Ketertarikan Septian pada bunga Rafflesia bukan suatu kebetulan. Dulunya, dia merupakan guru olah raga. Tujuh tahun Septian mengajar. Suatu hari, dia sering mendapat buku tentang bunga Rafflesia.
Dari situ kecintaannya pada bunga edemik Indonesia ini tumbuh. Hingga akhirnya dia mulai melakukan berbagai ekspedisi.
Di tahun 2017, Septian menemukan Rafflesia Kemumu, jenis baru yang ada di Bengkulu. Penamaan Kemumu mengacu pada wilayah asal penemuan, Kelurahan Kemumu, Kecamatan Arma Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara.
Sebagaimana diketahui, saat ini ada lima jenis Rafflesia endemik Bengkulu. Yaitu arnoldi dengan diameter paling besar yang pernah ditemukan mencapai 105 cm.
Kemudian Rafflesia gadutensis. Rafflesia Bengkuluensis. Rafflesi kemumu, dan Rafflesia Hasseltii. Dokumentasi pertama kali penemuan Rafflesia Hasseltii di Bengkulu terjadi pada tahun 2011.
Di tahun 2019, Septian mengenal Chris. Dia yang kepincut pada cerita terkait Rafflesia, kemudian datang ke Indonesia pada tahun 2021 khusus untuk Rafflesia.
Ekspedisi saat itu bersama Chris, ditemukan Rafflesia Arnoldi. Satu tahun kemudian, Chris kembali lagi ke Indonesia.
Pada ekspedisi kedua ini, Chris dan Septian menemukan sejumlah beberapa jenis bunga Rafflesia. Hasil dari ekspedisi ini, kemudian dibuat gambar untuk Google.
“Raflesia sifat parasit. Begitu tumbuh di satu inang, dia bakal melukai inangnya. itu simbiosis,” ujar Septian di ujung telepon.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5419832/original/086223100_1763711243-Penemuan_Rafflesia_Hasseltii.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)