Cerita Baru Istri Simpan Mayat Suami Selama 40 Hari di Jombang: karena Warisan

Cerita Baru Istri Simpan Mayat Suami Selama 40 Hari di Jombang: karena Warisan

Liputan6.com, Jombang – Fauziah Prihatiningsih (47), tersangka pembunuh suami tirinya sendiri, Haji Lukman (45), yang mayatnya disimpan selama 40 hari di dalam rumah kontrakan di Jombang, menceritakan hal baru terkait peristiwa tersebut.

Kapolres Jombang AKBP Ardi Kurniawan mengatakan, berdasarkan pengakuan dari tersangka, dia tidak kuasa menahan amarahnya lantaran korban terus menerus menanyakan harta warisan meski orangtuanya masih hidup.

“Tersangka terpancing, tersulut emosinya hingga melakukan pembunuhan karena sering ditanya soal harta warisan,” ujar AKBP Ardi, Senin (30/6/2025).

Hal senada juga disampaikan oleh Kasatreskrim Polres Jombang AKP Margono Suhendra. Pemicu kemarahan dari pembunuhan itu adalah upaya korban yang kerap mempertanyakan soal harta warisan keluarga tersangka, meski orangtua masih hidup.

“Betul, selain KDRT (kekerasan dalam rumah tangga), korban katanya sering mengungkit soal warisan atau harta bagiannya. Yang membuat tersangka tersinggung karena orangtuanya masih hidup,” ucapnya.

Tersangka, lanjut Margono, menyebut korban adalah orang yang tempramental dan suka memukul.

Korban disebut kerap memukul kepalanya, meski saat pemeriksaan oleh dokter tak ditemukan tanda bekas luka. “Kata tersangka, korban tempramental, suka memukul kepala,” ujarnya.

Diketahui, Fauziah menghabisi nyawa Lukman secara sadis pada 13 Mei 2025 dengan cara meracuni dengan racun potas serta menganiayanya di dalam kamar rumah kontrakan yang mereka tempati.

Tersangka Fauziah memukul bagian belakang kepala korban dengan kayu balok lalu menusuk dadanya menggunakan pisau.

Setelah korban tak bernyawa, mayat pengusaha mebel di Jombang itu ditumpuki selimut, kasur maupun bantal agar aroma mayat tidak tercium oleh tetangga.

“Racun tikus yang sudah dibeli digunakan untuk menangkap tikus di sekitar rumah untuk menutupi bau bangkai. Sehingga ketika tetangga menanyakan bau bangkai itu adalah tikus,” kata Margono.