CATL Siapkan Investasi Jumbo, Cari Pinjaman 1 Miliar Dolar Demi Bangun Pabrik Baterai di RI – Halaman all

CATL Siapkan Investasi Jumbo, Cari Pinjaman 1 Miliar Dolar Demi Bangun Pabrik Baterai di RI – Halaman all

TRIBUNNEWS.COM – Produsen baterai kendaraan listrik kondang asal China, Contemporary Amperex Technology Co. Ltd. (CATL) berencana melebarkan ekspansi dengan membangun pabrik di Indonesia.

Untuk merealisasikan rencana itu, kini CATL tengah mencari pinjaman sekitar 1 miliar dolar AS atau setara Rp16,4 triliun demi mendanai investasi di Indonesia.

Rencananya pabrik baterai rakitan kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) CATL akan di bangun di Karawang, Jawa Barat.

Hal itu terungkap usai sumber yang tidak ingin diungkapkan identitasnya menyebutkan bahwa CATL tengah mencari pendanaan untuk mendanai investasi di pangsa Indonesia.

“CATL, pembuat baterai terkemuka dunia, sedang mencari pinjaman sekitar 1 miliar dolar untuk mendukung investasinya di Indonesia,” ujar sumber yang tidak ingin diungkapkan identitasnya mengutip Tech In Asia.

“Pinjaman tersebut mungkin memiliki jangka waktu lima hingga tujuh tahun,” imbuhnya.

Untuk merealisasikan rencana ekspansi, CATL kabarnya akan menjalin kesepakatan kerja sama dengan Indonesia Battery Corporation (IBC), yang belakangan disebut dengan Proyek Dragon.

Investasi raksasa baterai China pada Proyek Dragon dilakukan lewat Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co Ltd (CBL), usaha patungan bersama dengan Brunp dan Lygend.

Dua perusahaan yang disebut terakhir punya keahlian pada pembuatan bahan baku baterai setrum. 

CATL belum memberikan komentar publik mengenai inisiatif ini.

Namun sejauh ini diskusi dengan calon pemodal masih berlangsung, dan ketentuan pinjaman dapat berubah.

Perjalanan Ekspansi CATL di RI

CATL masuk ke Indonesia melalui anak usahanya, Ningbo Contemporary Brunp Legend Co. Ltd. (CBL), yang menjalin kemitraan strategis dengan PT Industri Baterai Indonesia (IBC) pada 16 Oktober 2024.

Kolaborasi ini kemudian melahirkan proyek bernama Dragon yang fokus pada pengembangan industri baterai EV terintegrasi.

Pada kesepakatan awal, CATL mengumumkan nilai investasi untuk proyek Dragon sebesar 1,18 miliar dolar AS dengan kapasitas produksi mencapai 15 gigawatt hour (GWh) per tahun.

Namun, nilai tersebut kemudian dikoreksi menyusul persetujuan Outward Direct Investment (ODI) dari pemerintah China.

Terpisah, Indonesia dipilih menjadi target utama karena memiliki cadangan nikel terbesar di dunia, salah satu bahan baku utama dalam produksi baterai kendaraan listrik (EV).

Selain itu Indonesia berada di posisi geografis strategis di Asia Tenggara, sehingga memungkinkan CATL untuk mengakses pasar lebih luas.

Melalui ekspansi ini, CATL memperkuat rantai pasok globalnya dari hulu ke hilir, termasuk pengolahan bahan mentah hingga perakitan baterai.

Selain itu, distribusi produk baterai ke negara-negara seperti India, Vietnam, Thailand akan jauh lebih efisien.

Jika berhasil, ekspansi ini akan membawa investasi besar, transfer teknologi, dan lapangan kerja baru di sektor industri hijau.

Ini juga memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain kunci dalam ekosistem kendaraan listrik dunia.

CATL Dominasi Industri Baterai

Sejak tahun 2017, CATL telah menempati posisi nomor satu dunia dalam penjualan baterai EV dan mempertahankan dominasinya hingga kini.

Data dari tahun 2023 menunjukkan pangsa pasar global CATL mencapai sekitar 36–37 persen,  mencapai  sepertiga dari seluruh baterai EV di dunia.

Sementara data terbaru dari SNE Research asal Korea Selatan, mengungkap bahwa CATL tercatat sebagai produsen baterai EV terbesar di dunia dengan pangsa pasar global sebesar 38,2 persen per Januari–Februari 2025.

Jauh mengungguli pesaing seperti LG Energy Solution (Korea Selatan), BYD (Tiongkok), dan Panasonic (Jepang).

CATL terus memperkuat posisinya lewat investasi besar dalam riset dan pengembangan (R&D)., lebih lanjut CATL juga mengarahkan strategi ke arah energi bersih dan berkelanjutan,

Untuk mempertahankan dominasinya, CATL aktif membangun pabrik di berbagai negara.

Per 30 September 2024, CATL telah memiliki 13 lokasi produksi baterai secara global, termasuk pabrik di Thuringia, Jerman, yang telah memulai produksi massal, dan proyek pembangunan pabrik di Hungaria yang masih berjalan.

(Tribunnews.com / Namira)