadi gol.

    “Saya menyaksikan dua tim bagus yang sama-sama bermain bagus. Margin dari dua tim itu sangat kecil. Hanya, mereka memang lebih efisien di depan gawang. Harus diakui, dari pertandingan tersebut, kiper yang pada akhirnya membuat perbedaan,” ucap Arteta yang bermain selama satu musim di PSG dengan status pinjaman dari Barcelona.

    Saat disinggung mengenai peluang Arsenal tetap 50-50, Arteta tetap optimistis menyambut laga kedua. Menurut dia mereka tetap punya peluang ke final.

    “Saya tidak tahu berapa besar peluang kami. Tetapi saya yakin kami ingin ke final. Dan, bila ingin mencapai final Liga Champions, Anda harus melakukan sesuatu yang istimewa. Dan kami akan melakukan sesuatu yang istimewa di Paris,” kata dia berjanji.

    Arsenal yang tinggal berharap meraih trofi Liga Champions setelah gagal di Premier League Inggris sesungguhnya kembali mencapai semifinal untuk kali pertama sejak 2009.

    Hanya, langkah Arsenal dihentikan Manchester United yang kemudian menjadi juara setelah menang adu penalti lawan Chelsea.

    Klub London Utara itu juga pernah mencapai final pada 2006. Namun mereka gagal mengangkat trofi kuping lebar setelah kalah lawan Barcelona. Ini menjadikan Arsenal sebagai tim elite Liga Premier yang belum pernah memenangi Liga Champions.

    Sebaliknya, tim-tim seperti Aston Villa dan Nottingham Forest justru pernah menuai sukses di kompetisi Eropa saat masih disebut Piala Champions (European Cup).

    Villa dan Forest paling tidak sejajar dengan klub elite Liga Inggris. Liverpool, MU, Chelsea dan Manchester City yang pernah menjuarai Liga Champions.

  • Statistik Crystal Palace vs Aston Villa Semifinal Piala FA: Duel yang Selalu Sengit

    Statistik Crystal Palace vs Aston Villa Semifinal Piala FA: Duel yang Selalu Sengit

    JABAR EKSPRES – Crystal Palace vs Aston Villa di semifinal Piala FA nanti malam Sabtu 26 April 2025 bisa jadi jaminan sebuah pertandingan seru. Berkaca pada rekor pertemuan atau head-to-head dan statistik, duel tim London dan tim Birmingham itu selalu sengit!

     

    Piala FA 2024/2025 makin dekat dengan penentuan sang juara dengan kini sudah memasuki babak semifinal. Salah satunya partai empat besarnya ialah pertemuan Crystal Palace vs Aston Villa di Stadion Wembley pada Sabtu (26/4) pukul 23:15 WIB.

     

    Dilansir dari Sportsmole, Palace pada fase perempatfinal mendapatkan tiket semifinal dengan mendepak Fulham. Sementara itu anak-anak asuh Unai Emery menyingkirkan Preston North End.

     

    Pencapaian kedua tim jelang pertandingan ini kurang menggembirakan di laga lanjutan Liga Inggris 2024/2025. Villa takluk tipis 2-1 di tangan Manchester City, sedangkan The Eagles, walau sedikit lebih baik, menahan imbang Arsenal 2-2.

     

    Dengan tiket final di depan mata, jelas Crystal Palace maupun Aston Villa bertekad menang demi memelihara asa juara FA Cup. Mengacu pada rekor pertemuan dan statistik, pertandingan tersebut diprediksi bakal sengit.

     

    Head-to-head dan statistik Crystal Palace vs Aston Villa

    Mengutip Sportskeeda, pertemuan kedua klub sudah terjadi 56 kali di berbagai ajang. Rekor kemenangan memihak The Villans dengan 23 berbanding 17 milik tuan rumah.

     

    Aston Villa juga tak pernah kalah dari Palace dalam empat laga Piala FA. Terakhir kali mereka bertemu di kompetisi tertua di dunia ini adalah laga ulang putaran kelima saat Villa menang 3-1 pada 2010.

     

    Dalam empat pertandingan FA Cup 2024/2025, kedua tim kompak soal jumlah gol yaitu sudah membukukan sembilan gol. Duel mereka juga rajin panen gol mengingat lima bentrokan terakhirnya menghasilkan lebih dari 2,5 gol.

     

    Di Premier League, rekor Palace atas tim tamu sedang sangat baik berupa tanpa kekalahan dalam empat bentrokan terakhir. Eberechi Eze dkk imbang sekali, dan menang tiga kali termasuk via skor 4-1 dalam pertemuan EPL terakhir di kandang pada Februari 2025 lalu.

     

    Prediksi skor Crystal Palace vs Aston Villa

  • Klasemen Liga Inggris Setelah Manchester City Taklukan Everton, 4 Besar Panas

    Klasemen Liga Inggris Setelah Manchester City Taklukan Everton, 4 Besar Panas

    TRIBUNJATENG.COM – Berikut ini klasemen Liga Inggris setelah Manchester City menang 2-0 di markas Everton pada Sabtu (19/4/2025).

    Tim asuhan Pep Guardiola itu kini naik ke posisi empat klasemen Liga Inggris.

    Mereka mengamankan spot Liga Champions untuk musim depan.

    Nico O’Reilly dan Mateo Kovacic pastikan kemenangan City.

    Stadion Goodison Park memanggungkan partai pekan ke-33 Liga Inggris 2024-2025 antara Everton vs Man City, Sabtu (19/4/2025).

    Man City sadar bahwa raihan kemenangan akan membawa mereka kembali ke empat besar, menggeser Nottingham Forest yang baru mentas hari Senin (21/4/2025) mendatang.

    Target tiga angka sukses diwujudkan Man City asuhan Pep Guardiola.

    The Citizens membawa pulang hasil sempurna dari Goodison Park berkat gol Nico O’Reilly (84′) dan Mateo Kovacic (90+2′).

    Namun, seperti kata pelatih Man City, Pep Guardiola, jelang laga, Stadion Goodison Park, selalu menjadi tantangan berbeda.  

    Apalagi, sejak ditukangi kembali oleh David Moyes pada Januari 2025, Everton jadi tim yang alot dan sulit dikalahkan.

    City dibuat kesulitan oleh Everton.

    Man City bahkan nyaris saja ketinggalan lebih dahulu pada babak pertama andai tandukan James Tarkowski, menyusul operan James Garner, tak mengenai tiang gawang.

    Pada awal babak kedua, Everton kembali mendapatkan kans apik melalui upaya sang bek Jarrad Branthwaite.

    Everton gagal mendaptkan gol karena percobaan Branthwaite masih bisa dimentahkan secara apik oleh Stefan Ortega.

    Sampai pertandingan melewati periode satu jam, Man City masih dibuat frustrasi oleh Everton yang tampil terorganisasi.

    Man City sempat mengancam melalui sepakan jarak jauh Savinho pada menit ke-73. Tembakan Savinho itu masih bisa dibendung oleh kiper Everton, Jordan Pickford.

    Kans emas untuk Man City lalu muncul pada menit ke-82 melalui sepakan jarak dekat Omar Marmoush yang lagi-lagi mentah di hadapan Pickford.

    Kesabaran Man City untuk terus menekan Everton berbuah hasil dua menit kemudian.

    Nico O’Reilly menjadi pemecah kebuntuan tim tamu berjulukan The Citizens setelah sukses menyodok masuk operan tarik Matheus Nunes dari sisi kanan penyerangan.

    Sepakan menyilang kaki kanan Mateo Kovacic (90+2′) pada masa injury time kemudian menyegel kemenangan 2-0 The Citizens di markas Everton. (*)

  • Kode Redeem FC Mobile Terkini 18 April 2025: Hadiah Spesial Paskah Siap Diklaim! – Page 3

    Kode Redeem FC Mobile Terkini 18 April 2025: Hadiah Spesial Paskah Siap Diklaim! – Page 3

    EA Sports baru saja merilis update FC Mobile Anniversary menghadirkan berbagai fitur baru dan menarik, memperingati ulang tahun pertama game ini pada 24 September 2024.

    Tak hanya membawa peningkatan pada gameplay, update EA Sports FC Mobile ini juga menghadirkan sentuhan spesial dengan menampilkan suasana otentik Indonesia dalam trailer terbarunya.

    Club Challenge: Pengalaman PvP yang Semakin Nyata

    Salah satu fitur baru FC Mobile dalam pembaruan ini adalah Club Challenge, mode PvP yang memberikan pengalaman sepak bola virtual semakin realistis.

    Pemain bisa memimpin tim-tim ternama seperti Real Madrid, Manchester City, dan Liverpool dalam turnamen gugur, lengkap dengan susunan pemain otentik.

    Mode ini memberikan nuansa permainan yang benar-benar terasa seperti memimpin klub nyata. Tak hanya itu, game yang rilis di Android dan iOS ini dapat berpartisipasi akan mendapatkan hadiah menarik bagi Ultimate Team mereka, seperti Pemain dan Gems.

  • Siap Cetak Sejarah Baru The Gunners? 

    Siap Cetak Sejarah Baru The Gunners? 

    JAKARTA – Perempat final Liga Champions 2024/2025 akan menjadi ujian bagi Real Madrid yang akan menghadapi Arsenal. Pertemuan leg kedua ini akan berlangsung di Stadion Santiago Bernabeu pada Kamis, 17 April 2025, pukul 02.00 WIB. 

    Menjamu Arsenal di markas sendiri, Real Madrid punya bekal yang kurang baik karena pada leg pertama mereka kalah 0-3 di Emirates Stadium. Kini, jelang leg kedua di Bernabeu, El Real jelas membutuhkan malam penuh keajaiban untuk menjaga asa lolos ke semifinal.  

    Arsenal tampil memukau pada minggu lalu berkat gol dari Declan Rice dan Mikel Merino. Kemenangan itu tak hanya membukukan kekalahan bagi Real Madrid, tapi juga membuat ketajaman El Real memudar di pentas Eropa. 

    Namun, Stadion Bernabeu punya sejarah sebagai lokasi terciptanya momen comeback tak masuk akal. Manchester City, Chelsea, dan PSG jadi tim yang sudah membuktikannya.

    Arsenal yang akan menjadi tamu bisa saja menyusul daftar tim tersebut. Namun, The Gunners tetap harus harus menjaga fokus selama 90 menit karena Real Madrid memiliki senjata dan mentalitas yang tak pernah mati.

    Pergerakan Kylian Mbappe yang masih mencari gol perdananya dari situasi bola mati harus jadi perhatian Arsenal. Selain itu, Vinicius Junior serta Jude Bellingham juga jadi pemain yang patut diwaspadai. 

    Arsenal datang ke Bernabeu dengan kepercayaan diri tinggi meski hasil imbang 1-1 lawan Brentford sedikit mengganggu momentum mereka.

    Rekor tak terkalahkan dalam sembilan laga di semua ajang menjadi modal penting bagi The Gunners. Kembalinya pemain-pemain seperti Saka, Odegaard, dan Timber juga menambah kedalaman skuat Mikel Arteta.

    Namun, badai cedera belum sepenuhnya reda. Gabriel Jesus, Kai Havertz, dan Takehiro Tomiyasu masih absen, sementara kondisi Jorginho dan Partey akan dipantau hingga jelang kick-off.

    Kendati demikian, soliditas lini belakang yang dipimpin Saliba dan Kiwior tetap jadi senjata utama The Gunners untuk meredam serangan Los Blancos.

    Statistik memperlihatkan, Real Madrid selalu kebobolan dalam 10 laga Eropa terakhir mereka di kandang. Hal ini jadi sebuah sinyal bahaya bagi Ancelotti, tapi jadi momentum bagi Arsenal. 

    Hanya saja, Los Blancos pun terkenal piawai mencetak gol di Bernabeu. Arsenal tak bisa hanya bertahan. Gol tandang bisa menjadi pembunuh harapan tuan rumah.

    Arsenal belum pernah kalah dari Real Madrid dalam laga kompetitif, termasuk kemenangan ikonik di Bernabeu pada 2006 lewat aksi solo Thierry Henry. 

    Kini, sejarah bisa kembali terulang, atau justru Real Madrid sekali lagi menciptakan dongeng yang tak terlupakan.

  • Bungkam Crystal Palace 5-2 dan Tembus Lima Besar!

    Bungkam Crystal Palace 5-2 dan Tembus Lima Besar!

    JAKARTA – Manchester City menunjukkan karakter sejati sang juara dengan membalikkan keadaan secara dramatis dari ketertinggalan 0-2 menjadi kemenangan telak 5-2 atas Crystal Palace di Etihad Stadium, Sabtu malam 12 April.

    Hasil ini membawa skuad asuhan Pep Guardiola naik ke posisi empat klasemen sementara Premier League, membuka kembali peluang untuk lolos ke Liga Champions musim depan.

    Pertandingan dimulai dengan mengejutkan. Crystal Palace tampil menggila di awal laga dan berhasil unggul dua gol terlebih dahulu. Tekanan intens dari lini depan Palace membuat pertahanan City porak-poranda. Ketika Eberechi Eze hampir menambah gol ketiga sebelum akhirnya dianulir karena offside, publik Etihad sempat terdiam.

    Namun, semua berubah ketika Kevin De Bruyne mencetak gol lewat tendangan bebas indah yang menghujam masuk melalui tiang gawang. Gol tersebut menjadi titik balik yang membakar semangat City. Hanya dalam hitungan menit, City menguasai permainan sepenuhnya.

    Gol demi gol pun datang bertubi-tubi. Mateo Kovacic mencetak gol ketiga yang membawa City unggul 3-2, disusul James McAtee yang mencetak gol keempat hasil dari umpan panjang brilian kiper Ederson. McAtee mengakui bahwa City menunjukkan karakter luar biasa untuk bangkit. “Kami tahu kami bermain bagus meskipun tertinggal. Kami hanya perlu waktu,” ujarnya kepada TNT Sports.

    Sementara itu, Ederson menorehkan rekor baru dengan menjadi kiper pertama yang mencetak empat assist dalam satu musim Premier League. Umpannya ke McAtee menjadi sorotan tersendiri, meskipun sayangnya ia harus keluar karena cedera.

    Kevin De Bruyne menjadi pusat perhatian sepanjang pertandingan. Ia bukan hanya mencetak gol pembuka, tetapi juga menjadi motor serangan utama City sepanjang laga. “Kevin yang kita kenal kembali. Dia bermain bebas dari rasa sakit dan itu terlihat dari performanya hari ini,” kata Pep Guardiola usai laga kepada BBC. “Dia memimpin tim dan memberi contoh. Momentum kebangkitan kami berasal dari golnya.”

    Mantan gelandang Chelsea, Joe Cole, juga memuji De Bruyne, menyebutnya sebagai pemimpin sejati yang bisa membalikkan pertandingan seorang diri. “Dia benar-benar mengubah jalannya laga. Sejak gol tendangan bebas itu, dia tak terbendung,” ujarnya di TNT Sports.

    Mantan striker Rangers, Ally McCoist, ikut angkat suara: “Hanya segelintir pemain modern yang bisa mengambil kendali permainan seperti itu. De Bruyne salah satunya.”

    Meski sempat tampil menjanjikan, Crystal Palace justru ambruk setelah unggul. Sang manajer Oliver Glasner terang-terangan mengkritik performa Jean-Philippe Mateta yang ditarik keluar saat jeda babak pertama. “Dia kalah dalam banyak duel dan kehilangan bola terlalu sering. Kesalahan saya adalah mengubah sistem, bukan menariknya keluar,” ujar Glasner.

    Ini menjadi momen langka di Premier League—hanya ketiga kalinya dalam sejarah liga, sebuah tim mampu menang dengan selisih tiga gol setelah tertinggal dua gol. Sebelumnya, hanya Arsenal (vs Tottenham, 2012) dan Manchester United (vs Tottenham, 2009) yang pernah melakukannya.

    De Bruyne pun disambut hangat oleh para fans di akhir laga, melakukan lap of honour dan memberikan tepuk tangan sebagai bentuk terima kasih. Dengan hanya tiga laga kandang tersisa sebelum ia meninggalkan Etihad sebagai legenda, performa seperti malam ini membuktikan bahwa dirinya masih layak jadi jantung permainan City.

    Dengan hasil ini, Manchester City kini duduk di posisi keempat, menggeser beberapa rival dan menekan Newcastle serta Chelsea yang baru akan bertanding esok hari. Persaingan memperebutkan tiket Liga Champions semakin panas—dan City menunjukkan bahwa mereka belum habis.