Category: Voi.id

  • Tak Hanya Andalkan Loyalis, Begini Cara Jeep Gaet Konsumen Baru di Indonesia

    Tak Hanya Andalkan Loyalis, Begini Cara Jeep Gaet Konsumen Baru di Indonesia

    JAKARTA – Brand otomotif ikonis dari AS, Jeep telah resmi kembali ke pasar tanah air melalui agen tunggal pemegang merek (ATPM) PT Indomobil National Distribution.

    Tentu kembalinya merek tersebut ke Indonesia merupakan angin segar bagi para pecinta, pelanggan, maupun pemilik Jeep dan diharapkan dapat bertahan lama di tanah air.

    Dalam rangka membawa kembali merek tersebut di Indonesia, Indomobil memiliki strategi tersendiri untuk menarik minat para konsumen di Indonesia selain mengandalkan konsumen loyalnya.

    Chief Operating Officer (COO) Jeep Indonesia, Ario Soerjo menjelaskan pihaknya ingin menyasar semua lapisan konsumen namun dengan pemasukan berlebih.

    “Kami sebenarnya menyasar semua lapisan, tapi yg pasti dengan income berlebih. Karena pembeli Jeep pasti bukan kaum mendang mending dan memiliki pemasukan lebih yang digunakan untuk hobi,” kata Ario saat menjawab pertanyaan media di PIK, Jakarta, Kamis, 26 Juni.

    Ia juga menerangkan salah satu cara untuk menggaet konsumen baru di Indonesia ialah memanfaatkan relasi dengan para komunitas.

    “Kami dengan segala cara melalui referensi dengan menggandeng komunitas yang high-end, misalnya dengan publikasi sehingga mereka membantu kami mencari konsumen potensial,” tambah Ario.

    Selain itu, ia menambahkan cara lain untuk menarik minat pembeli potensial di Indonesia adalah menyiapkan beragam fasilitas di Indonesia.

    “Salah satu cara lainnya adalah siapkan Jeep Lounge, itu untuk menjaga loyalitas konsumen. Kami akan layani semaksimal mungkin sesuai dengan SOP global,” tuturnya.

    Mengawali kiprahnya dalam memegang brand ini, Indomobil baru memperkenalkan satu model Jeep Wrangler 4-door yang diluncurkan pada April lalu dengan harga Rp2,389 miliar On The Road Jakarta.

    Merek tersebut juga mengikuti salah satu gelaran otomotif terakbar di tanah air, yakni Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 berlangsung pada 24 Juni hingga 3 Agustus.

    Jeep akan membawa satu model khusus dalam pameran tersebut dengan nama yang masih menjadi misteri.

  • Hilirisasi Nikel Dorong Indonesia jadi Negara Maju dan Pemain Global di Industri Baterai EV

    Hilirisasi Nikel Dorong Indonesia jadi Negara Maju dan Pemain Global di Industri Baterai EV

    JAKARTA – Pemerintah Indonesia terus mendorong hilirisasi nikel sebagai strategi utama dalam memperkuat daya saing ekonomi nasional dan membangun ekosistem industri baterai kendaraan listrik (EV). Langkah ini tidak hanya mendukung transisi menuju energi hijau, tetapi juga membuka jalan menuju status sebagai negara industri maju.

    Sejalan dengan komitmen Net Zero Emission 2060, pengembangan industri baterai dan kendaraan listrik menjadi bagian penting dalam transisi energi Indonesia. Selain mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil, langkah ini juga membuka peluang pengembangan teknologi bersih serta mendorong infrastruktur ramah lingkungan.

    Program hilirisasi nikel yang dimulai pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo dan dilanjutkan oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto diyakini dapat menjadi motor penggerak transformasi ekonomi Indonesia. Jika dijalankan secara menyeluruh dari hulu hingga ke hilir hingga menghasilkan produk akhir seperti baterai, program ini tidak hanya akan meningkatkan daya saing industri nasional tetapi juga membuka jalan bagi Indonesia untuk menjadi negara maju berbasis energi bersih.

    Pengamat ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi, menyatakan bahwa hilirisasi yang dilanjutkan dengan industrialisasi akan memperbesar peluang Indonesia untuk mengambil peran strategis di pasar global.

    “Selama ini kan Indonesia mengandalkan konsumsi gitu ya. Kalau manufaktur yang tadi berkembang karena adanya industrialisasi, maka di dalam kemungkinan Indonesia akan menjadi negara maju, negara yang berbasis pada industri,” ujar Fahmy saat dihubungi media, dikutip Jumat, 27 Juni.

    Fahmy menekankan pentingnya investasi yang tidak berhenti hanya pada tahap pembangunan smelter, tetapi berlanjut hingga tahap akhir seperti pembuatan baterai atau bahkan kendaraan listrik. Ia juga menyoroti pentingnya transfer teknologi sebagai bagian dari strategi jangka panjang.

    “Kalau misalnya tenaga kerja kita belum memenuhi syarat tadi, maka harus ada kesepakatan tentang transfer of technology. Paling tidak lima tahun itu proses, nah lima tahun yang kedua tenaga kerja Indonesia sudah mampu sendiri untuk menghasilkan baterai listrik,” ucapnya.

    Hilirisasi nikel membawa sejumlah manfaat strategis, yaitu meningkatkan nilai tambah dalam negeri, menarik investasi asing, membuka lapangan kerja, serta memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok industri baterai dunia. Dengan cadangan nikel dan mineral penting lainnya yang melimpah, Indonesia berada di posisi ideal untuk menjadi pemain utama dalam energi hijau global.

    Dihubungi terpisah, Pengamat Ekonomi dari Universitas Indonesia (UI), Toto Pranoto mengatakan hilirisasi nikel yang dilaksanakan mulai kepemimpinan Jokowi memberikan kontribusi cukup besar untuk Indonesia.

    “Hilirisasi nikel jelaas memberikan kontribusi positif bagi pendapatan negara,” ujar Toto.

    Namun demikian, ia juga mengingatkan bahwa pertumbuhan industri ini harus dibarengi dengan tata kelola yang baik dan perhatian terhadap dampak lingkungan serta manfaat bagi ekonomi lokal. Hal tersebut perlu dilakukan untuk memastikan tidak ada manipulasi yang berakibat kepada kerugian negara.

  • Upaya Evakuasi Puing Starship Terhambat, SpaceX Minta Bantuan Pemerintah Meksiko

    Upaya Evakuasi Puing Starship Terhambat, SpaceX Minta Bantuan Pemerintah Meksiko

    JAKARTA – Perusahaan antariksa milik Elon Musk, SpaceX, mengungkapkan bahwa upaya mereka untuk mengevakuasi puing-puing roket Starship yang meledak pekan lalu mengalami hambatan. Dalam pernyataannya pada Kamis 26 Juni, SpaceX menyebut keterlibatan pihak tak berwenang serta lokasi puing yang berada di wilayah Meksiko sebagai tantangan utama dalam proses evakuasi.

    Ledakan dramatis roket Starship terjadi saat uji coba di Texas dan menyebabkan serpihan beterbangan ke berbagai arah. Beberapa puing bahkan dilaporkan jatuh dan sebagian tenggelam di Sungai Rio Grande, dekat wilayah Matamoros, Meksiko.

    “Puing-puing akibat anomali tersebut merupakan milik sah SpaceX dan kami tengah berupaya untuk memulihkannya. Namun, upaya ini terhambat karena adanya pihak yang masuk tanpa izin ke properti pribadi,” tulis SpaceX melalui media sosial X.

    SpaceX menyatakan telah meminta bantuan dari pemerintah lokal dan federal Meksiko, serta menawarkan sumber daya dan dukungan untuk proses pembersihan lokasi.

    Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, menyampaikan pada hari Rabu bahwa pemerintahannya tengah menyelidiki dampak keamanan dan lingkungan dari peluncuran roket SpaceX, khususnya terhadap negara bagian Tamaulipas yang berbatasan langsung dengan Texas.

    “Kami sedang melakukan tinjauan umum untuk mengetahui pelanggaran hukum internasional yang terjadi. Dari situ, kami akan memulai proses hukum, karena memang telah terjadi pencemaran,” ujar Sheinbaum dalam konferensi pers pagi.

    Ledakan roket Starship bukan yang pertama terjadi tahun ini. Pada Maret 2025, salah satu roket meledak di luar angkasa beberapa menit setelah peluncuran dari Texas, menyebabkan Administrasi Penerbangan Federal (FAA) Amerika Serikat menghentikan lalu lintas udara di sebagian wilayah Florida. Sementara pada Januari, insiden serupa menyebabkan puing-puing jatuh di wilayah Karibia dan bahkan merusak sebuah mobil di Kepulauan Turks dan Caicos.

    Ledakan beruntun ini menjadi tantangan serius bagi program ambisius SpaceX dalam mengembangkan Starship sebagai wahana pengangkut manusia ke Mars.

  • Upaya Evakuasi Puing Starship Terhambat, SpaceX Minta Bantuan Pemerintah Meksiko

    Upaya Evakuasi Puing Starship Terhambat, SpaceX Minta Bantuan Pemerintah Meksiko

    JAKARTA – Perusahaan antariksa milik Elon Musk, SpaceX, mengungkapkan bahwa upaya mereka untuk mengevakuasi puing-puing roket Starship yang meledak pekan lalu mengalami hambatan. Dalam pernyataannya pada Kamis 26 Juni, SpaceX menyebut keterlibatan pihak tak berwenang serta lokasi puing yang berada di wilayah Meksiko sebagai tantangan utama dalam proses evakuasi.

    Ledakan dramatis roket Starship terjadi saat uji coba di Texas dan menyebabkan serpihan beterbangan ke berbagai arah. Beberapa puing bahkan dilaporkan jatuh dan sebagian tenggelam di Sungai Rio Grande, dekat wilayah Matamoros, Meksiko.

    “Puing-puing akibat anomali tersebut merupakan milik sah SpaceX dan kami tengah berupaya untuk memulihkannya. Namun, upaya ini terhambat karena adanya pihak yang masuk tanpa izin ke properti pribadi,” tulis SpaceX melalui media sosial X.

    SpaceX menyatakan telah meminta bantuan dari pemerintah lokal dan federal Meksiko, serta menawarkan sumber daya dan dukungan untuk proses pembersihan lokasi.

    Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, menyampaikan pada hari Rabu bahwa pemerintahannya tengah menyelidiki dampak keamanan dan lingkungan dari peluncuran roket SpaceX, khususnya terhadap negara bagian Tamaulipas yang berbatasan langsung dengan Texas.

    “Kami sedang melakukan tinjauan umum untuk mengetahui pelanggaran hukum internasional yang terjadi. Dari situ, kami akan memulai proses hukum, karena memang telah terjadi pencemaran,” ujar Sheinbaum dalam konferensi pers pagi.

    Ledakan roket Starship bukan yang pertama terjadi tahun ini. Pada Maret 2025, salah satu roket meledak di luar angkasa beberapa menit setelah peluncuran dari Texas, menyebabkan Administrasi Penerbangan Federal (FAA) Amerika Serikat menghentikan lalu lintas udara di sebagian wilayah Florida. Sementara pada Januari, insiden serupa menyebabkan puing-puing jatuh di wilayah Karibia dan bahkan merusak sebuah mobil di Kepulauan Turks dan Caicos.

    Ledakan beruntun ini menjadi tantangan serius bagi program ambisius SpaceX dalam mengembangkan Starship sebagai wahana pengangkut manusia ke Mars.

  • Eksklusif The Rain, Bernafas dengan Karya Baru dan Tantangannya

    Eksklusif The Rain, Bernafas dengan Karya Baru dan Tantangannya

    JAKARTA – Sudah cukup lama sejak The Rain merilis album terakhirnya, Mereka Bilang Kita Tidak Terjebak Bersama (2019), namun mereka tetap konsisten mengeluarkan karya baru. Dalam lima tahun terakhir – band beranggotakan Indra Prasta (vokal utama, gitar), Iwan Tanda (gitar, vokal), Ipul Bahri (bass, vokal) dan Aang Anggoro (drum, vokal) – sudah merilis belasan single, yang terbaru berjudul Sendiri Tak Sendirian.

    Lagunya bercerita tentang seseorang yang belum menemukan pendamping hidup namun tetap percaya bahwa semua ada waktunya – bahagia yang bukan hanya tentang mencapai tujuan, tapi juga dapat dirasakan di tiap lembar perjalanan.

    Tema galau masih jadi andalan The Rain sampai saat ini. Bukan tanpa alasan, Indra sebagai penulis lagu mengatakan, pesan dan harapan yang ingin disampaikan akan lebih efektif melalui lagu galau.

    “Kita senang sekali menyelipkan harapan lewat lagu-lagu sedih. Harus diakui, lagu sedih itu lebih mudah masuknya, orang lebih mudah menggalau dengan lagu-lagu sedih,” kata Indra saat The Rain mengunjungi kantor VOI di Tanah Abang, Jakarta Pusat baru-baru ini.

    Eksklusif The Rain (Foto: Bambang E Ros, DI: Raga/VOI)

    Bukan hanya tema galau, band asal Yogyakarta itu juga konsisten dengan proses kreatif mereka – satu lagu diaransemen dengan berbagai versi, hingga pada akhirnya yang terbaik dipilih bersama oleh para personel.

    Indra menyebut cara tersebut jadi yang paling ampuh bagi The Rain. Mereka tidak ingin menyesal karena penggarapan dirasa kurang maksimal.

    “Jadi, kadang-kadang kita bisa menghabiskan waktu berbulan-bulan di studio untuk menggarap sebuah lagu, dan hasilnya memuaskan banget,” tambah Indra. “Karena ketika lagu itu sudah dirilis, yaudah, enggak bisa balik lagi.”

    The Rain tidak menjelaskan kenapa memilih untuk merilis banyak single ketimbang album baru. Namun Ipul menuturkan, bandnya sudah berada pada masa di mana tidak ingin menahan karya-karya yang sudah layak untuk diperdengarkan ke publik.

    “Dulu itu pernah ada masa di mana kita mau rilis, berpikir untuk rilis itu setelah sekian lama dari rilisan sebelumnya. Jadi, rilis lagu satu, setengah tahun kemudian kita baru kepikiran harus bikin lagu lagi. Kita pernah pada masa itu, dan itu terus terang, bikin repot,” tutur Ipul.

    “Ada tekanan ke kita sendiri bahwa kita harus ngeluarin karya, terus ada waktu produksi yang juga pasti akan mepet, karena kalau kita tunda, akan jadi panjang sekali rilisan berikutnya. Akhirnya kita kita akali dengan apapun lagu yang ada, yaudah masukin aja, terus kita workshop per periode itu bisa tiga lagu sekaligus, enggak harus kita selesaikan semua, tapi seenggaknya kita punya lagu yang siap untuk kita garap lebih serius,” imbuhnya.

    Mencari Tantangan lewat Rilisan Lagu Baru

    Eksklusif The Rain (Foto: Bambang E Ros, DI: Raga/VOI)

    Bagi band yang sudah lebih dari dua dekade seperti The Rain, mengaransemen ulang lagu lama jadi pilihan wajar, namun Indra cs memilih untuk mengeluarkan karya baru yang masih segar untuk pendengarnya.

    Indra mengatakan, kepuasan merilis lagu baru jauh lebih besar ketimbang menghadirkan kembali lagu lama. Berkarya layaknya nafas bagi The Rain – untuk terus menantang diri sekaligus jadi alasan untuk tetap bertahan di industri musik.

    “Karena kami masih merasakan excitement ketika menggarap karya baru, menanti kejutan yang dibawa oleh karya baru itu, lagunya akan membawa kita ke mana dan memberi kejutan apa nantinya. Ya itu, murni hanya karena itu,” ucap sang vokalis.

    Lagipula menulis lagu baru, kata Indra, layaknya fingering (melatih jari) bagi seorang gitaris. Sebagai sekumpulan musisi, The Rain juga ingin terus berkembang.

    Caption

    “Dalam menggarap lagu, kan bukan cuma lirik dan notasi, tapi juga aransemennya. Kita harus terus mengasah kemampuan itu supaya enggak tumpul.”

    Ipul menambahkan, “Kalau remake itu kan sebenarnya bukan sesuatu yang mudah juga. Paling enggak sama bagus dengan lagu aslinya atau lebih bagus. Kalau kita bikin remake masih yang kayak yang kemarin juga, masih mirip-mirip, ya buat apa?”

    Membuat lagu baru juga jadi cara The Rain untuk terus mengikuti perkembangan industri musik, tidak hanya dari segi musikal, namun juga aspek-aspek lain yang mengikutinya.

    “Kita beradaptasi dengan kondisi industri musik, dari awal kita ikut label, ya kita juga melihat, belajar, sampai akhirnya kita memutuskan untuk kita jalan sendiri. Itu kan bagian dari belajar dan beradaptasi,” kata Ipul. “Musiknya juga begitu, kita ada referensi band yang kita punya masing-masing. Yang di awal itu kita kayaknya ngeliat ke sana referensinya. Sejalan waktu, pada akhirnya kita membentuk diri kita sendiri dari referensi itu.”

    Tak Terbebani untuk Hasilkan Lagu Hits

    Eksklusif The Rain (Foto: Bambang E Ros, DI: Raga/VOI)

    Harapan agar lagu baru didengar banyak orang pasti ada, namun The Rain tidak menjadikannya sebagai beban. Lagipula, para personel sepakat dengan stigma yang menyatakan “sulitnya musisi menghasilkan lagu hits ketika usianya sudah berkepala empat”.

    “Umur terproduktif pasti akan berlalu, imajinasi terliar itu ada masanya dan pasti akan berlalu juga. Tapi kalau kita balikin ke imajinasi, itu kan enggak ada batasnya. Batasnya kita yang bikin. Kita sih suka menantang diri sendiri aja, sampai mana imajinasi di dalam kepala kita ini bisa mengembara, untuk membuat karya-karya baru yang mungkin tadinya enggak kepikiran,” tutur Indra.

    “Kita juga nggak maksain harus ikut tren yang sekarang. Soalnya kadang enggak cocok juga buat kita. Jadi, bikin aja lagu,” tambah Aang.

    Tujuan The Rain tidak untuk membuat lagu yang bisa menjadi hits seperti Terlatih Patah Hati, yang menurut mereka tidak untuk diulang, mengingat peran besarnya sebagai ‘karya penyelamat’.

    “Buat The Rain, lagu itu salah satu penyelamat. Lagu itu penyemangat kita buat bikin banyak karya baru yang tentunya kita enggak akan maksain untuk bikin Terlatih Patah Hati part dua. Karena enggak akan bisa. Ada hal-hal yang enggak akan bisa diulang kembali. Salah satunya lagu-lagu hits itu,” kata sang vokalis.

    Eksklusif The Rain (Foto: Bambang E Ros, DI: Raga/VOI)

    Lebih jauh, Terlatih Patah Hati juga dapat dilihat sebagai alasan The Rain yang terus bertahan dan tidak pernah berganti formasi sejak dibentuk 24 tahun lalu.

    “Itu lagu bisa dibilang titik balik juga buat kita,” ucap Iwan.

    Merefleksikan awal perjalanannya sebagai band, personel The Rain bahkan mengaku tidak pernah terbayang untuk menjadi sebuah band yang dikenal luas penikmat musik Tanah Air dengan karya-karya yang masih didengar hingga lintas generasi.

    “Ketika kita ngeband awal, cita-citanya sederhana waktu itu, Cuma punya karya dan didengar banyak orang. Cuma itu,” ujar Ipul.

    “Dan setelah itu, enggak punya pikiran panjang kalau The Rain akan sampai di mana. Ya kan anak band, seenggaknya punya album dan sign sama label, gitu aja,” kata Indra.

    “Dan tau-tau udah 24 tahun kemudian aja, rasanya ‘mau sampai kapan ya?’ Ya semampunya kita dikasih umur dan semampunya kita dikasih kemampuan.”

  • Amerika Hanya akan Puas Jika Iran Menyerah

    Amerika Hanya akan Puas Jika Iran Menyerah

    JAKARTA – Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan Amerika Serikat memperjelas posisinya menginginkan Iran menyerah.

    “Trump menunjukkan kebenaran, memperjelas bahwa Amerika hanya akan puas dengan penyerahan dan kekalahan Iran dan tidak ada yang lain,” katanya dalam pernyataan perdana usai gencatan senjata Iran-Israel dilansir CNN, Kamis, 26 Juni.

    Komentar Khamenei ini mengacu pada unggahan Truth Social Presiden Donald Trump pekan lalu. Trump lewat tulisannya menuntut Iran “MENYERAH TANPA SYARAT.”

    Khamenei mengatakan AS memiliki masalah mendasar dengan rezim Iran sejak Revolusi Islam 1979 yang membawanya ke tampuk kekuasaan.

    Baginya Washington telah menyamarkan tujuannya selama bertahun-tahun dengan menyinggung Iran soal hak asasi manusia, hak-hak perempuan, program nuklir hingga produksi rudal.

    “Namun dalam pernyataannya, ia (Trump) mengungkapkan kebenaran, ia menunjukkan sikapnya,” katanya.

    “Presiden sebelumnya tidak mengatakan ini, karena ini tidak dapat diterima, tidak dapat diterima dan tidak masuk akal untuk memberi tahu suatu negara untuk menyerah. Mereka mengemukakan berbagai alasan, tetapi pada intinya mereka menginginkan Iran menyerah,” imbuh Khamenei.

    Ayatollah Ali Khamenei dalam pernyataannya juga mengucapkan selamat kepada bangsa besar Iran atas kemenangannya melawan Israel.

    “Terlepas dari semua kegaduhan itu, dan dengan semua klaim itu, rezim Zionis hampir runtuh dan hancur di bawah pukulan Republik Islam,” kata Khamenei dikutip kantor berita pemerintah IRNA sebagaimana dilansir CNN, Kamis, 26 Mei.

    Khamenei juga menyinggung Amerika Serikat yang terlibat membantu Israel.

    “Karena mereka merasa bahwa jika mereka tidak masuk, rezim Zionis akan hancur,” ujar dia.

  • Taufik Hidayat Jawab Polemik Psikolog di Pelatnas PBSI

    Taufik Hidayat Jawab Polemik Psikolog di Pelatnas PBSI

    JAKARTA – Wakil Ketua Umum I PBSI, Taufik Hidayat, menegaskan masalah psikolog bukanlah satu-satunya persoalan yang menghambat perjalanan atlet nasional.

    Taufik memberikan penjelasan terkait masalah psikolog ini setelah tunggal putri Komang Ayu Cahya Dewi mengaku harus mencari psikolog di luar Pelatnas PBSI untuk mengatasi masalah mental.

    “Yakin cuman butuh psikolog doang? Tidak hanya psikolog, tetapi butuh sinergi yang lain. Saat ini apa pun yang disampaikan oleh PBSI selalu salah,” ujar Taufik di Jakarta.

    Peraih medali emas Olimpiade 2004 itu lebih lanjut mengakui bahwa bantuan psikolog merupakan aspek penting dalam membantu menjaga mental atlet di tengah tekanan untuk mendapat prestasi.

    Akan tetapi, itu bukan satu-satunya yang harus dibenahi oleh semua atlet. Dia menekankan, psikolog yang mumpuni harus juga dibarengi dengan latihan dan fisik yang bagus dari masing-masing atlet.

    Taufik mengatakan bahwa psikolog sebenarnya sudah disiapkan oleh PBSI, tetapi memang tidak mudah untuk bisa cocok dengan atlet. Untuk itu, persoalan ini termasuk dari beberapa aspek yang akan dievaluasi federasi.

    “Psikolog ada yang bisa personal, ada yang bisa general di hal-hal besar. Tidak gampang mengurus atlet. Pernah ada psikolog, tetapi tidak cocok sehingga ganti lagi. Hal itu karena atlet yang merasakan.”

    “Makanya, yang menjadi pertanyaan ialah apakah yakin benar-benar psikolog saja. Atlet juga harus berkaca. Bagaimana teknik mereka, bagaimana fisik mereka,” kata dia.

    PBSI rencananya akan menggelar evaluasi besar pada Kamis, 26 Juni 2025. Meski demikian, detail apa yang akan dibahas dalam kegiatan tersebut belum diketahui dengan pasti.

  • Google Luncurkan Agen AI Gemini CLI untuk Bantu Pengembang

    Google Luncurkan Agen AI Gemini CLI untuk Bantu Pengembang

    JAKARTA – Google meluncurkan Gemini CLI, agen Kecerdasan Buatan (AI) open-source yang menawarkan kemampuan langsug ke terminal pengembang. Alat ini dirancang untuk memudahkan pengembangan.

    Gemini CLI diluncurkan untuk memenuhi kebutuhan pengembang yang semakin bergantung pada terminal. Agen ini menyediakan jalur langsung dari perintah pengguna ke model Gemini. Alat ini dapat diandalkan untuk keperluan pengodean.

    Selain itu, Gemini CLI juga menawarkan utilitas serbaguna. Pengembang dapat menggunakan berbagai fitur di dalamnya untuk mengerjakan berbagai tugas, mulai dari pembuatan konten, penyelesaian masalah, hingga penelitian dan manajemen tugas.

    Salah satu fitur utama dari agen ini adalah integrasi Gemini Code Assist milik Google. Berkat integrasi ini, pengembang dengan paket gratis, standar, maupun enterprise akan mendapatkan pengalaman pengodean berbasis perintah dan AI terbaik.

    Untuk mengakses Gemini CLI secara gratis, pengembang dapat masuk dengan akun Google pribadi. Setelah itu, mereka akan mendapatkan lisensi Gemini Code Assist gratis. Lisensi ini menawarkan akses ke Gemini 2.5 Pro dengan jendela konteks 1 juta token.

    Google juga memberikan pratinjau gratis bagi para pengembang. Dengan pratinjau ini, pengembang aplikasi dapat mengajukan 60 permintaan model per menit dan 1.000 permintaan per hari. Pratinjau ini dirancang agar pengguna jarang mencapai batas penggunaan.

    Sebagai proyek open-source (Apache 2.0), Gemini CLI dapat membantu pengembang dalam memeriksa kode dan berkontribusi dalam pengembangannya. Selama menggunakan agen ini, pengembang dapat melaporkan bug, menyarankan fitur, dan mengirimkan perbaikan kode melalui repositori GitHub.

  • Pakai Sprindik Umum, KPK Usut Dugaan Korupsi Pengadaan Mesin EDC Bank BRI

    Pakai Sprindik Umum, KPK Usut Dugaan Korupsi Pengadaan Mesin EDC Bank BRI

    JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kekinian mengusut dugaan korupsi di Bank BRI. Diduga ada praktik korupsi terkait pengadaan mesin Electronic Data Capture (EDC) yang berfungsi untuk memproses transaksi pembayaran secara elektronik.

    “(Pengusutan dugaan korupsi terkait, red) pengadaan EDC,” kata Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto kepada wartawan dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 26 Juni.

    Fitroh belum memerinci berapa kerugian negara maupun jumlah tersangka dalam kasus ini.

    Sementara sumber VOI menyebut dari informasi penyidikan kasus Bank BRI menggunakan surat perintah penyidikan (sprindik) umum. Artinya, belum ada tersangka yang ditetapkan dalam kasus ini.

    Sumber juga menyebut dugaan korupsi yang sedang ditangani adalah terkait pengadaan barang di bank pelat merah tersebut.

    “Ada sprindik baru. Terkait pengadaan mesin EDC tahun 2019-2023,” ujar sumber tersebut.

    “Masih sprindik umum,” pungkasnya.

     

  • Terkait Protes PLTP di NTT, Bahlil Mau Kembangkan jika Masyarakat Sudah Mau Menerima

    Terkait Protes PLTP di NTT, Bahlil Mau Kembangkan jika Masyarakat Sudah Mau Menerima

    BONDOWOSO – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia buka suara terkait masih banyaknya penolakan atas proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Nusa Tenggara Timur (NTT).

    Menurut Bahlil, Kementerian ESDM akan tetap melakukan sosialisasi di daerah-daerah yang memiliki potensi panas bumi. Bahlil mengakui jika sejatinya penolakan yang terjadi karena masyarakat memang memiliki berbagai pertimbangan, untuk itu ia mengedepankan komunikasi dengan pihak yang terlibat.

    “Kita sosialisasikan secara baik. Kalau memang saudara-saudara kita di sana masih mempertimbangkan, ya kita tetap komunikasi dulu. Jangan dulu kita lakukan,” ujar Bahlil kepada awak media di PLTP Ijen, Kamis, 26 Juni.

    Untuk itu Bahlil mengaku tetap akan memprioritaskan daerah-daerah yang memang memiliki potensi dan ingin mengembangkan proyek panas bumi untuk sumber pembangkit listrik.

    “Bagi daerah-daerah yang memang saudara-saudara kita sudah pingin, pemerintahnya pingin, ya itu dulu yang kita prioritaskan. Jadi ini kan harus pelajaran psikologis. Suasana kebatinan harus semuanya baik, ya,” terang Bahlil.

    Dengan pertimbangan tersebut ia menegaskan pemerintah akan menjalankan proyek panas bumi jika masyarakat sudah mau menerima potensi tersebut untuk dikembangkan

    “Kalau belum bisa menerima, jangan dulu kita melakukan secara tergesa-gesa,” tandas Bahlil.

    Sebelumnya Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Eniya Listiani Dewi akan segera menemui Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur, Melkiades Laka Lena untuk membahas kelanjutan proyek panas bumi atau geothermal di  Pulau Flores. Pertemuan ini juga akan membahas terkait kelanjutan penolakan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).

    Eniya menjelaskan, Kementerian ESDM telah menerjunkan tim secara langsung ke enam lokasi panas bumi di Pulau  Flores untuk melakukan uji petik atau verifikasi dan validasi data lapangan. Hasil uji petik tersebut kemudian sudah dilaporkan secara langsung kepada Eniya untuk kemudian dibahas bersama pemangku kepentingan di NTT.

    “Laporannya sudah ke saya, tapi saya akan bertemu Pak Gubernur (NTT) mungkin minggu depan,” ujar Eniya kepada awak media saat ditemui di The Langham Jakarta, Rabu, 19 Juni.