Cerita Tukang Bakso Jauh-Jauh Temui Bupati, Usul Bakso Jadi Warisan Budaya Takbenda dari Wonogiri

Cerita Tukang Bakso Jauh-Jauh Temui Bupati, Usul Bakso Jadi Warisan Budaya Takbenda dari Wonogiri

Liputan6.com, Wonogiri – Sebanyak 30 tukang bakso yang tergabung dalam Bakso Wonogiri Mendunia mendatangi kantor Bupati Wonogiri, di Jalan Kabupaten Nomor 4, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah pada 25 Juli 2025.

Kedatangan puluhan juragan bakso ini untuk berdiskusi soal Bakso Wonogiri Mendunia kepada Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno.

Ketua Umum Bakso Wonogiri Mendunia, Maryanto mengatakan, populasi pedagang mi ayam dan bakso dari Wonogiri sangat banyak. Jumlahnya, kata dia, 80 persen lebih warga Wonogiri yang merantau ke seluruh wilayah Indonesia merupakan pedagang mi ayam dan bakso.

“Populasi ini menjadi potensi untuk memajukan Wonogiri,” cerita Maryanto di depan Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno.

Selain memajukan ekonomi, populasi pedagang ini bisa menjadikan bakso semakin dikenal luas, termasuk di dunia internasional. Salah satu caranya dengan mendaftarkan bakso Wonogiri sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO.

Bakso yang semakin dikenal luas ini dapat berdampak pada perekonomian Wonogiri. Apalagi, Wonogiri masuk dalam daftar teratas daerah sebagai penghasil daging ternak sapi terbanyak di Jawa Tengah.

“Daging sapi jika kita kelola dengan baik tentunya akan menambah pendapatan penduduk Wonogiri. Suplai daging sapi itu cukup banyak,” tutur Maryanto.

Bertumbuhnya usaha bakso dan mie ayam juga berperan dalam menyerap tenaga kerja. Hal semacam ini justru bisa meningkatkan penghasilan warga lokal.

“Tukang bakso di seluruh indinesia, serapan tenaga kerja ini banyak. Kami tidak perlu syarat khusus dan segala macam, anda mau kerja dan jujur, kami terima,” tambah pria yang dikenal sebagai Ketua Paguyuban Pedagang Mi dan Bakso (Papmiso) Kota Bekasi.