Club Olahraga: Bali United

  • LIB Kabulkan Keinginan Maung Bandung, Laga Bali United Vs Persib Ditunda Hingga 2025

    LIB Kabulkan Keinginan Maung Bandung, Laga Bali United Vs Persib Ditunda Hingga 2025

    TRIBUNJATENG.COM- PT Liga Indonesia Baru (LIB) mengabulkan permohonan jadwal ulang laga antara Bali United vs Persib Bandung.  

    Laga pekan ke-12 yang awalnya diagendakan 1 Desember 2024, akan digelar pada Selasa 7 Januari 2025.  

    Tentu saja, duel yang digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta Bali itu nantinya tercatat menjadi laga pekan ke-18.

    Kepastian laga ulang Bali United vs Persib itu berdasarkan draft jadwal yang telah tertera di website Liga Indonesia Baru dicek pada Kamis (21/11/2024).  

    Persib resmi mengajukan surat resmi jadwal ulang laga Bali United vs Persib sejak 13 November 2024 lalu.  

    Permohonan penjadwalan ulang tersebut berkaitan dengan komitmen Persib Bandung di ajang AFC Champions League 2 (ACL 2) 2024-2025.  Dimana Maung Bandung punya kans lolos dari Grup F ke fase knock-out (16 besar) usai meraih kemenangan perdana melawan Lion City Sailors FC.  

    Persib akan merajut asa mereka kala bertamu ke markas Port FC di Pathum Thani Stadium, di Thailand, pada 28 November 2024.  Persib hanya punya waktu dua hari di tanggal 29 dan 30 November untuk bersiap andai melawan Bali United di tanggal 1 Desember 2024.  

    Dimana dua hari tersebut digunakan penggawa Maung Bandung untuk melakukan perjalanan pulang melalui penerbangan ke Bali.  Situasi itu dianggap tidak manusiawi karena pemain jelas akan kelelahan, tak punya masa recovery yang ideal sebagai atlet.  

    “Kami memiliki dua pertandingan AFC Champions League yang jarak pemulihannya terlalu singkat jika harus memainkan pertandingan melawan Bali United pada 1 Desember 2024,” kata Sporting Director PT Persib Bandung Bermartabat Adhitia Putra Herawan.  

    “Belum lagi terpotong oleh perjalanan yang cukup jauh dan melelahkan,” sambungnya.  

    Setelah jadwal ulang dikabulkan PT LIB, setelah tandang ke Pathun Thani, Persib bisa langsung fokus menatap laga selanjutnya melawan Zhejiang FC Kamis (5/12/2024) dengan persiapan baik.  

    Kendati begitu baik PT LIB, Persib dan Bali United hingga kini belum memberikan pernyataan terhadap perubahan jadwal ini. 

    Artikel ini diolah dari Kompas.com 

  • H-1 Persib Bandung Vs Borneo FC, Stefano Lilipaly: Kami Mau Menang, Yakin Bisa Curi Poin di Sini

    H-1 Persib Bandung Vs Borneo FC, Stefano Lilipaly: Kami Mau Menang, Yakin Bisa Curi Poin di Sini

    TRIBUNJATENG.COM, BANDUNG – Borneo FC bertekad mencuri poin di kandang Persib Bandung pada laga lanjutan Liga 1 2024-2025.

    Meskipun bermain di kandang tim Maung Bandung, Borneo FC tak gentar dan yakin bisa memutus rekor Persib yang belum terkalahkan pada 10 laga terakhir ini.

    Keyakinan itu pun diungkap sang pemain Stefano Lilipaly dan pelatih Pieter Huistra.

    Borneo FC Samarinda punya misi mempertahankan singgasana puncak klasemen saat menghadapi Persib Bandung pada laga pekan ke-11 Liga 1 2024-2025.  

    Jadwal Persib Bandung Vs Borneo FC digelar pada Jumat (22/11/2024) di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).  

    Jika ingin tetap berada di puncak klasemen, syaratnya Borneo FC wajib memberikan kekalahan pertama untuk Persib Bandung musim ini.  

    Ya, Persib Bandung adalah satu-satunya tim yang belum terkalahkan musim ini dalam 10 laga pembuka liga.  

    Persib Bandung menang lima kali dan imbang lima kali, menempati posisi tiga klasemen dengan 20 poin, selisih satu poin dengan Borneo FC.  

    Gelandang Borneo FC, Stefano Lilipaly bertekad mencuri kemenangan di markas Maung Bandung.

    Dia tak peduli lawannya tampil di hadapan Bobotoh.  

    Pieter Huistra, pelatih Borneo FC. (Bolasport.com)

    “Kami sudah persiapan untuk pertandingan, kami mau menang di sini mencuri tiga poin.”

    “Ini pertandingan yang sangat berat, tapi saya percaya kami bisa,” kata Stefano Lilipaly.  

    Pemain yang pernah sukses bersama Bali United ini memandang penting menang melawan tim sesama papan atas yang bersaing untuk gelar juara.  

    “Setiap pertandingan kami mau menang, cuma kami tahu Persib Bandung juga dekat poinnya sama kami,” terang Lilipaly.  

    “Tentu kami harus menang, kami mau menang di sini, itu lebih bagus buat kami,” sebutnya.  

    Sementara itu pelatih Borneo FC, Pieter Huistra memandang setiap laga melawan Persib Bandung adalah ujian bagi timnya.  

    Huistra ingin pemainnya bisa menampilkan performa terbaik.

    Hal itu karena melawan Persib Bandung adalah laga yang besar.

    “Kami tentunya ingin meraih kemenangan dan memainkan performa yang terbaik karena itu adalah laga yang besar.”

    “Ini tentunya menjadi ujian bagus,” tuturnya. (*)

  • Alasan Syakir Sulaiman Jadi Pengedar Obat Terlarang, Polisi: Demi Kebutuhan Hidup

    Alasan Syakir Sulaiman Jadi Pengedar Obat Terlarang, Polisi: Demi Kebutuhan Hidup

    Jakarta: Syakir Sulaiman, mantan penggawa tim nasional Indonesia, harus berurusan dengan polisi lantaran mengedarkan obat terlarang. Lalu apa alasan eks pemain Timnas U-23 itu menjalani bisnis haram tersebut?

    Kasat Reskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto menyebut Syakir Sulaiman sudah dua tahun menjual obat-obatan daftar G atau masuk kategori obat keras tersebut . Adapun alasannya untuk kebutuhan sehari-hari setelah tak lagi menjadi pemain sepak bola.

    “Pelaku mengedarkan obat-obatan ini untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari setelah tidak lagi aktif bermain bola,” kata Tono.

    Sebelumnya polisi berhasil menangkap Syakir Sulaiman di kediamannya wilayah Kecamatan Cilaku, Selasa 31 Oktober 2024. Syakir Sulaiman terbukti mengedarkan obat terlarang dengan barang bukti 2.700 butir obat terlarang berbagai jenis.

    “Kami langsung melakukan pendalaman dan menyebar anggota untuk melakukan penangkapan terhadap pelaku yang sudah tinggal di Cianjur sejak beberapa tahun terakhir, tidak ada perlawanan saat ditangkap dan pelaku dibawa ke Polres Cianjur,” jelas Tono.

    Dari tangan tersangka petugas mengamankan ribuan butir obat terlarang. Yakni, 1.700 butir jenis tramadol dan 1.000 butir jenis eksimer.
     

    Atas perbuatannya pelaku dijerat pasal 35 Jo pasal 435 ayat 2 Undang-undang RI Nomer 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan. “Tersangka terancam kurungan penjara maksimal 15 tahun,” katanya.

    Sebagai informasi, Syakir Sulaiman merupakan eks pemain Timnas U-23 pada 2013. Pemain yang berposisi gelandang serang ini pernah memperkuat sejumlah klub Indonesia, seperti Persiba Balikpapan, Sriwijaya FC, Bali United, dan Aceh United.

    Bahkan pada 2013 Syakir Sulaiman menjadi pemain muda terbaik di Liga Super Indonesia. Saat itu, ia berseragam Sriwijaya FC.

     

    Jakarta: Syakir Sulaiman, mantan penggawa tim nasional Indonesia, harus berurusan dengan polisi lantaran mengedarkan obat terlarang. Lalu apa alasan eks pemain Timnas U-23 itu menjalani bisnis haram tersebut?
     
    Kasat Reskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto menyebut Syakir Sulaiman sudah dua tahun menjual obat-obatan daftar G atau masuk kategori obat keras tersebut . Adapun alasannya untuk kebutuhan sehari-hari setelah tak lagi menjadi pemain sepak bola.
     
    “Pelaku mengedarkan obat-obatan ini untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari setelah tidak lagi aktif bermain bola,” kata Tono.
    Sebelumnya polisi berhasil menangkap Syakir Sulaiman di kediamannya wilayah Kecamatan Cilaku, Selasa 31 Oktober 2024. Syakir Sulaiman terbukti mengedarkan obat terlarang dengan barang bukti 2.700 butir obat terlarang berbagai jenis.
     
    “Kami langsung melakukan pendalaman dan menyebar anggota untuk melakukan penangkapan terhadap pelaku yang sudah tinggal di Cianjur sejak beberapa tahun terakhir, tidak ada perlawanan saat ditangkap dan pelaku dibawa ke Polres Cianjur,” jelas Tono.
     
    Dari tangan tersangka petugas mengamankan ribuan butir obat terlarang. Yakni, 1.700 butir jenis tramadol dan 1.000 butir jenis eksimer.
     

    Atas perbuatannya pelaku dijerat pasal 35 Jo pasal 435 ayat 2 Undang-undang RI Nomer 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan. “Tersangka terancam kurungan penjara maksimal 15 tahun,” katanya.
     
    Sebagai informasi, Syakir Sulaiman merupakan eks pemain Timnas U-23 pada 2013. Pemain yang berposisi gelandang serang ini pernah memperkuat sejumlah klub Indonesia, seperti Persiba Balikpapan, Sriwijaya FC, Bali United, dan Aceh United.
     
    Bahkan pada 2013 Syakir Sulaiman menjadi pemain muda terbaik di Liga Super Indonesia. Saat itu, ia berseragam Sriwijaya FC.
     
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (RUL)

  • Eks Pemain Timnas Pasok Tramadol dan Hexymer, Obat Haram Apa Itu?

    Eks Pemain Timnas Pasok Tramadol dan Hexymer, Obat Haram Apa Itu?

    Jakarta

    Eks pemain Timnas U-23 Syakir Sulaiman ditangkap polisi. Dia berurusan dengan hukum setelah menjadi pemasok obat terlarang jenis Tramadol dan Hexymer. Ada barang bukti berupa 1.700 butir Tramadol dan 1.000 butir Hexymer.

    Sebagai informasi, Syakir Sulaiman merupakan pemain Timnas U-23 pada 2013. Pemain gelandang serang ini pernah memperkuat Persiba Balikpapan, Sriwijaya FC, Bali United, dan Aceh United.

    Kepada detikINET, dr Hari Nugroho dari Institute of Mental Health Addiction and Neuroscience (IMAN) menjelaskan bahwa Tramadol adalah obat analgesik atau nyeri kuat.

    “Kalo Hexymer sebenarnya merek, isi obatnya trihexyphenidyl. Dua obat ini adalah obat resep yang banyak disalahgunakan,” jabarnya melalui pesan singkat, Rabu (6/10/2024).

    Menurut laki-laki yang menempuh pendidikan di King’s College London ini, Tramadol masuk bagian analgesik opioid. Obat ini banyak disalahgunakan terutama di kawasan Afrika, sebagian Asia, selain Indonesia. Seperti heroin, Tramadol disalahgunakan untuk mencari efek euforia.

    Sementara trihexyphenidyl, dianggap para remaja punya efek halusinogen. Mirip-mirip kecubung dengan antikolinergik. Antikolinergik adalah zat yang menghalangi kerja neurotransmiter asetilkolin (ACh) pada sinapsis di sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.

    “Nah, karena statusnya yang legal, keduanya lebih mudah di dapat, dibanding narkoba yang illegal.Cuma ya dapatnya tidak dengan cara yang benar. Tanpa resep dokter,” ungkapnya.

    Tapi sebenarnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagai Lembaga yang mengurus pengawasan di bidang obat dan makanan telah memperkuat pengawasannya dengan menerbitkan Peraturan BPOM No. 10 Tahun 2019 tentang Pedoman Pengelolaan Obat-Obat Tertentu yang Sering Disalahgunakan.

    Lebih lanjut, efek dan toleransi dosis tiap orang pada zat tertentu berbeda-beda, karena itu narkoba bahayanya sangat besar. Kalaupun tidak sampai langsung merenggut nyawa, kerusakan yang ditimbulkan ujung-ujungnya membuat jiwa terancam.

    Dikarenakan Tramadol itu analgesik opioid, efeknya menjadi mirip dengan orang yang kecanduan opioid. Paling ‘sederhana’ adalah terjadinya gejala putus zat atau withdrawal yang merupakan gejala adiksi. Nah, lama-lama toleransi dosisnya meningkat.

    “Kemudian seperti opioid lainnya bisa bikin depresi napas kalau dipake dalam jumlah banyak atau bersama dengan obat lain seperti golongan benzodiazepine,” jelasnya.

    “Bikin gangguan saluran cerna, gangguan ginjal, bahkan serotonin syndrome yang membuat orang jadi agitatif, seperti kebingungan, dan kejang dll,” sambungnya.

    Sementara trihexyphenidyl atau THP yang digunakan jangka panjang (tanpa aturan) juga punya efek samping yang tidak sedikit. Contohnya membuat orang mengalami gangguan kognitif, memperparah gangguan jiwanya terutama orang yang sebelumnya mengalami gangguan psikotik, sampai menyebabkan gangguan jantung.

    “Terus bikin gangguan saluran cerna, jadi konstipasi terus menerus dan ini bisa memicu gangguan lain seperti ileus. Terus yang sering terjadi juga retensi urine, orang jadi mengalami gangguan saluran kemih,” serunya.

    Tak ketinggalan, sama dengan adiksi narkoba lain, gangguan mental dan perilaku juga jadi menonjol. Paling umum adalah mood yang terganggu sehingga gampang marah, misalnya.

    (ask/ask)

  • Eks Pemain Timnas Pasok Tramadol dan Hexymer, Obat Haram Apa Itu?

    Eks Pemain Timnas Pasok Tramadol dan Hexymer, Obat Terlarang Apa Itu?

    Jakarta

    Eks pemain Timnas U-23 Syakir Sulaiman ditangkap polisi. Dia berurusan dengan hukum setelah menjadi pemasok obat terlarang jenis Tramadol dan Hexymer. Ada barang bukti berupa 1.700 butir Tramadol dan 1.000 butir Hexymer.

    Sebagai informasi, Syakir Sulaiman merupakan pemain Timnas U-23 pada 2013. Pemain gelandang serang ini pernah memperkuat Persiba Balikpapan, Sriwijaya FC, Bali United, dan Aceh United.

    Kepada detikINET, dr Hari Nugroho dari Institute of Mental Health Addiction and Neuroscience (IMAN) menjelaskan bahwa Tramadol adalah obat analgesik atau nyeri kuat.

    “Kalo Hexymer sebenarnya merek, isi obatnya trihexyphenidyl. Dua obat ini adalah obat resep yang banyak disalahgunakan,” jabarnya melalui pesan singkat, Rabu (6/10/2024).

    Menurut laki-laki yang menempuh pendidikan di King’s College London ini, Tramadol masuk bagian analgesik opioid. Obat ini banyak disalahgunakan terutama di kawasan Afrika, sebagian Asia, selain Indonesia. Seperti heroin, Tramadol disalahgunakan untuk mencari efek euforia.

    Sementara trihexyphenidyl, dianggap para remaja punya efek halusinogen. Mirip-mirip kecubung dengan antikolinergik. Antikolinergik adalah zat yang menghalangi kerja neurotransmiter asetilkolin (ACh) pada sinapsis di sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.

    “Nah, karena statusnya yang legal, keduanya lebih mudah di dapat, dibanding narkoba yang illegal.Cuma ya dapatnya tidak dengan cara yang benar. Tanpa resep dokter,” ungkapnya.

    Tapi sebenarnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagai Lembaga yang mengurus pengawasan di bidang obat dan makanan telah memperkuat pengawasannya dengan menerbitkan Peraturan BPOM No. 10 Tahun 2019 tentang Pedoman Pengelolaan Obat-Obat Tertentu yang Sering Disalahgunakan.

    Lebih lanjut, efek dan toleransi dosis tiap orang pada zat tertentu berbeda-beda, karena itu narkoba bahayanya sangat besar. Kalaupun tidak sampai langsung merenggut nyawa, kerusakan yang ditimbulkan ujung-ujungnya membuat jiwa terancam.

    Dikarenakan Tramadol itu analgesik opioid, efeknya menjadi mirip dengan orang yang kecanduan opioid. Paling ‘sederhana’ adalah terjadinya gejala putus zat atau withdrawal yang merupakan gejala adiksi. Nah, lama-lama toleransi dosisnya meningkat.

    “Kemudian seperti opioid lainnya bisa bikin depresi napas kalau dipake dalam jumlah banyak atau bersama dengan obat lain seperti golongan benzodiazepine,” jelasnya.

    “Bikin gangguan saluran cerna, gangguan ginjal, bahkan serotonin syndrome yang membuat orang jadi agitatif, seperti kebingungan, dan kejang dll,” sambungnya.

    Sementara trihexyphenidyl atau THP yang digunakan jangka panjang (tanpa aturan) juga punya efek samping yang tidak sedikit. Contohnya membuat orang mengalami gangguan kognitif, memperparah gangguan jiwanya terutama orang yang sebelumnya mengalami gangguan psikotik, sampai menyebabkan gangguan jantung.

    “Terus bikin gangguan saluran cerna, jadi konstipasi terus menerus dan ini bisa memicu gangguan lain seperti ileus. Terus yang sering terjadi juga retensi urine, orang jadi mengalami gangguan saluran kemih,” serunya.

    Tak ketinggalan, sama dengan adiksi narkoba lain, gangguan mental dan perilaku juga jadi menonjol. Paling umum adalah mood yang terganggu sehingga gampang marah, misalnya.

    (ask/ask)