Cerita Kuli Bangunan di Cianjur Sisihkan Gaji Demi Bendera Merah Putih Sepanjang 680 Meter

Cerita Kuli Bangunan di Cianjur Sisihkan Gaji Demi Bendera Merah Putih Sepanjang 680 Meter

Liputan6.com, Jakarta Seorang kuli bangunan bernama Rosadi (55), menunjukkan kecintaan mendalamnya terhadap Indonesia dengan cara yang luar biasa. Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, dia membentangkan bendera Merah Putih sepanjang 680 meter di jalan protokol desanya.

Aksi yang berlangsung di Kampung Darmaga, Desa Sukaratu, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, ini berhasil mencatatkan namanya sebagai pemilik bendera terpanjang se-Cianjur.

Aksi Rosadi, yang akrab disapa Ecen, bukan kali pertama dilakukan. Sejak tahun 2021, ia memiliki tradisi unik untuk merayakan kemerdekaan.

Setiap tahun, dia memasang bendera Merah Putih di jalan yang sama, namun dengan panjang yang terus bertambah. Dimulai dari 121 meter, kini panjangnya sudah mencapai 680 meter.

Bendera raksasa itu bukan dibeli dari uang instan. Rosadi dengan bangga menyebut bahwa bendera tersebut merupakan hasil dari jerih payahnya sebagai kuli bangunan.

Dia menyisihkan sebagian gajinya selama satu tahun penuh untuk bisa mewujudkan keinginannya. Pengorbanan ini menunjukkan semangat nasionalisme yang sangat kuat, jauh melampaui batas kemampuan finansialnya.

Untuk membuat bendera sepanjang 680 meter, Rosadi harus merogoh kocek hingga belasan juta rupiah. Uang tersebut dia gunakan untuk membeli berbagai keperluan, mulai dari kain bendera, tali, hingga bambu penyangga.

Dedikasinya sungguh luar biasa, mengingat dia rela menabung uang sedikit demi sedikit demi merayakan kemerdekaan dengan cara yang tak biasa.

“Menyambut Hari Kemerdekaan, saya sebagai masyarakat biasa ingin membuktikan bahwa rakyat kita merdeka. Setiap tahun saya pasang, dan tahun kelima ini panjangnya 680 meter,” ujar Rosadi, Rabu (6/8).

Baginya, ini adalah cara paling sederhana namun penuh makna untuk menghargai perjuangan para pahlawan.

Motivasi Rosadi tidak hanya sekadar merayakan. Dia juga ingin menumbuhkan semangat nasionalisme di tengah masyarakat, khususnya generasi muda.

Dia berharap aksinya dapat menjadi inspirasi bagi orang lain untuk lebih mencintai dan menghargai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta jasa para pahlawan yang telah berjuang merebut kemerdekaan.