Category: Voi.id

  • Investasi SDM Kunci Penguatan Ekosistem Riset

    Investasi SDM Kunci Penguatan Ekosistem Riset

    JAKARTA – Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) RI, Stella Christie, menekankan bahwa investasi pada Sumber Daya Manusia (SDM) dan teknologi menjadi faktor utama dalam memperkuat ekosistem riset di perguruan tinggi.

    “Kolaborasi antara Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) sangat penting dalam menciptakan inovasi yang berkelanjutan,” ujarnya dalam sebuah pernyataan di Jakarta, Jumat.

    Stella menegaskan bahwa perkembangan perguruan tinggi sangat bergantung pada keberadaan ekosistem yang mendukung para dosen dan peneliti untuk terus menghasilkan inovasi.

    Ia juga mengingatkan bahwa penelitian harus dilakukan secara sistematis dan berbasis bukti agar mampu memberikan manfaat nyata bagi masyarakat serta pertumbuhan ekonomi.

    Oleh karena itu, Stella berharap perguruan tinggi dapat terus membekali mahasiswa dengan pola pikir kritis dan pendekatan metodologis dalam penelitian. Hal ini dianggap sebagai fondasi penting dalam membangun budaya akademik yang berorientasi pada riset.

    “Riset yang berkualitas harus memberikan dampak yang jelas. Kita tidak hanya meneliti untuk kepentingan akademik, tetapi juga untuk kemajuan masyarakat luas,” tutur Stella.

    Ia juga mengacu pada hasil survei yang menunjukkan bahwa keterampilan berpikir kritis, pengambilan keputusan, serta kemampuan menyelesaikan masalah kompleks merupakan aspek yang sangat dibutuhkan di dunia kerja saat ini.

    Untuk mendukung pengembangan akademik, lanjutnya, pemerintah terus berupaya meningkatkan kapasitas dosen melalui program beasiswa S2 dan S3 yang dibiayai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) serta Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek).

    Stella menegaskan bahwa peningkatan jumlah dosen dengan gelar doktor merupakan salah satu prioritas utama dalam kebijakan pendidikan tinggi di Indonesia.

    Selain itu, ia juga menyoroti peran penting sektor swasta dan pemerintah daerah dalam mendukung kegiatan riset di perguruan tinggi. Menurutnya, sinergi antara akademisi, industri, dan pemerintah dapat menciptakan solusi berbasis penelitian yang dapat diterapkan dalam berbagai sektor, seperti pertanian dan pembangunan daerah.

    “Dosen dan peneliti adalah pilar utama dalam menciptakan inovasi. Kita harus membangun lingkungan yang mendukung mereka untuk berkembang dan menghasilkan riset berkualitas,” pungkas Stella Christie.

  • One Way Nasional Tol Trans Jawa Mulai Diberlakukan Hari Ini

    One Way Nasional Tol Trans Jawa Mulai Diberlakukan Hari Ini

    JAKARTA – Korlantas Polri mulai memberlakukan ‘one way nasional’ di Tol Trans Jawa mulai dari Km 70 Tol Japek sampai Km 414 Tol Kalikangkung pada Jumat, 28 Maret, pagi.

    “One way nasional dilaksanakan Jumat pagi sekitar pukul 08.00-09.00 WIB,” kata Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jawa Tengah, Kombes Sonny Irawan.

    Sonny mengatakan, pihaknya telah melakukan one way lokal di wilayah Polda Jawa Tengah sejak Kamis malam pukul 23.00 WIB.

    One way lokal dari wilayah Brebes sampai wilayah Kalikangkung.

    “Ini kami lakukan menyikapi dari 3 hal, yang pertama indikator yang ada di Cikatama ini. Kami perhatikan 3-4 jam berturut turut ada di angka 4.000. Yang kedua kami memperhatikan arteri yang ada di wilayah Pejagan. Yang ketiga kami memperhatikan kepadatan arus lalin yang terjadi di wilayah Kami. Jadi, melalui 3 indikator tersebut, kami bersama Jasa Marga bersepakat untuk menormalisasi bangkitan arus dari wilayah barat menuju timur dengan melakukan one way lokal,” katanya.

    Setelah one way lokal, saat ini sudah dilakukan tahap sterilisasi.

    “Jadi 2 jalur A dan B akan digunakan pemudik dari wilayah Barat sampai ke Wilayah Kali Kangkung,” ujarnya.

    Terkait apakah dari one way lokal ini akan berlanjut ke dalam tol, lanjut Dirlantas, nanti melihat dari traffic accounting dari gate Cikatama ini.

    “Jika nanti angka perjamnya 4.000 atau 3.000 selama 3 jam berturut turut dan kepadatan terjadi di dalam tol dalam kota serta volume rasionya sudah tinggi, kami koordinasi dengan teman-teman Jasa Marga akan melakukan one way di dalam tol dalam kota,” katanya.

    Adapun Polda Jawa Tengah sudah melaksanakan one way lokal dari wilayah Brebes – Kalikangkung sejak Kamis malam, 27 Malam.

    “Jalur B kendaraan dari Timur dan Barat akan digunakan untuk pemudik di wilayah Barat sampai ke wilayah Timur,” ucapnya.

  • 7 Makanan yang Perlu Dihindari saat Mudik

    7 Makanan yang Perlu Dihindari saat Mudik

    YOGYAKARTA – Perjalanan mudik yang panjang dan melelahkan seringkali diiringi dengan godaan kuliner yang menggugah selera. Namun tahukah Anda terdapat beberapa makanan yang  perlu dihindari saat mudik?

    Agar perjalanan mudik Anda tetap nyaman dan kesehatan terjaga, penting untuk memperhatikan asupan makanan yang dikonsumsi. Artikel ini akan membahas beberapa jenis makanan yang sebaiknya Anda hindari.

    Makanan yang  Perlu Dihindari saat Mudik

    Dilansir dari laman Cheapism, berikut ini beberapa makanan yang sebaiknya Anda hindari dalam perjalanan mudik:

    Biji-bijian umumnya adalah camilan sehat, namun camilan seperti biji bunga matahari atau delima bisa jatuh ke celah-celah mobil. Selain itu, Anda mungkin makan biji-bijian lebih banyak dari yang seharusnya dan karena biji-bijian biasanya tinggi serat, maka ini dapat menyebabkan sakit perut di jalan.

    Roti lapis dengan roti keras, kue kering renyah, atau kue seperti croissant adalah makanan yang paling baik dinikmati di meja. Pertanyaanya, apakah Anda ingin berurusan dengan sisa remah-remah di seluruh tubuh dan kursi Anda?

    Selain berantakan, remah-remah bisa menjadi masalah keamanan saat mengemudi. Perlu diketahui, terlalu mudah terganggu saat membersihkan remah-remah di seluruh tubuh Anda saat berada di belakang kemudi.

    Baca juga artikel yang membahas Pentingnya Memahami Batas Waktu Berhenti di Rest Area saat Mudik

    Roti lapis terbaik memiliki semua bahan pelengkap yaitu mayones, tomat, keju leleh, dll. Tetapi bahan-bahan tersebut dapat membuat roti lapis Anda lembek dan meninggalkan tetesan, noda, dan sidik jari di mobil atau kursi Anda.

    Meski begitu, roti lapis adalah makanan perjalanan yang ideal jika dibuat dengan benar. Caranya, cobalah memotong roti lapis menjadi empat bagian agar lebih mudah dimakan.

    Kemudian pilih bahan-bahan sederhana, seperti protein padat seperti daging, roti gandum utuh sederhana, dan sepotong keju keras.

    Makanan yang Membutuhkan Sendok

    Makanan seperti yogurt, sup, dan es krim, saat Anda berada di kursi dalam benda bergerak, mereka terlalu mudah tumpah akibat guncangan atau benturan.

    Selain itu, makanan-makanan ini juga akan meninggalkan pakaian basah, kursi basah, dan kekacauan hingga semuanya dibersihkan saat Anda tiba di tujuan.

    Apapun yang Berbau Menyengat

    Bayangkan orang di pesawat di kursi dekat Anda yang tiba-tiba membuka makanan yang sangat berbau yang mereka bawa, menyebar ke udara di sekitar Anda. Jadi, kecuali Anda sendirian di mobil Anda (atau bepergian dengan jet pribadi), pikirkan orang lain sebelum mengemas telur, makanan laut, atau makanan harum lainnya.

    Meskipun baik untuk tubuh Anda secara umum, serat dapat menyebabkan gas dan kembung. Pencernaan makanan tinggi serat mungkin terjadi dalam waktu satu jam, atau beberapa jam kemudian.

    Jika Anda berada di jalan dan harus berhenti untuk mengatasi gangguan pencernaan, maka hal ini akan mempengaruhi udara penumpang lain.

    Makan makanan pedas saat di jalan  sangat berisiko. Menurut sebuah penelitian, makanan pedas dapat memicu sakit perut pada beberapa orang. Kecuali Anda sangat terbiasa makan makanan pedas.

    Meskipun Anda terbiasa, maka tidak menutup kemungkinan juga dapat meningkatkan risiko gangguan pencernaan dalam bentuk diare. Hal ini berkat bahan kimia yang disebut capsaicin.

    Selain makanan yang  perlu dihindari saat mudik, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari VOI dan follow semua akun sosial medianya! 

  • Ridwan Kamil Diduga Punya Anak Hasil Selingkuh dengan Seorang Model

    Ridwan Kamil Diduga Punya Anak Hasil Selingkuh dengan Seorang Model

    JAKARTA – Seorang wanita mengaku memiliki anak dari Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK). Wanita itu meminta RK untuk bertanggungjawab dengan mengakui dan menafkahi anaknya. Wanita bernama Lisa Mariana itu mengaku dihamili sosok yang disebut-sebut RK pada tahun 2021.

    Lisa juga cerita bahwa dia diminta untuk menggugurkan kandungannya oleh pria tersebut. Namun Lisa memilih untuk melahirkannya. Ridwan Kamil sendiri langsung membantah kabar ini. Dia mengatakan bahwa Lisa sudah hamil lebih dulu sebelum bertemu RK.

    Karena pengakuan Lisa dianggap bohong dan fitnah, RK akan mengambil langkah hukum bersama kuasa hukumnya. Simak informasi selengkapnya di VOI.id

  • KPK Sita Duit dari Rumah Djan Faridz Saat Lakukan Penggeledahan

    KPK Sita Duit dari Rumah Djan Faridz Saat Lakukan Penggeledahan

    JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap ada uang yang disita rumah eks Dewan Pertimbangan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) Djan Faridz yang digeledah Rabu, 22 Januari lalu.

    Temuan ini didapat ketika upaya paksa dilakukan penyidik untuk mencari bukti terkait kasus suap pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI 2019-2024 yang menyeret Harun Masiku. Hal ini baru disampaikan Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika setelah Djan diperiksa sebagai saksi pada Rabu, 26 Maret.

    “Info terakhir ada uang juga yang diamankan,” kata Tessa kepada wartawan di gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis, 27 Maret.

    Meski begitu, Tessa belum bisa memerinci berapa jumlah yang diterima penyidik. “Belum tahu tapi infonya ada (uang, red),” tegasnya.

    Sementara itu, Djan Faridz usai diperiksa tak mau banyak bicara. “Tanya ke KPK,” tegasnya kepada wartawan di lokasi.

    Begitu juga saat disinggung soal penggeledahan rumahnya di Jalan Borobodur, Jakarta Selatan pada 22 Januari lalu. Djan memilih tak banyak bicara dan menyerahkan pada KPK.

    Diberitakan sebelumnya, KPK belum menahan dua tersangka dalam kasus suap pengurusan pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI periode 2019-2024. Mereka adalah Donny Tri Istiqomah selaku pengacara dari PDIP dan Harun Masiku yang masih buron.

    Sedangkan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang terseret kasus suap ini sedang menjalani persidangan.

    Dia didakwa melakukan perintangan penyidikan sebagaimana diatur dalam Pasal 21 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001, serta Pasal 65 Ayat (1) KUHP. Jaksa menilai Hasto berperan dalam pelarian Harun saat operasi tangkap tangan (OTT) pada 2020.

    Tak sampai di situ, jaksa juga mendakwa terlibat dalam pemberian suap kepada mantan Komisioner KPU, Wahyu Setiawan. Suap senilai Rp600 juta itu diberikan bersama-sama oleh advokat PDIP Donny Tri Istiqomah, kader PDIP Saeful Bahri, dan Harun Masiku melalui mantan anggota Bawaslu, Agustiani Tio.

    Pemberian ini ditujukan supaya Harun bisa duduk sebagai anggota DPR RI dengan mekanisme pergantian antarwaktu.

  • Dampak Parenting VOC dalam Tumbuh Kembang Mental Anak

    Dampak Parenting VOC dalam Tumbuh Kembang Mental Anak

    YOGYAKARTA – Dalam era modern ini, pola asuh anak terus mengalami perkembangan dan adaptasi. Salah satu gaya pengasuhan yang menarik perhatian adalah “Parenting VOC.”

    Lantas, apa dampak parenting VOC bagi perkembangan anak?

    Istilah ini, yang mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, merujuk pada pendekatan pengasuhan yang menekankan pada kedisiplinan, kepatuhan, dan kontrol yang ketat.

    Meskipun tujuan utama dari gaya pengasuhan otoriter ini adalah untuk membentuk anak-anak yang bertanggung jawab dan sukses, penting untuk memahami dampak yang mungkin timbul pada tumbuh kembang mental mereka.

    Apa Dampak Parenting VOC?

    Dilansir dari laman Psychology Today, pengasuhan otoriter menunjukkan korelasi tertinggi dengan agresi anak, berikut ini beberapa efeknya:

    Ketika orang tua terlibat dalam pengasuhan yang merendahkan—perilaku yang meremehkan atau mengecilkan—remaja lebih mungkin menunjukkan kemarahan remaja yang tidak teratur, yang berkontribusi pada peningkatan perundungan serta menjadi korban bullying.

    Ketika membandingkan pengasuhan otoritatif versus otoriter, anak-anak dari orang tua dengan bukti tuntutan negatif yang lebih besar mungkin memiliki kecerdasan emosional yang lebih rendah.

    Defisit dalam kecerdasan emosional kemudian dapat menyebabkan anak-anak rentan terhadap impulsifitas, kemarahan, dan agresi.

    Pengasuhan otoriter telah ditemukan memiliki korelasi yang tinggi dengan perilaku kenakalan remaja. Hal ini karena pengasuhan otoriter memprioritaskan tingkat kontrol yang tinggi untuk membuat anak-anak mendengarkan mereka.

    Baca juga artikel yang membahas Karakteristik Pelaku Child Grooming dan Karakter Anak yang Jadi Incaran

    Dengan demikian, metode pengasuhan semacam ini dapat membuat anak-anak mengalami konflik, kurang komunikatif, dan kurang percaya.

    Memperburuk Kesehatan Mental

    Sebuah studi terhadap 1.320 orang dewasa menemukan bahwa gaya pengasuhan otoriter memperburuk kesehatan mental di kemudian hari, termasuk masalah gejala dan risiko terhadap diri sendiri dan orang lain, fungsi kehidupan, dan kesejahteraan psikologis.

    Selain itu, pengasuhan gaya otoriter juga dikaitkan dengan gejala depresi. Penelitian yang melibatkan pengamatan selama bertahun-tahun sebagai seorang klinisi, menyatakan bahwa kecenderungan terhadap kemarahan sering kali berfungsi sebagai pengalih perhatian dari depresi semacam itu.

    Sebuah meta-studi dari 51 penelitian dari delapan negara menemukan bahwa anak-anak dari orang tua otoriter secara verbal dan fisik lebih agresif daripada anak-anak dari orang tua otoritatif.

    Selanjutnya, perilaku anak-anak akan dikaitkan dengan emosi rendah dan kontrol yang kuat. Selain itu, agresi, kecemasan, depresi, dan perilaku bermasalah pada anak-anak semuanya berkorelasi dengan tingkat kontrol orang tua yang tinggi.

    Cara Meninggalkan Pola Asuh Otoriter

    Dengan demikian, orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter perlu menyadari bahwa mereka memiliki kemampuan untuk beralih ke pola asuh otoritatif yang lebih efektif.

    Proses ini dimulai dengan memahami dampak emosional dan kognitif dari kedua gaya pengasuhan tersebut, serta mengidentifikasi tantangan pribadi yang mungkin muncul selama transisi.

    Langkah-langkah penting meliputi mempelajari keterampilan mendengarkan dan berempati, menetapkan aturan rumah tangga yang jelas, menerapkan konsekuensi logis, dan mencari pendidikan atau bimbingan tambahan dari ahli.

    Perubahan gaya otoriter memerlukan kesadaran diri dan komitmen untuk membangun hubungan yang lebih sehat dengan anak-anak.

    Dengan mempraktikkan keterampilan komunikasi yang efektif, menetapkan batasan yang jelas, dan memberikan dukungan emosional, orang tua dapat menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak secara optimal.

    Pendidikan orang tua, baik melalui buku, sumber daya daring, atau konsultasi dengan terapis, dapat memberikan panduan dan dukungan berharga dalam perjalanan ini.

    Selain dampak parenting VOC, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari VOI dan follow semua akun sosial medianya! 

  • H-4 Lebaran, Arus Kendaraan Pemudik di Jalan Kalimalang Naik 50 Persen

    H-4 Lebaran, Arus Kendaraan Pemudik di Jalan Kalimalang Naik 50 Persen

    JAKARTA – Volume kendaraan di Jalan Raya Kalimalang, Duren Sawit, Jakarta Timur naik hingga 50 persen dari hari biasanya memasuki hari keempat (H-4) menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah.

    “Untuk seluruh pengemudi, saya atensi agar semua berhati-hati mengingat malam ini cukup meriah sekitar 40-50 persen yang sudah mengarah timur,” kata Panit Keamanan dan Keselamatan Satuan Wilayah Jakarta Timur Iptu Teguh Budi Raharjo dilansir ANTARA, Kamis, 27 Maret.

    Terlihat sejak pukul 20.30 WIB arus lalu lintas di Jalan Raya Kalimalang dari arah Jakarta menuju Bekasi mulai dipadati pemudik yang menggunakan sepeda motor ke arah timur.

    Menurut Teguh, kepadatan arus lalu lintas pada arus mudik ini akan semakin ramai menjelang tengah malam. Pasalnya, jumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor diperkirakan akan terus bertambah.

    “Dari dua hari yang lalu dilaporkan kenaikan volume kendaraan sekitar 20-30 persen, nah sekarang malam ini cukup meriah 40-50 persen. Untuk arteri seluruhnya hampir roda dua,” ujar Teguh.

    Untuk mengatasi kemacetan di Jalan Raya Kalimalang khususnya di pertigaan Jalan H Naman, Pondok Kelapa, pihaknya melakukan rekayasa lalu lintas dengan sistem buka tutup di lampu merah.

    Namun, hingga saat ini arus lalu lintas masih terpantau aman, sehingga belum diberlakukan rekayasa lalu lintas.

    Pihak kepolisian juga terus bekerja sama dengan personel di Kalimalang arah Sumber Arta, Bekasi untuk mencegah kepadatan arus lalu lintas.

    Sementara itu, salah pemudik sepeda motor asal Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Hadi Prasetyo (32) mengatakan situasi arus lalu lintas di Jalan Raya Kalimalang mulai padat. Bahkan, di wilayahnya sudah diguyur hujan.

    Hadi bersama keluarganya menepi di SPBU Kalimalang, Pondok Kelapa, untuk melepas jas hujan dan melanjutkan perjalanannya ke Solo, Jawa Tengah.

    “Iya mau ke Solo. Kita tadi dari Lengeng Agung hujan, Alhamdulillah sampai sini udah ga hujan, jadi lepas dulu jas hujan biar ga terlalu ribet. Saya berangkat bareng keluarga dua motor, semoga ga terlalu macet meskipun udah kelihatan ramai banget,” kaya Hadi.

    Hadi mengaku mudik lebih awal ke Solo, Jawa Tengah untuk menghindari kemacetan yang diperkirakan terjadi Jumat malam.

    “Milih hari ini untuk hindari puncak arus mudik pastinya. Puncak arus mudiknya itu kan pasti nanti parah. Makanya hari ini berangkat semoga aman,” ucapnya.

  • Rizky Ridho Luar Biasa! Sempat Pincang Saat Bela Timnas tapi Sudah Kembali Berlatih di Persija

    Rizky Ridho Luar Biasa! Sempat Pincang Saat Bela Timnas tapi Sudah Kembali Berlatih di Persija

    JAKARTA -Bek andalan Timnas Indonesia, Rizky Ridho, menunjukkan performa luar biasa saat membawa Skuad Garuda menang 1-0 atas Bahrain dalam laga ketujuh Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa 25 Maret.

    Ridho tak hanya tampil solid menjaga pertahanan bersama Jay Idzes dan Justin Hubner, tetapi juga sempat melakukan penyelamatan krusial yang memastikan gawang Maarten Paes tetap perawan.

    Namun, perjuangan kerasnya dalam laga tersebut tak datang tanpa konsekuensi. Ridho sempat terlihat pincang pada menit-menit akhir akibat kram otot karena kerja kerasnya sepanjang pertandingan. Kendati demikian, semangat pantang menyerahnya tetap menyala. Hanya sehari setelah laga, ia langsung kembali ke klubnya, Persija Jakarta, untuk menjalani latihan.

    Meskipun belum bisa mengikuti sesi penuh, Ridho tetap hadir di lapangan dan menjalani program pemulihan fisik bersama tim medis Persija. “Di sisi lain, Ridho belum bergabung sepenuhnya dalam program tim. Ia menjalani sesi pemulihan fisik setelah tampil 90 menit kala Indonesia menang 1-0 atas Bahrain,” tulis keterangan resmi Persija.

    Sementara itu, rekan setimnya di Timnas, Muhammad Ferrari, yang tidak mendapat kesempatan bermain dalam dua laga terakhir Timnas Indonesia, langsung menjalani latihan penuh bersama skuad Macan Kemayoran.

    Rizky Ridho kembali menunjukkan dedikasi tinggi sebagai pemain profesional. Meski baru saja menjalani pertandingan berat dan mengalami kram otot, ia tetap kembali ke tim tanpa berlama-lama beristirahat. Hal ini tentu menjadi sinyal positif bagi Persija Jakarta yang tengah bersiap menghadapi laga-laga penting di kompetisi domestik.

    Penampilan solid Ridho bersama Timnas dan keteguhannya untuk segera kembali ke latihan tentu menjadi modal besar bagi Persija. Kini, dengan kondisi yang semakin membaik, para penggemar Macan Kemayoran berharap Ridho segera kembali ke performa terbaiknya dan membawa Persija meraih hasil positif di laga-laga mendatang

  • Pemudik di Terminal Giwangan Tembus 14 Ribu Orang pada H-4 Lebaran

    Pemudik di Terminal Giwangan Tembus 14 Ribu Orang pada H-4 Lebaran

    JAKARTA – Jumlah pemudik yang berangkat melalui Terminal Tipe A Giwangan Kota Yogyakarta terus mengalami peningkatan menjelang Lebaran 2025 dan pada Kamis (27/3) atau H-4 Lebaran, tercatat sebanyak 14.000 orang datang dan berangkat melalui terminal ini.

    “Dua hari terakhir peningkatannya signifikan. Kemarin sekitar 12.000 penumpang, hari ini sudah menyentuh angka 14.000 orang,” ujar Kepala Terminal Giwangan Sigit Saryanto dilansir ANTARA, Kamis, 27 Maret.

    Ia meyakini lonjakan jumlah penumpang akan terus berlangsung hingga diperkirakan puncaknya pada Jumat (28/3) dan Sabtu (29/3), dengan jumlah penumpang harian diprediksi menembus 20.000 orang.

    “Kalau puncaknya, kami perkirakan bisa sampai 26.000 sampai 27.000 penumpang,” tutur dia.

    Sigit menjelaskan pada Lebaran 2024, Terminal Giwangan mencatat rekor tertinggi 25.000 penumpang dalam satu hari.

    Tren peningkatan penumpang dinilai sejalan dengan kondisi ekonomi masyarakat yang stabil, serta adanya libur panjang sekolah dan cuti bersama yang serentak.

    Untuk mendukung kelancaran arus mudik, pihak terminal telah menyiapkan bus cadangan sekitar 60 sampai 70 unit atau 10 persen dari total armada yang tersedia mencapai 600-700 unit.

    “Kami minta semua PO menyiapkan bus cadangan agar tidak terjadi penumpukan penumpang,” katanya.

    Terminal juga menyiagakan berbagai fasilitas pendukung mulai dari ruang tunggu representatif, ruang laktasi, pos pelayanan kesehatan, hingga pengamanan 24 jam bekerja sama dengan Polri, PMI dan personel Gegana.

    Pemeriksaan kesehatan sopir dan kelayakan kendaraan juga rutin dilakukan melalui ramp check.

    “Kami pastikan kendaraan laik jalan dan sopir dalam kondisi sehat, termasuk dengan tes tekanan darah dan tes urine,” tutur Sigit Saryanto.

  • Dua Hidangan Lezat dari Minangkabau yang Jadi Favorit Banyak Orang

    Dua Hidangan Lezat dari Minangkabau yang Jadi Favorit Banyak Orang

    YOGYAKARTA – Kuliner khas Minangkabau dikenal dengan cita rasanya yang kaya dan otentik, salah satunya adalah rendang yang sangat populer. Selain rendang, terdapat hidangan lain yang sering dianggap mirip karena bahan dan teknik memasaknya yang hampir sama, yaitu kalio. Meski sekilas tampak serupa, keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan.

    Untuk memahami lebih lanjut, penting untuk mengetahui perbedaan antara rendang dan kalio dari berbagai aspek. Mulai dari proses memasaknya, tekstur daging yang dihasilkan, hingga rasa yang dihadirkan, kedua hidangan ini memiliki karakteristik tersendiri yang membuatnya unik.

    Atas Rendang, Bawah Kalio (Gambar image.pi7)

    Beberapa Perbedaan Rendang dan Kalio

    Proses Memasak

    Salah satu perbedaan rendang dan kalio yang paling mencolok adalah dari segi proses memasaknya. Rendang dimasak dalam waktu yang lebih lama dibandingkan kalio. Rendang biasanya membutuhkan waktu sekitar 4 hingga 6 jam agar bumbu meresap sempurna dan daging menjadi kering serta berwarna cokelat kehitaman.

    Sementara itu, kalio merupakan rendang yang belum melalui proses pemasakan hingga kering. Kalio dimasak dalam waktu yang lebih singkat, sekitar 2 hingga 3 jam, sehingga masih menyisakan kuah santan yang kental. Inilah mengapa kalio sering disebut sebagai “rendang setengah jadi” karena proses memasaknya yang belum sepenuhnya selesai.

    Tekstur dan Warna

    Dari segi tekstur, rendang memiliki daging yang lebih kering dan berserat karena dimasak dalam waktu lama. Proses pemasakan yang panjang membuat bumbu meresap sepenuhnya ke dalam daging, menghasilkan rasa yang lebih intens.

    Sementara itu, kalio memiliki tekstur yang lebih lembut dan sedikit lebih basah karena masih mengandung kuah santan yang belum mengering sepenuhnya. Warna kalio juga lebih terang, cenderung cokelat kemerahan, sedangkan rendang memiliki warna cokelat gelap hingga kehitaman akibat proses pemasakan yang lebih lama.

    Rasa dan Aroma

    Rendang memiliki cita rasa yang lebih kuat dan kompleks karena proses pemasakan yang panjang. Bumbu seperti lengkuas, serai, cabai, bawang merah, dan bawang putih benar-benar meresap ke dalam daging, menciptakan rasa gurih dan rempah yang mendalam.

    Kalio, di sisi lain, memiliki rasa yang lebih ringan dengan dominasi santan dan rempah-rempah yang belum sepenuhnya mengental. Karena masih memiliki kuah kental, rasa kalio lebih creamy dan sedikit lebih pedas dibandingkan rendang.

    Daya Tahan dan Cara Penyimpanan

    Perbedaan lainnya antara rendang dan kalio adalah daya tahannya. Rendang bisa bertahan lebih lama, bahkan hingga berminggu-minggu, tanpa perlu disimpan di kulkas. Ini karena kadar air dalam rendang sudah sangat berkurang akibat proses pemasakan yang lama. Hal ini membuat rendang menjadi salah satu makanan yang sering dibawa sebagai oleh-oleh atau bekal perjalanan jauh.

    Sebaliknya, kalio lebih cepat basi karena masih mengandung cukup banyak air dari santan yang belum mengering. Jika tidak disimpan dalam kondisi yang tepat, kalio hanya dapat bertahan selama beberapa hari saja di suhu ruang dan perlu disimpan di dalam kulkas agar tidak cepat rusak.

    Popularitas dan Penyajian

    Rendang telah diakui sebagai salah satu makanan terenak di dunia dan sering disajikan dalam berbagai acara besar seperti perayaan adat, hajatan, dan hari raya. Hidangan ini lebih dikenal secara internasional dibandingkan kalio karena daya tahannya yang lebih lama dan kelezatannya yang khas.

    Kalio, meskipun tidak sepopuler rendang, tetap menjadi hidangan favorit di banyak rumah makan Padang. Biasanya, kalio disajikan sebagai alternatif bagi mereka yang lebih menyukai tekstur daging yang lebih lembut dan rasa yang lebih creamy.

    Baik rendang maupun kalio memiliki cita rasa khas yang lezat dan menggugah selera. Perbedaan rendang dan kalio terutama terletak pada proses memasak, tekstur, rasa, daya tahan, serta cara penyajiannya. Jika Anda menyukai daging yang lebih kering dengan rasa rempah yang kuat, maka rendang adalah pilihan terbaik. Namun, jika lebih menyukai daging yang lembut dengan kuah santan yang masih kental, maka kalio bisa menjadi alternatif yang menarik.

    Apapun pilihannya, kedua hidangan ini tetap menjadi kebanggaan kuliner Indonesia yang patut dicoba dan dinikmati. Selain itu baca juga: Selain Rendang, Ini 4 Makanan yang Jadi Rebutan Antar Negara

    Jadi setelah mengetahui perbedaan rendang dan kalio, simak berita menarik lainnya di VOI.ID, saatnya merevolusi pemberitaan!