TRIBUNNEWS.COM, BALI – Demam berdarah dengue atau DBD masih menjadi ancaman serius bagi banyak keluarga di Indonesia karena jika penanannya tidak segera, pasien DBD bisa berisiko meninggal.
Virus DBD yang disebarkan oleh nyamuk Aedes Aegypti mudah mewabah pada daerah dengan sanitasi buruk dan banyak air menggenang dan jadi tempat berkembang biak jentik nyamuk pemicu DBD.
Kolaborasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Enesis Group menyebarluaskan edukasi 3M Plus kepada warga di 35 desa dan kelurahan di 3 kota dan kabupaten di Bali.
Program ini difokuskan untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pencegahan Demam Berdarah
Dengue (DBD), melalui program “Bebas Nyamuk, Keluarga Sehat dan Bebas DBD” di Provinsi Bali.
Upaya pencegahan terhadap gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopicus ini dilakukan antara lain dengan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus dan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J).
Peluncuran program ini dilakukan Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta dan Sekretaris 1 TP PKK Provinsi Bali, Ny. Seniasih Giri Prasta pada Kamis, 20 Maret 2025 di Pendopo Grand Inna.
Turut mendampingi kick off program ini adalah CHRO Enesis Group, Bambang Cahyono dan Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa serta Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Kota Denpasar dan Kota Gianyar serta Para Kepala OPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Bali, Kota Denpasar, Kabupaten Gianyar dan Kabupaten Badung.
Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta mengatakan berterima kasih kepada Enesis Group dan Soffell, telah membantu pencegahan DBD di Bali.
Kasus DBD di Bali tahun 2024 lebih tinggi dibanding kejadian DBD di tahun 2023. “Hari ini kita berikhtiar dan berdoa, kolaborasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Kabupaten dan Kota, didukung stakeholder semua menjadikan kasus kematian DBD di Bali bisa nol persen. Kami yakin dan percaya dengan adanya gerakan ini dapat meminimize kasus DBD di Provinsi Bali,” kata Nyoman Giri.
RM Ardiantara, Head of Public Relations Enesis Group menjelaskan, Enesis Group meyakini bahwa kunci dalam menurunkan kasus DBD adalah dengan mengubah perilaku masyarakat menjadi lebih peduli terhadap kesehatan dan kebersihan lingkungan.
“Kami terus berupaya secara berkelanjutan untuk memberikan edukasi tentang PSN 3M Plus. Menutup, Menguras, Mendaur ulang serta menggunakan lotion anti nyamuk. Kami berharap bahwa edukasi ini bukan hanya sekadar upaya sementara, tetapi merupakan investasi jangka panjang sehingga kesadaran akan pencegahan DBD akan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari dan dapat mengurangi jumlah kasus DBD secara signifikan,” kata Ardiantara.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Dr. dr. I Nyoman Gede Anom, M. Kes mengatakan pihaknya akan mengusulkan program vaksinasi sebagai program nasional dan tidak berbayar. “Kaat ini kita tetep 3M plus nya memakai obat
nyamuk lotion sebelum tidur, itu yang pling penting plusnya,” ujarnya.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, pada tahun 2024 tercatat 257.271 kasus DBD di Indonesia, dengan 1.461 kematian.
Kasus tahun 2024 merupakan kasus tertinggi dibanding kasus 3 tahun terakhir. Dengan penyebaran kasus tertinggi di provinsi Jawa Barat dengan 61.423 kasus, Jawa Timur dengan 32.086 kasus, Jawa Tengah dengan 17.083 kasus, Bali dengan 15.617 kasus, dan Banten dengan 13.537 kasus.