Club Olahraga: Bayern Munchen

  • Jujur, Kami Memang Tak Berteman

    Jujur, Kami Memang Tak Berteman

    JAKARTA – Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo pernah membangun rivalitas selama 20 tahun terakhir. Keduanya bersaing ketat untuk menjadi yang terbaik. Bagaimana hubungan pribadi mereka? Messi menjawab, dirinya memang tak berteman dengan Ronaldo.

    Rivalitas di lapangan hijau dan sama-sama berambisi meraih trofi individu maupun klub. Sesungguhnya tidak ada yang lebih besar satu sama lain meski fans mereka justru yang sering bersitegang di media sosial atau di berbagai tempat.

    Persaingan Messi dan Ronaldo, ada yang menyebut, bak perseteruan legenda Jerman dan Bayern Munchen Franz Beckenbauer dan Johan Cruyff, legenda Belanda dan Ajax Amsterdam.

    Namun sebuah analisis menyebutkan mereka sesungguhnya saling melengkapi untuk menjadi besar. Meski Cruyff tak pernah memenangi Piala Dunia maupun Piala Eropa, namun eks pemain dan pelatih Barcelona tetap disebut rival abadi Beckenbauer.

    Persaingan Messi dan Ronaldo pun mempresentasikan dua pesepak bola yang tidak hanya memiliki teknik individu terbaik tetapi juga mampu menjadi leader. Mereka juga bermain di klub-klub besar dan meraih puluhan trofi individu maupun klub.

    Messi yang membela Barca dan Paris Saint-Germain dalam kariernya yang panjang memang terlihat sedikit lebih unggul karena memenangi Ballon d’Or delapan kali. Sedangkan Ronaldo hanya lima kali. Begitu pula di pentas Piala Dunia, Messi akhirnya membawa Argentina menjadi juara di World Cup 2022.

    Sebaliknya, Ronaldo tak pernah memenangi Piala Dunia meski sukses mengantarkan Portugal memenangi Piala Eropa dan Nations League. Sementara, Messi juga membawa Argentina meraih gelar di Copa America.

    Persaingan yang sangat kompetitif itu memang sudah berakhir karena dengan usianya yang sudah mendekati pensiun keduanya sama-sama memilih menepi dari ingar-bingar sepak bola Eropa.

    Meski demikian, Ronaldo yang sudah berusia 40 masih menunjukkan eksistensi di Liga Pro Arab Saudi bersama Al Nassr. Mantan bintang Manchester United, Real Madrid dan Juventus ini juga baru saja mengantarkan Portugal memenangi Nations League untuk kali kedua.

    Sebaliknya, Messi yang kini berusia 37 mengangkat kembali pamor Liga Amerika Serikat (MLS) dengan memperkuat klub milik David Beckam, Inter Miami.

    Meski bersaing di arena, namun mereka terlihat saling menghormati. Ada momen-momen keduanya akrab berbicara saat berlangsung el Clasico, duel akbar Barca melawan Madrid. Ronaldo juga menaruh respek kepada Messi dan anaknya, Cristiano Jr disebut mengagumi dan mengidolakan Messi.

    Sementara, Messi meyakini dirinya dan Ronaldo menikmati ‘perseteruan besar’ saat mereka berada di era keemasan.

    “Saya menaruh respek dan sangat menghormati Cristiano Ronaldo dengan kariernya yang luar biasa dan masih bertahan hingga saat ini. Dia juga masih bisa berkompetisi di level tertinggi,” ucap Messi dalam wawancara dengan DSports dan dikutip The Sun.

    Hanya saat disinggung tentang hubungan secara pribadi, Messi mengungkapkan dirinya memang ‘tidak berteman’ dengan Ronaldo. Menurut Messi pertemuan dengan Ronaldo hanya terjadi di lapangan.

    Artinya, mereka tak pernah menghabiskan waktu bersama seperti kebanyakan orang yang bersahabat. Meski ada yang menyebutkan bila keduanya sering saling berhubungan via telepon.

    “Kompetisi dengan dia memang hanya berlangsung di lapangan. Kami masing-masing berusaha memberikan yang terbaik untuk tim. Jujur, persaingan hanya di lapangan saja,” ujar Messi.

    “Di luar lapangan, kami tak berbeda dengan orang-orang biasa. Jelas kami memang tak berteman karena kami memang tidak pernah menghabiskan waktu bersama. Meski demikian, kami saling menaruh respek,” kata Messi lagi.

    Sementara, Ronaldo pernah berucap bila dirinya memiliki hubungan baik dengan Messi. “Saya punya hubungan baik dengan Messi. Ini persaingan yang sehat di antara kami,” ucap Ronaldo.

  • Marquinhos Tak Ingin Gagal Lagi di Kesempatan Kedua

    Marquinhos Tak Ingin Gagal Lagi di Kesempatan Kedua

    JAKARTA – Bek Marquinhos menjadi salah satu pemain Paris Saint-Germain yang gagal mengangkat trofi pada final Liga Champions 2020. Saat kembali berlaga di final bersama klub sama melawan Inter Milan, Marquinhos tak ingin gagal pada kesempatan kedua ini.

    Laga final di Stadion Allianz Arena, Munich, Minggu, 1 Juni 2025 pukul 02.00 dini hari WIB menjadi momen pembalasan bagi Marquinhos. Bersama Presnel Kimpembe, dirinya merupakan dua pemain yang masih bertahan di PSG.

    Keduanya menjadi bagian dari skuad PSG yang berlaga di final 2020 melawan Bayern Munchen. Hanya, mereka gagal memenuhi ekspetasi merengkuh trofi kuping lebar untuk kali pertama setelah kalah 1-0.

    Usai kegagalan itu, PSG merombak skuad dan kemudian memberhentikan pelatih Thomas Tuchel pada Desember 2020. Pergantian pelatih tetap tak pernah membawa Les Parisiens kembali ke final Liga Champions.

    Saat pemain lain keluar masuk, salah satunya Kylian Mbappe yang hengkang ke Real Madrid, Marquinhos dan Kimpembe tetap menjadi bagian dari PSG.

    Bahkan Marquinhos menjadi pemain yang paling lama bertahan di PSG. Sejak direkrut dari AS Roma pada 2013, bek tim nasional Brasil ini tak tergantikan saat membentengi pertahanan PSG. Selama 12 tahun klub tersebut, dia sudah 10 kali memenangi Ligue 1 Perancis dan delapan kali juara Piala Perancis.

    Bersama bek berusia 31 ini, PSG begitu mendominasi sepak bola Perancis. Bahkan dia juga membawa tim memenangi Piala Liga sebanyak enam kali dan juara Piala Super Perancis atau Trophee des Champions hingga delapan kali.

    Meski demikian, PSG tak pernah meraih sukses di kompetisi Eropa. Mereka hanya sekali melaju ke final dan harus mengakui keunggulan Bayern.

    “Kami pernah di atas dan pernah berada di bawah. Kini, kami punya kesempatan bagus untuk menciptakan sejarah. Bila menjadi juara, tentu ini pencapaian besar bagi klub dan pemain,” kata Marquinhos.

    “Ini merupakan kesempatan kedua saya mencapai final Liga Champions. Saya pastikan kami tidak akan menyerah tanpa perlawanan,” ucapnya.

    Marquinhos memastikan tidak ingin gagal pada kesempatan kedua. Ini menjadikan pasukan Luis Enrique bakal habis-habisan di pertandingan final. Bahkan dia menjanjikan pemain bakal menunjukkan fighting spirit yang belum pernah ada sebelumnya.

    “Kami akan bermain habis-habisan karena kami tahu ini pertandingan yang sulit. Apalagi, kami sudah fight untuk mencapai final,” kata Marquinhos.

    “Kami sudah melakukan segala upaya untuk mencapai final Liga Champions. Musim ini bisa jadi merupakan momen terbaik kami. Jadi, kami ingin membawa trofi ini kembali ke Paris dan kami bisa merayakannya bersama fans,” ucap dia lagi.

    PSG menunjukkan penampilan terbaik di Liga Champions musim ini. Dalam perjalanan menuju final, mereka sukses mengatasi Manchester City, Liverpool dan Arsenal.

    Menariknya, Liverpool dan Arsenal menempati unggulan meraih trofi. Namun PSG mampu mengatasi mereka. Ini yang menjadikan klub yang didanai perusahaan Qatar tersebut menjadi unggulan di laga final

    “Motivasi saya adalah memenangkan Liga Champions untuk kali pertama bagi PSG. Ini akan menjadi kado yang saya persembahkan untuk warga Paris, kota dan klub,” kata Enrique.

  • Marquinhos Tak Ingin Gagal Lagi di Kesempatan Kedua

    Marquinhos Tak Ingin Gagal Lagi di Kesempatan Kedua

    JAKARTA – Bek Marquinhos menjadi salah satu pemain Paris Saint-Germain yang gagal mengangkat trofi pada final Liga Champions 2020. Saat kembali berlaga di final bersama klub sama melawan Inter Milan, Marquinhos tak ingin gagal pada kesempatan kedua ini.

    Laga final di Stadion Allianz Arena, Munich, Minggu, 1 Juni 2025 pukul 02.00 dini hari WIB menjadi momen pembalasan bagi Marquinhos. Bersama Presnel Kimpembe, dirinya merupakan dua pemain yang masih bertahan di PSG.

    Keduanya menjadi bagian dari skuad PSG yang berlaga di final 2020 melawan Bayern Munchen. Hanya, mereka gagal memenuhi ekspetasi merengkuh trofi kuping lebar untuk kali pertama setelah kalah 1-0.

    Usai kegagalan itu, PSG merombak skuad dan kemudian memberhentikan pelatih Thomas Tuchel pada Desember 2020. Pergantian pelatih tetap tak pernah membawa Les Parisiens kembali ke final Liga Champions.

    Saat pemain lain keluar masuk, salah satunya Kylian Mbappe yang hengkang ke Real Madrid, Marquinhos dan Kimpembe tetap menjadi bagian dari PSG.

    Bahkan Marquinhos menjadi pemain yang paling lama bertahan di PSG. Sejak direkrut dari AS Roma pada 2013, bek tim nasional Brasil ini tak tergantikan saat membentengi pertahanan PSG. Selama 12 tahun klub tersebut, dia sudah 10 kali memenangi Ligue 1 Perancis dan delapan kali juara Piala Perancis.

    Bersama bek berusia 31 ini, PSG begitu mendominasi sepak bola Perancis. Bahkan dia juga membawa tim memenangi Piala Liga sebanyak enam kali dan juara Piala Super Perancis atau Trophee des Champions hingga delapan kali.

    Meski demikian, PSG tak pernah meraih sukses di kompetisi Eropa. Mereka hanya sekali melaju ke final dan harus mengakui keunggulan Bayern.

    “Kami pernah di atas dan pernah berada di bawah. Kini, kami punya kesempatan bagus untuk menciptakan sejarah. Bila menjadi juara, tentu ini pencapaian besar bagi klub dan pemain,” kata Marquinhos.

    “Ini merupakan kesempatan kedua saya mencapai final Liga Champions. Saya pastikan kami tidak akan menyerah tanpa perlawanan,” ucapnya.

    Marquinhos memastikan tidak ingin gagal pada kesempatan kedua. Ini menjadikan pasukan Luis Enrique bakal habis-habisan di pertandingan final. Bahkan dia menjanjikan pemain bakal menunjukkan fighting spirit yang belum pernah ada sebelumnya.

    “Kami akan bermain habis-habisan karena kami tahu ini pertandingan yang sulit. Apalagi, kami sudah fight untuk mencapai final,” kata Marquinhos.

    “Kami sudah melakukan segala upaya untuk mencapai final Liga Champions. Musim ini bisa jadi merupakan momen terbaik kami. Jadi, kami ingin membawa trofi ini kembali ke Paris dan kami bisa merayakannya bersama fans,” ucap dia lagi.

    PSG menunjukkan penampilan terbaik di Liga Champions musim ini. Dalam perjalanan menuju final, mereka sukses mengatasi Manchester City, Liverpool dan Arsenal.

    Menariknya, Liverpool dan Arsenal menempati unggulan meraih trofi. Namun PSG mampu mengatasi mereka. Ini yang menjadikan klub yang didanai perusahaan Qatar tersebut menjadi unggulan di laga final

    “Motivasi saya adalah memenangkan Liga Champions untuk kali pertama bagi PSG. Ini akan menjadi kado yang saya persembahkan untuk warga Paris, kota dan klub,” kata Enrique.

  • Kulminasi Menuju Treble atau Menghapus Kegagalan

    Kulminasi Menuju Treble atau Menghapus Kegagalan

    JAKARTA – Final Liga Champions yang mempertemukan Paris Saint-Germain dan Inter Milan, di Stadion Allianz Arena, Munich, Minggu, 1 Juni 2025 dini hari WIB, menjadi kulminasi dua tim terbaik Eropa memenuhi ambisi. PSG membidik treble dan Inter ingin menebus kegagalan 2023.

    Konklusi dari pertarungan tim-tim elite Eropa di kompetisi kasta tertinggi. Hanya kali ini tidak ada tim dari La Liga Spanyol atau Premier League Inggris yang begitu mendominasi selama 10 tahun terakhir.

    Klub-klub Spanyol dan Inggris yang selalu masuk final dan menjadi juara sejak 2014. Hanya Bayern Munchen dari Bundesliga Jerman yang merusak dominasi dua liga itu saat menjadi juara pada 2020 dengan mengalahkan PSG.

    Inter sendiri sebagai wakil dari Serie A Italia sempat menembus final pada 2023. Namun tim asuhan Simone Inzaghi gagal mengangkat trofi setelah dipaksa menyerah 1-0 oleh Manchester City.

    Tanpa kehadiran tim dari Spanyol maupun Inggris bukan berarti laga final kehilangan magnet. Keberhasilan Inter dan PSG tampil di laga puncak menunjukkan keduanya pantas memperebutkan trofi kuping lebar.

    Dalam perjalanan menuju final, Inter menyingkirkan tim unggulan, Bayern dan Barcelona. Bahkan I Nerazzurri menunjukkan performa terbaik saat menahan Barca 3-3 dan kemudian menang 4-3 lewat extra time.

    Kini, Lautaro Martinez dkk berharap menghapus kegagalan 2023 saat kembali melaju ke final. Apalagi, musim ini Inter gagal total di kompetisi domestik. Dalam perburuan Scudetto, Inter harus mengakui keunggulan Napoli dan mengakhiri kompetisi dengan menduduki peringkat dua.

    “Kami harus tampil sempurna,” kata Martinez saat disinggung peluang Inter memenangkan laga final seperti dikutip Football Italia.

    “Saya selalu katakan bahwa setiap pertandingan adalah final bagi kami. Kini kami ke final dan fokus menghadapi laga ini. Hanya satu tim yang akan mengangkat trofi. Kami sudah lama menunggu untuk melakukannya dan kami harus tampil sempurna,” ucapnya .

    Duel final ini bakal menampilkan gaya bermain yang berbeda dari kedua. Inter tampil dengan organisasi permainan yang rapi dan pertahanan solid. Tampil penuh disiplin dan efisien mampu membuat Bayern dan Barca frustrasi.

    Sebaliknya, PSG menunjukkan permainan yang agresif dan ini ditunjukkan dengan ketajaman Ousmane Dembele. Pelatih Luis Enrique berhasil mengubah PSG dari tim yang bergantung pad satu atau dua pemain bintang saat masih ada Kylian Mbappe.

    Kini, Enrique mengedepankan PSG sebagai sebuah tim. Tidak ada pemain yang menonjol dan Les Parisien menjelma menjadi tim yang bertumpu pada kolektivitas dengan permainan agresif.

    PSG tidak kalah optimistis meraih trofi Liga Champions untuk kali pertama. Dan bila memenuhi target itu, PSG pun bakal termasuk sedikit tim yang mampu meraih treble. Sebelumnya, Marquinhos dkk sudah memenangi Ligue 1 dan Piala Perancis. Kini, mereka berambisi melengkapi sukses itu dengan memenangi Liga Champions.

    “Kami tim yang sudah biasa tampil di final. Ini menjadikan kami sudah berpengalaman bermain di laga puncak. Saat bermain di sana yang terutama adalah motivasi. Dan itu sudah pasti ada pada kami,” kata Enrique.

    “Selain itu penting memiliki pengalaman. Tetapi itu juga relatif. Yang menjadikan kami makin kuat sebagai tim tak lain perjalanan kami menuju final yang tidak mudah. Namun kesulitan itu memberi keuntungan bagi kami. Ini yang menjdikan kami sudah sepenuhnya siap dan tidak takut,” ujarnya.

    PSG memang sedikit di atas angin karena tim sudah fokus lebih awal karena mereka memastikan meraih gelar juara saat kompetisi Ligue 1 belum berakhir.

    Sebaliknya, Inter masih harus berjibaku hingga laga pamungkas Serie A. Bahkan Inzaghi sampai harus merotasi pemain di laga terakhir melawan Como. Termasuk kiper Yann Sommer yang tidak dimainkan.

    Kini, Inzaghi bisa menurunkan skuad terbaik di laga final. Martinez yang absen di beberapa laga terakhir karena problem cedera juga bakal kembali menjadi starter.

    Prakiraan Susunan Pemain

    Paris Saint-Germain: Donnarumma; Hakimi, Marquinhos, Pacho, Nuno Mendes; Joao Neves, Vitinha, Fabian Ruiz; Doue, Dembele, Kvaratskhelia

    Inter Milan: Sommer; Bisseck, Acerbi, Bastoni; Dumfries, Barella, Calhanoglu, Mkhitaryan, Dimarco; Thuram, Martinez

  • Amad Diallo dan De Ligt Bisa Perkuat Manchester United Lawan Athletic Bilbao

    Amad Diallo dan De Ligt Bisa Perkuat Manchester United Lawan Athletic Bilbao

    JAKARTA – Duo pilar Manchester United, Amad Diallo dan bek Matthijs de Ligt, berpeluang tampil melawan Athletic Bilbao di pertandingan pertama semifinal Liga Europa di Stadion San Mames, Jumat, 2 Mei 2025 dini hari WIB.

    Kabar melegakan bagi manajer Ruben Amorim. Pulihnya Diallo dan De Ligt menjadikan persiapan MU menjelang laga melawan Bilbao bakal lebih baik. Apalagi, Amorim sudah kehilangan sejumlah pemain yang mengalami cedera.

    Terakhir bek Diogo Dalot yang mengalami cedera betis. Dirinya sudah tidak dimainkan Amorim saat MU bermain imbang 1-1 melawan Bournemouth di kompetisi Premier League Inggris. Dalot menyusul bek tengah andalan Lisandro Martinez dan striker Joshua Zirkzee yang harus menepi hingga akhir musim.

    “Diogo Dalot sudah pasti absen. Kami tidak tahu berapa lama dia harus menepi. Yang jelas dia tidak bisa tampil pada beberapa pertandingan ke depan. Kita lihat saja bagaimana kondisi dia,” ucap Amorim seperti dikutip Mail Online.

    “Bisa jadi dia aben hingga akhir musim. Tetapi saya tidak tahu. Kami harus memeriksa kondisinya setiap pekan,” katanya.

    Saat Dalot tidak bisa tampil, De Ligt ternyata sudah pulih dari cedera engkel. Bek tim nasional Belanda ini pun sudah mengikuti latihan bersama Diallo.

    Diallo sendiri sudah tidak bermain sejak Februari lalu akibat cedera ligamen pada engkel. Cedera itu membuat pemain sayap berusia 22 ini diperkirakan harus menepi hingga akhir musim.

    Namun proses pemulihan Diallo lebih cepat dari prediksi. Amorim pun memberi sinyal bila pemain tersebut bakal tampil di semifinal kompetisi kasta kedua Eropa.

    Kembalinya De Ligt juga memberi harapan bagi sektor pertahanan The Red Devils. Mantan bek Juventus dan Bayern Munchen ini mengalami cedera yang membuat dia beristirahat selama satu bulan. De Ligt pun absen selama enam pertandingan terakhir MU di berbagai kompetisi.

    MU melakoni laga tandang di semifinal pertama ini dan kemudian menjamu Bilbao di Old Trafford, Jumat, 9 Mei 2025 dini hari WIB. Amorim berharap membawa MU meraih trofi Liga Europa agar bisa menutup kompetisi dengan hasil yang tidak mengecewakan.

    Bagaimana tidak, MU mengakhiri kompetisi dengan menduduki papan bawah dan sempat mendekati zona degradasi. Tim yang mencatat rekor 20 kali juara Liga Premier yang akhirnya disamai Liverpool ini harus berjuang keras agar tidak turun kasta.

    “Ini laga yang berat. Kami tahu mereka bermain di kandang sendiri. Bila lolos ke final, mereka akan bermain di kandang mereka sendiri. Bila mengalahkan mereka, maka suporter bakal dua kali datang ke Bilbao,” ucap kapten Bruno Fernandes. 

    Bila lolos dari hadangan Bilbao, mereka akan bertemu Tottenham Hotspur atau Bodo/Glimt di final pada 21 Mei 2025 yang digelar di kandang Bilbao.

    Dan bila mampu menjadi juara Liga Europa, MU tidak hanya memenangi trofi tetapi juga mendapat tiket ke Liga Champions musim depan.

  • Singkirkan Inter Milan, Jovic dan Reijnder Bawa AC Milan ke Final Coppa Italia

    Singkirkan Inter Milan, Jovic dan Reijnder Bawa AC Milan ke Final Coppa Italia

    JAKARTA – Kejutan di semifinal Coppa Italia saat AC Milan sukses menyingkirkan rival satu kota, Inter Milan. Pada laga kedua Derby della Madonnina di Stadion Giuseppe Meazza, Kamis, 24 April 2025 dini hari WIB, Milan menang telak 3-0 lewat gol-gol Luka Jovic dan Tijjani Reijnders.

    Ambisi Inter mengulang kegemilangan dengan meraih treble pada 2010 pupus sudah. Inter gagal memenuhi target di Coppa Italia setelah kalah telak saat melawan Milan.

    Dalam Derbi di Milano yang tersaji di semifinal, Inter sesungguhnya melakukan start tak mengecewakan. Mereka mampu menahan Milan yang bertindak sebagai tuan rumah dengan skor 1-1 pada laga pertama. Ini menjadi modal berharga Nerazzurri saat menjamu Milan di laga kedua.

    Kenyataannya, Inter malah menelan kekalahan telak tiga gol. Ini menjadikan Milan unggul agregat 4-1 yang menjadikan mereka lolos ke final untuk menghadapi Bologna atau Empoli. Pada laga pertama, Bologna sudah unggul 3-0.

    Hasil itu menjadikan Inter belum pernah menang selama tiga laga terakhir di berbagai kompetisi. Sebelumnya, Inter bermain imbang 2-2 melawan Bayern Munchen di Liga Champions. Meski imbang, tim asuhan Simone Inzaghi tetap lolos ke semifinal untuk menghadapi Barcelona.

    Saat kembali berlaga di Serie A Italia, Inter menelan kekalahan 1-0 lawan Bologna. Kekalahan itu menjadikan poin Inter disamai Napoli sehingga perburuan Scudetto kian panas saat kompetisi domestik memasuki bagian akhir.

    Inter pun menjaga asa meraih treble. Namun harapan itu langsung pupus saat mengalami kekalahan di laga melawan Milan.

    Sementara, Milan membuka asa memenangi Coppa Italia. Bila mencapai target, maka pelatih Sergio Conceicao meraih sukses dengan memenangi dua trofi dalam debutnya menangani Milan. Sebelumnya, Conceicao membawa Milan meraih Supercoppa Italiana juga dengan mengalahkan Inter.

    Dalam derby tersebut, Milan sesungguhnya terlambat panas. Sebaliknya, Inter tampil dengan semangat tinggi. Gelandang Federico Dimarco nyaris membobol gawang Milan. Namun upaya dia yang meneruskan tendangan sepak pojok malah melambung.

    Tak lama berselang, giliran kapten Lautaro Martinez yang berpeluang mencetak gol. Hanya saja, Martinez juga gagal melakukannya

    Saat melakukan tekanan, Milan justru berhasil mencuri gol. Jovic memecah kebuntuan setelah menyambut umpan silang dari Alex Jimenez di menit 36. Skor 1-0 untuk Milan bertahan hingga babak pertama usai.

    Keunggulan di babak pertama menjadikan Milan bermain lebih agresif di babak kedua. Alhasil, Rossoneri berhasil menambah gol setelah Jovic mencetak brace. Gol kedua striker tim nasional Serbia ini tercipta di menit 49.

    Dalam posisi tertinggal 2-0, Inter meningkatkan tekanan. Hanya usaha mereka tak kunjung membuahkan hasil. Sebaliknya, Milan malah menambah gol saat Reijnders membobol gawang Josep Martinez di menit 85. Skor berubah 3-0 dan bertahan hingga laga usai.

    Reijnders berharap Milan menutup musim ini dengan meraih trofi. Terutama setelah Milan gagal di Liga Champions dan hanya menduduki peringkat sembilan di klasemen Serie A Italia.

    “Kami punya tugas memenanginya. Dan, kami yakin bisa juara,” ucap Reijnders.

  • Derby della Madonnina Penentu Treble: Inter Dihantui Rekor Buruk Lawan Milan

    Derby della Madonnina Penentu Treble: Inter Dihantui Rekor Buruk Lawan Milan

    Milan (beritajatim.com) – Inter Milan masih memiliki peluang besar untuk mencatatkan sejarah sebagai treble winners musim ini. Namun, tekanan mulai menghantui tim asuhan Simone Inzaghi, terutama setelah kekalahan 0-1 dari Bologna FC dalam lanjutan giornata ke-33 Serie A pada Sabtu (20/4/2025). Kekalahan itu membuat koleksi poin Inter disamai oleh rival terdekat SSC Napoli, yakni 71 poin.

    Padahal hanya tiga hari sebelumnya, Nerazzurri tampil impresif dengan memastikan tiket semifinal Liga Champions setelah menyingkirkan Bayern Munchen. Kini, fokus mereka tertuju pada laga krusial melawan AC Milan dalam second leg semifinal Coppa Italia yang akan berlangsung Kamis (24/4/2025) dini hari di Stadio Giuseppe Meazza, Milan. Agregat sementara masih imbang 1-1.

    Menjelang Derby della Madonnina edisi penentu ini, Inter justru inferior atas rival sekotanya. Dari empat pertemuan sebelumnya musim ini, Inter belum pernah menang melawan AC Milan. Dua pertandingan berakhir imbang dan dua lainnya kalah. Ini kontras dengan catatan musim-musim sebelumnya, di mana Inter sempat menyapu bersih enam pertemuan terakhir sebelum musim ini.

    “Kekalahan dari Bologna bakal jadi evaluasi berharga bagi kami untuk hasil terbaik di akhir musim,” ujar allenatore Inter Simone Inzaghi kepada La Gazzetta dello Sport, Selasa (22/4/2025).

    Sementara itu, AC Milan justru tengah berada dalam musim yang kurang menggembirakan. Rossoneri tersingkir dari Liga Champions lebih awal dan kini tertahan di peringkat sembilan klasemen Serie A. Coppa Italia menjadi satu-satunya harapan skuad asuhan Sergio Conceicao untuk meraih trofi musim ini.

    Namun, performa AC Milan kerap membaik saat berhadapan dengan Inter. Dengan motivasi besar merusak peluang treble rival sekota, Milan diprediksi akan tampil habis-habisan demi satu tiket ke final Copa Italia.

    Perkiraan susunan pemain:

    Inter Milan (3-5-2):
    1-Sommer (g); 31-Bisseck, 6-De Vrij, 95-Bastoni; 36-Darmian, 23-Barella, 20-Calhanoglu, 22-Mkhitaryan, 30-Augusto; 99-Taremi, 10-Lautaro (c)
    Pelatih: Simone Inzaghi

    AC Milan (3-4-3):
    16-Maignan (g) (c); 23-Tomori, 46-Gabbia, 31-Pavlovic; 20-Jimenez, 29-Fofana, 14-Reijnders, 19-Hernandez; 11-Pulisic, 90-Abraham, 10-Leao
    Pelatih: Sergio Conceicao

    [dio/beq]

  • Bologna FC VS Internasional Milan: Menjaga Momentum Positif Liga Champions

    Bologna FC VS Internasional Milan: Menjaga Momentum Positif Liga Champions

    Bologna (beritajatim.com) – Inter Milan sedang on fire. Mereka baru saja memastikan lolos semifinal Liga Champions dengan mengalahkan Bayern Munchen (17/4). Kepastian tersebut diyakini bisa mendongkrak kepercayaan diri Lautaro Martinez dkk di dua laga berikutnya yang juga krusial. Yakni melawan Bologna FC pada giornata ke-33 Serie A besok malam dan second leg Coppa Italia menghadapi rival sekota AC Milan (24/4).

    Nerazzurri dituntut untuk memenangi 5 dari 6 giornata tersisa untuk back to back scudetto. Sebab, terpeleset sedikit saja runner-up SSC Napoli yang hanya defisit tiga poin bisa mendekat.

    “Kami memang sedang berada di tren bagus pasca menyingkirkan salah satu tim terhebat (Bayern, Red). Tetapi, Bologna juga sangat stabil musim ini,” ucap allenatore Inter Simone Inzaghi dilansir Football Italia.

    Ucapan adik dari Filippo Inzaghi itu tercermin di klasemen sementara. Rossoblu saat ini bercokol di posisi 5 dengan dengan 57 poin. Mereka hanya terpaut dua poin dari Juventus yang ada di tempat keempat.

    Ya, misi utama Bologna adalah kembali finis di posisi 4. Jika itu terjadi, maka mereka bakal back to back main di Liga Champions dan itu jadi yang pertama dalam sejarah Bologna. Spirit tersebut yang berpotensi menjegal Inter.

    Inter dituntut bisa menaklukkan Bologna di laga yang dihelat di Stadio Renato Dall’Ara, Bologna. Jika tidak, maka hasil tersebut bisa memengaruhi psikis para pemain jelang melawan ACM. Setelah itu, Inter harus melawan AS Roma di giornata ke-34 (26/4) dan first leg semifinal Liga Champions kontra FC Barcelona (1/5). (dio/kun)

    Perkiraan pemain
    Bologna FC (4-2-3-1): 34-Ravaglia (g); 29-De Silvestri (c), 31-Beukema, 26-Lucumi, 33-Miranda; 8-Freuler, 20-Aebischer; 7-Orsolini, 21-Odgaard, 11-Ndoye; 9-Castro
    Pelatih: Vincenzo Italiano

    Inter Milan (3-5-2): 1-Sommer (g); 31-Bisseck, 6-De Vrij, 95-Bastoni; 59-Zalewski, 23-Barella, 20-Calhanoglu, 22-Mkhitaryan, 32-Dimarco; 10-Martinez (c), 8-Arnautovic
    Pelatih: Simone Inzaghi

  • Inter Mengejar Treble setelah Menyingkirkan Bayern Munchen

    Inter Mengejar Treble setelah Menyingkirkan Bayern Munchen

    JAKARTA – Inter Milan menunjukkan karakter mereka dengan meraih hasil imbang 2-2 melawan Bayern Munchen pada leg kedua perempat final, Kamis, 17 April 2025, dini hari WIB, di Giuseppe Meazza untuk melaju ke semifinal Liga Champions.

    Nerazzurri unggul agregat 4-3 setelah pada leg pertama mereka berhasil menang 2-1 di Allianz Arena.

    Torehan itu membuat anak asuh Simone Inzaghi kini mengincar treble yang masih di depan mata.

    Selain masih melanjutkan perjalanan di Liga Champions, Inter berada di puncak Serie A dan masih terlibat dalam Coppa Italia.

    Bek Benjamin Pavard, yang mencetak gol kedua bagi timnya melawan Bayern Munchen itu, tidak melihat alasan mengapa mereka tidak boleh mencoba memenangi semuanya.

    “Saya senang dengan gol pertama saya di Liga Champions, tetapi saya bahkan lebih senang untuk tim yang mencapai tonggak penting seperti semifinal.”

    “Kami banyak menderita di lapangan, kami tahu bahwa salah satu kunci permainan adalah pertahanan.”

    “Kami melakukan tugas kami dengan sangat baik, kemudian ketika seorang bek juga berubah menjadi penyerang, itu bahkan lebih baik.”

    “Kami tidak menetapkan batasan pada diri kami sendiri karena kami telah mencapai sejauh ini, kami ingin terus maju,” kata Pavard kepada Amazon Prime.

    Lautaro Martinez, yang mencetak gol penyeimbang Inter Milan enam menit setelah Bayern Munchen memimpin, ingin fokus mempertahankan gelar liga terlebih dahulu.

    “Kami akan mengingat ini untuk waktu yang lama. Inter Milan tidak menyerah, kami memiliki kepribadian, hati, dan pikiran.”

    “Kami menderita, tetapi kami menunjukkan sekali lagi bahwa kami dapat melakukan hal-hal hebat. Setiap tahun yang dimulai, kami mencoba untuk memenangi segalanya.”

    “Ini akan menjadi pertandingan penting melawan lawan yang hebat, di Liga Champions mereka memiliki banyak sejarah.”

    “Namun, sekarang kami berkonsentrasi pada liga, kemudian kami akan memikirkan Liga Champions,” ujar Martinez.

    Inter Milan memenangi treble pada 2010, setelah mengalahkan Bayern Munchen untuk mengangkat Liga Champions.

    Manajer Simone Inzaghi masih berpeluang untuk mengulang prestasi Jose Mourinho tersebut.

    “Ini malam yang indah, di stadion kami, di hadapan para penggemar kami melawan tim yang sangat kuat,” kata Inzaghi.

    “Kami harus memainkan dua pertandingan hebat, mengerahkan segenap kemampuan kami. Para pemain bermain luar biasa.”

    “Ini adalah kemenangan yang harus dibagikan kepada seluruh dunia. Kami terus maju dalam musim yang panjang ini yang memberi kami begitu banyak emosi,” kata sang pelatih lagi.

    Sementara itu, Bayern Munchen unggul lebih dulu sebelum Inter Milan membalas dengan dua gol cepat.

    Namun, gol kedua pasukan Vincent Kompany membuat pertandingan berakhir menegangkan dengan agregat 4-3 untuk Inter Milan.

    Inter Milan berikutnya akan menghadapi Barcelona di semifinal Liga Champions pada pekan terakhir April 2024.

  • Duel Pertama Setelah 15 Tahun Tak Sua

    Duel Pertama Setelah 15 Tahun Tak Sua

    JAKARTA – Hampir 15 tahun sejak pertemuan ikonik mereka di final Liga Champions 2009-2010, Bayern Munchen dan Inter Milan kembali bertemu di panggung Eropa. Kali ini, keduanya akan saling adu kekuatan untuk memperebutkan tiket ke semifinal Liga Champions musim ini, dimulai dari leg pertama perempat final di Allianz Arena, Selasa malam 8 April waktu setempat, atau Rabu dini hari WIB.

    Bayern yang kini memimpin klasemen Bundesliga tampil impresif setelah menyingkirkan Bayer Leverkusen dengan agregat telak 5-0 di babak 16 besar. Sementara itu, Inter Milan menyingkirkan Feyenoord dengan kemenangan agregat 4-1.

    Di bawah asuhan Vincent Kompany, Bayern membalas dendam mereka terhadap Leverkusen—tim yang sempat tak terkalahkan musim lalu—dengan dua kemenangan dominan (3-0 di kandang dan 2-0 tandang). Dengan hasil tersebut, Bayern lolos ke perempat final Liga Champions untuk ke-23 kalinya sepanjang sejarah dan untuk musim keenam secara beruntun.

    Bayern juga masih tak terkalahkan dalam 22 pertandingan kandang terakhir di Liga Champions, menjadikan Allianz Arena sebagai benteng yang menakutkan. Mereka pun masih berpeluang meraih gelar ganda musim ini, setelah menang 3-1 atas Augsburg di Bundesliga pada Jumat lalu dan unggul enam poin dari Leverkusen.

    Namun, kemenangan tersebut dibayar mahal dengan cedera otot parah yang dialami Jamal Musiala, yang kemungkinan besar akan absen hingga akhir musim. Absennya Musiala menjadi pukulan besar dalam upaya Bayern untuk menembus lini belakang Inter yang dikenal solid.

    Inter asuhan Simone Inzaghi datang ke laga ini dengan catatan pertahanan luar biasa, hanya kebobolan dua gol dari 10 pertandingan Liga Champions musim ini—terbaik di antara semua peserta.

    Setelah menang 2-1 di leg kedua melawan Feyenoord lewat gol Marcus Thuram dan Hakan Calhanoglu, Nerazzurri memastikan tempat di delapan besar dengan agregat meyakinkan 4-1. Namun, performa mereka akhir pekan lalu cukup mengecewakan saat hanya bermain imbang 2-2 melawan Parma setelah sempat unggul dua gol.

    Hasil imbang itu menambah catatan kurang memuaskan Inter di laga tandang, di mana mereka hanya menang dua kali dari delapan laga tandang terakhir di semua kompetisi. Inter juga punya kenangan buruk melawan Bayern baru-baru ini, setelah kalah dua kali (kandang dan tandang) di fase grup musim 2022-2023.

    Pemenang dari laga ini akan menghadapi Barcelona atau Borussia Dortmund di semifinal.

    Bayern akan kehilangan beberapa pemain kunci untuk laga ini. Selain Musiala yang dipastikan absen, Alphonso Davies dan Dayot Upamecano juga mengalami cedera lutut serius. Manuel Neuer (betis) dan Kingsley Coman (belum dijelaskan) diragukan tampil. Namun, Harry Kane yang sempat terlihat menggunakan kompres es di pergelangan kakinya dipastikan siap tampil dan memimpin lini depan.

    Kane menjadi pemain Inggris pertama yang mencetak 10 gol dalam satu musim Liga Champions, dan akan menjadi tumpuan utama Bayern untuk menjebol pertahanan Inter. Thomas Muller, yang akan meninggalkan Bayern pada akhir musim, kemungkinan besar menggantikan Musiala di lini tengah menyerang.

    Dari kubu Inter, bek andalan Alessandro Bastoni sempat ditarik keluar saat melawan Parma karena cedera lutut, namun diyakini akan fit untuk laga ini. Sementara itu, Mehdi Taremi, Piotr Zielinski, dan Denzel Dumfries masih cedera, dan gelandang Kristjan Asllani harus absen karena akumulasi kartu kuning.

    Absennya Zielinski dan Asllani membuka jalan bagi Davide Frattesi untuk bergabung dengan Calhanoglu dan Henrikh Mkhitaryan di lini tengah, di belakang duet maut Lautaro Martinez dan Marcus Thuram.

    Pertemuan klasik dua raksasa Eropa ini dipastikan berlangsung sengit. Bayern akan mengandalkan kekuatan menyerang dan dominasi kandang mereka, sementara Inter datang dengan kekuatan pertahanan solid dan pengalaman bermain di pertandingan besar. Siapa yang akan unggul di leg pertama akan sangat menentukan arah duel dua leg ini.

    Perkiraan Susunan Pemain

    Bayern Munchen (4-2-3-1):
    Urbig; Laimer, Kim Min-jae, Dier, Guerreiro; Palhinha, Kimmich; Olise, Muller, Sane; Kane

    Inter Milan (3-5-2):
    Sommer; Acerbi, Bisseck, Bastoni; Darmian, Calhanoglu, Frattesi, Mkhitaryan, Dimarco; Thuram, Lautaro Martinez