JAKARTA – Pelaku UMKM di Kota Kediri semakin menunjukkan geliat positif dalam mendukung roda perekonomian lokal. Beragam inisiatif digelar untuk mendekatkan produk mereka ke masyarakat, salah satunya melalui ajang Pekan Belanja Kota Kediri 2025.
Tak hanya menjadi tempat promosi dan penjualan, kegiatan ini juga menjadi ruang kolaboratif antara pelaku UMKM, pedagang pasar tradisional, serta komunitas seni dan budaya.
Wakil Wali Kota Kediri, K.H. Qowimuddin Thoha, mengungkapkan bahwa agenda ini merupakan bagian dari strategi pemerintah kota dalam menghidupkan kembali pasar tradisional dan memperkuat posisi produk-produk lokal di tengah masyarakat.
“Kami mengajak warga untuk turut memeriahkan pekan belanja ini. Belanja sambil mendukung UMKM, sekaligus berkesempatan mendapatkan hadiah menarik,” ujarnya saat ditemui, seperti dikutip ANTARA.
Menariknya, peluncuran Pekan Belanja ini berbarengan dengan perhelatan Mahakarya Power of Java, yang digelar di Memorial Park Kota Kediri dan akan berlangsung hingga Oktober 2025. Kegiatan tersebut menjadi puncak peringatan Hari Jadi Kota Kediri ke-1.146, menampilkan sinergi antara pertunjukan seni, budaya, dan ekonomi kreatif.
Pekan Belanja Kota Kediri tahun ini menghadirkan total 343 pedagang dari berbagai sektor, termasuk enam pasar tradisional dan 24 kelompok UMKM yang turut serta menyajikan aneka produk unggulan, mulai dari makanan khas, kerajinan tangan, hingga barang kreatif berbasis lokalitas. Bagi pelaku usaha yang ingin bergabung, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) membuka pendaftaran terbuka.
Sementara itu, panggung Mahakarya Power of Java menyuguhkan beragam penampilan seni yang memadukan unsur tradisional dan kontemporer. Dari sendratari, karawitan, hingga pertunjukan musik akustik oleh musisi lokal, semua diramu untuk membangkitkan semangat kebudayaan.
Gus Qowim, sapaan akrab Wakil Wali Kota, menyebut pertunjukan ini sebagai pengingat kolektif atas sejarah dan identitas Kediri.
“Ini bukan sekadar hiburan, tapi juga cara kita menjaga semangat gotong royong dan nilai budaya yang telah membentuk kota ini,” tuturnya.
Acara juga menampilkan lakon legendaris Panji Wiratama, yang mengisahkan keberanian dan pengabdian Panji Asmoro Bangun dalam menjaga kebenaran serta membela negeri.
Cerita tersebut dibawakan dalam bentuk teatrikal yang memukau, lengkap dengan perpaduan tari, musik, dan visual panggung yang modern. Sosok Panji digambarkan sebagai simbol kekuatan, kolaborasi, dan tanggung jawab bersama untuk membangun masa depan yang lebih baik.
Camat Kota Kediri, Bagus Hermawan Apriyanto, menambahkan bahwa agenda budaya seperti ini menjadi ruang apresiasi bagi pelaku seni lokal dan generasi muda untuk menunjukkan kreativitas mereka.
Di saat yang sama, kegiatan ini juga menjadi momentum menggairahkan ekonomi kerakyatan lewat bazar UMKM yang terus ramai dikunjungi.
“Selain sebagai ajang pelestarian budaya, ini juga menggerakkan ekonomi masyarakat. Ini bukan hanya perayaan ulang tahun Kota Kediri, tetapi juga bagian dari semangat menyambut HUT ke-80 Republik Indonesia,” katanya.









