Cilandak Banjir, Jumiko Terpaksa Buka dan Sahur Hanya Pakai Air Putih
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Jumiko (60), warga Jalan NIS, Cilandak Timur, Jakarta Selatan terpaksa menahan lapar dan haus lebih lama karena banjir merendam rumahnya sejak Senin (3/3/2025).
Pada Senin kemarin, Jumiko hanya berbuka puasa dengan air putih. Pun saat sahur pada Selasa (4/3/2025) dini hari.
“Aku dari kemarin belum buka, terus tadi belum sahur. Minum air putih doang,” kata Jumiko saat ditemui di rumahnya, Selasa.
Jumiko bilang, sedianya, pada Senin malam, makanan berbuka sudah disiapkan di rumahnya. Namun, ia tak sempat menyantap makanan berbuka karena banjir begitu cepat datang.
Akibatnya, Jumiko dan keluarga harus segera mengungsi. Jumiko dan keluarga mengungsi ke rumah tetangga yang letaknya lebih tinggi.
“Kemarin tuh mau buka, itu buru-buru, airnya udah datang. Udah enggak sempet lagi udah. Kuat aku sekalian dua hari puasa,” tambah dia.
Hingga Selasa siang, banjir merendam seisi rumah Jumiko. Bahkan, lampu yang menggantung di plafon rumah sudah mati karena korsleting.
Jumiko mengatakan, ia sempat mendapat bantuan makanan dari tetangga. Namun, makanan itu ia dahulukan untuk keluarga.
“Iya ngasih ke anak, ke istri, jadi saya enggak makan. Kuat saya, Insya Allah kuat,” tambah dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Cilandak Banjir, Jumiko Terpaksa Buka dan Sahur Hanya Pakai Air Putih Megapolitan 4 Maret 2025
/data/photo/2025/03/04/67c66d95591b3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)