Cerita Miris Imbas Jalan Rusak 20 Tahun Tak Kunjung Diaspal: Ibu Hamil Terpaksa Melahirkan di Jalan

Cerita Miris Imbas Jalan Rusak 20 Tahun Tak Kunjung Diaspal: Ibu Hamil Terpaksa Melahirkan di Jalan

Liputan6.com, Sukabumi – Selama lebih dari 20 tahun, warga Desa Sirnasara, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, harus berhadapan dengan masalah yang sama: kerusakan parah jalan kabupaten yang tak kunjung diperbaiki.

Akibat jalan rusak itu, seorang ibu hamil terpaksa melahirkan di tengah jalan karena sudah keburu pembukaan sebelum sampai di rumah sakit. Guncangan keras akibat jalan rusak membuat kondisinya malah makin memburuk hingga persalinan tak dapat ditunda lagi.

Kepala Desa Sirnasara, Okih Suryadi, membenarkan bahwa jalan ini sudah rusak parah selama lebih dari 20 tahun. 

“Itu kerusakannya sudah 20 tahun lebih, sampai saat ini belum ada realisasinya,” ujar Okih, Rabu (17/9/2025).

Okih mengungkapkan keprihatinan mendalam atas peristiwa yang menimpa warganya. Ia menjelaskan bahwa kurangnya akses transportasi yang layak, seperti ambulans desa, memperburuk situasi. 

“Banyak orang yang sakit, yang melahirkan, yang melahirkan itu sampai melahirkan di tengah jalan. Saya khawatir sekali,” katanya.

Menurut Okih, pemerintah desa tidak bisa menyediakan ambulans karena perhitungan biaya perbaikan jalan yang membentang hingga 70 kilometer di seluruh wilayah desa sangat besar. 

Lubang-lubang besar dan tumpukan batu tajam menjadi pemandangan yang tak terhindarkan setiap hari, membuat para pengendara harus ekstra hati-hati.

“Kan saya tidak punya ambulans, kenapa tidak punya ambulans karena saya perhitungan itu jalan desa itu 70 kilo meter (yang rusak harus diperbaiki),” ujarnya

Saat musim kemarau, debu tebal beterbangan, mengganggu pernapasan warga dan mengurangi jarak pandang. Namun, kondisi justru jauh lebih buruk saat musim hujan. 

Lubang-lubang besar yang dipenuhi air berubah menjadi kubangan lumpur, bahkan hampir menutupi seluruh badan jalan. Banyak warga yang harus menunda perjalanan atau mengambil risiko untuk melintasi jalan rusak ini. 

Waktu tempuh yang seharusnya singkat, kini berlipat ganda karena kondisi jalan yang tidak memungkinkan kendaraan melaju cepat.