Jakarta, CNN Indonesia —
China mengerahkan jet tempur di Selat Taiwan untuk mengawasi pergerakan pesawat patroli Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) yang melintas di kawasan itu.
Militer China menyatakan pengiriman jet tempur di Selat Taiwan juga dilakukan untuk memperingatkan AS dan mempertahankan “kedaulatan dan keamanan nasional” wilayah tersebut.
“Pasukan di teater selalu siaga tinggi dan akan dengan tegas mempertahankan kedaulatan dan keamanan nasional serta perdamaian dan stabilitas regional,” bunyi pernyataan Komando Militer Timur Tentara Pembebasan Rakyat, seperti dikutip Reuters, Rabu (6/12).
Militer China pun menyebut telah menangani masalah itu sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Menurut Armada ke-7 Angkatan Laut AS, pesawat patroli dan pengintai maritim, P-8A Poseidon, terbang di atas Selat Taiwan untuk “menunjukkan komitmen AS terhadap kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.”
“Transit pesawat di Selat Taiwan menunjukkan komitmen Amerika Serikat terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Militer Amerika Serikat terbang, berlayar, dan beroperasi di mana pun hukum internasional mengizinkan,” bunyi pernyataan Angkatan Laut AS.
Kementerian Pertahanan Taiwan, sementara itu, menyatakan berdasarkan pantauan pasukannya di kawasan, pesawat AS yang melintas di Selat Taiwan terbang dengan “normal”.
Kehadiran pesawat AS di area sensitif itu terjadi beberapa pekan sebelum Taiwan menggelar pemilihan umum.
Pada 13 Januari mendatang, wilayah kepulauan ini akan mengadakan pemilihan presiden dan parlemen, yang oleh China dianggap sebagai pilihan antara perang dan perdamaian.
China selama ini mengklaim kedaulatan atas Taiwan dan menyatakan punya yurisdiksi atas Selat Taiwan. Sementara itu, Taiwan dan AS menyebut selat tersebut adalah jalur laut internasional.
Sebelum ini, Poseidon AS juga pernah terbang melintasi Selat Taiwan pada Oktober. China saat itu juga mengirim jet tempur untuk memantau dan memperingatkan pesawat AS.
Selama empat tahun terakhir, Negeri Tirai Bambu memang meningkatkan aktivitas militernya di sekitar Taiwan guna “memperingatkan keras” wilayah tersebut.
China salah satunya menggelar dua putaran latihan perang besar selama satu setengah tahun terakhir yang dikecam keras oleh Taiwan. Amerika Serikat juga berulang kali mendesak agar Tiongkok berhenti menekan Taiwan.
(blq/bac)
[Gambas:Video CNN]