Jakarta, CNN Indonesia —
Salah satu kader Nahdlatul Ulama (NU) Zainul Maarif menceritakan pertemuannya dengan Presiden Israel Isaac Herzog selama 20 menit di Israel pada Rabu, 3 Juli 2024 lalu.
“Iya tidak terlalu lama. Dialognya berapa ya? Mungkin 15-20 [menit] ini kali ya, 20 [menit],” kata Zainul di Kantor PWNU Jakarta, Kamis (18/7).
Zainul mengatakan dirinya sempat berharap kepada Herzog untuk segera melakukan perdamaian lantaran Israel terus menggempur Palestina. Baginya, ucapannya ini selaras dengan konstitusi Indonesia untuk menghadirkan perdamaian dunia.
Ia pun meminta Herzog untuk tak melakukan serangan lagi ke Palestina seperti yang sedang dilakukannya kini.
“Kemudian saya Muslim, pesan utama kita adalah salam. Saya mengungkapkan perdamaian di hadapan orang-orang yang sedang nyerang. Artinya, ini kan kita harus diplomasi, ngomongnya itu, Kami mengharapkan agar tidak ada serangan lebih lanjut tentang itu,” kata dia.
Di sisi lain, Zainul mengakui ada pihak yang meremehkan dirinya ketika melakukan diplomasi perdamaian di hadapan Presiden Israel. Ia pun menyadari dirinya tak sehebat yang dibayangkan dan bukan siapa-siapa saat ini.
Akan tetapi, ia menegaskan setiap orang memiliki kewajiban intelektual dan ajaran agama untuk menyatakan kebenaran.
“Ini, saya muslim, ada perintah yang disampaikan oleh Nabi Muhammad, ya kan. ‘Kalau kalian melihat kemungkaran, maka ubahlah dengan tangan. Kalau tidak bisa, ubahlah dengan mulut.’ Kalau tidak bisa, maka ubahlah dengan hati. Kalau hanya bisa dengan hati, itulah yang paling lemah imannya’. Nah, saya bukan kombatan. Tubuh saya sekian, saya tidak mungkin melakukan perubahan,” katanya.
“Bagi saya yang dilakukan oleh Israel sekarang, ini harus digarisbawahi, itu adalah kebiadaban. Itu jelas ini,” tambahnya.
Di sisi lain, Zainul menegaskan jika dirinya bukan orang yang pro terhadap Israel. Ia pun menganggap dirinya sebagai orang yang pro kemanusiaan. Baginya, tindakan Israel menyerang jalur Gaza belakangan ini sangat biadab.
“Nah, itu tadi. Cuman tidak mungkin saya masak, mukulin presiden. itu tidak mungkin. Tidak mungkin. Yang memungkinkan bagi saya, saya bisa saja ngomong, saya ngomong. Saya bisa ngomong semacam itu,” ujarnya.
“Ada yang mengatakan 70 tahun upaya untuk berdamai, upaya PBB sekalipun tidak berhasil. Jangan patah semangat, teman-teman semua. Jangan patah semangat kita berusaha agar mendamaikan, semoga saudara-saudara kita semua kejahatan berhenti,” kata Zainul menambahkan.
Zainul Maarif bersama tiga orang lainnya telah diberhentikan dari pengurus LBM PWNU DKI Jakarta. Zainul dipecat dari pengurus gara-gara bertemu Presiden Israel, sementara tiga lainnya karena aktif di organisasi RAHIM.
(rzr/fra)
[Gambas:Video CNN]