Cerita Warga Bikin Tato Sembunyi dari Orangtua, Berujung Penyesalan Megapolitan 19 Maret 2025

Cerita Warga Bikin Tato Sembunyi dari Orangtua, Berujung Penyesalan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        19 Maret 2025

Cerita Warga Bikin Tato Sembunyi dari Orangtua, Berujung Penyesalan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Tidak semuanya bisa menerima orang bertato. Demikian yang dipikirkan Teguh (30). 
Namun, karena begitu ingin memiliki tato, Teguh pun nekat meski tak mengantongi izin dari orangtua. Tahu-tahu, orangtua Teguh melihat anaknya bertato di leher.
“Kalau keluarga, siapa yang mau gitu orangtua yang anaknya dari tubuhnya bersih jadi banyak tinta dan itu permanen. Mereka sih enggak terima, tapi mau gimana ya. Kita lebih baik minta maaf daripada minta izin,” aku Teguh saat mengikuti layanan
hapus tato gratis
yang digelar Baznas Jakarta di Kantor Wali Kota Jakarta Utara, Rabu (19/03/2025)
Hal yang sama juga disampaikan Tia (28). Perempuan itu membuat tato tujuh tahun lalu tanpa lebih dulu memberi tahu keluarga.
“Enggak ada yang tahu. Jadi ini tahunya pas udah jadi. Jadi mau marah juga gimana, ya udah,” kata Tia. 
Warga lainnya bernama Riska mengatakan, orangtuanya juga sangat menentang dia ketika membuat tato. Riska pun terpaksa sembunyi-sembunyi dari keluarga.
“Awalnya kan ngumpet-ngumpet. Pas tahu, orangtua menentang,” kata Riska.
Orangtua Riska kerap kali mengomel. Namun, mereka tak bisa berbuat banyak karena tato sudah terlanjur terajah di tubuh Riska.
Belakangan, Riska menyesal atas keputusannya membuat tato. Oleh karenanya, dia rela menghapus tatonya, meski harus menanggung sakit luar biasa. 
“Akhirnya ya udah, capek kali ya orang tua, katanya terserah lo deh, lo yang nyesel nanti. Eh bener, emang ya omongan tua enggak bohong, nyesel beneranlah,” tutur Riska.
Adapun Baznas-Bazis Jakarta menggelar Roadshow
Hapus Tato
2025 di Jakarta Utara setelah sebelumnya menyelenggarakan acara serupa di Balai Kota Jakarta, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur.
Setelah Jakarta Utara, pemberhentian terakhir yakni di Jakarta Pusat yang akan digelar selama dua hari, Kamis (20/03/2025) dan Jumat (21/03/2025).
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.