Club Olahraga: Barcelona

  • Rashford Terlambat Datang Dua Menit Jelang Laga Lawan Getafe, Pos Starter Melayang

    Rashford Terlambat Datang Dua Menit Jelang Laga Lawan Getafe, Pos Starter Melayang

    JAKARTA – Marcus Rashford hanya terlambat dua menit untuk pertemuan yang membuatnya kehilangan tempat di starter Barcelona melawan Getafe pada Senin, 22 September 2025, dini hari WIB.

    Pemain 27 tahun itu diharapkan menjadi starter setelah mencetak dua gol dalam kemenangan tengah pekan atas Newcastle United di Liga Champions. Namun, dia kemudian dicadangkan di La Liga karena masalah indisipliner.

    Para pemain Barcelona sudah dijadwalkan hadir pada hari pertandingan melawan Getafe pukul 09.30 pagi waktu setempat sebelum pertemuan dan sesi aktivasi pukul 11.00 pagi.

    Melansir ESPN, Rashford masuk pukul 09.32 pagi. Alhasil, Manajer Hansi Flick langsung menerapkan aturan tegas yang mengharuskan penyerang asal Inggris tersebut memulai pertandingan dai bangku cadangan. Flick akhirnya menurunkan Raphinha, Ferran Torres, dan Robert Lewandowski di lini serang.

    Pelatih asal Jerman itu memiliki kebijakan tanpa toleransi terhadap keterlambatan, dengan para pemain sering kali tidak dimasukkan ke dalam starter karena datang sedikit terlambat ke latihan atau pertemuan.

    Raphinha dicadangkan akhir pekan lalu melawan Valencia karena alasan yang sama dengan Rashford, yaitu terlambat datang ke sesi latihan.

    Jules Kounde dan kiper Inaki Pena, yang kini bermain di Elche, termasuk di antara pemain lain yang pernah melanggar aturan Flick sebelumnya.

    Rashford masuk saat jeda dan tampil impresif di babak kedua, memberikan assist untuk gol ketiga yang dicetak Dani Olmo dalam kemenangan 3-0 atas Getafe, setelah dua gol Torres di babak pertama.

    Ia mulai menemukan performa terbaiknya di Barcelona setelah bergabung dari Manchester United dengan status pinjaman selama satu musim pada musim panas.

    Setelah gagal mencetak gol dalam empat penampilan pertamanya, tiga penampilan terakhirnya menghasilkan dua gol dan dua assist.

    Sementara itu, Barcelona akan kembali beraksi pada Jumat, 26 September 2025, ketika mereka bertandang ke Real Oviedo untuk mempertahankan rekor tak terkalahkan mereka di La Liga musim ini.

    Belum terang apakah hukuman untuk Rashford akan berlanjut atau tidak.

  • Akankah Dembele dan Yamal Masih Favorit?

    Akankah Dembele dan Yamal Masih Favorit?

    JAKARTA – Penghargaan Ballon d’Or (Bola Emas), yang diselenggarakan bersama oleh Majalah France Football dan UEFA, merupakan salah satu penghargaan individu paling bergengsi di dunia sepak bola.

    Dimulai pada 1956, penghargaan ini diputuskan oleh para jurnalis untuk memilih pemain terbaik Eropa tahun sebelumnya.

    Pada 1995, penghargaan diperluas mencakup semua pemain yang bermain di Eropa. Akhirnya pada 2007 diperluas lagi untuk semua pemain di seluruh dunia.

    Selama enam tahun antara 2010-2015, penghargaan ini diberikan bersama FIFA, sebelum kemitraan tersebut berakhir. FIFA kemudian kembali ke penghargaan tahunan mereka yang terpisah.

    Versi Ballon d’Or saat ini memberikan penghargaan untuk pencapaian selama satu musim sepak bola dan bukan satu tahun kalender, dengan pemungutan suara dilakukan oleh juri jurnalis internasional (satu per negara).

    Lionel Messi telah memenangi Ballon d’Or terbanyak dengan delapan trofi, diikuti oleh Cristiano Ronaldo (lima).

    Edisi 2025 akan menjadi edisi ke-69 penghargaan ini dan akan memberikan pengakuan atas pencapaian para pemain dari 1 Agustus 2024 hingga 13 Juli 2025 (yang merupakan final Piala Dunia Antarklub 2025) untuk kategori putra serta 1 Agustus 2024 hingga 2 Agustus 2025 (yang merupakan final Copa America Femenina 2025) untuk kategori putri.

    Malam penghargaan akan dihelat di Theatre du Chatelet, Paris, Perancis, pada Senin, 22 September 2025, pukul 20.00 waktu setempat atau 02.00 WIB.

    Ballon d’Or 2025 Pria

    Ousmane Dembele (PSG dan Perancis)

    Gianluigi Donnarumma (PSG dan Italia)

    Jude Bellingham (Real Madrid dan Inggris)

    Desire Doue (PSG dan Prancis)

    Denzel Dumfries (Inter Milan dan Belanda)

    Serhou Guirassy (Borussia Dortmund dan Guinea)

    Erling Haaland (Manchester City dan Norwegia)

    Viktor Gyokeres (Arsenal dan Swedia)

    Achraf Hakimi (PSG dan Maroko)

    Harry Kane (Bayern Minchen dan Inggris)

    Khvicha Kvaratskhelia (Napoli, PSG, dan Georgia)

    Robert Lewandowski (Barcelona dan Polandia)

    Alexis Mac Allister (Liverpool dan Argentina)

    Lautaro Martinez (Inter Milan dan Argentina)

    Scott McTominay (Napoli dan Skotlandia)

    Kylian Mbappe (Real Madrid dan Perancis)

    Nuno Mendes (PSG dan Portugal)

    Joao Neves (PSG dan Portugal)

    Pedri (Barcelona dan Spanyol)

    Cole Palmer (Chelsea dan Inggris)

    Michael Olise (Bayern München dan Prancis)

    Raphinha (Barcelona dan Brasil)

    Declan Rice (Arsenal dan Inggris)

    Fabian Ruiz (PSG dan Spanyol)

    Lamine Yamal (Barcelona dan Spanyol)

    Florian Wirtz (Liverpool dan Jerman)

    Vitinha (PSG dan Portugal)

    Vinicius Junior (Real Madrid dan Brasil)

    Virgil van Dijk (Liverpool dan Belanda)

    Mohamed Salah (Liverpool dan Mesir)

    Ballon d’Or Wanita 2025

    Lucy Bronze (Chelsea dan Inggris)

    Barbra Banda (Orlando Pride dan Zambia)

    Aitana Bonmati (Barcelona dan Spanyol)

    Sandy Baltimore (Chelsea dan Perancis)

    Mariona Caldentey (Arsenal dan Spanyol)

    Klara Buhl (Bayern Munchen dan Jerman)

    Sofia Cantore (Washington Spirit dan Italia)

    Steph Catley (Arsenal dan Australia)

    Melchie Daelle Dumornay (OL Lyonnes dan Haiti)

    Temwa Chawinga (Kansas City Current dan Malawi)

    Emily Fox (Arsenal dan Amerika Serikat)

    Cristiana Girelli (Juventus dan Italia)

    Esther Gonzalez (Gotham FC dan Spanyol)

    Caroline Graham Hansen (FC Barcelona dan Norwegia)

    Patri Guijarro (FC Barcelona dan Spanyol)

    Amanda Gutierres (Palmeiras dan Brasil)

    Hannah Hampton (Chelsea dan Inggris)

    Pernille Harder (Bayern Munchen dan Denmark)

    Lindsey Heaps (OL Lyon dan Amerika Serikat)

    Chloe Kelly (Manchester City, Arsenal, dan Inggris)

    Marta (Orlando Pride dan Brasil)

    Frida Leonhardsen Maanum (Arsenal dan Norwegia)

    Ewa Pajor (FC Barcelona dan Polandia)

    Clara Mateo (Paris FC dan Perancis)

    Alessia Russo (Arsenal dan Inggris)

    Claudia Pina (FC Barcelona dan Spanyol)

    Alexia Putellas (FC Barcelona dan Spanyol)

    Johanna Rytting Kaneryd (Chelsea dan Swedia)

    Caroline Weir (Real Madrid dan Skotlandia)

    Leah Williamson (Arsenal dan Inggris)

    Penghargaan Lain

    Kopa Tropihes Pria dan Wanita

    Dinamai berdasarkan pemain sepak bola Perancis, Raymond Kopa, diberikan kepada pemain muda terbaik (U-21).

    Putra

    Pau Cubarsi (Barcelona dan Spanyol)

    Ayyoub Bouaddi (Lille dan Perancis)

    Desire Doue (PSG dan Perancis)

    Estevao (Palmeiras, Chelsea, dan Brasil)

    Dean Huijsen (Bournemouth, Real Madrid, dan Spanyol)

    Myles Lewis-Skelly (Arsenal dan Inggris)

    Rodrigo Mora (Porto dan Portugal)

    Joao Neves (PSG dan Portugal)

    Lamine Yamal (Barcelona dan Spanyol)

    Kenan Yildiz (Juventus dan Turki)

    Putri

    Michelle Agyemang (Brighton & Hove Albion dan Inggris)

    Linda Caicedo (Real Madrid dan Kolombia)

    Wieke Kaptein (Chelsea dan Belanda)

    Claudia Martinez (Club Olimpia dan Paraguay)

    Vicky Lopez (Barcelona dan Spanyol)

    Yashin Trophies Pria dan Wanita

    Dinamai berdasarkan kiper Uni Soviet, Lev Yashin, diberikan kepada kiper terbaik.

    Pria

    Alisson Becker (Liverpool dan Brasil)

    Yassine Bounou (Al Hilal dan Maroko)

    Lucas Chevalier (Lille, PSG dan Perancis)

    Thibaut Courtois (Real Madrid dan Spanyol)

    Gianluigi Donnarumma (PSG, Manchester City, dan Italia)

    Emiliano Martinez (Aston Villa dan Argentina)

    Jan Oblak (Atletico Madrid dan Slovenia)

    David Raya (Arsenal dan Spanyol)

    Matz Sels (Nottingham Forest dan Belgia)

    Yann Sommer (Inter Milan dan Swiss)

    Putri

    Ann-Katrin Berger (Gotham FC dan Jerman)

    Cata Coll (Barcelona dan Spanyol)

    Hannah Hampton (Chelsea dan Inggris)

    Chiamaka Nnadozie (Paris FC, Brighton, dan Nigeria)

    Daphne van Domselaar (Arsenal dan Belanda)

    Dinamai berdasarkan nama penyerang Jerman, Gerd Muller, diberikan kepada pencetak gol terbanyak dari musim sebelumnya.

    Dinamai berdasarkan nama pesepakbola Brasil, Dr. Socrates, diberikan atas karya kemanusiaan terbaik yang dilakukan oleh seorang pesepak bola. Penghargaan ini dipersembahkan atas kerja sama dengan ‘Peace and Sport’.

    Klub Pria dan Wanita Terbaik Tahun Ini

    Pria

    Barcelona

    Botafogo

    Chelsea

    Liverpool

    Paris Saint-Germain

    Wanita

    Arsenal

    Barcelona

    Chelsea

    OL Lyonnes

    Orlando Pride

    Pelatih Pria dan Wanita Terbaik Tahun Ini

    Pria

    Antonio Conte

    Luis Enrique

    Hansi Flick

    Enzo Maresca

    Arne Slot

    Wanita

    Sonia Bompastor

    Arthur Elias

    Justine Madugu

    Renee Slegers

    Sarina Wiegman

  • 60 Ribu Warga Eropa Meninggal karena Suhu Panas Selama 2024

    60 Ribu Warga Eropa Meninggal karena Suhu Panas Selama 2024

    Madrid

    Lebih dari 60 ribu orang di Eropa meninggal dunia karena suhu panas di tahun 2024. Angka ini dapat dari sebuah studi dalam jurnal Nature Medicine.

    Dilansir AFP, Senin (22/9), suhu Eropa memanas dua kali lebih cepat daripada rata-rata global. Para peneliti yang berbasis di Spanyol menyarankan sistem peringatan darurat agar dapat membantu memperingatkan orang-orang yang rentan, terutama lansia.

    “Eropa mengalami musim panas yang sangat mematikan pada tahun 2024 dengan lebih dari 60.000 kematian terkait panas, sehingga total beban selama tiga musim panas terakhir menjadi lebih dari 181.000,” kata studi tersebut.

    Angka 60 ribu kematian itu didapat para peneliti di Institut Kesehatan Global Barcelona (ISGlobal) usai menganalisis data mortalitas di wilayah-wilayah di 32 negara Eropa yang mencakup populasi 539 juta jiwa. Jumlah korban tewas selama musim panas tahun lalu — yang merupakan musim panas terpanas yang tercatat dalam sejarah, baik di Eropa maupun dunia — diperkirakan mencapai 62.775.

    Namun, terdapat beberapa sumber yang tidak pasti untuk penelitian ini. Sehingga angka-angka tersebut bukan lah angka yang ‘pasti dan akurat’, ungkap penulis utama studi, Tomas Janos dari ISGlobal, kepada AFP.

    Dengan mempertimbangkan ketidakpastian ini, studi tahun 2024 tersebut memberikan kisaran perkiraan yang lebih luas, yaitu antara 35.000 hingga 85.000 kematian. Sulit untuk menentukan berapa banyak orang yang meninggal akibat kenaikan suhu, karena panas sangat jarang tercatat sebagai penyebab kematian.

    Selain efek langsung seperti sengatan panas dan dehidrasi, panas berkontribusi terhadap berbagai masalah kesehatan yang berpotensi mematikan, termasuk serangan jantung, stroke, dan gangguan pernapasan.

    Menurut studi tersebut, Italia adalah negara dengan angka kematian akibat suhu panas terbanyak pada musim panas lalu dengan perkiraan 19.000 kematian. Diikuti oleh Spanyol dan Jerman dengan lebih dari 6.000 kematian.

    Ketika jumlah penduduk negara tersebut diperhitungkan, Yunani memiliki tingkat kematian tertinggi dengan 574 kematian per 1 juta penduduk, diikuti oleh Bulgaria dan Serbia.

    Halaman 2 dari 2

    (isa/jbr)

  • Rekor Kemenangan Liverpool pada Menit Akhir

    Rekor Kemenangan Liverpool pada Menit Akhir

    JAKARTA – Liverpool punya catatan menarik musim ini. Mereka terbiasa meraih kemenangan dramatis pada menit-menit akhir laga.

    Serangkaian pertandingan dimenangi dengan gol-gol penentu pada menit-menit akhir.

    Faktanya, tim asuhan Arne Slot kini telah memenangi lima pertandingan berturut-turut di semua ajang sejak awal musim 2025/2026 dengan gol-gol di menit-menit akhir. Empat di antaranya terjadi setelah 90 menit.

    Hal ini melahirkan frasa “Arne Slot Time” muncul di media sosial setiap kali The Reds meraih kemenangan menjelang peluit akhir berbunyi.

    Keempat pertandingan The Reds di Liga Inggris musim ini dimenangi dengan gol yang dicetak setelah menit ke-80 (pertama kalinya bagi klub Liga Inggris mana pun dalam sejarah).

    Lalu, kemenangan atas Atletico Madrid di Liga Champions pada tengah pekan memperpanjang rekor tersebut menjadi pertandingan kelima di semua ajang yang mana gol kemenangan dicetak pada pengujung laga.

    Tidak ada tim lain di lima liga top Eropa yang mampu mencetak gol kemenangan pada menit-menit akhir untuk menyamai rekor empat pertandingan domestik Liverpool saat ini, setidaknya dalam 15 tahun terakhir.

    Kemenangan dramatis 3-2 atas Atletico Madrid pada Kamis, 18 September 2025 WIB, juga menandai pertama kalinya sejak setidaknya musim 2012/2013 di mana tim top Eropa mana pun memenangi lima pertandingan berturut-turut di semua ajang dengan gol kemenangan setelah menit ke-80 atau lebih lambat sebelum awal Oktober.

    Skuad asuhan Arne Slot kini hampir memecahkan rekor Liga Inggris untuk gol kemenangan terbanyak pada menit-menit akhir dalam satu musim, yaitu tujuh gol, yang dipegang bersama oleh Manchester United (2023/2024), Tottenham Hotspur (2014/2015 dan 2002/2003), Arsenal (2011/2012), dan Liverpool (2008/2009).

    Rekor itu masih lebih sedikit dibanding Barcelona yang mencetak sembilan gol kemenangan pada menit-menit akhir La Liga selama musim 2023/2024, hanya satu gol lebih banyak dari Real Madrid pada musim yang sama.

    Bisa dibilang bahwa meraih hasil dengan gaya dramatis seperti itu pada menit-menit akhir tidak akan berkelanjutan sepanjang musim. Atau, mungkin inilah yang Liverpool lakukan sekarang.

    Liverpool 4-2 Bournemouth (Liga Inggris)

    Federico Chiesa (88′) & Mohamed Salah (90+4′)

    Secara teknis, pertandingan pembuka Liverpool di Liga Inggris musim ini sudah dimenangi ketika Chiesa mencetak gol ketiga timnya melalui tendangan voli pada menit ke-88.

    Namun, The Reds belum menyerah dan Salah yang memastikan kemenangan pada masa injury time dengan penyelesaian apik dari sudut sempit.

    Newcastle 2-3 Liverpool (Liga Inggris)

    Rio Ngumoha (90+10′)

    Setelah kedudukan seri 2-2 pada menit ke-88, laga menegangkan di St James’ Park akhirnya dimenangi Liverpool ketika Ngumoha yang berusia 16 tahun muncul dan mengukir sejarah dengan menjadi pencetak gol termuda klub sepanjang sejarah melalui tendangan terakhir yang menjadi gol kemenangan.

    Liverpool 1-0 Arsenal (Liga Inggris)

    Dominik Szoboszlai (83′)

    Pertarungan sengit antara Liverpool dan Arsenal di awal musim semakin memanas pada menit-menit akhir ketika Szoboszlai melepaskan tendangan bebas keras ke pojok atas gawang yang menggemparkan Anfield dan membawa The Reds menang dengan cara yang spektakuler.

    Burnley 0-1 Liverpool (Liga Inggris)

    Mohamed Salah (90+5′)

    Liverpool akhirnya berhasil menembus pertahanan Burnley di Turf Moor hingga masa injury time. Namun, Salah yang selalu diandalkan akhirnya mencetak gol penalti yang mengesankan pada menit ke-95 setelah Hannibal Mejbri dihukum handball pada menit-menit akhir.

    Liverpool 3-2 Atletico Madrid (Liga Champions)

    Virgil van Dijk (90+2′)

    Pemain termahal Alexander Isak mungkin baru saja menjalani debutnya yang telah lama dinantikan melawan Atletico Madrid.

    Namun, bek tengah andal Virgil van Dijk yang akhirnya menjadi pembeda di Anfield dengan menyundul bola hasil sepak pojok pada menit ke-92 untuk membawa The Reds unggul pada masa injury time.

  • Cerita Marquez Pilih Selebrasi ‘Jemur Baju’ ala Messi di Hadapan Pendukung Rossi

    Cerita Marquez Pilih Selebrasi ‘Jemur Baju’ ala Messi di Hadapan Pendukung Rossi

    Jakarta

    Marc Marquez kembali menjadi pusat perhatian usai melakukan selebrasi unik di Sirkuit Misano, San Marino, akhir pekan lalu. Pebalap Ducati itu menirukan gaya Lionel Messi saat merayakan gol ke gawang Real Madrid di Bernabeu pada 2017 silam, yakni mengangkat dan memperlihatkan jersey ke arah tribun lawan. Apa alasan Marquez lakukan selebrasi unik ala mantan pemain FC Barcelona tersebut?

    Selebrasi tersebut dilakukan Marquez bukan tanpa sebab. Di Misano yang notabene kandang rival abadinya, Valentino Rossi, Marquez memang kerap mendapatkan sambutan kurang menyenangkan. Meski Rossi sudah pensiun dari balap MotoGP, api rivalitas tersebut masih terus ada hingga saat ini.

    Di sesi balap sprint MotoGP San Marino 2025, Marquez mengalami crash saat memimpin balapan. Melihat insiden tersebut, publik Misano pun sorak sorai kegirangan. Bahkan, kamera televisi pun sempat menyorot dua penonton yang mengacungkan jari tengah ke arahnya. Rekaman lain bahkan memperlihatkan Rossi dan rombongan ikut bereaksi terhadap momen tersebut.

    Menghadapi situasi penuh tekanan itu, Marquez memilih membalas dengan cara berbeda. Setelah membungkam cemoohan dengan meraih kemenangan di balap hari Minggu, Marquez melakukan selebrasi ‘jemur wearpack’ meniru selebrasi ‘jemur baju’ Messi. Marquez mengaku terinspirasi dari Messi yang kerap menjawab kritik dengan performa di lapangan.

    “Saya selalu mengatakan bahwa Messi telah menjadi panutan (saya), baik di dalam maupun di luar lapangan,” ujar Marquez dalam wawancara dengan DAZN, dikutip Kamis (18/9). “Dia selalu ada di saat-saat sulit, dia membungkam kritik dengan kelasnya, dia selalu berperilaku seperti seorang pria sejati,” sambung Marquez.

    Marquez mengaku melihat hiruk pikuk sosial media yang membahas reaksi penonton di Misano usai dirinya terjatuh di balap sprint. Karena itu, dia semakin termotiasi buat juara di balap utama. Dan ketika berhasil meraihnya, Marquez pun merayakannya dengan gaya.

    Selebrasi jemur baju ala Messi di hadapan pendukung Real Madrid Foto: OSCAR DEL POZO/AFP

    “Mustahil untuk meniru Messi, tapi tadi malam (setelah sprint) saya melihat sedikit apa yang dikatakan di media sosial, karena Anda tidak bisa sepenuhnya melepaskan diri.
    Dan saya (hari Minggu) merayakannya dengan gaya (jemur baju) Messi, meskipun saya jauh dari seperti dia,” sambung pebalap asal Spanyol itu.

    Selebrasi itu menjadi simbol perlawanan Marquez terhadap tekanan dari publik Misano. Publik Italia umumnya memang kurang ramah terhadap Marquez. Sebelumnya, rider dengan enam gelar MotoGP tersebut juga mendapatkan sambutan kurang baik di Mugello ketika memenangi sprint MotoGP Italia. Kondisi itu bahkan membuat bos Ducati, Davide Tardozzi, harus turun tangan menegur sebagian penonton yang mencemooh pebalap mereka sendiri.

    Dengan gaya khasnya, Marquez membuktikan bahwa ia lebih memilih berbicara di lintasan ketimbang terpancing provokasi. Selebrasi ‘jemur baju’ ala Messi pun jadi pesan tegas kepada para pembencinya.

    (lua/din)

  • PSG Kecam Federasi Perancis atas Cedera Dembele dan Doue, Inginkan Protokol Baru

    PSG Kecam Federasi Perancis atas Cedera Dembele dan Doue, Inginkan Protokol Baru

    JAKARTA – Paris Saint-Germain (PSG) mengecam Federasi Sepak Bola Perancis (FFF) atas cedera serius yang dialami pemain bintang Ousmane Dembele dan Desire Doue. Mereka menuntut agar protokol baru dibuat antara klub dan tim nasional.

    Dembele dan Doue akan absen masing-masing selama enam dan empat minggu setelah mengalami cedera otot dalam pertandingan Tim Nasional (Timnas) Perancis melawan Ukraina.

    Padahal, cedera tersebut bisa dihindari. Tak heran, PSG sangat marah kepada pelatih Didier Deschamps.

    Dalam pernyataan tegas pada akhir pekan, PSG mengecam Timnas Perancis karena menyebabkan konsekuensi olahraga yang signifikan bagi klub dan para pemain setelah cedera tersebut. Mereka mendesak tindakan korektif yang cepat dan segera.

    Juara Ligue 1 tersebut mengatakan mereka telah memberikan informasi medis yang konkret kepada FFF mengenai beban kerja yang dapat ditanggung para pemainnya dan risiko cedera serta.

    Les Parisiens pun menyesalkan fakta bahwa rekomendasi medis ini tidak dipertimbangkan oleh staf medis Timnas Perancis serta kurangnya konsultasi dengan tim medis klub.

    Pernyataan tersebut menambahkan bahwa PSG sangat mendesak protokol koordinasi medis baru antara klub dan tim nasional untuk menjadikan kesehatan para pemain serta dukungan medis mereka sebagai prioritas utama.

    “Paris Saint-Germain, yang memantau kebutuhan medis para pemainnya sepanjang tahun dan memiliki akses ke informasi yang tepat dan terperinci, telah memberikan informasi medis yang konkret kepada FFF.”

    “Bahkan, kami memberikan informasi sebelum dimulainya sesi latihan Timnas Perancis, mengenai beban kerja yang dapat ditanggung para pemainnya dan risiko cedera.”

    “Paris Saint-Germain, yang ingin menegaskan kembali komitmennya terhadap misi FFF dan Timnas Prancis, berharap bahwa peristiwa yang disesalkan ini akan membuka jalan bagi pembentukan kerangka kerja formal baru untuk koordinasi medis, yang menjamin pertukaran yang sistematis, terdokumentasi, dan timbal balik antara staf medis klub dan tim nasional, serta penghormatan terhadap prinsip kehati-hatian yang diperkuat dalam pemanggilan dan penggunaan pemain, terutama ketika mereka menunjukkan patologi yang sedang dirawat.”

    “Insiden serius dan yang dapat dihindari baru-baru ini harus menghasilkan tindakan korektif yang cepat dan segera.”

    “Klub siap berkontribusi aktif dalam upaya kolektif ini, demi kepentingan para pemain dan sepak bola profesional secara keseluruhan,” bunyi pernyataan PSG.

    Dembele dimasukkan saat turun minum melawan Ukraina pada Sabtu, 6 September 2025 WIB, sebelum ditarik keluar pada menit ke-81 karena cedera hamstring kanannya.

    PSG mengonfirmasi bahwa calon peraih Ballon d’Or tersebut mengalami cedera hamstring serius.

    Doue juga mengalami cedera dan ditarik keluar saat turun minum melawan Ukraina. Ia mengalami cedera otot betis kanan dan akan absen selama sekitar empat minggu.

    Kedua pemain tersebut akan absen dalam pertandingan Liga Champions melawan Barcelona pada 1 Oktober 2025 serta beberapa pertandingan penting lainnya di tingkat benua dan domestik.

    Namun, Didier Deschamps bersikeras bahwa Dembele fit dan bisa dimainkan.

    “Saya yakin dia mampu bermain di pertandingan tingkat tinggi. Kalau tidak, saya tidak akan memainkannya.”

    “Kali ini, cedera paha yang lain (dibandingkan saat melawan Toulouse). Dia fit. Sangat disayangkan baginya, tetapi bisa saja terjadi kepada pemain lain,” kata Deschamps tentang Dembele.

  • Marquez Bangkit di Sesi Kedua, Puncaki Latihan Hari Pertama

    Marquez Bangkit di Sesi Kedua, Puncaki Latihan Hari Pertama

    JAKARTA – Usai menjadi yang tercepat pada sesi latihan, pembalap Ducati Marc Marquez senang bukan kepalang mengakhiri sesi hari pertama MotoGP San Marino 2025 di Sirkuit Dunia Misano Marco Simoncelli, Italia, Jumat.

    Marquez mengaku sempat kesulitan pada sesi pembuka yaitu latihan bebas 1 (FP1) saat dirinya berada di posisi kelima dengan waktu 1 menit 31,611 detik di bawah Franco Morbidelli, Fabio Quartararo, Fabio Di Giannantonio, dan Alex Marquez.

    Pada sesi kedua atau sesi penutup hari pertama, pembalap yang identik dengan nomor 93 itu tampil lebih baik dengan catatan waktu 1 menit 30,480 detik, yang membuatnya memuncaki sesi latihan di atas Marco Bezzecchi dan Morbidelli.

    “Awal hari ini kurang baik karena saya kurang nyaman di sesi latihan bebas (FP1), meskipun masih cepat,” kata Marquez, dikutip dari laman resmi Ducati Corse, diteruskan dari ANTARA, Sabtu, 13 September.

    “Di sore hari, performa saya semakin baik dari putaran ke putaran, memperbaiki posisi dan titik pengereman saya. Tim melakukan pekerjaan yang sangat baik dan memberikan apa yang saya butuhkan dari motor. Kami berada di posisi yang baik sekarang, tetapi kami tahu kami harus terus berusaha,” tambah dia.

    Marquez datang ke San Marino setelah rekor tujuh kemenangan beruntunnya diputus oleh adiknya sendiri, Alex Marquez di Sirkuit Barcelona-Catalunya, yang terletak di Montmelo, Spanyol, pekan lalu.

    Kekalahan dari Alex membuatnya gagal mengunci gelar di San Marino, dan terdekat ia baru bisa mengunci gelar juara dunia MotoGP ketujuhnya pada seri berikutnya di Sirkuit Motegi, Jepang, yang digelar akhir September.

    Adapun Marquez saat ini memimpin klasemen sementara dengan 487 poin, unggul atas Alex yang berada di posisi kedua dengan 305 poin.

    “Berangkat dari Montmeló, sirkuit yang membutuhkan pengendaraan halus, di sini Anda harus agresif, terutama saat pengereman. Cengkeramannya sangat kuat, jadi agak sulit untuk menemukan feel yang tepat dengan motor. Namun pada akhirnya, kami berhasil,” tutur pembalap asal Spanyol tersebut.

    Marquez adalah pemegang rekor kemenangan terbanyak di San Marino, yaitu dengan lima kemenangan, yang salah satunya terjadi pada musim lalu ketika ia masih bersama Gresini, mengalahkan duo Ducati Francesco Bagnaia dan Enea Bastianini.

    Pada Sabtu, Marquez akan membukanya dengan sesi latihan bebas 2 (FP2) pada pukul 15.10-15.40 WIB, mengikuti sesi kualifikasi 2 (Q2) pukul 16.15-16.30 WIB, dan ditutup dengan sesi Sprint 13 lap pukul 20.00 WIB.

  • Los Blancos Bidik Kemenangan Keempat Beruntun

    Los Blancos Bidik Kemenangan Keempat Beruntun

    JAKARTA – Real Madrid akan melakoni laga tandang ke Reale Arena, Sabtu malam WIB, 13 September, dengan misi meraih kemenangan keempat beruntun di La Liga 2025-26. Los Blancos saat ini memimpin klasemen dengan sembilan poin sempurna dari tiga laga, sementara Real Sociedad terpuruk di posisi ke-16 dengan hanya dua poin dari tiga pertandingan pertama musim ini.

    Musim lalu, Real Sociedad hanya finis di peringkat ke-11 La Liga — catatan terburuk mereka sejak 2018. Musim ini pun belum berjalan mulus, dengan hanya dua kali imbang dan satu kekalahan dari tiga laga awal. Setelah bermain imbang 1-1 dengan Valencia dan 2-2 melawan Espanyol, La Real masuk jeda internasional dengan kekalahan tipis 0-1 dari Real Oviedo.

    Di bursa transfer musim panas, Sociedad tidak banyak mendatangkan pemain baru. Yangel Herrera menjadi rekrutan terbesar mereka dari Girona, tetapi sang gelandang harus absen hingga Oktober karena cedera. Kehilangan paling besar bagi mereka adalah hengkangnya Martin Zubimendi ke Arsenal, meski mereka berhasil mempertahankan Takefusa Kubo dan Mikel Oyarzabal dari incaran klub lain.

    Real Madrid, di sisi lain, memulai musim dengan tiga kemenangan atas Osasuna, Real Oviedo, dan Mallorca, mencetak enam gol dan hanya kebobolan satu kali. Meski performa mereka belum sepenuhnya meyakinkan, anak asuh Xabi Alonso berhasil mengumpulkan poin penuh sambil menunggu tim menemukan ritme permainan terbaiknya. Kemenangan atas Sociedad akan membawa Madrid unggul lima poin dari juara bertahan Barcelona sebelum Blaugrana bertanding.

    Rekor pertemuan juga mendukung Los Blancos. Dari 183 pertemuan di semua kompetisi, Real Madrid menang 102 kali, termasuk dua kemenangan 2-0 di La Liga musim lalu. Mereka tak terkalahkan melawan Sociedad di liga sejak Mei 2023, dan hanya sekali kalah dari klub Basque tersebut sejak 2019.

    Real Sociedad dipastikan tanpa Yangel Herrera hingga bulan depan, sedangkan Orri Oskarsson diragukan tampil. Manajer Sergio Francisco kemungkinan akan tetap mengandalkan Oyarzabal sebagai ujung tombak, didukung Kubo di sisi kanan dan Jon Gorrotxategi di lini tengah.

    Dari kubu Madrid, tak ada cedera baru pasca jeda internasional. Namun Jude Bellingham, Ferland Mendy, Eduardo Camavinga, dan Endrick masih absen. Alonso kemungkinan besar menurunkan susunan pemain yang sama seperti saat menang atas Mallorca, dengan Franco Mastantuono tetap mengisi sayap kanan. Trent Alexander-Arnold berpotensi kembali dipilih ketimbang Dani Carvajal, sementara Eder Militao bisa menggantikan Antonio Rudiger di jantung pertahanan. Kylian Mbappe dan Vinicius Junior akan menjadi tumpuan utama di lini depan.

    Real Sociedad diprediksi akan menyulitkan Real Madrid, tetapi dengan performa mereka yang masih labil di awal musim, Los Blancos diyakini tetap akan meraih kemenangan tipis. Prediksi akhir: Real Sociedad 1-2 Real Madrid.

    Perkiraan Susunan Pemain

    Real Sociedad (4-2-3-1)
    Remiro; Aramburu, Zubeldia, Caleta-Car, Munoz; Kubo, Mendez, Gorrotxategi, Marin, Barrenetxea; Oyarzabal

    Real Madrid (4-3-3)
    Courtois; Alexander-Arnold, Militao, Huijsen, Carreras; Valverde, Tchouameni, Guler; Mastantuono, Mbappe, Vinicius

  • Fabio Quartararo Jajal Yamaha M1 Bermesin V4, Ini Catatan Waktunya

    Fabio Quartararo Jajal Yamaha M1 Bermesin V4, Ini Catatan Waktunya

    Jakarta

    Fabio Quartararo akhirnya menjalani debut yang sudah lama dinantikan dengan motor prototipe Yamaha M1 bermesin V4. Uji coba berlangsung tertutup di Barcelona, Senin (8/9). Ini catatan lap time Quartararo bersama Yamaha M1 V4.

    Mengutip laman Crash, pengetesan motor sempat terganggu kondisi hujan pada pagi hari. Tes kemudian dilakukan pada sore hari dan Quartararo mencatat waktu terbaik 1 menit 39,4 detik. Meski tak ada konfirmasi resmi Yamaha, waktu tersebut diyakini dicapai menggunakan mesin V4 terbaru. Itu sesuai pernyataan Quaratararo sebelumnya.

    “Semua orang tahu, jadi ini bukan rahasia lagi; saya akan menguji V4 pada hari Senin,” ujar Quartararo saat GP Catalan. Ia menambahkan, Yamaha kini sepenuhnya fokus pada V4. “Saya rasa kami tidak akan menguji apa pun (pada motor saat ini) mulai sekarang hingga akhir musim,” sambung pebalap asal Prancis.

    Catatan waktunya memang sulit dibandingkan dengan hasil akhir pekan di MotoGP Catalunya 2025, mengingat perbedaan kondisi ban dan cuaca. Namun sebagai gambaran, Quartararo mencatat 1 menit 37,8 detik saat kualifikasi, 1 menit 38,9 detik di sprint, dan 1 menit 40,4 detik di balapan utama.

    Yamaha bukan satu-satunya tim yang melakukan tes privat di Barcelona. Honda juga turun dengan Johann Zarco, yang mencoba sasis baru RC213V. Quartararo unggul 0,7 detik dari Zarco, sementara Alex Rins yang juga diduga menjajal V4 tertinggal sekitar satu detik.

    Uji coba tidak berhenti di Barcelona. Quartararo dijadwalkan kembali ke lintasan pada tes resmi Misano pekan depan. Di sana, pebalap penguji Augusto Fernandez akan turun sebagai wild card untuk menguji V4 lebih jauh.

    “Saya tahu (V4) adalah motor masa depan tahun 2026. Senang sekali melihat Augusto membalapnya,” sambung El Diablo.

    Quartararo menargetkan jarak waktu kurang dari setengah detik dibanding motor saat ini. “Saya pikir jika saya mencobanya dan meraih hasil kurang dari setengah detik dari waktu putaran (lap time) saya, saya pikir itu adalah langkah bagus,” ujarnya.

    Menjelang GP Misano akhir pekan ini, Quartararo mengaku optimistis. Ia berharap bisa langsung masuk Q2 dan bersaing dari barisan depan. “Saya sangat menyukai trek ini karena kenangan indah yang saya miliki di tempat ini,” katanya.

    (lua/rgr)

  • POV Jorge Martin soal Performa Bagnaia: Bukan Pecco yang Biasanya

    POV Jorge Martin soal Performa Bagnaia: Bukan Pecco yang Biasanya

    Jakarta

    Juara Dunia MotoGP 2024 Jorge Martin mengomentari performa Francesco ‘Pecco’ Bagnaia yang tak seperti musim-musim sebelumnya. Martin menilai, cara balapan Bagnaia tidak sama seperti Bagnaia sebelumnya.

    Dilansir Motorsport, Martin merasa Bagnaia kurang percaya diri dengan motor Ducati musim ini. Martin beberapa kali membuntuti Bagnaia dan melihat bagaimana rider Ducati itu menjinakkan Ducati Desmosedici musim ini.

    Diketahui, Bagnaia menjalani titik terendah di Barcelona. Saat sesi kualifikasi, Bagnaia hanya menempati posisi ke-21. Di sprint race, Bagnaia finis di urutan ke-14, dan di balapan utama bisa naik lagi ke posisi tujuh.

    “Sulit untuk menganalisis dari luar, Anda harus berbicara dengan Pecco. Saya harap dia mengatasi situasi ini,” komentar Martin soal performa Pecco Bagnaia.

    “Tetapi Anda dapat melihat dari motornya bahwa dia tidak memiliki kepercayaan diri. Dia berada di depan saya saat balapan di beberapa tikungan, tetapi itu bukan ‘Pecco yang sama’,” katanya.

    “Dulu dia mengerem sangat keras, sangat sulit untuk disalip, dan sekarang ceritanya berbeda. Jadi semoga saja, dia mengatasi ini; dia adalah juara yang hebat, saya yakin dia akan melakukannya,” sambungnya.

    Komentar Martin itu senada dengan General Manager Ducati, Gigi Dall’Igna. Gigi menjelaskan, Bagnaia kurang percaya diri. Hal itu berbanding terbalik dengan Marquez yang mendominasi musim ini.

    “Ini lebih tentang kepercayaan diri yang Anda miliki terhadap motor, yang sama sekali berbeda,” ujar Gigi kepada Sky Italy.

    “Marc telah tampil sangat baik sejak awal tahun, sehingga kepercayaan dirinya terus tumbuh dari balapan ke balapan.”

    “Dua pembalap lainnya (Bagnaia dan Fabio di Giannantonio) mengalami beberapa kesulitan, terutama di awal kejuaraan dunia, dan mereka masih perlu menemukan kembali kepercayaan diri mereka. Hal ini membuat mereka sedikit lebih kesulitan, terutama di sesi-sesi awal,” sebut Gigi.

    (rgr/dry)