Cerita Miris di Balik Program Makan Bergizi Gratis: Puding Basi Sampai Serpihan Kaca

Cerita Miris di Balik Program Makan Bergizi Gratis: Puding Basi Sampai Serpihan Kaca

Sementara itu, bocah-bocah mungil tak berdosa menahan sakit sejak fajar. Perut mereka melilit. Mata pucat, muntah tak henti. Aroma tanah basah selepas hujan tak mampu menenangkan getir di SDN 1 Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara Kalimantan Barat. Lima murid, jadi korban setelah menyantap Makanan Bergizi Gratis (MBG).

Kepada Liputan6.com pada Kamis, 25 September 2025, Kepala Dinas Pendidikan Kayong Utara, Jumadi, angkat suara.

“Terjadi dugaan keracunan makanan MBG terhadap lima murid. Indikasinya mual, muntah, pusing, dan sakit perut,” ucapnya.

Menu hari itu terdengar wajar. Ada ayam kecap, oseng kol, tempe goreng. Namun pemeriksaan Puskesmas Melano menuding puding penutup, sebagai biang kerok.

“Diduga puding basi dan tak layak konsumsi,” Jumadi.

Tak jauh berbeda ceritanya dengan yang terjadi di Palembang, Sumsel. Belasan pelajar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 178 Palembang, Sumatera Selatan, mengalami mual dan muntah usai menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Guru SDN 178 Palembang, Dewi Hilda, membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya, sekitar 13 siswa mengalami mual, pusing, hingga muntah setelah menyantap MBG.

Adapun, lanjut dia, peristiwa ini diketahui saat seorang siswa melaporkan kejadian itu kepada guru dan langsung diberikan pertolongan medis.

“Awalnya dibawa ke UKS, tetapi karena jumlah siswa yang mengeluhkan semakin banyak, pihak sekolah lalu membawa siswanya Puskesmas Kalidoni,” kata Dewi, Kamis (25/9/2025).

Total ada sembilan orang siswa yang kemudian dirujuk ke RS Pusri untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Sisanya sudah bisa pulang karena kondisi sudah mulai membaik.

Adapun, Dewi menceritakan, menu makanan MBG yang disantap para pelajar, diantaranya, ayam katsu, tahu, salad, serta buah pisang.