Club Olahraga: Atalanta

  • Dua Tim Tersandung, Dua Jalan Keluar di Vitality Stadium

    Dua Tim Tersandung, Dua Jalan Keluar di Vitality Stadium

    JAKARTA – Bournemouth dan Chelsea tiba di Vitality Stadium dalam kondisi mental yang sedang terdepresi, sama-sama membawa luka dari pertengahan pekan. Pertemuan Sabtu 6 Desember ini terasa seperti drama reuni setelah duel 2-2 di Stamford Bridge Januari lalu, ketika Reece James mencuri spotlight lewat gol menit 95. Kini atmosfernya berbeda: Bournemouth sedang terjun bebas, sementara Chelsea mencoba bangkit dari kekalahan yang mengguncang reputasi mereka.

    Performa Bournemouth belakangan ini seperti roller coaster yang relnya longgar. Mereka gagal menang dalam empat laga Premier League terakhir di bulan November, kebobolan 12 gol, dan kekalahan 3-2 dari Sunderland terasa seperti tamparan keras setelah memimpin dua gol lebih dulu. Desember belum memberi harapan baru, kalah 1-0 dari Everton di kandang lewat gol Jack Grealish. Ironisnya, itu adalah kekalahan kandang pertama mereka musim ini.

    Andoni Iraola tidak menahan diri setelah laga; ia menyebut permainan timnya “sangat buruk” dan menyoroti minimnya energi di lini tengah, area yang kini menjadi titik lemah. Dua kemenangan dalam 10 laga bukanlah statistik yang membuat papan rekrutmen klub Eropa terpikat—padahal Ia sempat dikaitkan dengan beberapa klub besar. Bournemouth yang semula duduk manis di posisi kedua kini terdampar di posisi 14. Meski begitu, hanya lima poin yang memisahkan mereka dari Chelsea di posisi keempat.

    Vitality Stadium masih menjadi pemasok mayoritas poin, namun rekor menghadapi Chelsea di sana cukup suram. Mereka hanya dua kali mengalahkan Chelsea di kandang dalam 11 percobaan, terakhir pada 2019 dengan skor 4-0.

    Di sisi lain, Chelsea tampil buruk saat dikalahkan Leeds United 3-1, sebuah hasil yang memicu meme, protes fans, dan kerutan dahi di ruang ganti. Meski menguasai bola dan mencatat 630 operan—yang tertinggi musim ini—mereka terlihat tumpul, malas menekan, dan ceroboh dalam bertahan. Enzo Maresca mengakui Leeds “lebih baik dalam segala aspek”. Kekalahan itu membuat mereka semakin menjauh dari Arsenal di puncak klasemen.

    Absennya Moises Caicedo karena skorsing terasa seperti mencabut colokan listrik di pusat permainan tim. Ketika tanpa Caicedo, performa Chelsea kerap tidak stabil, hanya menang dua dari delapan laga Premier League. Tantangan berikutnya juga berat: tujuh pertandingan dalam rentang 24 hari, termasuk duel Liga Champions di kandang Atalanta, hanya tiga hari setelah laga ini.

    Meski begitu, performa tandang Chelsea masih solid. Mereka mengumpulkan lebih banyak poin di laga tandang daripada di Stamford Bridge dan tidak terkalahkan dalam empat kunjungan terakhir ke Bournemouth.

    Dari sisi personel, Bournemouth kehilangan Ryan Christie dan Doak karena cedera, sementara Lewis Cook dan Tyler Adams dihukum larangan bermain. Senesi dan Brooks kembali dari skorsing dan memberi sedikit angin segar. Kombinasi Alex Scott dan Marcus Tavernier kemungkinan turun sebagai gelandang pivot dadakan, sebuah eksperimen yang bisa menjadi kunci atau justru bumerang.

    Chelsea tidak bisa memainkan Caicedo, Levi Colwill, Lavia, Essugo, serta Mudryk. Namun kabar baiknya Cole Palmer sudah kembali dari cedera dan siap menjadi pusat gravitasi permainan. Jika Palmer masuk starter, Joao Pedro diperkirakan kembali ke posisi nomor sembilan. Gusto, Neto, dan Garnacho kemungkinan besar kembali ke lineup, dengan Chalobah bergeser ke pusat pertahanan mendampingi Fofana.

    Laga ini tampaknya akan menjadi tontonan yang rapat dan penuh tekanan, dua tim sama-sama membawa rasa frustrasi. Bournemouth kuat di kandang, tapi Chelsea punya kedalaman skuat yang lebih baik dan kemungkinan kembali menurunkan Palmer memberi mereka dimensi ekstra.

    Jika prediksi ini tepat, Chelsea bisa kembali menghidupkan mesin mereka, sementara Bournemouth harus segera mencari cara untuk menghentikan spiral penurunan performa yang makin dalam menjelang akhir tahun.

    Perkiraan susunan pemain
    Bournemouth: Petrovic; Jimenez, Diakite, Senesi, Truffert; Scott, Tavernier; Brooks, Kluivert, Semenyo; Evanilson
    Chelsea: Sanchez; Gusto, Fofana, Chalobah, Cucurella; James, Fernandez; Neto, Palmer, Garnacho; Pedro

    Prediksi: Bournemouth 1-2 Chelsea

  • Nigeria Panggil Lagi Kiper Maduka Okoye untuk Playoff Piala Dunia 2026 usai Hukuman Match Fixing

    Nigeria Panggil Lagi Kiper Maduka Okoye untuk Playoff Piala Dunia 2026 usai Hukuman Match Fixing

    JAKARTA – Kiper Maduka Okoye telah dipanggil kembali ke skuad Nigeria menjelang Putaran Kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Afrika (CAF) minggu ini di Maroko setelah menjalani skorsing dua bulan karena keterlibatannya dalam skema taruhan ilegal.

    Kiper Udinese, yang menghadapi larangan hingga empat tahun karena penipuan olahraga, dituduh sengaja menerima kartu kuning karena membuang-buang waktu pada menit ke-64 di pertandingan Serie A Udinese vs Lazio saat timnya unggul 2-1.

    Pihak berwenang menandai serangkaian aktivitas taruhan mencurigakan yang berpusat pada penjaga gawang yang menerima kartu kuning, yang diduga menghasilkan lebih dari 120.000 euro (sekitar Rp2,3 miliar) dalam taruhan menang dengan peluang 8/1 dengan mayoritas taruhan berbasis di sekitar Kota Udine.

    Okoye, bersama tiga temannya, diselidiki. Pada akhirnya, pemain berusia 25 tahun–yang telah 18 kali memperkuat Timnas Nigeria–lolos dari hukuman berat dan hanya dijatuhi larangan bermain selama dua bulan sejak Oktober 2025.

    Mantan penjaga gawang Watford itu kembali di tengah meningkatnya pertanyaan tentang temperamen dan performa penjaga gawang pilihan pertama saat ini, Stanley Nwabali, selama Kualifikasi Piala Dunia 2026. Bahkan, ada yang meminta agar penjaga gawang Chippa United itu dicoret.

    Nwabali telah terlibat dalam berbagai bentrokan dengan pemain lawan, nyaris lolos dari hukuman kartu kuning yang berpotensi membahayakan ketersediaannya.

    Semua ini memicu seruan untuk memanggil kembali Okoye. Kembalinya dia memberi pelatih Eric Sekou Chelle pemain cadangan yang dapat diandalkan dan segera.

    Selain Okoye, dalam menentukan daftar pemainnya yang beranggotakan 24 orang, Chelle tetap mengandalkan para pemain yang tampil gemilang dalam beberapa pertandingan terakhir Putaran Pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026, dipimpin oleh kapten William Troost-Ekong, gelandang Alex Iwobi, dan penyerang bintang Victor Osimhen. Chidera Ejuke juga telah dipanggil kembali.

    Hadir juga bek muda berbakat Benjamin Fredericks, gelandang Frank Onyeka dan Wilfred Ndidi, serta penyerang Samuel Chukwueze dan Ademola Lookman.

    Bek SemiAjayi, yang diskors selama satu pertandingan setelah mengumpulkan dua kartu kuning dalam 10 pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026, akan absen pada pertandingan Kamis, 13 November 2025, melawan Gabon.

    Namun, ia diperkirakan akan tersedia untuk final Putaran Kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 jika Super Eagles berhasil mengalahkan Gabon.

    Sebagian besar pemain telah tiba di markas latihan tim di Rabat menjelang pertandingan meskipun kontroversi awal muncul pada Senin, 10 November 2025, ketika gelandang Iwobi–yang baru-baru ini mendapatkan penampilan ke-89 untuk Nigeria–menimbulkan badai media sosial dengan mengunggah video senyap dari pemandangan kamarnya.

    Hal itu ditafsirkan oleh penontonnya sebagai komentarnya tentang hotel yang tidak memenuhi standar.

    Unggahan itu langsung menuai kritik terhadap NFF (Federasi Sepak Bola Nigeria) dan seruan agar tempat tinggal Super Eagles diubah.

    Tidak jelas apakah hal itu menyebabkan pejabat berbicara dengan gelandang tersebut, tetapi dalam beberapa jam, ia mengunggah klarifikasi di Snapchat dan mengatakan bahwa ia tidak bermaksud apa-apa dengan unggahan tersebut.

    “Hidup adalah tentang perspektif. Karena saya mengambil foto yang saya ambil, orang-orang berpikir orang ini tidak tahu berterima kasih.”

    “Saya tidak pernah mengatakan apa pun. Dalam hidup, ada orang yang tidak punya halaman, ada yang tidak punya tempat tidur.”

    “Saya nyaman, saya sedang bermain Mario Kart. Biarkan aku pergi dan fokus, kawan. Saya punya pertandingan besar yang akan datang,” kata Iwobi dalam unggahan di Snapchat.

    Nigeria akan menghadapi Gabon di semifinal yang dijadwalkan di Complexe Sportif Prince Heritier Moulay Al Hassan, Rabat, Maroko, yang berkapasitas 22.000 orang.

    Sementara Kamerun akan menghadapi Republik Demokratik Kongo di semifinal lainnya di Stadion El-Barid yang berkapasitas 18.000 orang, juga di Rabat.

    Pemenang semifinal akan bertemu di final. Sang juara akan melaju ke babak playoff interkontinental, di mana mereka akan memperebutkan dua tiket ke Piala Dunia 2026.

    Skuad Nigeria

    Kiper: Stanley Nwabali (Chippa United, Afrika Selatan); Amas Obasogie (Singida Blackstars, Tanzania); Maduka Okoya (Udinese FC, Italia)

    Bek: William Ekong (Al-Kholood, Arab Saudi); Calvin Bassey (Fulham FC, Inggris); Oluwasemilogo Ajayi (Hull City, Inggris); Bright Osayi-Samuel (Birmingham City, Inggris); Bruno Onyemaechi (Olympiakos, Yunani); Chidozie Awaziem (Nantes FC, Perancis); Zaidu Sanusi (FC Porto, Portugal); Benjamin Fredericks (Dender FC, Belgia)

    Tengah: Alex Iwobi (Fulham FC, Inggris); Frank Onyeka (Brentford FC, Inggris); Alhassan Yusuf Abdullahi (New England Revolution, Amerika Serikat); Wilfred Ndidi (Besiktas FC, Turki); Raphael Onyedika (Club Brugge, Belgia)

    Depan: Ademola Lookman (Atalanta BC, Italia); Samuel Chukwueze (Fulham FC, Inggris); Victor Osimhen (Galatasaray FC, Turki); Simon Moses (Paris FC, Perancis); Chidera Ejuke (Sevilla FC, Spanyol); Tolu Arokodare (Wolverhampton Wanderers, Inggris); Akor Adams (Sevilla FC, Spanyol); Olakunle Olusegun (Pari Nizhny Novgorod, Rusia)

  • Inter Milan Kembali ke Papan Atas Usai Kalahkan Cagliari

    Inter Milan Kembali ke Papan Atas Usai Kalahkan Cagliari

    JAKARTA – Inter Milan kembali ke papan atas klasemen Serie A Italia setelah mengalahkan tuan rumah Cagliari 2-0 di Stadion Unipol Domus, Minggu, 28 September 2025 dini hari WIB.

    Inter akhirnya mulai merayap naik dengan memperbaiki peringkat di klasemen setelah memetik kemenangan pada dua laga terakhir.

    Sebelumnya, Inter meraih tiga poin saat mengalahkan tamunya Sassuolo yang diperkuat kapten timnas Indonesia Jay Idzes dengan skor 2-1.

    Raihan enam poin yang sangat berarti saat Inter butuh konsistensi. Ya, pelatih Cristian Chivu harus bekerja keras meningkatkan performa skuad yang ditinggalkan Simone Inzaghi.

    Keberhasilan mengalahkan Cagliari menjadikan Inter naik ke peringkat lima dengan poin sembilan. Sama dengan Atalanta dan Cremonese, namun I Nerazzurri unggul selisih gol. Mereka juga terpaut tiga poin dengan pimpinan klasemen Napoli.

    Sementara, Cagliari yang memiliki poin tujuh menduduki peringkat 10. Mereka memiliki poin sama dengan Udinese, tetapi kalah selisih poin. Ini menjadikan Udinese berada di posisi sembilan.

    Di pertandingan itu, Inter sudah langsung mendominasi. Mereka bermain ofensif dan berhasil unggul saat laga baru berjalan sembilan menit.

    Kapten Lautaro Martinez membuka kemenangan Inter setelah sundulannya yang menyambut bola silang bek Alessandro Bastoni membobol gawang Cagliari.

    Martinez tampaknya menyukai gawang Cagliari. Striker timnas Argentina ini sudah 12 kali mencetak gol ke gawang lawan.

    Setelah unggul 1-0, Inter agak kesulitan menghadapi permainan keras Cagliari. Akibatnya wasit kerap meniup peluit karena pemain tuan rumah kerap melakukan pelanggaran.

    Mereka juga jarang memberi tekanan ke gawang Inter. Tidak ada tendangan dari Cagliari yang mengarah ke sasaran sepanjang babak pertama.

    Di babak kedua, Inter tetap mendominasi. Paling tidak peluang bagus diperoleh Hakan Calhanoglu dan striker Marcus Thuram. Namun kiper Elia Caprile berhasil menggagalkan dua peluang itu.

    Saat pemain Inter mengalami kebuntuan, striker muda Francesco Pio Esposito yang masuk sebagai pemain pengganti akhirnya mampu memperbesar keunggulan tim tamu.

    Esposito yang menghadapi kakaknya, Sebastiano Esposito memecah kebuntuan di menit 82. Tendangan voli dia yang menyambut assist Federico Dimarco membawa Inter unggul 2-0.

    Sementara kakaknya yang dipinjam Cagliari dari Inter gagal menunjukkan ketajamannya. Sampai akhir laga skor tak berubah.

  • Sesko Sudah Berlatih Sendiri di Leipzig usai Kesepakatan Lisan dengan Manchester United Terwujud

    Sesko Sudah Berlatih Sendiri di Leipzig usai Kesepakatan Lisan dengan Manchester United Terwujud

    JAKARTA – Incaran Manchester United, Benjamin Sesko, berlatih di luar tim utama RB Leipzig. Hal itu terjadi setelah sang penyerang dikabarkan menjalin kesepakatan pribadi dengan The Red Devils.

    Sesko telah menjadi sasaran utama Manchester United dengan nilai sekitar 69,7 juta poind (Rp1,5 triliun) plus bonus.

    Leipzig merilis informasi terbaru skuad pada Rabu, 6 Agustus 2025, yang menyatakan bahwa Sesko akan berlatih sendiri bersama rekan setimnya, Lukas Klostermann.

    Hal ini terjadi setelah Sesko tidak dimasukkan dalam skuad Leipzig untuk pertandingan persahabatan pramusim melawan Atalanta pada Sabtu, 2 Agustus 2025.

    Menurut ESPN, Manchester United memiliki sumber daya untuk meningkatkan tawaran kepada Sesko. Mereka pun yakin benar dapat mendaratkan penyerang tersebut.

    Negosiasi pun berjalan ke arah positif. Menurut pakar transfer sepak bola dunia, Fabrizio Romano, Sesko telah sepenuhnya menyetujui persyaratan pribadi dengan Manchester United.

    “Kontrak hingga Juni 2030 berlaku setelah berita eksklusif kemarin tentang indikasi yang jelas preferensi klubnya.”

    “Sesko ingin bergabung Manchester United, perasaan yang jelas terungkap di sini karena ia tidak pernah memberikan indikasi yang sama kepada klub lain,” tulis Romano di Instagram pribadinya.

    Kini, Manchester United tinggal bicara kepada RB Leipzig untuk negosiasi resmi sekaligus mencari kesepakatan terkait mahar.

    “Pembicaraan antarklub terus berlanjut karena klub Jerman tersebut menginginkan biaya yang lebih tinggi untuk menyelesaikan transfer Sesko,” tulis Romano lagi.

    Sesko mencetak 21 gol dalam 45 penampilan untuk Leipzig di semua ajang pada musim 2024/2025. Dia sempat bermain untuk RB Salzburg sebelum pindah ke Jerman pada 2023.

  • Gagal dengan Lookman, Inter Milan Kembali Incar Christopher Nkunku

    Gagal dengan Lookman, Inter Milan Kembali Incar Christopher Nkunku

    JAKARTA – Inter Milan serius tak melanjutkan negosiasi untuk pembelian pemain depan Atalanta Ademola Lookman. Kini, Inter kembali membidik Christopher Nkunku yang hendak dilepas Chelsea.

    Inter benar-benar tak berminat pada Lookman. Terutama setelah tawaran kedua Inter sebesar 42 juta euro ditambah bonus berdasarkan performa pemain tetap ditolak Atalanta.

    Pasalnya Atalanta meminta harga 50 juta euro untuk pembelian Lookman. Namun Inter bukan klub yang gemar mengeluarkan dana besar seperti yang dilakukan Manchester United saat memboyong Rasmus Hojlund dari Atalanta.

    Meski berharga hingga 72 juta pounds, namun Hojlund tak kunjung menunjukkan ketajamannya di Premier League Inggris. Gara-gara mandul, Hojlund nyaris saja membawa MU terdegradasi ke Championship musim lalu.

    Berbeda dengan Inter yang sangat cermat membeli pemain. Saat Atalanta menolak menurunkan harga Lookman, Inter langsung menutup pintu penawaran. Bahkan sikap Atalanta yang melunak dengan meminta harga 45 juta euro ditambah bonus sudah tak digubris Inter.

    Sebaliknya, Nerazzurri kembali beralih pada Nkunku. Sebelumnya, Inter memang menunjukkan ketertarikan memboyong pemain timnas Perancis ini. Namun negosiasi ini tertunda karena Inter fokus pada Lookman.

    Menurut Calciomercato.com, Inter menjadikan Nkunku sebagai alternatif utama untuk meningkatkan daya gedor tim asuhan Cristian Chivu tersebut.

    Peluang untuk menggaet Nkunku memang cukup terbuka setelah Inter gagal mendapatkan Lookman. Apalagi, Chelsea menjadikan Nkunku sebagai salah satu pemain yang bakal dilepas.

    Hanya saja Inter terbentur dengan gaji tinggi Nkunku. Di Chelsea, dirinya mendapat gaji 6,5 juta euro per tahun. Sebaliknya, Lookman tak keberatan dengan gaji 4,5 juta euro per tahun yang ditawarkan Inter.

    Namun Lookman akhirnya gagal pindah ke Inter karena penolakan Atalanta. Kini, Atalanta yang kerepotan setelah Inter mundur dari penawarannya. Pasalnya, Lookman sudah menyatakan keinginan untuk meninggalkan La Dea.

    Upaya Atalanta menawarkan pemainnya ke klub-klub Premier League Inggris pun gagal. Belum ada klub Liga Inggris yang tertarik pada Lookman.

    MU, misalnya, lebih tertarik pada Nkunku yang termasuk pemain serbabisa. Dia biasa bermain di sayap atau diposisikan sebagai centre forward. Nkunku juga bisa bermain sebagai second striker.

    Ini yang menjadikan Inter bakal bersaing dengan MU memperebutkan Nkunku. Namun bila MU menggaet striker Benjamin Sesko dari RB Leipzig, maka mereka bakal melupakan Nkunku.

  • Inter Milan Inginkan Ademola Lookman, Tetapi Atalanta Minta Harga Tinggi

    Inter Milan Inginkan Ademola Lookman, Tetapi Atalanta Minta Harga Tinggi

    JAKARTA – Striker Atalanta Ademola Lookman menjadi target utama Inter Milan yang ingin melakukan perbaikan di lini depan. Hanya Atalanta meminta harga tinggi untuk penyerang tim nasional Nigeria ini.

    Inter masih memburu pemain depan. Setelah mengincar pemain depan Chelsea Christopher Nkunku, kini Inter mencoba merayu Lookman yang memang sudah berpengalaman di Serie A Italia.

    Lookman sendiri mengawali karier di Premier League Inggris. Pasalnya, dia lahir di Inggris dan mengasah kemampuan bermain saat masih yunior di Charlton Athletic. Lookman sempat bermain di tim senior Charlton, Everton dan Fulham.

    Dia juga pernah bermain di Bundesliga Jerman sebelum akhirnya berlabuh ke Italia untuk memperkuat Atalanta. Lookman sempat memperkuat tim nasional Inggris di level yunior dan bahkan bermain di Piala Dunia U-20 pada 2017.

    Namun saat memasuki usia senior, dia memilih membela Nigeria karena orangtuanya berasal dari negara tersebut.

    Di Italia, pemain berusia 27 ini termasuk moncer dan membawa Atalanta memenangi Liga Europa 2024 setelah menghajar tim favorit Bayer Leverkusen 3-0. Lookman memborong semua gol itu alias mencetak hattrick di laga final.

    Performa tajam Lookman menjadikan dia diminati Inter yang butuh pemain depan. Terutama bila Nerazzurri melepas Mehdi Taremi, striker timnas Iran yang menjadi pelapis Marcus Thuram dan Lautaro Martinez.

    Inter sendiri sudah melepas duo senior Joaquin Correa dan Marko Arnautovic. Praktis, pelatih Cristian Chivu hanya bisa mengandalkan Thuram dan Martinez di sektor depan.

    Nkunku sempat menjadi target Inter. Hanya saja belum ada perkembangan signifikan dari rencana transfer itu. Menurut Corriere dello Sport, Inter kemudian membidik target lain, Lookman.

    Atalanta memang tak keberatan melepas Lookman. Persoalannya, La Dea hanya bersedia melepas pemainnya dengan harga 50 juta euro atau sekira 944 miliar rupiah.

    Inter berharap Atalanta bersedia menurunkan harga Lookman. Pasalnya, Inter hanya mendapat budget 35 juta euro untuk pembelian striker.

    Bila gagal menggaet Lookman, Inter menjadikan striker RB Leipzig Lois Openda sebagai alternatif atau Eliesse Ben Seghir dari Monaco.

    Sebelumnya, Inter sudah memboyong pemain depan Ange-Yoan Bonny dari Parma dan menerima kembali striker berusia 20 Francesco Pio Esposito yang dipinjamkan ke Spezia selama dua musim.

  • Berbekal Euforia Derby, Rossoneri Siap Gas di Stadio Penzo

    Berbekal Euforia Derby, Rossoneri Siap Gas di Stadio Penzo

    JAKARTA – AC Milan tengah berada dalam euforia tinggi usai kemenangan sensasional di Derby della Madonnina tengah pekan lalu. Kini, Rossoneri mengalihkan fokus mereka ke Serie A dengan bertandang ke markas Venezia, Minggu  27 April, dalam upaya menjaga momentum positif mereka jelang final Coppa Italia.

    Milan sukses memastikan satu tempat di partai puncak Coppa Italia setelah mengalahkan rival sekota Inter Milan dengan agregat meyakinkan 4-1. Setelah bermain imbang di leg pertama, pasukan Sergio Conceicao tampil luar biasa di leg kedua, membungkam Nerazzurri dengan skor telak 3-0 di San Siro. Luka Jovic menjadi pahlawan lewat penampilan inspiratifnya, sementara Tijjani Reijnders kembali mencatatkan namanya di papan skor.

    Meski melaju ke final, perjalanan Milan di Serie A musim ini masih jauh dari kata memuaskan. Kekalahan dari Atalanta pekan lalu membuat peluang mereka menembus zona Liga Champions hampir tertutup. Kini, Rossoneri tertahan di peringkat kesembilan, terpaut lima poin dari Fiorentina di posisi kedelapan, serta menghadapi persaingan ketat dari beberapa tim lain untuk sekadar mendapatkan tiket ke kompetisi Eropa musim depan.

    Kemenangan Coppa Italia menjadi satu-satunya jalan realistis Milan untuk kembali ke kancah Eropa, terlebih mengingat spekulasi yang kian kencang mengenai masa depan Conceicao yang mungkin akan berakhir pada bulan Juni.

    Di sisi lain, Venezia juga sedang bertarung untuk nasib mereka sendiri. Setelah sempat terlihat nyaris pasti terdegradasi pada Februari lalu, tim asuhan Eusebio Di Francesco menunjukkan semangat juang luar biasa dengan hanya sekali kalah dalam delapan pertandingan terakhir mereka. Meski begitu, enam dari delapan laga itu berakhir imbang, termasuk saat melawan Empoli pekan lalu ketika kemenangan yang sudah di depan mata sirna setelah kebobolan di menit akhir.

    Venezia kini hanya berjarak satu poin dari zona aman, dan lima laga sisa akan menjadi pertaruhan besar untuk bertahan di kasta tertinggi. Namun, menghadapi Milan bukanlah tugas mudah bagi tim asal Venesia ini. Dalam empat pertemuan terakhir, mereka selalu kalah dan kebobolan total 13 gol, termasuk kekalahan 0-4 di San Siro pada bulan September lalu.

    Di kubu Milan, Sergio Conceicao diperkirakan tetap mempertahankan formasi 3-4-3 yang sukses di Derby della Madonnina. Namun ada kemungkinan beberapa perubahan pemain dilakukan. Matteo Gabbia yang mengalami cedera leher saat melawan Inter mungkin harus absen, membuka peluang bagi Malick Thiaw untuk tampil sebagai starter di lini belakang.

    Untuk lini depan, Luka Jovic yang baru saja menjadi pahlawan derby kemungkinan tetap menjadi pilihan utama, namun Tammy Abraham dan Santiago Gimenez juga siap jika dibutuhkan. Emerson Royal masih harus menepi, namun kabar baik datang dari Kyle Walker yang sudah kembali berlatih penuh usai operasi siku.

    Sementara itu, Venezia masih kehilangan kiper utama Filip Stankovic yang cedera, sehingga Andrei Radu akan kembali mengawal gawang mereka. Radu memiliki kisah menarik, pernah bermain untuk Inter dan menjadi bagian dari momen ketika Milan mencuri gelar Scudetto dari rival sekota mereka. Richie Sagrado dan Michael Svoboda juga masih absen karena cedera. Di lini depan, Daniel Fila kembali tersedia setelah menjalani skorsing dan akan bersaing dengan Christian Gytkjaer serta Mirko Maric untuk mengisi pos striker.

    Melihat performa dan motivasi kedua tim, AC Milan jelas menjadi favorit untuk meraih tiga poin. Venezia mungkin memberikan perlawanan sengit, namun dengan kualitas individu seperti Rafael Leao, Christian Pulisic, dan kepercayaan diri usai kemenangan derby, Rossoneri diyakini mampu membawa pulang kemenangan.

    Perkiraan Susunan Pemain

    Venezia:
    Radu; Schingtienne, Idzes, Cande; Zerbin, Perez, Nicolussi Caviglia, Busio, Ellertsson; Yeboah; Fila.

    AC Milan:
    Maignan; Tomori, Thiaw, Pavlovic; Jimenez, Fofana, Reijnders, Hernandez; Pulisic, Jovic, Leao.

    Prediksi skor: Venezia 0-2 AC Milan.

  • La Viola Siap Hancurkan Asa Gialloblu Bertahan di Serie A!

    La Viola Siap Hancurkan Asa Gialloblu Bertahan di Serie A!

    JAKARTA – Fiorentina akan menjamu Parma di Stadion Artemio Franchi pada giornata ke-32 Serie A, Minggu 13 April. Dengan ambisi menembus zona Eropa, La Viola menargetkan kemenangan kandang keempat secara beruntun, sementara Parma datang dengan semangat bertahan hidup di tengah ancaman degradasi.

    Pasukan Raffaele Palladino sedang dalam performa apik. Mereka baru saja mengalahkan Celje 2-1 di leg pertama perempat final UEFA Conference League, meskipun menurunkan skuad pelapis. Dengan peluang besar lolos ke semifinal dan jalan alternatif menuju Liga Europa, Fiorentina kini juga membidik tempat di empat besar Serie A.

    Fiorentina saat ini duduk di posisi ke-8 dengan 52 poin, hanya tertinggal lima angka dari Bologna (57) di peringkat keempat dan enam dari Atalanta (58) di posisi ketiga. Dengan sisa enam pertandingan, segalanya masih mungkin bagi La Viola untuk mengejar tempat di Liga Champions.

    Poin penting lainnya, posisi ketujuh bisa cukup untuk lolos ke Eropa jika pemenang Coppa Italia berasal dari jajaran enam besar (Bologna, Empoli, Inter, atau AC Milan). Namun, Fiorentina tentu tak ingin nasib mereka bergantung pada skenario lain.

    Meski bertengger di posisi ke-16, Parma tak bisa dianggap remeh. Tim asuhan Cristian Chivu baru saja menahan imbang juara bertahan Inter Milan 2-2, setelah tertinggal 0-2. Comeback tersebut menjadi bukti daya juang yang sedang menyala di kubu Gialloblu.

    Dalam empat laga terakhir, Parma mencatatkan empat hasil imbang beruntun, termasuk dua comeback penting. Mereka kini unggul tiga poin dari zona degradasi (Empoli di posisi ke-18), tetapi dengan jadwal berat di sisa musim, setiap poin begitu krusial.

    Masalah utama Parma justru hadir dalam laga tandang. Mereka belum menang di luar kandang sejak mengalahkan Venezia pada November, dan dari sembilan laga tandang terakhir, enam kali kalah.

    Fiorentina masih kehilangan gelandang Edoardo Bove karena masalah jantung, sementara Robin Gosens dan Andrea Colpani diragukan tampil. Namun, mereka tetap diperkuat oleh Moise Kean, yang telah mencetak 17 gol di liga musim ini dan menjadi top skor klub. Ia akan jadi ujung tombak serangan bersama Albert Gudmundsson dan Nico Fagioli yang mendukung dari lini kedua.

    Di sisi tamu, Parma menghadapi krisis kebugaran. Mereka dipastikan kehilangan setidaknya lima pemain termasuk Matteo Cancellieri, Alessandro Circati, Gabriel Charpentier, dan Mateusz Kowalski. Pontus Almqvist terkena skorsing, sementara Yordan Osorio dan Valentin Mihaila masih diragukan.

    Namun, striker muda Ange-Yoan Bonny tetap jadi andalan. Dari enam golnya di Serie A, dua di antaranya merupakan gol penentu kemenangan, dan ia bisa menjadi kunci bagi Parma untuk mencuri poin.

    Dengan motivasi tinggi untuk terus menekan zona Eropa dan tren kandang yang kuat, Fiorentina dijagokan meraih tiga poin dalam laga ini. Meski Parma menunjukkan semangat tempur luar biasa belakangan ini, catatan tandang mereka yang buruk membuat misi mencuri poin terasa berat.

    Prediksi Susunan Pemain

    Fiorentina (3-5-2):

    De Gea; Pongracic, Mari, Ranieri; Dodo, Mandragora, Cataldi, Fagioli, Parisi; Gudmundsson, Kean

    Parma (4-3-3):

    Suzuki; Del Prato, Vogliacco, Valenti, Valeri; Bernabe, Keita, Sohm; Man, Bonny, Ondrejka

    Prediksi Skor: Fiorentina 2-1 Parma

  • Derby della Capitale yang Menentukan Nasib Zona Liga Champions

    Derby della Capitale yang Menentukan Nasib Zona Liga Champions

    JAKARTA – Aroma panas Derby della Capitale kembali membakar ibu kota Italia ketika Lazio menjamu AS Roma di Stadion Olimpico, Minggu 13 April. Laga klasik yang sudah berlangsung sejak 1929 ini kini punya taruhan lebih besar: perebutan tempat di zona Liga Champions.

    Kedua tim hanya terpaut dua poin di klasemen Serie A, di mana Roma menunjukkan kebangkitan luar biasa di bawah asuhan Claudio Ranieri. Lazio, di sisi lain, masih mencari konsistensi dan harus segera bangkit usai kekalahan di Liga Europa.

    Lazio, meskipun sempat tampil solid pada awal tahun, hanya mampu menang lima kali di Serie A sepanjang 2025. Di laga terakhir liga, mereka berhasil menang tipis 1-0 atas Atalanta lewat gol Gustav Isaksen — kemenangan penting dalam persaingan empat besar.

    Namun, kekalahan 2-0 dari Bodo/Glimt di Liga Europa tengah pekan lalu kembali menyoroti masalah inkonsistensi pasukan Marco Baroni. Apalagi, dalam dua laga besar sebelumnya melawan Inter (kalah 6-1) dan Bologna (kalah 5-0), pertahanan Lazio tampak sangat rapuh.

    Meski begitu, Lazio punya modal historis yang kuat. Mereka tak terkalahkan dalam sembilan laga kandang terakhir melawan Roma di semua kompetisi, menjadikan itu sebagai rekor terbaik dalam sejarah derby ibukota.

    Namun, setelah memimpin 15 poin dari Roma pada awal Januari, kini jarak itu tinggal dua poin saja. Kekalahan di laga ini akan menjadi pukulan telak bagi Biancocelesti yang sebelumnya dominan.

    Sementara itu, Roma sedang on fire. Sejak ditangani Ranieri, mereka belum terkalahkan dalam 15 laga Serie A — hanya kalah dari PSG jika dibandingkan dengan tim-tim lima liga top Eropa lainnya.

    Dalam derby sebelumnya Januari lalu, Roma menang 2-0 dan tak kebobolan dalam tiga derby terakhir. Kini, mereka membidik kemenangan ganda musim ini atas Lazio, sesuatu yang terakhir terjadi pada 2016.

    Ranieri bahkan berpeluang mencatatkan kemenangan kelima dalam Derby della Capitale dan menyamai legenda seperti Capello dan Spalletti. Tak hanya mengejar prestasi pribadi, kemenangan juga bisa membawa Roma naik ke posisi empat besar.

    Lazio mendapat kabar baik dengan kembalinya gelandang Nicolo Rovella dari skorsing dan kiper utama Ivan Provedel dari cedera. Penyerang andalan Taty Castellanos juga sudah pulih dan berpeluang starter setelah tampil sebagai pengganti di Liga Europa.

    Kapten Mattia Zaccagni — pencetak dua gol kemenangan di derby sebelumnya — akan kembali memimpin lini depan, sementara Pedro dan Gustav Isaksen bersaing untuk mendampingi.

    Hanya dua pemain yang dipastikan absen untuk Lazio: Patric dan Nuno Tavares.

    Roma harus bermain tanpa playmaker utama Paulo Dybala dan bek kanan Saud Abdulhamid. Namun Alexis Saelemaekers kembali dari skorsing dan siap mengisi lini tengah kanan dalam formasi tiga bek.

    Top skorer Artem Dovbyk yang baru dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Serie A bulan Maret akan jadi andalan utama di lini depan. Ia bisa didampingi oleh Eldor Shomurodov, Matias Soule, atau kapten Lorenzo Pellegrini.

    Dengan kedua tim dalam situasi saling memburu posisi Liga Champions, laga ini akan menjadi pertarungan sengit dengan tensi tinggi, seperti halnya derby-derby sebelumnya. Lazio akan mencoba menjaga dominasi mereka di Olimpico, tetapi Roma tampil dengan kepercayaan diri luar biasa dan momentum panjang tanpa kekalahan.

    Absennya Dybala memang mengurangi kreativitas Roma, namun kehadiran Dovbyk yang tajam bisa jadi pembeda. Lazio akan banyak mengandalkan semangat derby dan Zaccagni, tetapi performa mereka yang inkonsisten jadi keraguan tersendiri.

    Gol dari Dovbyk dan Pellegrini bisa membawa Roma mencetak sejarah dengan menyapu bersih dua derby musim ini, sekaligus mendorong mereka masuk ke posisi empat besar. Sebaliknya, Lazio harus segera bangkit jika tidak ingin terpeleset lebih jauh dari zona Eropa.

    Prediksi Susunan Pemain

    Lazio (4-2-3-1):

    Provedel; Marusic, Gila, Romagnoli, Pellegrini; Guendouzi, Rovella; Isaksen, Dia, Zaccagni; Castellanos

    Roma (3-4-2-1):

    Svilar; Mancini, Hummels, Ndicka; Saelemaekers, Kone, Paredes, Angelino; Soule, Pellegrini; Dovbyk

    Prediksi Skor: Lazio 1-2 Roma

  • Juventus Pecat Pelatih Thiago Motta

    Juventus Pecat Pelatih Thiago Motta

    JAKARTA – Juventus memecat pelatih Thiago Motta. Selanjutnya, Juve menetapkan Igor Tidor sebagai pelatih sementara yang bertugas hingga berakhirnya kompetisi Serie A Italia musim 2024/2025.

    Keputusan yang terkesan mendadak. Namun nasib Motta memang kurang bagus dan sudah dibayang-bayangi isu pemecatan setelah hasil buruk Juve.

    Ya, Juve sesungguhnya sudah menyatakan tetap mempertahankan Motta menyusul kekalahan memalukan 3-0 melawan Fiorentina di kompetisi domestik. Sebelumnya, Juve memetik hasil lebih memalukan.

    Bagaimana tidak, di kandang sendiri di Stadion Allianz, mereka malah dibantai Atalanta 4-0. Ini merupakan kekalahan terbesar di laga kandang Juve sejak 1967. Catatan kekalahan yang mencoreng La Vecchia Signora sebagai tim elite Serie A.

    Hasil buruk itu melengkapi kegagalan Juve di Liga Champions setelah disingkirkan PSV Eindhoven di babak playoff. Sedangkan di Coppa Italia, Juve tak mampu mempertahankan gelar juara setelah dikalahkan Empoli.

    Begitu pula di Supercoppa Italiana, Juve gagal mengukir prestasi. Mereka harus mengakui keunggulan AC Milan yang baru saja kedatangan pelatih anyar Sergio Conceicao.

    Rentetan kegagalan itu menjadikan Juve gagal merah trofi musim ini. Motta hanya mampu membawa tim meraih 18 kemenangan dan 16 kali bermain imbang serta delapan kali kalah di berbagai kompetisi musim ini. Juve pun gagal masuk zona Liga Champions karena hanya menempati peringkat lima dengan memiliki poin 52.

    Buntutnya, klub berubah pikiran. Bila sebelumnya, mereka masih menaruh kepercayaan kepada Motta, namun tak lama kemudian Direktur Juve Cristiano Giuntoli dan jajaran petinggi lain sepakat memecat Motta.

    Bahkan harian Gazzetta dello Sport yang menerima bocoran pertemuan empat mata Giuntoli dengan pelatih membeberkan bila sang direktur mengaku malu telah merekrut Motta. “Saya malu telah merekrut Anda,” kata Giuntoli yang dikutip Gazzetta.

    Namun keputusan Juve merekrut Motta menggantikan Massimiliano Allegri sesungguhnya tidak salah. Motta menunjukkan kinerja mengesankan saat mengarsiteki Bologna.

    Bahkan dia membawa Bologna menempati peringkat empat di musim 2023/2024. Pencapaian itu menjadikan Rossoblu tampil di Liga Champions untuk kali pertama sejak 1965.

    Hanya, Motta gagal di Juve sehingga dia diberhentikan saat kompetisi menyisakan sembilan pertandingan lagi. Posisi dia digantikan Tudor, eks pilar pertahanan Juve pada 1988 hingga 2007.

    Ini untuk ke sekian kalinya Tudor kembali ke klub lama. Dia pernah kembali ke Juve saat menjadi asisten pelatih Andrea Pirlo pada 2020. Namun dia hanya bertahan satu musim. Tudor kemudian dipecat bersama Pirlo pada musim berikutnya.

    Tudor terakhir kali menangani Lazio tetapi kemudian juga diberhentikan. Meski demikian, dia mendapat beban membawa Juve ke zona Liga Champions musim ini.