Cegah Perkembangbiakan Nyamuk, Sudinkes Jakbar Gencarkan PSN di Hutan Kota Srengseng
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Suku Dinas Kesehatan
(Sudinkes)
Jakarta
Barat (Jakbar) menggencarkan aksi pemberantasan sarang
nyamuk
(PSN) di area
Hutan Kota Srengseng
(HKS), Kelurahan Srengseng, Kecamatan Kembangan.
Kegiatan ini dilakukan dengan menggandeng pihak kelurahan, puskesmas, dan pengelola HKS.
Kepala Sudinkes Jakbar, Erizon Safari, mengatakan, keberadaan nyamuk tidak terlepas dari adanya tempat-tempat perindukan nyamuk, yakni genangan-genangan air di area Hutan Kota Srengseng (HKS).
“Pelaksanaan Pemberantasan Sarang
Nyamuk
3M Plus rutin minimal seminggu sekali di Hutan Kota Srengseng diperlukan untuk mengendalikan berkembangbiaknya nyamuk di wilayah tersebut,” ujar Erizon dalam keterangannya, Jumat (27/6/2025).
Aksi PSN ini juga merupakan respons atas keluhan seorang pengunjung HKS bernama Lustam (48), yang mengaku terganggu oleh banyaknya nyamuk saat diwawancarai Kompas.com pada Selasa (24/6/2025).
Dalam hal ini, Erizon mengungkapkan pihaknya bersama jajaran kelurahan, puskesmas setempat dan pengelola HKS sudah mengunjungi serta mengecek area seluas sekitar 15 hektare tersebut pada Kamis (26/6/2025) siang.
Pengecekan dilakukan oleh Sudis Kesehatan Jakarta Barat yang diwakili Yuyun, Pengelola Program DBD Sudinkes; Kepala Puskesmas Srengseng, Mira Sekar Hadi; Kasi Ekbang Kelurahan Srengseng, Wahyu Dwi; dan jajaran pengelola HKS.
Dari hasil pengecekan, ditemukan jentik nyamuk
Aedes Aegypti
dan lainnya di beberapa lokasi, utamanya di tempat-tempat penampungan air berupa kolam, pot, galon bekas, dan sebagainya.
Erizon menjelaskan, pihaknya mencontohkan beberapa potensi perindukan nyamuk, di antaranya saluran air yang tak berjalan baik, sampah-sampah yang dibuang sembarangan oleh pengunjung yang bisa menampung air, dan genangan air di kolam-kolam ikan yang tidak ada ikannya.
Genangan air juga ditemukan di ember toilet, pot berisi tanaman air, tatakan pot, tempat sampah tanpa lubang dan penutup, yang semuanya terisi air hujan.
“Adapun jenis spesies nyamuk yang berpotensi berkembang-biak berdasarkan tempat perindukan yang timbul antara lain, nyamuk
Culex
, nyamuk Aedes
Alpopictus
dan nyamuk
Aedes Aegypti,
” katanya.
Erizon menambahkan, jajarannya terus bekerja keras dalam melakukan berbagai upaya pencegahan. Salah satunya adalah pelaksanaan PSN secara rutin minimal sekali seminggu di HKS.
Selain itu, tindakan lanjutan yang perlu dilakukan mencakup pembersihan saluran air agar tidak tersumbat, pengangkutan sampah-sampah yang berpotensi menampung air, serta pengelolaan kolam buatan agar selalu diisi ikan.
Ember dan bak air di toilet juga perlu diperiksa secara rutin, dan pot tanaman air sebaiknya diisi ikan untuk mencegah jentik nyamuk
.
“Termasuk membersihkan tempat-tempat sampah yang terdapat genangan air hujan, menambahkan tutup tempat sampah, dan pabila diperlukan dilaksanakan larvasidasi,” jelas Erizon.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2023/08/18/64df601b4cdc9.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)