Cerita Rizky, Isi Waktu Jadi Fotografer Pelari di Akhir Pekan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Di rehat pekerjaan formalnya,
Rizky
mengisi waktu akhir pekannya dengan memotret pelari (runner) di area
car free day
(CFD), seperti di
Jalan Sudirman
.
“Foto karena lumayan juga sih buat sampingan,” kata Rizky, saat ditemui, Minggu (13/4/2025).
Pekerjaan sampingan ini baru digeluti Rizky akhir tahun lalu.
Kesukaannya pada fotografi membuatnya memilih beralih profesi di akhir pekan.
Untuk membangun portofolio fotografinya, Rizky sering menyempatkan diri untuk memotret para pelari di area CFD, seperti di Jalan Sudirman ini.
“Karena hobi, terus karena kan kalau jadi fotografer misalnya mau nyari event pun kan enggak semudah itu ya. Harus cari portofolio. Makanya sambil Sabtu Minggu kalau enggak ada acara ya di sini saja,” ujar Rizky.
Dari rumahnya di Bekasi, Rizky membawa kamera, laptop, topi, hingga kursi lipat sebagai persiapan.
Tidak seperti fotografer lainnya yang mengambil foto dari atas jembatan penyeberangan orang (JPO), Rizky memilih tempat tidak jauh dari pintu keluar Stasiun Sudirman.
Ia membuka kursi lipatnya dan duduk di pinggir jalan. Laptop berada di pangkuannya.
Pria 32 tahun itu sengaja memilih posisi itu karena dekat dengan akses KRL dan ia juga lebih leluasa memotret pelari yang tidak terlalu padat.
“Karena pertama dekat dari (stasiun) kereta. Karena kan kita naik kereta. Terus enak aja. Kan banyaknya start tuh dari Senayan. Sampai sini sudah mulai lengang,” ujar Rizky.
Meskipun terbilang baru, Rizky juga sesekali memotret kegiatan olahraga lainnya, seperti zumba atau poundfit.
“Suka ada sih. Kadang zumba, poundfit. Banyak juga sih yang nyari. Cuma kalau di sana lebih terbatas kan, paling 10-20 orang,” kata dia.
Seperti fotografer pelari lainnya, Rizky mengunggah foto-fotonya di aplikasi FotoYu.
Aplikasi ini sudah akrab di telinga para pelari.
Di sana, fotografer mengunggah foto pelari dan dihargai sekitar Rp 50.000 hingga Rp 100.000 per foto.
Rizky menyebutkan, ia belum menghasilkan terlalu banyak di profesi sampingannya ini.
Biasanya, baru ada 10 hingga 15 orang yang menebus fotonya di aplikasi tersebut.
“Saya sih masih sekitar 10 sampai 15 lah, itu pun enggak tentu sih. Kalau lagi enggak mood foto terus hasilnya kurang ya kadang enggak ada juga sih,” ujar Rizky.
Meskipun terkadang tidak ada yang menebus hasil fotonya, Rizky tidak begitu mempersalahkan hal itu.
Ia menikmati pekerjaan itu sebagai pengisi waktu luang dan kebosanannya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Cerita Rizky, Isi Waktu Jadi Fotografer Pelari di Akhir Pekan Megapolitan 13 April 2025
/data/photo/2025/04/13/67fb541fd93e9.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)