Jakarta, CNBC Indonesia – Hubungan China dan Amerika Serikat (AS) semakin memanas. Hal ini terkait “bom” baru yang dilemparkan Washington ke Beijing.
Departemen Keamanan Nasional AS, mengumumkan dua perusahaan dari China berafiliasi dengan militer Tirai Bambu. Mereka adalah raksasa teknologi Tencent dan produsen baterai CATL.
“China selalu menentang keras generalisasi konsep keamanan nasional oleh pihak AS, pembentukan berbagai daftar diskriminatif, penindasan yang tidak masuk akal terhadap perusahaan-perusahaan China, dan pembatasan pembangunan berkualitas tinggi di China,” kata juru bicara kementerian luar negeri Guo Jiakun dalam jumpa pers rutin.
Sebenarnya data itu tidak memiliki implikasi hukum langsung bagi perusahaan-perusahaan yang dimaksud. Tetapi dapat memengaruhi reputasi mereka.
“Kami mendesak pihak AS untuk segera memperbaiki praktik-praktiknya yang salah,” kata Guo.
“China akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk secara tegas melindungi hak-hak perusahaan-perusahaan China,” ujarnya.
Tencent adalah salah satu pemain teratas di sektor teknologi China yang mengoperasikan “aplikasi super” WeChat dengan penawaran lain di seluruh layanan permainan, streaming konten, dan cloud. Sementara CATL juga merupakan perusahaan besar, yang memproduksi lebih dari sepertiga baterai kendaraan listrik yang terjual di dunia.
Seorang juru bicara Tencent mengatakan bahwa pencantuman perusahaan dalam daftar “jelas merupakan kesalahan” dan bahwa “kami bukan perusahaan atau pemasok militer”. CATL juga menyebutnya sebagai “kesalahan” dan menegaskan bahwa perusahaan tersebut “tidak terlibat dalam kegiatan terkait militer”.
Saham Tencent anjlok lebih dari 7% di Hong Kong pada hari Selasa. Sementara saham CATL di Shenzhen anjlok 5,2%.
(sef/sef)