Cerita Singgih Adu Ketangkasan dengan Sesama Petugas Damkar, Andalkan Pengalaman dan Stamina
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Sejumlah petugas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta beradu ketangkasan dan kemampuan dalam ajang Jakarta Fire Fighter Challenge (JFFC) 2025 yang digelar di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Gulkarmat Provinsi DKI Jakarta, Jalan Raya Ciracas, Jakarta Timur, pada Senin (11/8/2025).
Salah satu peserta dari Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Utara, SInggih, mengaku telah mempersiapkan diri jauh-jauh hari untuk mengikuti kompetisi tersebut.
“Selama ini kami, selama mengikuti pelatihan itu yang jelas tidak cuma satu hari atau satu minggu. Yang jelas kita berlatih itu dari jauh-jauh hari,” ujarnya kepada
Kompas.com
, Senin.
Singgih sendiri akan berlaga di kategori Braveheart Challenge (Tantangan Keberanian).
Dia mengaku sudah melakukan persiapan sejak beberapa bulan sebelumnya, dibimbing oleh senior dan pelatih berpengalaman, termasuk mereka yang pernah mengikuti ajang Singapore Challenge.
“
Prepare
itu dari bulan-bulan sebelumnya. Nah dari situ kita dilatih sama para senior dan para pelatih-pelatih yang, istilahnya dia sudah memberi materi yang sangat luar biasa dan para senior kami ini sudah mengikuti
skill
yang diajang Singapore Challenge,” kata dia.
“Nah itu kita dibagi pengalaman-pengalaman dari beliau yang kita ikuti sampai di sini,” tambahnya.
Ia menjelaskan bahwa materi latihan mencakup peningkatan fisik, teknik melewati rintangan (
obstacle
), hingga strategi menjaga kecepatan.
“Yang jelas fisik. Fisik, ya materi tentang
obstacle
-nya, terus cara kecepatan kita per
obstacle
-nya,” katanya.
Meski demikian, Singgih mengaku tidak merasa terbebani karena pola latihan yang dijalani mirip dengan situasi di lapangan.
“Kalau saya bilang kesulitannya ya, enggak ada sih. Yang penting kita jalaninnya
happy
aja sih. Dalam latihan enggak juga beda jauh (dengan situasi lapangan),” ucapnya.
Namun, ia menyadari bahwa pada hari perlombaan nanti, tekanan waktu akan menjadi tantangan tersendiri. Untuk kategori Braveheart, ia memprioritaskan menjaga stamina dan kesehatan.
Sementara itu, Sinaga, pendamping peserta, mengatakan pembinaan yang diberikan tidak hanya berfokus pada fisik, tetapi juga pada pengetahuan teknis yang berkaitan erat dengan tugas sehari-hari pemadam kebakaran.
“Sebagai pelatih memang tanggung jawab kita untuk membina mereka, baik
knowledge
maupun keterampilan mereka. Karena ini kan sangat menunjang atau berkaitan dengan pekerjaan damkar sehari-hari. Jadi ajang kompetisi ini salah satunya untuk meningkatkan
skill
mereka dalam menghadapi tugas mereka sehari-hari,” ujar dia.
Menurut Sinaga, kategori Braveheart membutuhkan fisik di atas rata-rata dan ketahanan mental yang kuat.
“Enggak hanya fisik, bahkan daya pikir dia juga harus kuat pada saat melakukan pekerjaan dalam fisik yang benar-benar keras,” jelasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Cerita Singgih Adu Ketangkasan dengan Sesama Petugas Damkar, Andalkan Pengalaman dan Stamina Megapolitan 11 Agustus 2025
/data/photo/2025/08/11/6899726430336.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)