Club Olahraga: Juventus

  • AC Milan Gagal Menang Lawan Cagliari, Sergio Conceicao: Penampilan Terburuk

    AC Milan Gagal Menang Lawan Cagliari, Sergio Conceicao: Penampilan Terburuk

    JAKARTA – Debut kurang meyakinkan pelatih Sergio Conceicao di Serie A Italia saat AC Milan gagal menang dan hanya mampu bermain imbang 1-1 melawan Cagliari dalam duel di Stadion San Siro, Minggu, 12 Januari 2025 dini hari WIB. Kesal dengan timnya, Conceicao sampai menyebut penampilan Milan sebagai terburuk sepanjang dia menjadi pelatih.

    Lupakan Conceicao yang menari gembira sambil mengisap cerutu di ruang ganti usai membawa Milan menjadi juara di Supercoppa Italiana atau Piala Super Italia. Pelatih asal Portugal yang direkrut menggantikan kompatriot Paulo Fonseca memang melakukan debut gemilang.

    Conceicao membawa Milan menaklukkan Juventus 2-1 di semifinal Supercoppa. Selanjutnya di final, Rossoneri bangkit dan ketertinggalan dengan menghajar Inter Milan, rival satu kota, yang pernah diperkuat Conceicao semasa menjadi pemain. Dalam Derby della Madonnina itu, Milan menang 3-2.

    Pencapaian mengesankan eks pelatih Porto ini karena langsung membawa tim menjadi juara dalam debut. Apalagi, Rafael Leao dkk menghabisi tim-tim kuat di Serie A.

    Namun saat mengarungi laga perdana di kompetisi domestik, Conceicao justru menuai hasil tak memuaskan. Lebih mengecewakan lagi, Milan hanya mampu bermain imbang di hadapan pendukung sendiri saat melawan tim yang berada di zona degradasi.

    “Saya sungguh berharap ada perbaikan di setiap area. Apalagi kami sesungguhnya memiliki skuad yang berkualitas. Jujur, di babak pertama merupakan penampilan terburuk dari sebuah tim selama 13 tahun saya menjadi pelatih,” kata Conceicao seperti dikutip Football Italia.

    “Sama sekali tidak ada gairah dalam bermain. Mereka bermain dengan tempo yang sangat lambat. Sementara, Cagliari memperkuat sektor pertahanan dengan menumpuk pemain. Itu memang strategi mereka. Kami seharusnya sudah lebih siap saat menghadapi situasi seperti itu. Kami tidak cukup cerdas untuk mengatasinya,” ujar dia lagi.

    Menurut Conceicao, penampilan Milan sudah lebih baik di babak kedua. Meski demikian, dia mengakui banyak pembenahan yang harus dilakukan.

    “Di babak kedua, penampilan tim sudah lebih baik. Kami melepaskan 25 tendangan ke gawang. Namun Cagliari mulai membuang-buang waktu. Saya tahu itu strategi yang biasa dilakukan di Italia. Bagi saya itu tak masalah meski wsit seharusnya menambah lima menit lagi di tambahan waktu,” ucapnya.

    “Namun itu bukan untuk mencari alasan saja, terutama setelah kami sukses di Supercoppa. Tetapi kami seharusnya meraih hasil lebih baik. Tampaknya ada banyak hal yang tak bisa diabaikan dan harus diperbaiki,” kata eks pemain timnas Portugal ini.

    Di laga itu, Milan sepenuhnya mendominasi atas Cagliari. Di babak pertama, mereka unggul dalam penguasaan bola. Namun tidak ada gol yang tercipta.

    Milan baru bisa membobol gawang Cagliari di babak kedua. Sriker Alvaro Morata berhasil memecah kebuntuan setelah mencetak gol di menit 51.

    Namun keunggulan 1-0 Milan tak bertahan lama. Bek Nadir Zortea menyamakan skor setelah bola tendangannya dari luar kotak penalti gagal diselamatkan kiper Mike Maignan. Skor 1-1 bertahan hingga laga usai.

    Hasil imbang itu tak mengubah posisi Milan yang berada di papan tengah. Mereka menempati peringkat delapan dengan poin 28. Sama dengan Bologna, namun Milan masih kalah selisih gol.

    Sementara, Cagliari belum beranjak dari zona degradasi. Mereka berada di posisi 18 atau tiga strip dari bawah dengan poin 18. Masih terpaut satu poin dengan Parma, Como 1907 dan Verona.

  • Juventus Gagal Menang Lawan Torino, Thiago Motta Kecewa Tim Keseringan Imbang

    Juventus Gagal Menang Lawan Torino, Thiago Motta Kecewa Tim Keseringan Imbang

    JAKARTA – Juventu kembali gagal menang dan hanya bermain imbang. Kali ini, Juve ditahan Torino 1-1 dalam Derby della Mole di Serie A Italia di Stadion Olimpico Grande, Minggu, 11 Januari 2025 dini hari WIB. Hasil itu membuat kecewa pelatih Thiago Motta yang mendapat kartu merah di laga itu.

    Juve masih menjadi tim yang tak terkalahkan di Serie A. Namun tim tersebut juga paling sering bermain imbang di liga. Ini yang membuat Juve sulit menembus empat besar klasemen.

    Dalam Turin Derby melawan Torino yang bertindak sebagai tuan rumah, Juve untuk ke sekian kalinya tak bisa mempertahankan keunggulan. Mereka mengawali laga dengan baik setelah Kenan Yildiz mencetak gol.

    Namun Torino mampu mengejar ketinggalan dan menyamakan skor. Hasil 1-1 itu bertahan hingga laga usai yang menjadikan Juve kehilangan poin di enam dari tujuh pertandingan liga.

    Kekalahan Bianconeri dialami di Liga Champions saat harus mengakui keunggulan Stuttgart 1-0. Selanjutnya, Juve kalah 2-1 lawan AC Milan di semifinal Supercoppa Italiana atau Piala Super Italia.

    Hasil imbang di kompetisi domestik menjadikan Juve tertahan di peringkat lima dengan memiliki poin 33. Mereka sudah terpaut 11 poin dengan Napoli yang bertengger di puncak klasemen.

    Sementara, Torino yang sempat bertengger di papan atas pada pekan-pekan pertama liga sekarang tertahan di papan tengah. Mereka menduduki peringkat 11 dengan poin 22.

    Kegagalan Juve memenangkan derby menjadikan Motta kecewa karena tim keseringan bermain imbang. Mereka mengawali laga dengan baik tetapi kemudian membiarkan Torino berkembang sehingga berkesempatan menyamakan kedudukan.

    “Kami mengawali laga dengan baik dan unggul lebih dulu. Namun kami kemudian membiarkan lawan menciptakan banyak peluang. Kami seharusnya bermain lebih agresif atau setidaknya tidak membiarkan mereka memasuki area berbahaya,” ucap Motta.

    “Kami seharusnya bisa lebih baik. Kami mengakhiri pertandingan dengan cara yang tepat untuk menang. Terus terang, kami keseringan bermain imbang, terutama setelah kami unggul lebih dulu. Dengan banyak pemain yang cedera dari tim muda, tetapi itu bukan menjadi alasan. Apalagi kami hanya dua kali di berbagai kompetisi,” ucap Motta yang akhirnya tak bisa mendampingi tim di babak kedua.

    Motta dan pelatih Torino Paolo Vanoli sama-sama diusir wasit di awal babak kedua. Gara-garanya mereka saling protes atas insiden pelanggaran yang dilakukan bek Juve Nicolo Savona terhadap Yann Karamoh. Insiden itu terjadi di luar kotak penalti Juve.

    Di laga itu, Juve yang kehilangan striker andalan Dusan Vlahovic tetap mampu menguasai permainan. Pertandingan baru berjalan delapan menit Yildiz sukses membobol gawang Torino.

    Pemain timnas Turki berusia 19 ini sempat menunjukkan aksi melewati bek Torino sebelum melepaskan tendangan yang menaklukkan kiper Vanja Milinkovic-Savic.

    Selanjutnya, Juve sempat memperbesar keunggulan setelah Nico Gonzalez mencetak gol di menit 21. Hanya saja, gol itu dianulir karena dia dalam posisi offside. Juve kembali mendapat peluang melalui Federico Gatti. Sayangnya, sundulan dia gagal mencapai target.

    Torino yang mendapat tekanan berhasil bangkit dan merepotkan pertahanan Juve. Tuan rumah pun akhirnya menyamakan skor saat Nikola Vlasic menjelang akhir babak pertama. Vlasic menyelesaikan assist Karamoh yang mengubah skor menjadi 1-1. Hasil imbang itu bertahan hingga laga usai.

  • Tak Ada Masalah Antara Ronaldo dan Sarri, Juventus Baik-Baik Saja

    Tak Ada Masalah Antara Ronaldo dan Sarri, Juventus Baik-Baik Saja

    LUXEMBOURG – Cristiano Ronaldo akhirnya buka suara tentang kontroversi seputar pergantian pemain Juventus beberapa waktu lalu. Ia membenarkan pernyataan Maurizio Sarri yang mengatakan dirinya bermain dalam kondisi cedera.

    Ada pembahasan tentang keretakan di antara kedua sosok penting Juventus ini sejak Ronaldo diganti Paulo Dybala pada menit 55 dalam pertandingan melawan Milan pekan lalu. Saat itu Ronaldo langsung masuk terowongan ruang ganti dan pulang sebelum pertandingan berakhir.

    Sebelumnya, dia juga digantikan Dybala pada pertandingan Liga Champions melawan Lokomotiv Moscow. Di kedua laga itu, Ronaldo tidak mencetak gol.

    Namun, berbicara kepada surat kabar Portugal A Bola setelah Portugal mengalahkan Luksemburg 2-0 dalam laga kualifikasi Piala Eropa 2020. Striker yang mencetak satu gol itu mengakui tindakan Sarri tepat saat menggantinya.

    “Dalam tiga pekan terakhir (waktu bermain) saya dibatasi. Semua orang tahu saya tidak suka diganti, tetapi tidak ada masalah dalam gestur saya setelah pergantian pemain itu. Saya mencoba membantu Juventus dengan bermain meski cedera,” kata Ronaldo. Melansir Football Italia, Senin, 18 November.

    “Tidak ada yang suka diganti, tapi saya memahaminya, karena saya tidak dalam kondisi baik dalam dua pertandingan itu. Saya tidak 100 persen.”

    Pernyataan Ronaldo ini membenarkan penjelasan Sarri tentang mengapa dia mengganti Ronaldo terlalu dini. Sang pelatih mengatakan kepada media usai laga yang dimenangi Juventus 1-0 itu bahwa Ronaldo bermain dalam kondisi cedera dan sang striker memiliki masalah lutut sejak bulan lalu.

    Jadi, tidak ada apa-apa ya anatara Ronaldo dengan Sarri. Mereka baik-baik saja dan Juventus dalam kondisi aman dan nyaman.

  • Alvaro Morata Merasa Tak Dipercaya Para Pemain Chelsea

    Alvaro Morata Merasa Tak Dipercaya Para Pemain Chelsea

    MADRID – Alvaro Morata nampak kerasan di Atletico Madrid. Tidak seperti di Chelsea di mana dia tampil kurang meyakinkan. Kini, memasuki setengah perjalanan dari masa pinjaman 18 bulan di ibu kota Spanyol, penyerang 27 tahun mengungkap hal tidak menyenangkan selama berkostum The Blues.

    Morata hijrah ke London pada musim panas 2017 dari Real Madrid dengan nilai transfer sekitar 65 juta euro. Sayang, penampilannya di Stamford Bridge gagal memuaskan banyak pihak sehingga dipinjamkan ke Los Rojiblancos sejak Januari lalu.

    Di bawah asuhan pelatih Diego Simeone, penyerang Spanyol begitu menikmati permainannya. Ia selalu mencetak gol dalam enam pertandingan terakhirnya. Mantan penyerang Juventus telah menyarangkan 11 gol dari 25 laga La Liga berdasarkan tahun kalender dan telah menempatkan dirinya sebagai striker utama di dalam tim.

    “Sekarang saya di Atletico dan saya bahagia,” kata Morata. Melansir Football Espana, Kamis, 14 November.

    Ia lantas mengungkap bagaimana rekan-rekannya di The Blues tidak percaya pada kemampuannya hingga membuatnya frustasi.

    “Ketika saya di Inggris, kadang-kadang saya punya perasaan bahwa rekan-rekan saya menatap saya dan berpikir saya tidak melakukan apa pun yang berguna buat tim, ini membuat saya gila, itu adalah masa-masa yang buruk buat saya,” jelas Morata.

    Didikan akademi sepak bola Real Madrid ini lantas mengatakan bagaimana ia kerap membanting telepon genggamnya ketika merasa bermain buruk. Namun ia juga tidak menepis jika cedera menggangu penampilannya

    “Ada waktu di mana saya begitu marah setelah pertandingan, ketika saya membanting handphone ke dinding itu karena saya tidak bermain bagus. 

    “Ada juga masa di mana punggung saya cedera, dan ketika saya bermain saya merasa kesakitan dan ini membuat saya frustasi.”

  • Debut Manis Conceicao, AC Milan Balikkan Keadaan Melawan Juventus dan Lolos Final Supercoppa Italia

    Debut Manis Conceicao, AC Milan Balikkan Keadaan Melawan Juventus dan Lolos Final Supercoppa Italia

    Debut Manis Conceicao, AC Milan Balikkan Keadaan Melawan Juventus dan Lolos Final Supercoppa Italia

    TRIBUNJATENG.COM – AC Milan berhasil melaju ke final Supercoppa Italiana setelah mengalahkan Juventus.

    Bermain di Stadion King Saud University, Riyadh, AC Milan menang 2-1 atas Juventus, Jumat (3/1/2025).

    Kemenangan ini terasa istimewa bagi AC Milan karena diraih lewat cara comeback.

    Penyerang AC Milan Rafael Leao (kiri) merayakan gol bersama Christian Pulisic setelah mencetak gol pada pertandingan Grup F Liga Champions UEFA antara AC Milan vs PSG (Paris Saint-Germain) di Stadion San Siro di Milan pada 7 November 2023.(AFP/GABRIEL BOUYS) (AFP)

    Awalnya, mereka tertinggal lewat gol Kenan Yildiz di babak pertama, tepatnya menit ke-21.

    Skuad Rossonerri mampu bangkit dan membalikkan keadaan lewat gol penalti Christian Pulisic 71′ dan gol bunuh diri Federico Gatti 76′.

    Kemenangan ini juga menandai rekor apik pelatih baru AC Milan, Sergio Conceicao, yang menang di laga debut.

    Atas kemenangan ini, AC Milan berhak lolos ke final untuk menghadapi Inter Milan.

    Sehari sebelumnya sang juara bertahan Supercoppa menekuk Atalanta 2-0 di arena dan fase yang sama.

    Jalannya Pertandingan

    Conceicao langsung memperkenalkan formasi 4-3-3 di AC Milan dengan menurunkan Christian Pulisic dan wonderkid Alex Jimenez untuk mengapit Alvaro Morata di lini depan.

    Pulisic baru pulih kembali dari cedera sedangkan Rafael Leao gantian absen karena masalah kebugaran.

    Kendati formasinya ofensif, Milan justru kesulitan tampil menggigit walau mendominasi penguasaan bola di babak pertama.

    Paruh awal pertandingan berjalan cukup membosankan karena hanya melahirkan 5 tembakan, dengan 2 usaha tepat sasaran yang semuanya dibukukan Juventus.

    Peluang on target pertama di laga ini berhasil memecah kebuntuan untuk Si Nyonya Tua.

    Samuel Mbangula mendapatkan bola di area tengah lapangan dan lepas dari kejaran Fikayo Tomori.

    Ia kemudian melepaskan umpan terobosan tajam yang gagal disapu Theo Hernandez.

    Bola mengarah tepat kepada Kenan Yildiz, yang merangsek di sisi kiri pertahanan Milan tanpa kawalan.

    Pemain bernomor punggung 10 yang kerap disebut-sebut titisan legenda Juve, Alessandro Del Piero, itu menuntaskannya dengan tembakan keras ke arah tiang dekat yang gagal dihalau Mike Maignan.

    Milan memiliki kans di ujung babak pertama ketika tembakan Youssouf Fofana meleset dari gawang.

    Percobaan jarak jauh menjadi alternatif karena anak asuh Conceicao tampak kesulitan mengkreasi peluang di sepertiga akhir karena ketatnya pertahanan musuh.

    Babak pertama berakhir dengan keunggulan Si Nyonya Tua 1-0.

    Di menit awal paruh kedua, Yildiz kembali tancap gas dengan berperan menciptakan dua peluang beruntun.

    Wonderkid 19 tahun asal Turkiye menggertak Milan dengan tembakan yang meleset dari target serta sebuah umpan matang yang gagal dituntaskan tap-in Dusan Vlahovic.

    I Rossoneri baru mendapatkan peluang emas pertama dari tembakan Theo di dalam kotak penalti.

    Dalam situasi kemelut pasca-sepak pojok, bek sayap Prancis itu dalam posisi bebas untuk menembak bola di saat kiper Michele Di Gregorio sudah mati langkah.

    Apes, tembakannya hanya bikin bola melenceng dari gawang.

    Perubahan yang diterapkan Conceicao membuat Milan mulai getol menciptakan peluang dan mendapatkan tembakan on target pertama pada menit ke-67.

    Upaya jitu dari Tijjani Reijnders berhasil diamankan Di Gregorio yang terbang menangkap bola ke sisi kanannya.

    Usaha Milan untuk lebih rajin menyerang akhirnya terbayar ketika wasit menunjuk titik putih setelah Pulisic dilanggar Manuel Locatelli di kotak penalti.

    Pulisic yang maju sebagai algojo berhasil menyarangkan bola walau sempat ditepis Di Gregorio.

    Skor imbang 1-1 membuat pertandingan lebih bergairah.

    Hanya dalam interval 5 menit, Milan pun berbalik unggul 2-1 atas Juventus.

    Dalam situasi 3 lawan 3 di pertahanan Bianconeri, crossing Yunus Musah membentur Federico Gatti sehingga membelokkan bola masuk ke gawang Juve saat Di Gregorio terlampau maju dari sarangnya.

    Rossoneri terbukti lebih berbahaya dengan serangan balik dan nyaris mendapatkan gol lagi saat upaya Pulisic digagalkan kaki Di Gregorio.

    Tiada gol tambahan, AC Milan sukses menang dalam debut Conceicao dan menantang Inter Milan pada Derby della Madonnina di final, Senin (6/1/2025).

    Hasil pertandingan

    Juventus 1-2 AC Milan (Kenan Yildiz 21′; Christian Pulisic 71′-pen., Federico Gatti 76′-bunuh diri)

    Susunan pemain

    Juventus (4-2-3-1): 29-Michele Di Gregorio; 37-Nicolo Savona, 4-Federico Gatti, 15-Pierre Kalulu, 16-Weston McKennie (Timothy Weah 86′); 5-Manuel Locatelli (Nicolo Fagioli 86′), 19-Khephren Thuram (Douglas Luiz 79′); 51-Samuel Mbangula (Andrea Cambiaso 65′), 8-Teun Koopmeiners, 10-Kenan Yildiz; 9-Dusan Vlahovic (Nico Gonzalez 65′).

    Pelatih: Thiago Motta

    AC Milan (4-3-3): 16-Mike Maignan; 22-Emerson (Matteo Gabbia 82′), 28-Malick Thiaw, 23-Fikayo Tomori, 19-Theo Hernandez; 4-Ismael Bennacer (Yunus Musah 54′), 29-Youssouf Fofana, 14-Tijjani Reijnders; 11-Christian Pulisic, 7-Alvaro Morata (Filippo Terracciano 82′), 20-Alex Jimenez (Tammy Abraham 61′).

    Pelatih: Sergio Conceicao

     

    (*)

  • Bocah Maluku Tak Perlu Gendong AC Milan Sendirian, Pulisic Pulih Meski Kondisi Leao Kurang Baik

    Bocah Maluku Tak Perlu Gendong AC Milan Sendirian, Pulisic Pulih Meski Kondisi Leao Kurang Baik

    TRIBUNJATIM.COM – AC Milan kini tak perlu lagi hanya menggantungkan diri ke Tijjani Reijnders seorang.

    Sebab, Christian Pulisic kini kembali fit.

    Meski, Rafael Leao hanya fit untuk dimainkan dari bangku cadangan.

    Kabar baik dan buruk ini menjelang laga semifinal Piala Super Italia AC Milan melawan Juventus, Jumat (3/1/2025) di Riyadh, Arab Saudi.

    Kabar buruknya adalah Rafael Leao kelihatannya hanya cukup fit untuk dimainkan dari bangku cadangan.

    Dalam latihan di Arab Saudi, winger asal Portugal itu masih melakoni sesi terpisah.

    Namun, kabar baik buat Milan adalah Pulisic sudah tampak kembali berlatih bersama anggota tim yang lain.

    Dengan begitu, kapten Timnas Amerika Serikat bisa menjadi starter lagi setelah lama absen.

    Pada 12 Desember lalu, Pulisic mengalami cedera betis saat tampil di laga Liga Champions melawan Red Star Belgrade.

    Selama pemain berjulukan Captain America ini absen, AC Milan cukup menderita.

    Mereka gagal menang dalam 2 laga kandang di Liga Italia saat melawan Genoa dan AS Roma.

    Hasil itu harus dibayar pelatih Paulo Fonseca dengan pemecatan dirinya.

    Sebelum mengalami cedera, Christian Pulisic memang sangat penting buat AC Milan.

    Dalam total 19 penampilan di semua kompetisi, eks pemain Borussia Dortmund dan Chelsea ini menyumbang 8 gol dan 6 assist.

    Selama Pulisic absen, ketergantungan Milan beralih pada Tijjani Reijnders.

    Gelandang keturunan Indonesia itu selalu mencetak gol tunggal I Rossoneri yang berbuah 4 poin dalam 2 laga terakhir di Liga Italia.

    Pada hari-hari terakhir Fonseca sebagai pelatih, praktis hanya Reijnders pemain Milan yang tampil bagus secara konsisten.

    Usai hasil 1-1 melawan Roma, beberapa media Italia sampai menyebut bahwa Milan adalah “Tijjani Reijnders dan 10 Lainnya”.

    Sekarang dengan Pulisic sudah kembali, seharusnya sebutan itu bisa dihilangkan oleh Milan.

    Beban menggendong tim sekarang bisa dibagi lagi pada Pulisic dan Reijnders.

    Dua orang yang berposisi sebagai gelandang ini telah menyumbang lebih banyak daripada tiga penyerang: Rafael Leao, Alvaro Morata, dan Tammy Abraham.

    Pulisic dan Reijnders sudah membukukan total 17 gol di semua kompetisi.

    Sementara itu, kombinasi Leao-Morata-Abraham baru menghasilkan 15 gol.

    AC Milan akan menjalani laga melawan Juventus dengan pelatih baru.

    Sergio Conceicao ditunjuk menggantikan Fonseca pada Senin (30/12/2025).

    Tanpa punya waktu yang lama untuk mengenal pemain dan memimpin sesi latihan, eks juru taktik itu langsung menjalani “pembaptisan” dengan melakoni laga yang bisa menghasilkan trofi pertama buat Milan pada musim ini. 

  • BOLA TERPOPULER: Jay Idzes Diincar Dua Klub Liga Italia – Thom Haye Bantai Klub Asuhan Legenda MU

    BOLA TERPOPULER: Jay Idzes Diincar Dua Klub Liga Italia – Thom Haye Bantai Klub Asuhan Legenda MU

    TRIBUNJATIM.COM – Simak berita bola terpopuler yang menjadi sorotan di TribunJatim.com, Senin 23 Desember 2024.

    Mulai dari Jay Idzes yang diminati dua klub Liga Italia.

    Hingga Thom Haye starter langsung bantai klub asuhan legenda Manchester United.

    Berikut berita terpopuler selengkapnya:

    Jay Idzes diminati dua klub

    Jay Idzes kini dikabarkan diminati oleh dua klub yang ingin mendapatkan jasanya.

    Memang, penampilan apik Jay Idzes bersama Venezia FC makin dilirik.

    Namun, kapten Timnas Indonesia itu tegaskan ingin setia dengan Venezia FC.

    Diketahui, Venezia kini terancam jika melihat klasemen Liga Italia 2024/2025.

    Venezia sedang menghadapi ancaman degradasi jika tak kunjung bangkit.

    Diketahui, Venezia saat ini berada di dasar klasemen Liga Italia. 

    Tim asuhan Eusebio Di Francesco baru mengoleksi 10 poin dalam 16 laga.

    Venezia belum pernah menang dalam enam laga terakhirnya di Liga Italia, 2 imbang dan 4 kalah.

    Meski dalam performa terpuruk, beberapa pemain Venezia tetap menunjukkan penampilan yang memukau.

    Hal itu membuat beberapa tim mulai kepincut untuk mendatangkannya di bursa transfer bulan Januari 2025.

    Salah satu pemain Venezia yang sedang menjadi sorotan adalah Jay Idzes.

    Jay Idzes tak pernah tergantikan menjadi tembok kokoh Venezia di Liga Italia.

    Bahkan, kapten Timnas Indonesia itu selalu menjadi starter.

    Idzes hanya absen sebanyak dua kali karena skorsing dan cuti urusan keluarga.

    Nama Jay Idzes kembali mencuat setelah berhasil mencetak gol ke gawang Juventus pada pekan lalu.

    Nahas, golnya hanya membuat Venezia bermain imbang 2-2 dari Juventus.

    Tak ayal jika Jay Idzes diminati beberapa tim, termasuk dari sang rival Liga Italia.

    Di Liga Italia, dua tim telang mengantre mendapatkan tanda tangan Jay Idzes.

    Dua tim itu adalah Monza dan Torino.

    Mendengar namanya diincar beberapa klub, Jay Idzes menunjukkan loyalitasnya ke Venezia.

    Seperti dikutip dari Tuttomercatoweb, Idzes dikabarkan tak akan meninggalkan Venezia yang sedang berjuang keluar dari zona merah.

    Di sisi lain, Jay Idzes hanya mau berdiskusi soal masa depannya pada musim panas mendatang atau di saat selesainya musim 2024/2025.

    Pekan pekan 17 Liga Italia, Venezia akan melanjutkan perjalanannya dengan menjamu Cagliari (22/12) pukul 21.00 WIB.

    Venezia wajib menang jika ingin keluar dari zona merah.

    Kemenangan setidaknya akan membuat Venezia membuntuti Cagliari.

    Cagliari sendiri saat ini berada di posisi ke-18 dengan mengoleksi 14 poin.

    Penampilan apik

    Penampilan Jay Idzes makin apik semenjak Venezia promosi dari Serie B ke Serie A.

    Namun, bek andalan Venezia FC juga masih ingin menatap masa depan.

    Menurut kapten Timnas Indonesia itu, dirinya punya mimpi besar.

    Jay Idzes ingin merasakan atmosfer pertandingan selain di Serie A Liga Italia.

     

    Pemain 24 tahun sudah bermain di Venezia sejak musim lalu.

    Saat itu, Venezia masih tampil di kasta kedua Liga Italia atau Serie B.

    Pada musim 2023/2024, Venezia sukses mengamankan tiket promosi ke Serie A.

    Jay Idzes berhasil debut di Serie A yang menjadi salah satu kompetisi domestik paling akbar di benua Eropa.

    Saat ini, dirinya masih berjuang agar menjaga Venezia tetap bertahan di Serie A.

    “Sejujurnya, saya benar-benar harus melihat di mana tujuan akhir saya,” ujar Jay Idzes dilansir BolaSport.com dari kanal Youtube The Haye Way. 

    “Kalau misalnya saya sekarang ini tengah fokus ke Venezia dan berusaha bertahan di Serie A.”

    “Tentunya juga dengan Timnas Indonesia.”

    “Tentu saja kita punya mimpi dan mungkin bulan Juni sudah terwujud.”

    “Tapi kita harus melihatnya.”

    “Tapi kita masih memiliki empat pertandingan di sana,” ujarnya.

    Jay Idzes masih memendam impian lain usai merasakan atmosfer Serie A.

    Kapten Timnas Indonesia tersebut ingin bermain di Premier League atau kasta tertinggi Liga Inggris.

    Jay Idzes menganggap Liga Primer Inggris adalah kompetisi terbaik di dunia.

    Meski begitu, Serie A tempatnya berkarier sekarang sangat bagus.

    Banyak pemain dengan skill tinggi datang untuk berkarier di Liga Italia.

    “Tapi sejujurnya, lebih dari itu, tentu saja saya punya beberapa ambisi,” ujar Jay Idzes.

    “Saya juga ingin bermain di Premier League.”

    “Karena bagi saya, itulah liga terbaik di dunia.”

    “Dan tentu saja Serie A tempat saya bermain sekarang, liganya juga sangat bagus.”

    “Tahukah anda, tingkat kualitasnya sangat luar biasa.”

    “Anda juga bisa menyaksikan pemain dengan banyak kualitas tentunya.”

    “Jadi, ini pengalaman yang sangat bagus bagi saya,” ujarnya.

    Ketua Umum PSSI, Erick Thohir akui bangga dengan kontribusi Jay Idzes di klub Venezia FC

    Sebab, Jay Idzes menjadi pemain Timnas Indonesia pertama yang mencetak gol di Serie A.

    Tentu, gol tersebut menjadi ukiran apik sejarah Timnas Indonesia.

    “Kembali, itu pertama kali pemain Indonesia bisa mencetak gol di Serie A, Jay Idzes. Secara tidak langsung pasti saya bangga dong,” ujar Erick.

    Menurut Erick, pencapaian Jay tentu sangat baik bagi Timnas Indonesia, sebagai pembuktian ke level dunia.

    Gol yang dikemas pemain berambut klimis itu memang cukup krusial. Dia berhasil menjebloskan si kulit bundar ke gawang Juventus.

    “Tidak hanya sebagai tim tapi juga individu kita bisa ngasih lihat di liga besar, mereka bisa menjadi bagian dari pada sebuah kampanye sepak bola Indonesia mendunia,” papar Erick Thohir.

    Sebagai catatan, gol Jay Idzes memang tergolong spesial karena dilesakkan ke gawang Si Nyonya Tua, julukan Juventus.

    Bek berusia 24 tahun itu berhasil memberi warna untuk Venezia saat melawan Juventus di Allianz Stadium, Turin, Minggu (15/12/2024) dini hari WIB.

    Jay Idzes tampil sebagai starter dan bermain penuh selama 90 menit untuk posisi bek tengah bagian kanan.

    Jay Idzes mencatatkan namanya di papan skor di menit ke-83, setelah memanfaatkan tendangan bebas akurat dari Hans Nicolussi Caviglia.

    Gol tersebut membawa Venezia unggul 2-1 dari tuan rumah. Sebelum akhirnya Juventus menyamakan kedudukan lewat gol penalti Dusan Vlahovic pada menit ke-90+5.

    Venezia FC ikut membanggakan gol bersejarah di Serie A Italia saat melawan Juventus

    Gol itu dicetak oleh pemain Timnas Indonesia, Jay Izes.

     Gol itu terjadi saat Venezia FC melawan Juventus di Giornata ke-16 musim 2024-2025 di Allianz Stadium, Minggu (15/12/2024).

    Jay Idzes tampil sebagai starter di susunan pemain oleh pelatih Eusebio Di Francesco.

    Venezia FC bermain menantang Si Nyonya Tua dengan tren buruk.

    Mereka dalam lima laga terakhir meraih empat kali kalah dan satu kali seri.

    Venezia pun berada di posisi juru kunci klasemen dengan 10 poin.

    Sementara Juventus adalah tim raksasa yang saat ini berada di posisi enam klasemen.

    Berstatus sebagai tim yang diunggulkan, Juventus mencetak gol terlebih dahulu.

    Dari situasi tendangan sudut, bola bisa dilesatkan oleh Federico Gatti pada menit ke-19.

    Venezia butuh waktu cukup lama untuk menyamakan kedudukan.

    Gol lahir pada menit ke-61 lewat tandukan Mikael Egill Ellertsson.

    Venezia FC lalu mencetak gol kedua pada menit ke-83 melalui sundulan kapten timnas Indonesia, Jay Idzes.

    Gol itu menjadikannya sebagai pemain Indonesia pertama yang mencetak gol di Serie A.

    Juventus menyamakan kedudukan pada masa injury time lewat penalti Dusan Vlahovic, menutup laga dengan skor 2-2.

    Selepas laga, Venezia FC mengunggah momen Idzes mencetak gol dalam Instagram klub.

    “Bang Jay,” tulis dalam keterangan unggahan dengan emoticon semburan api.

    Dalam unggahan itu, rekan setim di timnas Indonesia juga memberikan komentar.

    “Rommie (teman satu kamar),” tulis Ragnar Oratmangoen.

    Selanjutnya Venezia akan menjalani laga melawan Cagliari pada 22 Desember 2024.

    Rekor apik

    Jay Idzes mengukir rekor apik saat Venezia melawan Juventus di Serie A Liga Italia.

    Sebab, kapten Timnas Indonesia itu mampu melesakkan 1 gol ke gawang Juventus.

    Meski, hasil yang didapat tak sesuai dengan harapan.

    Hal itu karena muncul kontroversi di laga tersebut.

    Di laga itu, Jay Idzes tampil sejak awal saat Venezia bertamu ke Allianz Stadium, Minggu (15/12) dini hari.

    Momen penting ini adalah karena Jay Idzes berhasil mencetak gol di menit ke-83. 

    Gol Jay Idzes tercipta saat ia memanfaatkan umpan dari tendangan bebas Hans Nicolussi Caviglia di menit ke-83, yang kemudian berhasil ditanduk Jay Idzes ke arah gawang Juventus.

    Satu gol dari Jay Idzes tersebut sempat membawa Venezia unggul 2-1 atas Juventus dalam pertandingan pekan ke-16 Serie A Italia.

    Bahkan, Jay Idzes menyematkan dirinya sebagai pemain dari Timnas Indonesia pertama yang mencetak gol di Serie A Italia.

    Sayangnya gol Jay Idzes yang membuat Venezia unggul atas Juventus batal berbuah kemenangan bagi timnya karena tuan rumah berhasil membalas satu gol lagi melalui titik putih.   

    Hingga peluit panjang dibunyikan, Jay Idzes dan Venezia harus puas dengan hasil imbang 2-2 dengan Juventus.

    Di sisi lain, aksi Jay Idzes untuk Venezia tersebut sempat mendapat sorotan beberapa fans Timnas Indonesia.

    Melansir dari unggahan Instagram @veneziafc pada Minggu (15/12), tampak fans Timnas Indonesia menyayangkan kepemimpinan wasit di laga Venezia melawan Juventus.

    Kritikan tersebut tak luput dari penalti kontroversial yang didapat Juventus di menit-menit akhir pertandingan melawan Venezia.

    Di menit ke-90+2, sempat terjadi kemelut di depan gawang Venezia, di mana bola tepisan kiper Filip Stankovic sempat dianggap mengenai  tangan rekan Jay Idzes.

    Wasit langsung memutuskan bahwa ada handsball di menit-menit akhir pertandingan tanpa mengecek VAR terlebih dahulu, yang akhirnya berujung dengan penalti yang sukses dieksekusi oleh Dusan Vlahovic.

    Tak sedikit fans Timnas Indonesia yang menyayangkan Jay Idzes gagal menang dan menyorot kinerja wasit laga Venezia melawan Juventus.

    “Aaaah apes bangett dah hampir menang,” komentar akun @ahmd_rafi***.

    “Var nggak ada gunanya kalau mau menang pasti ada aja !!,” tulis akun @kanza_al_mujta***.

    “Harusnya hands ball duluan pemain Juventus,” ujar akun @adiemahesaje***.

    “Hampir menang, menit akhir malah hansball. Tapi gak cek VAR, padahal kena dada,” tulis akun @jarangpulang.***. (*)

    2. Ranking Indonesia terbaru di FIFA setelah gagal di ASEAN Cup 2024

    Berikut ini ranking terbaru Indonesia di FIFA setelah gagal di ASEAN Cup 2024.

    Hasil ini setelah Timnas Indonesia kalah melawan Filipina1-0 di fase grup, Sabtu (21/12/2024) malam WIB.

    Timnas Indonesia sendiri malah mengalami terjun peringkat di FIFA.

    Sementara Filipina naik peringkat.

    Seperti diketahui, babak fase penyisihan fase grup Piala AFF 2024 telah selesai digelar.

    Hasilnya, Thailand dan Singapura menjadi wakil dari Grup A yang lolos ke semifinal.

    Sedangkan wakil wakil dari Grup B diisi oleh Vietnam dan Filipina.

    Pesepak Bola Timnas Indonesia, Rafael Struick (tengah) diadang pesepak bola Filipina pada laga pamungkas Grup B Piala AFF 2024 di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (21/12/2024). Tribun Solo (Tribun Solo/Muhammad Nursina)

    Sementara Timnas Indonesia harus tersingkir dari Piala AFF 2024 setelah takluk 0-1 atas Filipina pada laga pamungkas Grup B.

    Gol tunggal Filipina saat melawan Timnas Indonesia di Stadion Manahan itu dicetak oleh Bjorn Kristensen pada menit ke-63 melalui eksekusi penalti.

    Hasil ini membuat Timnas Indonesia hanya mampu finis di posisi ketiga klasemen Grup B dengan 4 poin.

    Selain gagal lolos ke semifinal, hasil minor Timnas Indonesia di penyisihan grup ini juga membuat tim asuhan Shin Tae-yong itu terjun bebas di ranking FIFA.

    Ya, Timnas Indonesia memang hanya mampu meraih satu kemenangan, sekali imbang dan dua kali kalah dari empat laga fase grup Piala AFF 2024.

    Pesepak Bola Timnas Indonesia, Asnawi Mangkualam melewati adangan pesepak bola Filipina, MIchael Kempter pada laga pamungkas Grup B Piala AFF 2024 di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (21/12/2024) malam. Tribun Solo (Tribun Solo/Muhammad Nursina)

    Timnas Indonesia sejatinya memulai dengan cukup apik saat menang 1-0 di markas Laos.

    Kemudian Rafael Struick dkk itu hanya mampu imbang 3-3 saat menjamu Laos di laga kedua.

    Di laga ketiga, skuad Garuda takluk di markas Vietnam 0-1, terbaru, Timnas Indonesia kalah nyesek 0-1 atas Filipina pada laga pamungkas.

    Hasil minor selama fase grup Piala AFF 2024 ini membuat Timnas Indonesiaterjun bebas di ranking FIFA.

    Seperti diketahui, gelaran Piala AFF ini termasuk pertandingan FIFA A Match. 

    Meskipun tidak masuk dalam kelender resmi FIFA, namun Piala AFF ini ada perhitungan poin yang didapatkan meskipun sedikit.

    Seperti diketahui, Timnas Indonesia berada di posisi 125 ranking FIFA sebelum Piala AFF 2024.

    Namun setelah menjalani tiga pertandingan fase grup Piala AFF 2024, kini Timnas Indonesia turun ke peringkat 130 dunia.

    Dilansir dari Football-ranking.com, sebelum melakoni pertandingan fase grup Piala AFF, Timnas Indonesia berada di peringkat 125 dengan memiliki 1.135,18 poin.

    Namun empat pertandingan fase grup Piala AFF 2024, Timnas Indonesiakehilangan total -4,59 poin.

    Kini Timnas Indonesia berada di posisi 130 dunia dengan memiliki 1.130,50 poin.

    Hal itu membuat Skuad Garuda digeser Gambia, India, Kongo, Sierra Leone, dan Cyprus.

    Berbeda dengan Timnas Indonesia, Filipina jusru mendapat keuntungan setelah melakoni empat pertandingan fase Grup Piala AFF 2024.

    Dari empat laga fase grup tersebut, Filipina mendapat tambahan total +3,91 poin di ranking FIFA.

    Alhasil kini Filipina naik ke peringkat ke-148 dengan memiliki 1.050,14 poin.

    Sementara saat ini Thailand masih menjadi tim ASEAN tertinggi dengan berada di posisi 97 dunia memiliki 1.232,33 poin.

    Sedangkan tim tertinggi kedua ASEAN adalah Vietnam berada di peringkat 113 dengan 1.165,90 poin.

    Berikut Update Ranking FIFA Negara ASEAN Terbaru

    Minggu, 22 Desember 2024

    97. Thailand – 1.232,33 poin

    113. Vietnam – 1.165,90 poin

    130. Timnas Indonesia – 1.130,50 poin

    132. Malaysia – 1.115,02 poin

    148. Filipina – 1.050,14 poin

    160. Singapura – 1.012,17 poin

    168. Myanmar – 981,75 poin

    180. Kamboja – 918,84 poin

    184. Brunei Darussalam – 899,87 poin

    186. Laos – 888,08 poin

    197. Timor Leste – 846,80 poin

    *Keterangan: Ranking FIFA | Negara | Jumlah Poin

    Rekap Hasil Fase Grup Piala AFF 2024

    Grup A

      8 Desember 2024

    Kamboja vs Malaysia (2-2)

    Timor Leste vs Thailand (0-10)

      11 Desember 2024

    Singapura vs Kamboja (2-1)

    Malaysia vs Timor Leste (3-2)

      14 Desember 2024

    Timor Leste vs Singapura (0-3)

    Thailand vs Malaysia (1-0)

      17 Desember 2024

    Kamboja 2-1 Timor Leste

    Singapura 2-4 Thailand

      20 Desember 2024

    Thailand 3-2 Kamboja

    Malaysia 0-0 Singapura

    Grup B

      9 Desember 2024

    Myanmar vs Timnas Indonesia (0-1)

    Laos vs Vietnam (1-4)

      12 Desember 2024

    Filipina vs Myanmar (1-1)

    Timnas Indonesia vs Laos (3-3)

      15 Desember 2024

    Laos vs Filipina (1-1)

    Vietnam vs Timnas Indonesia (1-0)

      18 Desember 2024

    Myanmar 3-2 Laos

    Filipina 1-1 Vietnam

      21 Desember 2024

    Vietnam 5-0 Myanmar

    Timnas Indonesia 0-1 Filipina

    3. Thom Haye langsung bantai klub asuhan legenda Manchester United

    Pemain Timnas Indonesia, Thom Haye tampil apik saat klubnya, Almere City mematahkan rekor buruk.

    Thom Haye memang baru merasakan kemenangan pertamanya dalam dua bulan terakhir bareng Almere City di Liga Belanda.

    Momentum ini setelah Almere City memecat pelatihnya dan memasang Thom Haye jadi starter.  

    Thom Haye tampil sebagai starter saat Almere City menjamu mantan klubnya, Heerenveen, Sabtu (21/12/2024).

    Dalam lanjutan pekan ke-17 Liga Belanda di Yanmar Stadion, tuan rumah menang telak atas tim asuhan striker legendaris Man United, Robin van Persie.

    Hasil ini monumental bagi Almere karena mengakhiri rentetan 7 kekalahan beruntun yang mereka alami di semua kompetisi.

    Terakhir kali Si Domba Hitam tidak kalah adalah ketika menaklukkan klubnya Calvin Verdonk, NEC, pada 25 Oktober silam.

    Setelah itu mereka dipukul secara bergantian oleh Quick Boys 0-3, RKC 0-2, Feyenoord 1-4, Go Ahead Eagles 0-3, NAC 0-1, Utrecht 1-3, dan Ajax 0-3.

    Situasi tragis berakhir dengan ditandai dua perubahan.

    Hal pertama adalah Almere City langsung balik ke jalur kemenangan setelah memecat pelatih Hedwiges Maduro, Rabu kemarin.

    Kerap dianggap sebagai sumber kelesuan performa klub, eks defender Ajax diberhentikan setelah hanya 6 bulan bertugas.

    Almere terbukti malah gacor di tangan caretaker Anoush Dastgir, yang memimpin tim di laga versus Heerenveen.

    Adapun faktor kedua yang menyertai kemenangan ini adalah kembalinya Thom Haye di susunan starter.

    Sebelumnya gelandang jagoan timnas Indonesia mengeluhkan keputusan Maduro yang cuma menaruhnya sebagai pemain pengganti di tiga laga terakhir. 

    Haye baru masuk setelah Almere tertinggal oleh gol lawan sehingga ujungnya dikalahkan.

    Sekarang bermain lagi sejak kick-off, Sang Profesor terbukti membantu timnya mendulang gol kemenangan.

    Haye tampil cukup solid di lini tengah dengan Sofascore memberinya nilai 7,0.

    Kolektor 10 caps dan 2 gol bagi Tim Garuda itu dipasang sebagai duet jangkar bersama Anas Tahiri.

    Haye lebih berperan sebagai penyuplai bola dari pusat lapangan dengan posisi lebih ke dalam, alias deep-lying playmaker.

    Ketika dirinya berada di lapangan, Almere City menciptakan dua gol.

    Adi Nalic memecah kebuntuan pada menit ke-52 melalui tembakan triknya yang didahului aksi individu sang pemberi assist, Junior Kadile.

    Hanya berselang 4 menit kemudian, Joey Jacobs memperlebar jarak dengan gol kedua untuk Almere (56′).

    Setelah tim mengamankan keunggulan dua gol, Haye ditarik keluar dan posisinya digantikan Alex Carbonell.

    Bagus bagi Almere karena kondisi surplus ini bisa dipertahankan.

    Mereka bahkan menambah satu gol di ujung pertandingan lewat tembakan Alex Balboa (90+2′).

    Kemenangan 3-0 atas mantan klub Thom Haye pekan ini membuat Almere bangkit dari dasar klasemen sementara Liga Belanda.

    Si Domba Hitam mengemas 9 poin dan naik setingkat ke posisi 17 dengan terpaut 5 angka dari batas zona aman.

    Almere menyalip RKC (7 poin), yang gantian menjadi juru kunci setelah lebih dulu main seri 1-1 dengan klubnya Eliano Reijnders, PEC Zwolle.

  • Kalahkan Udinese, Inter Milan Lolos ke Perempat Final Coppa Italia

    Kalahkan Udinese, Inter Milan Lolos ke Perempat Final Coppa Italia

    JAKARTA – Inter Milan melaju mulus ke perempat final Coppa Italia. Pada laga di 16 besar di Stadion Giuseppe Meazza, Jumat, 20 Desember 2024 dini hari WIB. Inter mengalahkan Udinese 2-0.

    Inter turun tidak dengan kekuatan terbaik saat menjamu Udinese. Meski demikian, pelatih Simone Inzaghi masih mempertahankan Matteo Darmian, Alessandro Bastoni dan Davide Frattesi dalam duel itu.

    Sementara, striker Lautaro Martinez, Hakan Calhanoglu, Federico Dimarco, Stefan de Vrij hingga kiper Yann Sommer duduk di bench. Martinez, Calhanoglu dan Denzel Dumfries masih dimainkan di babak kedua. Namun yang lain sama sekali tidak diturunkan Inzaghi.

    Striker tim nasional Iran Mehdi Taremi akhirnya menjadi pilihan pertama. Taremi, satu-satunya pemain Iran yang bermain di Liga Italia, memang jarang dimainkan. Dirinya hanya menjadi pelapis Martinez dan Marcus Thuram yang juga hanya duduk di bench di laga tersebut.

    Tanpa skuad terbaik, Inter tetap mampu mengatasi Udinese yang mengandalkan striker veteran Alexis Sanchez. Sanchez kembali ke klub lama yang membesarkannya setelah 13 tahun pergi untuk bermain di klub-klub elite, Barcelona, Arsenal, Manchester United hingga Inter.

    Kemenangan atas Udinese membawa La Beneamata lolos ke perempat final. Juara Coppa Italia sembilan kali ini menjadi tim terakhir yang meraih tiket ke delapan besar untuk menghadapi Lazio.

    Sedangkan tim-tim lain yang sudah lolos di antaranya, AC Milan, Empoli, Bologna, AS Roma dan juara bertahan Juventus. Babak perempat final dikuasai tim-tim Serie A Italia. Tim-tim dari divisi bawah, Serie B, seperti Sampdoria, Sassuolo, Cesena hanya mampu bertahan hingga 16 besar.

    Dalam duel yang diwarnai hujan cukup deras itu, Inter menunjukkan dominasinya. Mereka menciptakan sejumlah peluang saat menghadapi lawan dari sesama tim Serie A itu.

    Inter sempat berpeluang mendapat hadiah penalti sat bek Udinese dinilai menyentuh bola di kotak terlarang saat mengantisipasi tendangan pemain depan Marko Arnautovic pada menit-menit awal pertandingan. Hanya saja setelah meninjaunya lewat VAR, wasit menyatakan tidak ada pelanggaran dan membatalkan keputusan penalti.

    Namun Inter tak butuh waktu lama untuk memecah kebuntuan. Arnautovic sukses membobol gawang Udinese di menit 30. Penyerang veteran yang kini berusia 35 ini menyelesaikan assist dari tandemnya, Taremi, yang membawa Inter unggul 1-0.

    Gol itu sudah bisa mengangkat moral pemain I Nerazzurri. Mereka kembali melakukan tekanan demi memperbesar keunggulan. Usaha Inter akhirnya membuahkan hasil menjelang turun minum. Gelandang Kristjan Asllani memantapkan keunggulan Inter lewat sepak pojok langsung di menit 45+2. Skor berubah 2-0 untuk Inter dan bertahan hingga babak pertama usai.

    Memasuki babak kedua, Inzaghi kembali melakukan perubahan komposisi pemain. Dia memasukkan Martinez dan Calhanoglu. Hanya saja permainan Inter tak berubah dan gagal menambah gol. Keunggulan dua gol itu bertahan hingga akhir laga.

    “Asllani dan saya memang termasuk yang jarang bermain dan lebih banyak duduk di bench. Jadi kesempatan ini membuat kami sangat senang. Mengenai siapa yang mencetak gol, itu tak penting. Yang paling penting adalah kami menang dan lolos ke perempat final,” kata Arnautovic.

    Meski kini tak lagi menjadi pilihan pertama dan menghuni bangku cadangan, namun Arnautovic memastikan dirinya bakal menunjukkan penampilan terbaik bila dimainkan Inzaghi.

    “Seluruh tim selalu memotivasi saya. Ini menjadikan saya selalu memberikan segalanya untuk Inter. Harus diakui ini memang tidak mudah, tetapi saya masih terikat kontrak dengan Inter. Jadi, saya pasti memberikan segalanya karena mereka tahu saya pasti melakukannya,” ucap pemain timnas Austria yang sudah malang-melintang di liga-liga top Eropa.

  • Ketidakbahagiaan Cristiano Ronaldo Jadi Perhatian Patrick Vieira

    Ketidakbahagiaan Cristiano Ronaldo Jadi Perhatian Patrick Vieira

    NICE – Megabintang Portugal Cristiano Ronaldo terlihat kesal saat digantikan Paulo Dybala dalam laga Juventus kontra AC Milan akhir pekan lalu. Mantan gelandang Bianconeri Patrick Vieira memberikan pandangannya atas peristiwa tersebut.

    Menurut pria yang saat ini melatih klub Nice di Liga Prancis, sangat penting untuk mengetahui “mengapa Cristiano Ronaldo tidak bahagia” di Allianz Stadium. Dia memperingatkan, Juventus perlu menyelesaikannya dengan cepat.

    “Ini menunjukkan betapa sulitnya menjadi pelatih,” kata Vieira kepada Sky Sport Italia, Selasa, 12 November. “Ronaldo dari kelas yang berbeda, bersama dengan (Lionel) Messi dan Neymar, adalah citra sepak bola saat ini.”

    Kemarin, Ronaldo merespons peristiwa tersebut dengan pesan singkat di Instagram dan pelatih Maurizio Sarri membela pemainnya itu dalam konferensi pers setelah pertandingan.

    “Penting untuk memahami mengapa ia tidak bahagia,” tambah pemenang Piala Dunia Prancis. “Dari luar, sepertinya dia sedang melalui masa yang sulit. Ketika seorang pemain seperti dia berhenti mencetak gol, dia akan mengalami sedikit frustasi.”

    Dalam pertandingan itu Paulo Dybala menggantikan Ronaldo pada awal babak kedua, dan akhirnya menjadi penentu kemenangan pertandingan setelah mencetak satu-satunya gol.

    “Saya tidak terkejut melihat Juventus selalu di posisi pertama (klasemen), karena di sini pemainnya melayani klub dan ketika segalanya jelas, pemain dapat memberikan yang terbaik di lapangan.

    “Di Juventus, klub adalah bintang yang sesungguhnya,” tandas Vieira.

  • Sundulan Jay Idzes Koyak Gawang Juventus, Penalti Kontroversial Bikin Venezia Berakhir Imbang

    Sundulan Jay Idzes Koyak Gawang Juventus, Penalti Kontroversial Bikin Venezia Berakhir Imbang

    TRIBUNJATIM.COM – Jay Idzes mengukir rekor apik saat Venezia melawan Juventus di Serie A Liga Italia.

    Sebab, kapten Timnas Indonesia itu mampu melesakkan 1 gol ke gawang Juventus.

    Meski, hasil yang didapat tak sesuai dengan harapan.

    Hal itu karena muncul kontroversi di laga tersebut.

    Di laga itu, Jay Idzes tampil sejak awal saat Venezia bertamu ke Allianz Stadium, Minggu (15/12) dini hari.

    Momen penting ini adalah karena Jay Idzes berhasil mencetak gol di menit ke-83. 

    Gol Jay Idzes tercipta saat ia memanfaatkan umpan dari tendangan bebas Hans Nicolussi Caviglia di menit ke-83, yang kemudian berhasil ditanduk Jay Idzes ke arah gawang Juventus.

    Satu gol dari Jay Idzes tersebut sempat membawa Venezia unggul 2-1 atas Juventus dalam pertandingan pekan ke-16 Serie A Italia.

    Bahkan, Jay Idzes menyematkan dirinya sebagai pemain dari Timnas Indonesia pertama yang mencetak gol di Serie A Italia.

    Sayangnya gol Jay Idzes yang membuat Venezia unggul atas Juventus batal berbuah kemenangan bagi timnya karena tuan rumah berhasil membalas satu gol lagi melalui titik putih.   

    Hingga peluit panjang dibunyikan, Jay Idzes dan Venezia harus puas dengan hasil imbang 2-2 dengan Juventus.

    Di sisi lain, aksi Jay Idzes untuk Venezia tersebut sempat mendapat sorotan beberapa fans Timnas Indonesia.

    Melansir dari unggahan Instagram @veneziafc pada Minggu (15/12), tampak fans Timnas Indonesia menyayangkan kepemimpinan wasit di laga Venezia melawan Juventus.

    Kritikan tersebut tak luput dari penalti kontroversial yang didapat Juventus di menit-menit akhir pertandingan melawan Venezia.

    Di menit ke-90+2, sempat terjadi kemelut di depan gawang Venezia, di mana bola tepisan kiper Filip Stankovic sempat dianggap mengenai  tangan rekan Jay Idzes.

    Wasit langsung memutuskan bahwa ada handsball di menit-menit akhir pertandingan tanpa mengecek VAR terlebih dahulu, yang akhirnya berujung dengan penalti yang sukses dieksekusi oleh Dusan Vlahovic.

    Tak sedikit fans Timnas Indonesia yang menyayangkan Jay Idzes gagal menang dan menyorot kinerja wasit laga Venezia melawan Juventus.

    “Aaaah apes bangett dah hampir menang,” komentar akun @ahmd_rafi***.

    “Var nggak ada gunanya kalau mau menang pasti ada aja !!,” tulis akun @kanza_al_mujta***.

    “Harusnya hands ball duluan pemain Juventus,” ujar akun @adiemahesaje***.

    “Hampir menang, menit akhir malah hansball. Tapi gak cek VAR, padahal kena dada,” tulis akun @jarangpulang.***. (*)