Larangan ini merupakan babak baru dalam ketegangan perang dagang teknologi antara AS dan China.
Sebelumnya, pemerintah AS sudah lebih dulu membatasi ekspor chip canggih buatan Nvidia ke Tiongkok dengan alasan keamanan nasional.
Untuk menyiasati aturan tersebut, Nvidia akhirnya membuat chip versi khusus dengan spesifikasi lebih rendah, seperti H20 dan RTX Pro 6000D, agar tetap bisa dijual di pasar Tiongkok.
Namun, setelah larangan terbaru dari pemerintah Tiongkok, situasi jadi semakin rumit. Menanggapi kondisi ini, CEO Nvidia, Jensen Huang, memberikan pernyataan dalam sebuah konferensi pers.
Ia mengaku kecewa dengan keputusan tersebut, tapi juga memahami bahwa persoalan ini merupakan bagian dari agenda yang jauh lebih besar antara kedua negara.
“Saya kecewa dengan apa yang saya lihat, tetapi mereka memiliki agenda yang lebih besar untuk diselesaikan antara China dan AS. Dan saya sabar tentang itu,” ujar Huang.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2704247/original/044238300_1547530681-Bendera_China.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)