Dongkrak mobil tidak berhasil digunakan, hingga akhirnya mereka menggunakan pipa besi untuk mengangkat dan membengkokkan setir mobil agar Taryana bisa keluar.
“Pas setirnya dibengkokin, baru saya bisa keluar. Alhamdulillah, saya selamat. Nggak ada luka serius, hanya tangan sedikit nyeri,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.
Menurut Taryana, saat kejadian ada sekitar 20 orang di sekitar lokasi, sebagian besar pekerja tambang batu dan sopir. Ia juga menyebutkan ada dua mobil lain yang tertimbun, salah satunya membawa keluarga pekerja yang menjadi korban meninggal dunia.
Taryana masih berharap mobil miliknya yang tertimbun segera ditemukan. Ia mengaku, monil truk miliknya masih ada tanggungan kredit.
“Saya hanya bisa bersyukur, Allah masih kasih kesempatan hidup. Saya tidak mikir apa-apa lagi, cuma ingin selamat,” ucapnya.
Peristiwa longsor ini menyisakan duka mendalam. Beberapa korban telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, sementara tim SAR terus melanjutkan proses pencarian di lokasi bencana.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5238203/original/033211300_1748680891-IMG-20250531-WA0110.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)