Category: Voi.id

  • Terdakwa Kasus Obat Herbal Ilegal Divonis 10 Bulan Penjara, Kuasa Hukum: Harusnya Bebas

    Terdakwa Kasus Obat Herbal Ilegal Divonis 10 Bulan Penjara, Kuasa Hukum: Harusnya Bebas

    JAKARTA  – Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Makassar menjatuhkan vonis 10 bulan penjara dan denda Rp1 miliar dengan subsider dua bulan penjara terhadap terdakwa kasus peredaran obat herbal ilegal, Agus Salim.

    Vonis ini jauh lebih ringan dari tuntutan jaksa, yakni lima tahun penjara dan denda Rp1 miliar subsidair tiga bulan kurungan.

    Ketua Majelis Hakim Arif Wicaksono yang memimpin persidangan Agus Salim terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 138 ayat (2) dan (3) jo Pasal 435 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2023 tentang Kesehatan.

    Tindak pidana yang dilakukan Agus Salim terkait produksi dan peredaran sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar keamanan dan mutu, dalam hal ini produk herbal RG Raja Glow My Body Slim.

    “Perbuatan terdakwa berpotensi membahayakan masyarakat karena mengedarkan produk tanpa izin yang jelas. Selain itu, terdakwa juga pernah dihukum dalam perkara sebelumnya,” ujar majelis hakim saat menyampaikan amar putusan di lPN Makassar, Senin, 7 Juli.

    Meski vonis lebih ringan dari tuntutan, penasihat hukum Agus Salim, Yunus Adhi Prabowo, menyampaikan sikap kritis atas putusan tersebut. Menurutnya, kliennya seharusnya dibebaskan murni dari segala dakwaan. 

    “Kami menghormati putusan majelis hakim dan mengapresiasi bahwa vonis lebih ringan dari tuntutan jaksa. Namun, berdasarkan fakta dan dasar hukum yang kami ajukan dalam pledoi, seharusnya klien kami bebas demi hukum,” ujar Yunus.

    Pihaknya bersama Agus Salim masih mempertimbangkan untuk mengajukan banding. “Kami nyatakan pikir-pikir terlebih dahulu,” lanjutnya.

    Ketua Umum IAI, Noffendri Roestam, turut menanggapi putusan terhadap kadernya itu. “Kami menghormati proses hukum yang berjalan. Sebagai organisasi profesi, kami akan terus memberikan pendampingan kepada anggota dalam proses hukum ini,” ujar Noffrendi.

    Dalam pertimbangan hukumnya, majelis hakim menyebut tiga hal yang memberatkan terdakwa, yakni produk yang diedarkan tidak dijamin keamanannya, terdakwa tidak melakukan pengecekan penandaan dari BPOM, serta rekam jejak hukum terdakwa yang pernah dihukum sebelumnya. Adapun yang meringankan adalah sikap sopan terdakwa selama persidangan.

    Perkara ini tercatat dengan Nomor Register: 206/PID.SUS/2025/PN MKS. Agus Salim didakwa karena memproduksi dan mengedarkan obat herbal tanpa standar mutu dan keamanan.

  • KKB Bakar Gedung Sekolah dan Rumah Guru SD Pinapa

    KKB Bakar Gedung Sekolah dan Rumah Guru SD Pinapa

    JAYAPURA – Kapolres Puncak Kompol Mardi Marpaung mengatakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) dilaporkan membakar gedung dan rumah guru sekolah dasar (SD) Pinapa, Distrik Omukia, Kabupaten Puncak.

    Pembakaran yang dilakukan KKB itu terungkap dari virtual drone yang diterbangkan Minggu (6/7), kata Kapolres Puncak Kompol Mardi Marpaung dilansir ANTARA, Senin, 7 Juli.

    Selain membakar rumah guru SD Pinapa, KKB juga melakukan pembakaran di Kampung Ninggibome, Distrik Omukia.

    Dari drone yang diterbangkan nampak rumah Bupati Puncak Elvis Tabuni yang memiliki atap seng berwarna putih tidak terbakar.

    “Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut karena saat ini guru dan tenaga kesehatan sudah ditarik dan berada di Ilaga, ibukota Kabupaten Puncak,” kata Kapolres Puncak Kompol Mardi Marpaung.

    Saat ini terus memantau aksi anggota KKB melakukan pembakaran terhadap bangunan yang ada di sejumlah distrik di Kabupaten Puncak, Papua Tengah.

    Dari data yang dihimpun terungkap KKB Puncak wilayah Kepala Air pimpinan Numbuk Telenggen, Buaya Waker dan Kepala Air pimpinan Titus Murib berkumpul di sekitar Distrik Omukia, Kabupaten Puncak, dengan anggotanya dan membawa empat pucuk senjata api laras panjang.

  • Naik 50 Persen, Pengguna LRT Jabodebek Tembus 13 Juta di Semester I-2025

    Naik 50 Persen, Pengguna LRT Jabodebek Tembus 13 Juta di Semester I-2025

    JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat pertumbuhan minat masyarakat terhadap layanan LRT Jabodebek terus menunjukkan tren positif.

    Bahkan, jumlah pengguna naik mencapai 50 persen sepanjang Januari hingga Juni 2025 secara tahunan.

    Executive Vice President LRT Jabodebek, Mochamad Purnomosidi mengatakan, selama Januari hingga Juni 2025, sebanyak 13.040.403 pengguna telah memanfaatkan LRT Jabodebek.

    “Jumlah tersebut naik sekitar 50 persen dibanding periode yang sama pada 2024, yang mencatat 8.685.648 pengguna,” katanya dalam keterangan resmi, Senin, 7 Juli.

    Purnomosidi mengatakan, lonjakan signifikan ini tidak hanya menjadi penanda keberhasilan dari sisi volume, tetapi juga menggambarkan kepercayaan publik yang semakin tinggi terhadap LRT Jabodebek sebagai solusi mobilitas perkotaan.

    “Rata-rata pengguna harian mencapai 93.474 pengguna pada hari kerja, serta 39.608 pengguna pada akhir pekan menunjukkan bahwa LRT Jabodebek tak hanya menjadi andalan untuk mobilitas harian, tetapi juga dimanfaatkan masyarakat untuk aktivitas akhir pekan,” jelasnya.

    Selama semester I-2025, KAI telah mengoperasikan 58.778 perjalanan LRT Jabodebek, dengan tingkat ketepatan waktu mencapai 99,46 persen.

    Hal ini menunjukkan komitmen KAI dalam menjaga konsistensi dan keandalan layanan kepada masyarakat.

    Purnomosidi bilang sepanjang semester pertama 2025 ini terdapat  tiga stasiun dengan jumlah pengguna tertinggi yakni Stasiun Dukuh Atas BNI dengan 1.994.163 pengguna tap in dan 1.805.717 pengguna tap out.

    Kemudian, Stasiun Harjamukti sebanyak 1.513.886 pengguna tap in dan 1.535.547 pengguna tap out. Serta, Stasiun Kuningan dengan 1.184.282 pengguna tap in dan 1.150.324 pengguna tap out

    Lebih lanjut, Purnomosidi menyampaikan bahwa pertumbuhan ini adalah hasil kolaborasi antara peningkatan mutu layanan dan partisipasi aktif masyarakat.

    “Kami melihat peningkatan ini sebagai hasil dari kombinasi antara kualitas layanan yang terjaga dan kesadaran masyarakat untuk beralih ke transportasi publik. KAI akan terus menghadirkan layanan LRT Jabodebek yang semakin adaptif, nyaman, dan sesuai kebutuhan pengguna,” jelasnya.

    Dengan pencapaian ini, KAI optimistis LRT Jabodebek akan terus menjadi pilihan masyarakat Jabodebek, seiring dengan upaya berkelanjutan dalam membangun sistem transportasi publik yang terintegrasi dan berkelanjutan.

  • Amankah Mengonsumsi Telur Mentah? Simak Dulu Penjelasan Ini

    Amankah Mengonsumsi Telur Mentah? Simak Dulu Penjelasan Ini

    JAKARTA – Telur dikenal sebagai sumber protein hewani yang murah, bergizi, dan mudah diolah menjadi berbagai hidangan. Namun, sebagian orang memilih mengonsumsi telur dalam kondisi mentah, baik untuk alasan kesehatan, diet, atau bagian dari resep tertentu seperti smoothie, saus salad, atau adonan kue. Lantas, apakah mengonsumsi telur mentah aman bagi kesehatan?

    Dilansir dari laman Taste of Home, mengonsumsi telur mentah tidak dianjurkan, karena dapat meningkatkan risiko terpapar bakteri Salmonella.

    Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), telur bisa terkontaminasi Salmonella baik dari dalam sebelum cangkangnya terbentuk, maupun dari luar melalui kotoran unggas setelah telur dikeluarkan dari tubuh ayam.

    Salmonella adalah penyebab umum keracunan makanan. Gejala yang ditimbulkan meliputi diare, mual dan muntah, kram perut, serta demam.

    Gejala ini bisa muncul antara 6 jam hingga 6 hari setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.

    “CDC merekomendasikan untuk menghindari telur mentah karena dapat menyebabkan penyakit serius,” menurut CDC.

    Meskipun keracunan Salmonella bisa sembuh dengan sendirinya, pada beberapa orang gejalanya bisa sangat berat. Kelompok yang paling rentan antara lain anak-anak, lansia, ibu hamil, orang dengan sistem imun lemah (misalnya penderita kanker, HIV, atau autoimun).

    Bagi kelompok ini, mengonsumsi telur mentah dapat berakibat fatal, termasuk risiko dehidrasi berat hingga komplikasi serius lain.

    Beberapa orang menambahkan putih telur mentah ke dalam minuman atau shake sebagai sumber protein. Namun, putih telur mentah juga bisa mengandung Salmonella jika tidak melalui proses pasteurisasi. Selain itu, putih telur mentah juga mengandung avidin, zat yang dapat menghambat penyerapan biotin (vitamin B7) bila dikonsumsi dalam jumlah besar dan terus-menerus.

    Meskipun banyak orang yang suka mencicipi adonan kue mentah, hal ini tetap berisiko karena adonan tersebut mengandung telur mentah dan tepung mentah. Tak hanya telur, tepung juga dapat mengandung bakteri berbahaya seperti Escherichia coli (E. coli), yang bisa menyebabkan gangguan pencernaan.

    CDC menyebut tepung mungkin tidak tampak seperti makanan mentah, tetapi jika dicicipi sedikit saja bisa berbahaya bagi kesehatan tubuh. Sebab, tepung yang belum dimasak atau diolah dengan panas dapat mengandung bakteri berbahaya.

    Tips Aman dalam Menggunakan Telur

    Agar tetap bisa menikmati manfaat telur tanpa risiko kesehatan, ikuti tips berikut:

    1. Masak telur hingga matang sempurna, baik kuning maupun putihnya.

    2. Gunakan telur pasteurisasi jika memang resep masakan memerlukan telur mentah.

    3. Simpan telur dalam lemari es dengan suhu maksimal 4°C.

    4. Jangan konsumsi telur yang retak atau tampak kotor.

    5. Cuci tangan dan peralatan dapur setelah bersentuhan dengan telur mentah.

  • Ekonomi Indonesia Target Naik Malah Anjlok, Terendah sejak 1970

    Ekonomi Indonesia Target Naik Malah Anjlok, Terendah sejak 1970

    JAKARTA – Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Dicky Kartikoyono mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia terus menurun, bahkan terendah sejak tahun 1970-an.

    Hal ini ia ungkapkan saat menjalani Fit and Proper Test Deputi Gubernur BI di Gedung DPR, 1 Juli lalu.

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik yang diluncurkan pada bulan mei lalu, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) per Februari 2025 sebesar 4,76 persen, turun 0,06 persen poin dibanding Februari 2024.

    Meski presentase TPT menurun, namun jumlah pengangguran secara keseluruhan meningkat menjadi 7,28 juta orang pada Februari 2025.

    “Peningkatan ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk gelombang PHK dan perlambatan ekonomi,” seperti dikutip dari statement BPS.

    Lantas bagaimana pandangan ekonom? Apa yang harus dilakukan pemerintah Indonesia agar jutaan pengangguran tersebut bisa kembali bekerja dan bisa berpartisipasi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi? Simak informasi selengkapnya di VOI.id.

  • Pertamina Gandeng PTPN III Bangun PLTS 3 MW di KEK Sei Mangkei

    Pertamina Gandeng PTPN III Bangun PLTS 3 MW di KEK Sei Mangkei

    JAKARTA – Pertamina melalui Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) dan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) bersinergi mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas 3 megawatt (MW) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Sumatera Utara.

    Penandatanganan kerja sama antara Pertamina NRE dan PTPN III (Persero) melalui perjanjian Bangun Guna Serah dan pengembangan kapasitas energi baru terbarukan di wilayah KEK Sei Mangkei berlangsung di Jakarta, pada Senin, 7 Juli 2025, dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina NRE John Anis dan Direktur Bisnis PTPN III (Persero) Ryanto Wisnuardhy, serta disaksikan langsung oleh Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Oki Muraza, Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis Pertamina Agung Wicaksono, dan Direktur Utama PTPN III (Persero) Denaldy Mulino Mauna.

    Direktur Utama Pertamina NRE, John Anis mengatakan pengoperasian PLTS ini nantinya terdapat potensi nilai tambah dari perdagangan karbon, di mana untuk PLTS kapasitas 3 MW ini dapat menurunkan emisi karbon sebesar 4.100 Ton CO2e/tahun atau setara 102,5 ribu Ton CO2 dalam 25 tahun masa kerja sama dengan Pertamina NRE.

    “Harapannya, energi terbarukan yang kami sediakan dapat memberikan nilai tambah bagi industri yang ada di KEK Sei Mangkei. Kerja sama antara Pertamina dengan PTPN III (Persero) ini juga turut mendukung realisasi rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL),” jelas John Anis, Senin, 7 Juli.

    John Anis menambahkan, Pertamina NRE juga terus melakukan kajian dan inovasi terhadap pengembangan energi dengan pemanfaatan tanaman, sehingga nantinya ekosistem energi berbasis Perkebunan akan semakin besar yang bisa memberikan efek domino pada masyarakat dari segi peningkatan ekonomi hingga kedaulatan energi Indonesia.

    Selain PLTS dengan total kapasitas terpasang 5 MW, Pertamina NRE dan PTPN III (Persero) juga telah bekerja sama mengelola pembangkit listrik tenaga biogas (PLTBg) di KEK Sei Mangkei dengan kapasitas terpasang 2,4 MW yang memanfaatkan limbah cair kelapa sawit atau palm oil mill effluent (POME).

    Dari pengoperasian PLTBg ini ditargetkan memproduksi kredit karbon dalam waktu dekat dengan volume mencapai 66 ribu Ton setara CO2.

    Sementara itu, Direktur Bisnis PTPN III (Persero), Ryanto Wisnuardhy, menjelaskan bahwa Energi Baru Terbarukan (EBT) yang dihasilkan dari tenaga surya secara alami tidak akan habis, bahkan berkelanjutan jika dikelola dengan baik, serta merupakan salah satu sumber energi yang relatif efisien dari segi teknis dan biaya pengembangan.

    “PTPN III (Persero) bersama Pertamina NRE telah dan akan terus mengoptimalkan pemanfaatan EBT secara optimal di Indonesia,” terang Ryanto.

    Kerja sama ini merupakan kelanjutan dari proyek PLTS 2 MW yang telah beroperasi sejak 2021 di kawasan yang sama. Pertamina NRE melihat keberlanjutan proyek ini sebagai model kolaborasi ideal antara sektor energi dan perkebunan.

    Energi surya yang dihasilkan juga mendukung ketahanan energi lokal serta menarik minat investor yang mencari kawasan industri berbasis energi hijau.

    Program berbasis energi ramah lingkungan ini mendukung upaya pemerintah dalam mengoptimalkan potensi energi terbarukan nasional dan upaya menarik minat lebih banyak investor untuk berinvestasi di KEK Sei Mangkei.

  • Robot Polisi Tak Pakai Anggaran karena Baru Uji Coba

    Robot Polisi Tak Pakai Anggaran karena Baru Uji Coba

    JAKARTA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan robot polisi yang telah ditunjukkan oleh Polri tidak memakai anggaran negara karena baru tahapan uji coba.

    Hal itu disampaikan Kapolri untuk menanggapi pertanyaan awak media terkait perdebatan di tengah masyarakat ihwal harga robot tersebut.

    “Tidak pakai anggaran, orang (karena) uji coba,” katanya dilansir ANTARA, Senin, 7 Juni.

    Uji coba robot polisi tersebut, kata dia, dilakukan dalam perayaan HUT Ke-79 Bhayangkara yang digelar pada 1 Juli 2025 .

    Kapolri mengungkapkan alasan kehadiran robot polisi merupakan upaya Polri untuk beradaptasi dengan kebutuhan perkembangan teknologi di masa mendatang.

    “Karena negara-negara modern juga polisi dibantu robot. Tentunya kami juga bersiap-siap untuk beradaptasi menyesuaikan dengan kebutuhan ke depan,” ujarnya.

    Diketahui, kehadiran robot polisi ini dilakukan melalui kerja sama antara Polri dengan perusahaan swasta, salah satunya adalah PT Ezra Robotics Teknologi.

    President Director PT Ezra Robotics Teknologi R Dhanisakka V. Vardhana mengatakan pihaknya membuat robot I-K9, yakni robot berkaki empat yang memiliki kemampuan untuk mendeteksi bahan peledak dan lainnya.

    Robot K9 tersebut juga memiliki kemampuan lari sejauh 7 meter per detik, dilengkapi kamera, dan memiliki kemampuan daya dukung di atas badan robot seberat 85 kilogram.

    Harga dasar robot tersebut, kata dia, diperkirakan sebesar 260 ribu dolar AS.

    “Dari Polri sendiri belum ada spesifikasi robot seperti yang dibutuhkan seperti apa, tapi kalau untuk basic-nya sendiri nyaris Rp3 miliar untuk satu unit,” katanya.

    Adapun dalam perayaan HUT Ke-79 Bhayangkara, Ezra Robotics menyerahkan lima robot uji coba kepada Polri.

    “Dari kami, hanya men-train mereka (robot) untuk melakukan atraksi ke jalan dan lain sebagainya. Belum difungsikan autonomous-nya. Semua masih controller,” ujar Dhanisakka.

  • Nikmati Jajanan Kaki Lima, Epy Kusnandar Malah Berujung Keracunan

    Nikmati Jajanan Kaki Lima, Epy Kusnandar Malah Berujung Keracunan

    JAKARTA – Aktor Epy Kusnandar belum lama ini mengalami insiden kesehatan yang cukup mengkhawatirkan.

    Ia mengungkap bahwa dirinya sempat keracunan makanan pada hari Minggu sebelumnya.

    “Sakit kemarin itu? Keracunan makanan, hari Minggu,” ungkap Epy Kusnandar kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu, 6 Juli.

    Ia menceritakan bahwa insiden tersebut terjadi ketika dirinya berniat melakukan refreshing atau healing dari rutinitas sehari-hari.

    “Tadinya pengin refreshing, healing. Hidup saya itu enggak ke mana-mana. Saya awalnya ke pasar loak,” cerita Epy.

    Namun, tanpa disadari, kebiasaannya menikmati jajanan kaki lima justru menjadi pemicu kondisi tersebut.

    “Mungkin banyak makanan pinggir jalan yang bikin saya kelaparan dan main makan aja. Saya tidak cuci tangan dan mungkin bakteri lewat situ, tanpa disadari,” duganya.

    Tak disangka, tak butuh waktu lama Epy mulai merasakan Gejala keracunan setibanya di rumah. Ia mulai alami muntah dan BAB secara bersamaan.

    “Ya sudah, pas pulang ke rumah, pengin makan udah enggak ada selera. Tapi tiba-tiba keluar muntah, BAB juga, itu berbarengan,” katanya.

    Meski kondisinya belum pulih sepenuhnya, Epy tetap memaksakan hadir di acara premiere film terbarunta, Selepas Tahlil sebagai bentuk tanggung jawab kerja.

    “Harusnya sekarang masih di rumah sakit, tapi karena hari ini ada premiere, saya minta kalau ada apa-apa, balik lagi ke rumah sakit,” ucapnya.

    “Belum (sembuh total), masih kleyengan. Karena tanggung jawab kerja aja. Syukur alhamdulillah, ini tidak langsung balik lagi ke RS,” tandasnya.

  • Nissan Jadi Gandeng Foxconn Produksi EV?

    Nissan Jadi Gandeng Foxconn Produksi EV?

    TOKYO – Pabrik Nissan di Oppama, Jepang, yang telah lama menjadi target potensi penutupan dalam rencana restrukturisasi produsen mobil Jepang tersebut, kini mendapat secercah harapan. Menurut laporan dari harian bisnis Nikkei pada Minggu, 6 Juli, Nissan Motor sedang dalam pembicaraan serius dengan raksasa teknologi Taiwan, Foxconn, mengenai potensi kolaborasi dalam produksi kendaraan listrik (EV).

    Sumber yang tidak disebutkan namanya dari Nissan menyatakan bahwa ide untuk memproduksi kendaraan listrik merek Foxconn di lini perakitan Oppama yang menganggur dapat menyelamatkan sekitar 3.900 pekerjaan dan mempertahankan jaringan pemasok penting. Pabrik Oppama, yang berlokasi di Yokosuka, Tokyo, adalah fasilitas bersejarah bagi Nissan dan menjadi simbol masa depan yang tidak pasti di tengah transisi industri otomotif.

    Sejarah Hubungan yang Pasang Surut

    Pembicaraan terbaru ini menambah babak baru dalam hubungan yang fluktuatif antara Foxconn dan Nissan. Sebelumnya, pada awal tahun 2025, Foxconn telah mengumumkan ambisinya untuk menjadi pemain besar dalam manufaktur kendaraan listrik, bahkan sempat mengajukan penawaran untuk mengambil alih pabrik mobil yang kesulitan finansial.

    Pada saat itu, Chairman Foxconn, Young Liu mengatakan perusahaannya tidak ingin mengakuisisi Nissan, melainkan terbuka melakukan kerja sama dan membeli saham bila itu diperlukan.

    “Membeli sahamnya Nissan bukanlah target kami, namun tujuan kami adalah kerja sama,” kata Young Liu dikutip dari Reuters, Kamis, 13 Februari.

    Meskipun Nissan belum pernah secara eksplisit mengumumkan pembicaraan dengan Foxconn sebelumnya, ada indikasi kerja sama yang lebih luas di antara aliansi mereka. Mitra junior Nissan, Mitsubishi Motors, misalnya, pada bulan Mei 2025 telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan anak perusahaan Foxconn untuk pasokan model EV. Langkah Mitsubishi ini, yang juga merupakan bagian dari aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi, mungkin menjadi indikasi awal potensi yang lebih besar antara Foxconn dan grup tersebut secara keseluruhan.

    Sebelumnya, Foxconn sendiri telah menjalin kemitraan dengan perusahaan-perusahaan seperti Fisker Inc. dan memiliki fasilitas perakitan EV di Ohio, Amerika Serikat, yang diakuisisi dari Lordstown Motors. Kehadiran Foxconn dalam rantai pasokan EV global semakin kuat, dengan menawarkan solusi manufaktur kontrak bagi merek-merek yang ingin memasuki pasar EV tanpa harus membangun pabrik sendiri dari nol.

    Masa Depan Pabrik Oppama dan Strategi EV Nissan

    Laporan Nikkei muncul di tengah upaya Nissan untuk mengkonsolidasikan operasinya dan berinvestasi lebih dalam pada kendaraan listrik. Meskipun Nissan telah menjadi pelopor EV dengan model Leaf, mereka menghadapi persaingan ketat dari pendatang baru dan produsen mobil tradisional lainnya. Potensi kolaborasi dengan Foxconn tidak hanya dapat mengamankan masa depan Oppama, tetapi juga memungkinkan Nissan untuk memanfaatkan keahlian Foxconn dalam manufaktur elektronik dan pasokan komponen untuk produksi EV yang lebih efisien.

  • Kapal Tenggelam Berulang Kali Terjadi, Pemerintah Seperti Tak Mau Belajar dari Kesalahan

    Kapal Tenggelam Berulang Kali Terjadi, Pemerintah Seperti Tak Mau Belajar dari Kesalahan

    JAKARTA – Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya yang membawa 65 orang dan 22 kendaraan tenggelam di Selat Bali. Kejadian ini seharusnya menjadi pelajaran berharga dan pengalaman memilukan bagi bangsa ini.

    Insiden memilukan itu terjadi pada Rabu (2/7/2025) malam. Saat ini, tim SAR masih melakukan pencarian. Menurut sejumlah sumber, tercatat 31 korban selamat, enam meninggal dunia, dan 29 korban lainnya masih dalam pencarian. Namun, pencarian para korban diwarnai kesimpangsiuran data dan identitas korban.

    Cuaca buruk dan kelaiklautan kapal ditunjuk sebagai penyebab utama tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya. Namun pengamat transportasi Djoko Setijowarno mendesak pemerintah agar bertindak tegas dalam mengatasi masalah transportasi laut demi mencegah terjadinya insiden serupa. 

    Insiden tenggelamnya KMP Tunu Jaya Pratama di Selat Bali sekaligus mengingatkan kembali pada kasus kecelakaan kapal penyeberangan di Indonesia, seperti KM Sinar Bangun di Danau Toba, KMP Lestari Maju di Perairan Selayar, dan KMP Yuncee di Selat Bali.

    KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali pada Rabu 2 Juli 2025. (Dok. Kemenhub)

    Kapal Kurang Fit?

    KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali dibuat di Galangan Kalimas, Balikpapan, Kalimantan Timur. Kapal itu dibuat pada 2010. Namun, struktur fisik kapalnya diduga berusia 25 tahun. Dosen teknik perkapalan Institut Teknologi Surabaya, Hasanudin, mengatakan dari segi umur, kapal ini sebenarnya masih layak beroperasi. Kendati demikian perlu dicek juga apakah kapal ini ‘fit’ untuk berlayar.

    “Kurang fit itu misalnya terjadi kebocoran, kemudian kurang stabil. Faktor lainnya yang bisa menyebabkan kecelakaan misalkan kapal bisa kelebihan muatan,” katanya.

    Menurut pakar transportasi laut dan Dekan Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Surabaya Setyo Nugroho, faktor manusia bertanggung jawab paling besar atas mayoritas kecelakaan kapal di Indonesia.

    “Hampir 90 persen kecelakaan kapal terjadi karena kelalaian manusia,” kata Setyo, mengutip laman resmi ITS.

    Ia juga mengatakan, kelalaian berwujud dari mulai kurangnya pemeliharaan pada mesin sampai tidak dilakukannya perhitungan stabilitas muatan. “Dari faktor kelalaian manusia tersebut, sebanyak 80 persennya terjadi karena muatan yang tidak ditangani dengan benar,” Setyo menambahkan.

    Iring-iringan mobil ambulans yang membawa jenazah korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (3/7/2025). (ANTARA/Budi Candra Setya/rwa).

    Namun, faktor cuaca juga tidak bisa diabaikan. Cuaca yang tidak stabil, menurut Setyo, menyebabkan tingginya gelombang air laut yang membahayakan kapal. Oleh karena itu, penting untuk mengevaluasi standar operasional pelayaran, termasuk prosedur pemuatan, perawatan kapal, hingga pengelolaan navigasi.

    Hal senada juga diungkapkan Hasanudin. Ia tak mau mengesampingkan faktor alam yang menjadi penyebab tenggelamnya KMP Tunu Jaya. Di Selat Bali, kata Hasanudin, memiliki ombak yang cukup besar dan berhubungan dengan Samudera Hindia di sebelah timur.

    “Kondisi alamnya juga di situ cukup ekstrem. Ada beberapa kecelakaan yang terjadi dalam rentan beberapa tahun saja,” tutur Hasanudin. 

    “Selat Bali itu arusnya kadang ke utara, kadang ke selatan. Ada jam-jam tertentu yang kadang-kadang dia tingginya itu sangat tinggi, kadang-kadang sangat rendah.”

    Ketegasan Regulasi 

    Di sisi lain, pengamat transportasi Djoko Setijowarno menyebut menyebut ini adalah pelajaran berharga sekaligus pengalaman memilukan bagi Indonesia. Namun menurut dia, kejadian ini sekaligus menggambarkan bagaimana Indonesia terjebak dalam kebodohan jatuh di lubang yang sama.

    “Inilah yang terjadi dan kita tidak pernah mau belajar dari setiap kejadian kecelakaan angkutan penyeberangan di perairan,” kata Djoko dalam keterangan yang diterima VOI.

    Cuaca buruk, daftar manifes, tata cara pemuatan (over draft) dan lemahnya pengawasan terhadap keselamatan manajemen pelayaran adalah alasan-alasan klise yang selalu dilontarkan sebagai penyebab kecelakaan di perairan.

    “Di setiap kejadian kecelakaan kapal penyeberangan banyak pendapat teknis termasuk tenggelamnya kapal KMP Tunu Pratama Jaya. Baik itu cuaca, teknis pemuatan seperti pergeseran muatan dan lain-lain, ini lagu lama yang selalu muncul di internal Kemenhub,” tegasnya.

    Padahal kata Djoko, ada hal lebih penting daripada hanya menyalahkan cuaca dan alasan klise lainnya. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki lebih kurang 17.000 pulau, Indonesia memang sangat membutuhkan angkutan penyeberangan yang andal dan modern dengan tingkat keselamatan, kenyamanan, dan keamanan yang mumpuni.

    Namun, kelaiklautan kapal seringkali diabaikan. Djoko menjelaskan, secara teknis kapal penyeberangan yang mengalami kecelakaan adalah rata-rata kapal Landing Craft Transport (LCT) yang dimodifiksi menjadi kapal penumpang roro.

    “Secara teknis keselamatan kapal ini sangat rentan terhadap kecelakaan dan sudah seharusnya Kementerian Perhubungan mengevaluasi semua kapal penyeberangan yang melakukan modifikasi dari LCT ke kapal penumpang,” ucap Djoko.

    Djoko menambahkan, evaluasi ini termasuk kebijakan di beberapa lintas penyeberangan yang harusnya dilayani dengan kapal minimal 5.000 GT (gross tonnage), tapi dilayani oleh kapal yang di bawah 5.000 GT dan dimodifikasi menjadi kapal 5.000 GT hanya untuk memenuhi syarat layanan angkutan di lintasan penyeberangan tersebut (lintas Merak – Bakauheni). Padahal sejak Desember 2018, Kementerian Perhubungan menyatakan kewajiban pengoperasan kapal feri berukuran minimal 5.000 GT.

    Tim Basarnas sedang melakukan pemantaua di kawasan Danau Toba. (Antara Sumut/Irsan)

    Untuk itu, ia mendorong pemerintah melalui Kemenhub lebih serius melakukan perbaikan, salah satunya tidak ada lagi akal-akalan terhadap syarat untuk pemenuhan regulasi. 

    “Seperti kapal LCT diubah menjadi kapal penumpang, kapal 3.000 GT diubah ruang penumpang lalu dinaikkan menjadi 5.000 GT untuk pemenuhan syarat,” pungkasnya.