Category: Tribunnews.com Regional

  • Angkot Nahas di Kecelakaan Maut Kalijambe Purworejo Bawa Rombongan Takziah Guru PAUD – Halaman all

    Angkot Nahas di Kecelakaan Maut Kalijambe Purworejo Bawa Rombongan Takziah Guru PAUD – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PURWOREJO – Angkot nahas yang mengalami tabrakan maut dengan truk tronton pengangkut pasir di jalan turunan tajam Kalijambe, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah, sedang membawa rombongan guru PAUD, Rabu siang, 7 Mei 2025.

    Mereka yang sedang dalam perjalanan takziah ke kediaman KH Barzakki di Desa Penungkulan, Kecamatan Gebang.

    Angkot tersebut diperkirakan mengangkut belasan penumpang. Kecelakaan ini menyebabkan 11 orang tewas dan 6 luka. 

    Kapolres Purworejo AKBP Andry Agustiano siang ini kepada wartawan di lokasi kejadian mengatakan, para korban tewas mencapai 11 orang.

    Sementara itu, 4 orang lainnya mengalami luka berat, 1 orang (sopir truk pasir) luka dan 1 orang luka warga pemilik rumah yang kediamannya ikut hancur diseruduk truk.

    Para korban tewas dan luka sudah dibawa ke RSUD Purworejo. “Para korban umumnya terjepit bodi angkot,” ujar Basuki dari Basarnas Siaga Borobudur.

    Kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 11.30 WIB dan posisi angkot dalam perjalanan dari Mendut Magelang, menuju Purworejo.

    Lokasi kejadian berada di perbatasan antara Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Magelang serta dikenal sebagai jalur maut.

    LAKA MAUT KALIJAMBE – Kondisi truk tronton pengangkut pasir terguling pasca tabrakan dengan sebuah angkot pengangkut guru PAUD di Kalijambe, Purworejo, Jawa Tengah, Rabu, 7 Mei 2025. Korban tewas kecelakaan ini bertambah menjadi 11 orang dan 6 luka-luka. (Kolase Tribunnews)

     Di lokasi kejadian angkot dihajar truk tronton jenis dump truck yang sarat muatan pasir. Kerasnya tabrakan membuat badan angkot remuk tak berbentuk. 

    Sementara, truk terhenti dalam posisi terguling ke kiri. Selain menghajar angkot, truk pasir tersebut juga menghajar sebuah bangunan warga yang digunakan untuk usaha kayu.

    Polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memasang garis polisi. Petugas juga sudah mengamankan sopir truk.

    Basuki mengatakan, petugas Basarnas mengerahan crane untuk mengevakuasi truk yang terguling di pekarangan warga.

    Di lokasi kejadian tim SAR gabungan mengerahkan sejumlah kendaraan jenis jip Toyota Hardtop untuk menarik truk yang terguling. Namun sampai pukul 13.31 WIB ini upaya membalikkan posisi truk yang terguling belum berhasil karena beratnya bobot truk berikut muatannya.

    Lalu lintas di jalur Purworejo-Magelang ini sempat dibuka-tutup sementara selama proses evakuasi para korban.

     

     

     

     

     

     

     

  • Detik-Detik Maling Motor di Bali Tewas Dianiaya 3 Anggota TNI, Korban Sempat Dilarikan ke RS – Halaman all

    Detik-Detik Maling Motor di Bali Tewas Dianiaya 3 Anggota TNI, Korban Sempat Dilarikan ke RS – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang warga Bali berinisial N tewas diduga dianiaya tiga anggota TNI Angkatan Darat Kodam IX/Udayana.

    Motif penganiayaan adalah N kepergok mencuri sepeda motor milik keluarga salah satu anggota TNI.

    Kapendam IX/Udayana, Kolonel Inf. Candra, mengatakan ketiga anggota TNI telah ditetapkan tersangka dan menjalani pemeriksaan di Polisi Militer.

    “Benar ada kejadian tindakan penganiayaan yang dilakukan tersangka 3 oknum anggota yang diduga melakukan tindakan berlebihan terhadap korban,” ungkapnya, Rabu (7/5/2025), dikutip dari TribunBali.com.

    Ia belum dapat mengungkap identitas tersangka hingga waktu kejadian karena masih dalam proses penyelidikan.

    “Kronologi sementara terkait kejadian pencurian SPM yg diduga dilakukan oleh korban terhadap salah satu keluarga oknum anggota tersebut,” lanjutnya.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, korban dianiaya menggunakan benda tumpul sejenis selang di GOR Ngurah Rai, Bali.

    Korban sempat dilarikan ke sebuah Rumah Sakit di Singaraja, tetapi nyawanya tak tertolong.

    “Namun motif para tersangka masih kami dalami. Info lanjutan nanti kamu tunggu hasil penyidikan dari Polisi Militer,” terangnya.

    Polisi di Pasuruan Tembak Mati Pelaku Curanmor

    Kasus maling mobil tewas juga terjadi di Pasuruan, Jawa Timur, pada Senin (5/5/2025) dini hari.

    Pelaku pencurian berinisial A (30) ditembak mati anggota Tim Jatanras Polda Jatim saat proses penangkapan.

    Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Arbaridi Jumhur, mengatakan A sempat melakukan perlawanan dengan melempar bahan peledak sehingga petugas melepaskan tembakan.

    “Dan kami dapati pelaku ada di TKP. Mereka sudah masuk ke rumah sasaran mau ambil dua mobil.”

    “Kami lakukan pengejaran. Satu tertangkap, satu melemparkan bondet. Ada barang bukti parang, ada helm. 2 bondet,” tandasnya.

    Jenazah telah dievakuasi ke Kompartemen Kamar Mayat RS Bhayangkara Surabaya.

    AKBP Arbaridi Jumhur menambahkan A merupakan residivis kasus pencurian kendaraan dan berulang kali masuk penjara.

    “Pelaku ini residivis. Sidoarjo, Mojokerto, Pasuruan dan Probolinggo. Spesialis motor dan mobil,” ucapnya.

    Masih ada dua pelaku pencurian mobil yang buron dan penyidik telah kantongi identitasnya.

    “Ada 2 pelaku yang berhasil kabur, kami sedang kejar, mohon waktu,” jelasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunBali.com dengan judul ANIAYA N Hingga Tewas di Singaraja, 3 Oknum Anggota Kodam IX/Udayana Jadi Tersangka dan TribunJatim.com dengan judul Rekam Jejak Residivis Pencuri Mobil Bersenjata Bondet yang Ditembak Polisi, Beraksi di 4 Kabupaten

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJatim.com/Luhur Pambudi) (TribunBali.com/Adrian)

  • Rekam Jejak Sarmo sang Pembunuh Berantai Asal Wonogiri, Kini Divonis Mati – Halaman all

    Rekam Jejak Sarmo sang Pembunuh Berantai Asal Wonogiri, Kini Divonis Mati – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Wonogiri menjatuhkan vonis berupa pidana mati terhadap Sarmo, terdakwa kasus pembunuhan berencana.

    Sarmo merupakan pembunuh berantai asal Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah (Jateng) yang menghabisi nyawa 4 orang secara sadis.

    Adapun vonis hukuman mati Sarmo dijatuhkan dalam sidang pembacaan putusan oleh majelis hakim PN Wonogiri pada Selasa (6/5/2025).

    Sidang dengan agenda pembacaan putusan itu dipimpin oleh Agusty Hadi Widarto selaku Hakim Ketua, Vilaningrum Wibawani sebagai Hakim Anggota 1, dan Donny selaku Hakim Anggota 2.

    Dalam sidang putusan itu, Hakim Ketua Agusty Hadi Widarto membacakan putusan yang menyatakan bahwa Sarmo terbukti secara sah melakukan tindak pidana pembunuhan.

    “Menjatuhkan pidana kepada terdakwa oleh karena itu dengan pidana mati,” ujarnya.

    Juru bicara (Jubir) PN Wonogiri, Donny, mengatakan bahwa terdapat dua perkara pembunuhan berencana yang dilakukan oleh Sarmo.

    Kedua korban yang dibunuh Sarmo itu yakni Sunaryo, warga Lingkungan Panggil Kelurahan/Kecamatan Jatipurno, Wonogiri dan Agung Santosa warga Desa Sajen, Kecamatan Trucuk, Klaten, Jateng.

    Dalam amar putusan sidang perkara pertama, Sarmo dijatuhi hukuman mati.

    Sedangkan dalam amar putusan sidang kedua, Sarmo dijatuhi vonis nihil.

    “Saat putusan dijatuhkan maksimal, putusan kedua bunyinya begitu, nihil,” kata Donny, dilansir TribunSolo.com.

    Menurutnya, majelis hakim menjatuhkan vonis hukuman mati kepada Sarmo dengan berbagai pertimbangan seperti dari aspek keluarga korban, kronologis, dan pertimbangan lain.

    Adapun korban aksi Sarmo total 4 orang, dua korban lainnya adalah Katiyani warga Desa Sanan, Girimarto dan Sudimo warga Desa Semagar, Girimarto.

    Dua korban lain tersebut juga dipertimbangkan majelis hakim.

    “Utamanya keluarga korban. Korban kan semuanya punya keluarga, itu juga dipertimbangkan. JPU menuntut hukuman seumur hidup, tapi majelis hakim dalam pertimbangannya tak sependapat,” jelas Donny.

    Dengan berbagai pertimbangan itu, lanjut Donny, majelis hakim memutuskan hukuman lebih berat dari jaksa penuntut umum (JPU), yakni hukuman mati kepada Sarmo.

    Mengingat, JPU pada Kejaksaan Negeri (Kejari) Wonogiri menuntut Sarmo dengan pidana penjara seumur hidup.

    Dalam rangkaian sidang yang telah dilalui, diketahui bahwa pihak Sarmo sempat mengajukan pembelaan.

    Tetapi, pembelaan terdakwa ditolak majelis hakim karena berbagai pertimbangan.

    “Baik dari pihak terdakwa dan JPU punya hak yang sama. Mau menerima putusan, pikir-pikir atau banding. Diberi waktu,” sebut Donny.

    Rekam Jejak Pembunuhan Sarmo

    Pengungkapan kasus pembunuhan berantai di Wonogiri ini bermula dari penangkapan Sarmo (35) pada 6 Desember 2023. 

    Sarmo awalnya ditangkap atas kasus pencurian dengan pemberatan di Wonogiri. 

    Namun, setelah polisi mendalami keterangan Sarmo, terbongkarlah bahwa ia telah melakukan pembunuhan terhadap dua orang yaitu Sunaryo dan Agung Santosa.

    Jasad kedua korban itu ditemukan di Kecamatan Girimarto pada 7 Desember 2023, yang mana sudah dalam kondisi berbentuk kerangka.

    Keduanya dibunuh Sarmo dengan diracun menggunakan potas ke dalam minumannya.

    “Benar yang bersangkutan (pelaku) atas nama Sarmo (35) mengakui telah membunuh dua orang dengan cara meracun, kemudian dikembangkan lagi pada tanggal 21 Desember 2023,” ungkap Kapolda Jawa tengah, yang waktu itu dijabat oleh Irjen Pol Ahmad Luthfi dalam jumpa pers di Mako Polres Wonogiri, Sabtu (30/12/2023), dilansir TribunSolo.com.

    Dari hasil pengembangan pada 21 Desember 2023, ditemukan satu korban perempuan bernama Katiyanti(26) pada tahun 2020 lalu yang dibunuh dengan kekerasan atau dicekik.

    Kemudian, ditemukan lagi korban bernama Sudimo dibunuh dengan cara diracun. 

    “Jadi empat kejadian inilah mengawali diungkapnya kasus, kemudian jajaran reserse kami Wonogiri di backup oleh jajaran Polda Jawa Tengah, baik itu Nafis, Labfor maupun Dokes dengan metode saintifik running investigation,” paparnya.

    Menurut Ahmad Luthfi, kejahatan yang dilakukan oleh Sarmo merupakan kasus berat yang harus ada kebenaran ilmiah.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul BREAKING NEWS: Sarmo Pembunuh Berantai Asal Girimarto Wonogiri Divonis Hukuman Mati

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunSolo.com/Erlangga Bima Sakti)

  • Bareskrim Tangkap Kurir 71 Kg Sabu yang Disimpan dalam Truk di Jambi – Halaman all

    Bareskrim Tangkap Kurir 71 Kg Sabu yang Disimpan dalam Truk di Jambi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri kembali menggagalkan peredaran narkoba dengan menangkap seorang kurir sabu bernama Muhammad Azis Fadillah alias Fadil.

    Adapun pengungkapan ini dilakukan di sebuah warung makan sarinah di Jl. Lintas Timur Jambi Desa Kp Baru Tanjung Jabung, Jambi dengan menyita puluhan kilogram sabu pada Selasa (6/5/2025).

    “Pengungkapan Peredaran gelap narkotika jenis sabu sebanyak 71 bungkus di Jambi,” kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Eko Hadi Santoso kepada wartawan, Rabu (7/5/2025).

    Eko mengatakan, truk tersebut milik seorang pria bernama Wawan, yang saat ini sudah ditangkap oleh Badan Narkotika Nasional (BNN). 

    Saat itu, tersangka Fadil diperintah Wawan untuk membawa barang haram tersebut bersama seorang pria bernama Mus yang kini juga sudah ditangkap BNN. 

    “Tersangka Fadil dibayar Rp30 juta cash sebagai uang jalan, sedangkan janji upah belum ada menunggu info dari Edi alias MD (sudah ditangkap BNN) di Jakarta,” ucapnya.

    Pada Minggu (4/5/2025), tersangka Fadil dan Mus memasukan sabu tersebut ke dinding depan truk yang sudah dimodifikasi untuk agar tidak diketahui di wilayah Aceh.

    Lalu, dua orang itu melakukan bongkar muat di warung makan yang rencana akan dibawa langsung ke Jakarta. Nantinya, rencananya setelah sampai, mereka akan menghubungi Edi alias MD.

    “Muatan truk yang dibawa tersangka Fadil dan Mus berisikan pakaian bekas sebagai kamuflase,” tuturnya.

    Namun, Eko mengatakan saat Edi alias MD tertangkap oleh BNN, tersangka Fadil melarikan diri dan menghapus semua nomor telepon orang-orang yang terkoneksi dengannya.

    “Kelompok mereka berkomunikasi melalui aplikasi chat Zangi (private messenger)” tuturnya. 

    Dari pemeriksaan, Fadil mengaku baru sekali melakukan pengiriman narkoba jenis sabu ini ke Jakarta.

    “Namun, sekira sebelum bulan puasa kelompok mereka berhasil ke padang menggunakan 5 mobil mengangkut 2 karung goni bersama Edi dan Wawan dibayar Rp50 juta untuk diturunkan di daerah Payakumbuh, kemudian mobil nanti ada yang ambil,” jelasnya.

    Saat ini, lanjut Eko, pihaknya masih melakukan pengembangan terhadap jaringan pengedar sabu ini.

     

     

     

  • Pria di Kediri Alami Luka Serius setelah Buka Bungkusan Plastik di Area Persawahan – Halaman all

    Pria di Kediri Alami Luka Serius setelah Buka Bungkusan Plastik di Area Persawahan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang pria berusia 38 tahun, Tri Cahyo Sudarko, mengalami luka serius setelah membuka bungkusan plastik misterius yang diduga berisi bahan peledak.

    Insiden ini terjadi pada Selasa (6/5/2025), sekira pukul 13.00 WIB di kawasan persawahan Desa Ringinsari, Kecamatan Kandat, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

    Saat itu, Tri dan rekannya sedang beristirahat usai makan siang di kebun.

    Mereka melihat sebuah kantong plastik putih tergeletak di atas parit.

    Karena rasa penasaran, Tri mengambil bungkusan tersebut dan membawanya ke pinggir jalan.

    Namun, saat ia membuka kantong itu, tiba-tiba terjadi ledakan hebat yang mengakibatkan tiga jari tangannya terputus.

    “Iya, kejadiannya siang kemarin. Ada dua orang yang sedang istirahat di sawah, lalu menemukan bungkusan plastik.”

    “Saat dibuka, salah satu dari mereka terluka karena ledakan,” jelas Kepala Sub Bagian Humas Polres Kediri, Iptu Yusi Baiti, saat dikonfirmasi, Rabu (7/5/2025). 

    Akibat ledakan tersebut, Tri segera dilarikan ke RS Surya Melati di Desa Ngletih Kandat untuk mendapatkan perawatan medis.

    Pihak kepolisian yang menerima laporan dari perangkat desa langsung mendatangi lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

    Barang bukti berupa serpihan plastik dan potongan jari korban turut diamankan oleh pihak berwajib.

    Berdasarkan penyelidikan awal, bungkusan tersebut diduga kuat berisi sisa bahan petasan atau bom ikan rakitan, yang sering disebut bondet.

    Saat ini, Satreskrim Polres Kediri masih mendalami asal muasal bungkusan tersebut.

    “Dugaan sementara isinya adalah sisa bahan peledak yang biasa digunakan untuk merakit petasan atau bondet,” tambah Iptu Yusi.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Gempa Hari Ini: BMKG Catat Blitar Diguncang Gempa 4,5 SR, Dirasakan hingga Malang – Halaman all

    Gempa Hari Ini: BMKG Catat Blitar Diguncang Gempa 4,5 SR, Dirasakan hingga Malang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat adanya gempa hari ini, Rabu (7/5/2025).

    BMKG mengatakan gempa hari ini terjadi di wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur dengan kekuatan magnitudo 4,5.

    Dalam rilisnya, BMKG mengatakan gempa terjadi pada pukul 07.16 WIB dengan pusat di 101 km barat daya Kabupaten Blitar.

    Kedalaman gempa di Blitar ini tercatat berada di 84 km dan tidak memiliki potensi tsunami.

    Akan tetapi, BMKG menyatakan bahwa gempa di Blitar dapat dirasakan di beberapa daerah.

    Menurut BMKG, di wilayah Blitar, gempa dirasakan dengan skala MMI III.

    Sementara Trenggalek, Kediri, Tulungagung, Lumajang, Pacitan, dan Malang dirasakan dengan skala MMI II.

    Hingga berita ini ditayangkan, belum ada update terbaru dari BMKG.

    Skala MMI Gempa

    Berdasarkan skala MMI yang dikutip dari laman BMKG, berikut info MMI yang dapat dipelajari:

    I MMI

    Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.

    II MMI

    Getaran atau guncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.

    III MMI

    Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah.

    Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan.

    IV MMI

    Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.

    V MMI

    Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

    VI MMI

    Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang.

    Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.

    VII MMI

    Semua orang di rumah keluar.

    Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik.

    Sedangkan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah.

    Dan getaran dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.

    VIII MMI

    Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat.

    Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.

    IX MMI

    Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan.

    Rumah tampak bergeser dari pondasi awal. Pipi-pipa dalam rumah putus.

    X MMI

    Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

    XI MMI

    Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri.

    Jembatan rusak, terjadi lembah.

    Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.

    XII MMI

    Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah.

    Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara.

    (Tribunnews.com/Whiesa)

  • Nasib 12 Jenazah Korban Kecelakaan Bus ALS Jurusan Medan-Bekasi di Padang Panjang – Halaman all

    Nasib 12 Jenazah Korban Kecelakaan Bus ALS Jurusan Medan-Bekasi di Padang Panjang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PADANG PANJANG – 12 orang tewas dalam kecelakaan tunggal 
    Bus ALS jurusan Medan-Bekasi di Kelurahan Bukit Surungan, Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Selasa (6/5/2025).

    Bagaimana nasib 12 jenazah tersebut?

    Apakah sudah seluruhnya dijemput keluarga untuk dimakamkan?

    Hingga Selasa (6/5/2025) malam, sejumlah keluarga korban kecelakaan bus ALS di Padang Panjang, sudah datang ke RSUD Padang Panjang untuk proses penjemputan.

    Rombongan keluarga tersebut ke RSUD Padang Panjang untuk mengidentifikasi pihak keluarga mereka yang menjadi korban kecelakaan bus ALS.

    Para keluarga korban langsung diarahkan ke Posko Post Mortem dan Posko DVI Indonesia.

    Terlihat juga, keluarga korban yang istri dan kedua anaknya meninggal dunia akibat kecelakaan bus ALS tersebut datang menjelang maghrib.

    Saat petugas pos membawa keluarga tersebut ke papan daftar korban kecelakaan, ia menunjuk pada nomor 1, 2 dan 3.

    Di mana, daftar korban meninggal dunia pertama bernama Rema Andini Pane (1,5), kedua Naufal Rehan Pane (6) dan ketiga Riski Agustini Lubis (32).

     

    8 Jenazah Dibawa Keluarga untuk Dimakamkan

    Sementara itu Kasubbid Dokpol Biddokkes Polda Sumbar Dr. Eka Purnama Sari menyebut sebanyak 8 keluarga dari 12 korban meninggal dunia akibat kecelakaan bus ALS di Padang Panjang, sudah datang ke RSUD untuk menjemput jenazah keluarganya.

    “Saat ini sudah datang 8 pihak keluarga ke RSUD Padang Panjang untuk proses penjemputan,” beber Dr. Eka.

    “Keluarga korban ada yang datang dari Bekasi dan Medan,” sambungnya.

    KECELAKAAN BUS ALS – Kecelakaan bus Antar Lintas Sumatera di Kelurahan Bukit Surungan, Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Selasa (6/5/2025) pagi. Dari peristiwa ini, setidaknya 12 orang tewas dan sebagian penumpang dilarikan ke rumah sakit. (TRIBUN PADANG/ MUHAMMAD IQBAL)

    Lalu, Dr. Eka menjelaskan dari 8 korban meninggal dunia tersebut bakal dibawa pihak keluarga ke tiga daerah.

    3 korban bakal dibawa pihak keluarga dengan tujuan Padang Sidempuan, 2 jenazah ke Medan dan 3 lagi ke daerah Sipolha, di Kecamatan Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

    “3 korban dibawa ke Padang Sidempuan, 2 ke Medan dan 3 lagi ke daerah Sipolha,” beber Dr. Eka.

     

    Sementara itu, kata Dr. Eka, 4 korban meninggal dunia yang belum dijemput pihak keluarga akan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara.

    “Jadi nanti, untuk pelaporan jenazah yang belum dijemput pihak keluarganya langsung datang ke RS Bhayangkara Padang,” ucapnya.

    “4 korban tersebut sudah kami identifikasi,” tuturnya.

    “Alasan dibawa ke RS Bhayangkara, karena di sana terdapat lemari pendingin,” kata Dr. Eka Purnama Sari, Selasa (6/5/2025) malam.

    Pantauan TribunPadang.com sekitar pukul 21:30 WIB, 4 jenazah tersebut sudah dibawa menggunakan ambulans dengan tujuan RS Bhayangkara Padang.

    Selain itu, pihak RSUD Padang Panjang juga melakukan serah terima jenazah kepada Subbid Dokpol Biddokkes Polda Sumbar.

    Data 4 Korban Dibawa Ke RS Bhayangkara Padang:

    1. Silaen (30), laki-laki asal Toba, Sumatera Utara

    2. Aryudi (38), laki laki asal Deli Serdang

    3. Etrick Gustaf Wenas (26), laki laki asal Jakarta

    4. Sri Rejeki (38), perempuan asal Tenayan Raya, Pekanbaru

     

    Bus ALS dari Medan dengan tujuan Bekasi mengalami kecelakaan tunggal di Kelurahan Bukit Surungan, Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Selasa (6/5/2025).

    Kapolres Padang Panjang, AKBP Kartyana Widyarso Wardoyo Putro mengatakan untuk data sementara total korban sebanyak 35 orang.

    “Total korban sementara 35 orang, dengan rincian  23 orang luka-luka dan saat ini sedang ditangani, kemudian 12 orang korban meninggal dunia,” jelasnya saat diwawancarai.

    “Kemudian 12 orang yang meninggal ini terdiri dari 7 orang laki-laki, salah satunya balita dan 5 orang perempuan, salah satunya balita juga,” sambungnya.

    BUS ALS – Kecelakaan bus Antar Lintas Sumatera di Kelurahan Bukit Surungan, Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Selasa (6/5/2025) pagi. (Muhammad Iqbal/TribunPadang)

    Untuk tindakan selanjutnya, polisi masih melakukan evakuasi terhadap korban selamat dan dipusatkan di RSUD Padang Panjang.

    “Kami saat ini sedang melalukan evakuasi terhadap korban selamat maupun yang meninggal. Semuanya kami kumpulkan satu di RSUD Padang Panjang,” katanya.

    Kartyana menyebutkan, bagi keluarga korban yang hendak mengecek atau mengambil jenazah korban bisa mendatangi RSUD Padang Panjang atau posko terpadu yang disiapkan di halaman RSUD.

    Polisi juga menyiapkan tim trauma healing untuk membantu psikologi korban.

    Nantinya, lanjut Kartyana, jika hingga malam nanti jenazah korban belum dijemput pihak keluarga, maka akan dibawa ke RS Bhayangkara untuk disimpan terlebih dahulu.

    “Karena penyimpanan yang ada kulkas hanya ada di RS Bhayangkara Padang,” pungkasnya.

    BUS ALS KECELAKAAN – 12 orang tewas akibat kecelakaan bus Antar Lintas Sumatera (ALS) di Kelurahan Bukit Surungan, Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Selasa (6/5/2025) sekitar pukul 08.30 WIB. (Muhammad Iqbal/TribunPadang)

    Berikut daftar nama 12 korban meninggal dunia:

    1. Rema Anuini Pane (1,5), Perempuan asal Bekasi.

    2. Naupal Rehan Pane (6), Laki-laki asal Bekasi.

    3. Riski Agustini Lubis (32), Perempuan, asal Jabar/Bekasi.

    4. Melaikielaiki Sinaga (74), Laki-laki asal Simalungun (Sumut).

    5. Karmina Gultam (74), Perempuan asal Simalungun (Sumut).

    6. Sarudin Nainggolan (74), Laki-laki asal Pematang Sidamanik, Simalungun (Sumut).

    7. Desrita Nainggolan (50), Laki-laki asal Simalungun (Sumut).

    8. Sri Rejeki (38), Perempuan asal Pekanbaru.

    9. Raomaida Sitanggang (74), Perempuan asal Simalungun (Sumut).

    10. Etrick Gustaf Wenas (26), Laki-laki asal Jakarta.

    11. Aryudi (38), Laki-laki asal Deli Serdang.

    12. Atas Silaen (30), Laki-laki asal Toba (Sumut).

     

    (tribun network/thf/TribunPadang.com)

     

  • 5 Fakta Baru Oknum TNI AL Bunuh Jurnalis: soal Hubungan Badan hingga Jumran Sempat Ketakutan – Halaman all

    5 Fakta Baru Oknum TNI AL Bunuh Jurnalis: soal Hubungan Badan hingga Jumran Sempat Ketakutan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut lima fakta baru yang terungkap dalam kasus oknum TNI AL bunuh jurnalis wanita di Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel).

    Diketahui, kasus yang melibatkan Kelasi Satu Jumran sebagai terdakwa, dan korbannya bernama Juwita, telah memasuki sidang perdana, pada Senin (5/5/2025).

    Oknum TNI AL itu diadili di Pengadilan Militer (PM) I-06 Banjarmasin di Jalan Trikora, Kemuning, Banjarbaru.

    Total ada enam saksi yang dihadirkan dalam sidang tersebut.

    Sejumlah fakta baru pun terungkap dari soal hubungan badan hingga Jumran sempat ketakutan.

    1. Bantah hubungan badan

    Seorang saksi bernama Susi Anggraini menyebut, terdakwa dan korban sempat melakukan hubungan badan di sebuah hotel pada akhir 2024 lalu.

    Jumran di hadapan majelis hakim membantah telah melakukan hubungan seksual layaknya suami istri.

    Oknum TNI itu juga tidak mengakui telah melakukan penganiayaan kepada Juwita.

    “Tidak ada mempiting dan mendorong. Kami tidak melakukan hubungan badan pada saat di hotel,” kata Jumran, Senin, dikutip dari Tribunbanjarbaru.com.

    Mendengar bantahan tersebut, saksi Susi Anggraini tetap dengan pendiriannya.

    Ia bersaksi mengetahui informasi, Jumran telah menganiaya dan melakukan hubungan badan dengan korban.

    2. Jumran sempat ketakutan

    Tim Oditur Militer (Otmil) III-15 Banjarmasin, Lektol Chk Sunandi, mengungkap terdakwa Jumran sempat ketakutan saat hendak membunuh kekasihnya, Juwita.

    Oknum TNI itu sudah berniat membunuh korban saat terjadi keributan di sebuah hotel akhir 2024.

    Ketika itu, Juwita meminta kepada Jumran untuk menikahi dirinya berujung pada kesalnya terdakwa.

    Jumran awalnya ingin meracuni korban.

    “Terdakwa browsing ke Google tentang racun untuk membunuh korban, tetapi dibatalkan karena takut melakukannya,” kata Sunandi, masih dikutip dari Tribunbanjarbaru.com.

    3. Bunuh korban pakai tangan kosong

    WARTAWAN PEREMPUAN TEWAS – (Kiri) Juwita, seorang jurnalis media online meninggal di jalan arah ke Kiram di kawasan Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru arah Kiram, Sabtu (22/3/2025) dan (Kanan) Foto Juwita semasa masih hidup. (Kolase: BanjarmasinPost.co.id/Istimewa dan X @BNN Kota Banjarbaru)

    Sunandi melanjutkan, terdakwa kemudian kembali menjelajahi internet mencari cara untuk membunuh orang sekaligus menghilangkan jejaknya.

    Singkat cerita, Jumran berangkat dari Balikpapan menuju Banjarbaru pada 21 Maret 2025, untuk bertemu Juwita.

    Keesokan harinya, keduanya bertemu dan terdakwa melancarkan aksinya.

    Jumran menganiaya korban hingga tewas dengan tangan kosong.

    Lokasi pembunuhan berada di tempat sepi Jalan Gunung Kupang, Banjarbaru.

    Sedangkan jasad Juwita ditemukan warga ditemukan tergeletak pada, Sabtu (22/3/2025) sore.

    “Untuk biaya operasional dan rencana pembunuhan tersebut terdakwa menggadaikan sepeda motor sebesar Rp15 juta,” tambah Sunandi.

    4. Dijerat pasal pembunuhan berencana

    Berdasarkan fakta-fakta dalam sidang, tim oditur menjerat Jumran dengan pasal pembunuhan berencana.

    Ia didakwa pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, sebagai dakwaan primair.

    Sementara, dakwaan subsider atau dakwaan alternatif, yaitu pasal 338 KUHP tentang pembunuhan.

    “Perbuatan terdakwa telah memenuhi unsur tindak pidana sebagaimana diatur dan diancam primair pasal 340 KUHP, subsider pasal 338 KUHP,” jelas Sunandi.

    5. Soal tes DNA

    FOTO OKNUM TNI AL DI RUANG SIDANG – Jumran, terdakwa anggota TNI AL, duduk tenang di persidangan kasus pembunuhan jurnalis Juwita, Senin (5/5/2025). (BANJARMASIN POST)

    Sunandi menjelaskan, ada 11 orang saksi yang tertuang di dalam surat dakwaan.

    Sudah ada enam orang saksi yang hadir di sidang pada Senin (5/5/2025).

    Sementara, lima orang sisanya akan memberikan kesaksiannya di sidang lanjutan pada Kamis (8/5/2025) mendatang.

    Terkait sidang kedua, Sunandi tidak menutup kemungkinan akan menjadikan hasil tes DNA dari sampel di rahim korban.

    “Perlu diketahui ini kan perkara atensi, kita bekerja cepat gerak cepat.”

    “Hasil tes DNA itu bisa dijadikan alat bukti baru untuk memperkuat fakta-fakta di persidangan,” jelasnya.

    Informasi tambahan, terdakwa Jumran yang tidak mengajukan eksepsi atau keberatan terhadap surat dakwaan di sidang pertama.

    Sebagian artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Didakwa Pasal Pembunuhan Berencana, Jumran Terdakwa Pembunuhan Jurnalis Juwita Tak Ajukan Eksepsi

    (Tribunnews.com/Endra)(BanjarmasinPost.co.id/ Rizki Fadillah)

  • 21 Kali Cabuli Murid Kelas 2 SD, Oknum Guru Agama di Sragen Ternyata Suka Tonton Film Porno – Halaman all

    21 Kali Cabuli Murid Kelas 2 SD, Oknum Guru Agama di Sragen Ternyata Suka Tonton Film Porno – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Oknum guru agama SD Negeri di Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah menjadi tersangka aksi pencabulan terhadap seorang muridnya sendiri yang masih duduk di bangku kelas 2.

    WAN (25) bahkan sudah 21 kali melakukan pencabulan terhadap korban.

    Aksi pencabulan itu dilakukan dari Oktober 2024 hingga April 2025.

    Kapolres Sragen, AKBP Petrus Parningotan Silalahi menyebut aksi pencabulan dilakukan di ruang kelas saat pelajaran berlangsung.

    Diuraikan Petrus, pada Bulan Oktober 2024 dilakukan pencabulan empat kali, November empat kali, dan Desember dua kali.

    Kemudian bulan Januari 2025 dilakukan dua kali, Februari empat kali, Maret satu kali, dan April empat kali.

    “Semuanya dilakukan di ruang kelas 2, SD Negeri yang ada di Kecamatan Masaran, waktu kejadian pelajaran pada saat diisi pelaku itu antara jam 07.00 WIB sampai 09.00 WIB,” katanya kepada TribunSolo.com, Selasa (6/5/2025).

    Diketahui, jumlah siswa kelas 2 di SD tersebut berjumlah 13 orang.

    Pada saat hendak melakukan pencabulan, WAN meminta kepada murid-muridnya untuk mengerjakan soal di Lembar Kerja Siswa (LKS).

    “Setelah LKS dibagikan, kemudian pelaku menghampiri korban, dan duduk disamping kiri korban, korban berpura-pura bertanya apakah bisa mengerjakan, apa yang sulit, mana yang tidak bisa dijawab,” terang AKBP Petrus.

    “Kemudian tangan kanan pelaku mengambil tangan kiri korban, dimasukkan ke dalam celananya, dan disuruh memegang kemaluan dari pelaku, itu perbuatannya dari yang pertama sampai ke-20 kalinya sama,” pungkasnya. 

    Aksi terakhir dilakukan WAN pada 22 April 2025.

    “Kemudian pada tanggal 29 April, pelaku hendak melakukan lagi, namun gagal, dikarenakan korban menjerit, berteriak,” tambahnya.

    Akui Suka Tonton Film Porno

    Dalam pengakuannya, WAN menyebut aksi bejatnya itu dilakukan untuk menyalurkan hasrat seksualnya karena keseringan nonton film porno.

    “Melakukan perbuatan pencabulan pertama karena saya keseringan nonton film porno, sehingga mempunyai niatan melakukan hal tersebut,” kata WAN di Mapolres Sragen, Selasa (6/5/2025).

    “Kemudian dia murid saya yang penurut, jadi saya suruh melakukan itu,” tambahnya.

    Sifat penurut yang WAN maksud adalah korban tidak menolak saat aksi pencabulan itu dilancarkan olehnya.

    Selain itu, menurutnya korban juga tidak bilang ke siapapun, termasuk orang tua dan keluarga, sehingga ia bisa melakukan aksi cabul itu sebanyak 21 kali kepada korban.

    “Memilih korban karena paling penurut, karena waktu saya menarik tangan dia, dia mau, tidak ngomong, tidak melawan,” ujarnya.

    Ancaman Hukuman

    WAN kini harus mendekam di balik jeruji besi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

    Ia terancam hukuman 5 hingga 15 tahun penjara.

    “Pasal yang disangkakan pasal 82 ayat (1) jo Pasal 76 E Undang-undang perlindungan anak, dengan hukuman minimal 5 tahun maksimal 15 tahun,” ungkap Kapolres Sragen.

    Petrus mengatakan, pihaknya telah menggandeng Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Sragen untuk memberikan pendampingan terhadap korban.

    “Kami telah bekerja sama dengan Dinas Perlindungan Anak untuk kemudian memberikan trauma healing kepada korban,” ujarnya.

    “Kemudian memberikan jaminan keselamatan dan keamanan, baik kepada korban maupun keluarganya,” tambahnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Cabuli Siswinya hingga 21 Kali, Guru Agama di Sragen Terancam Hukuman Maksimal 15 Tahun Penjara.

    (Tribunnews.com/Gilang Putranto) (TribunSolo.com/Septiana Ayu Lestari)

  • Sosok Agus Guru Honorer di Pelosok Banyuwangi Rela Jemput Murid agar Sekolah, Ajak Siswa Berdialog – Halaman all

    Sosok Agus Guru Honorer di Pelosok Banyuwangi Rela Jemput Murid agar Sekolah, Ajak Siswa Berdialog – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sosok Agus Hermanto, seorang guru honorer dari pelosok Banyuwangi, Jawa Timur, yang menarik perhatian. 

    Pasalnya, Agus rela menjemput anak didiknya agar tetap bisa sekolah. 

    Dedikasi Agus pun mendapat perhatian dari orang nomor satu di Banyuwangi, yakni Ipuk Fiestiandani.

    Bupati Banyuwangi tersebut, sempat mendatangi kediaman Agus pada Senin (5/5/2025).

    “Mas Agus adalah potret ketulusan. Masih muda, tapi pengabdiannya luar biasa. Di saat banyak orang seusianya mencari kenyamanan kerja, dia justru memilih tetap bertahan di daerah terpencil,” katanya saat mengunjungi kediaman Agus, dilansir TribunJatim-Timur.com.
    Sosok Agus Hermanto

    Agus Hermanto mengajar anak-anak di SMP 3 Satu Atap Wongsorejo, Dusun Pringgondani, Desa Watukebo, Kecamatan Wongsorejo, sebuah kampung di pinggir kawasan hutan. 

    Rupanya, Agus sudah mengajar sejak tahun 2009.

    Saat ini, ia berstatus honorer. Meski demikian, Agus tetap tulus mengajar.

    Agus Hermanto rela melintasi jalanan berbatu dan menanjak, bahkan menempuh medan sulit untuk satu tujuan.

    Yakni, guna memastikan tidak ada anak desa yang putus sekolah hanya karena kendala biaya atau letak geografis.

    Pria berusia 36 tahun itu, bercerita menjadi guru bukan hanya soal mengajar. 

    Namun, kata Agus, lebih pada motivator, penggerak, sekaligus penjaga mimpi bagi anak-anak di daerah pelosok. 

    Dalam pembelajarannya, Agus membuka sesi dialog dengan siswa untuk mengetahui bagaimana keadaan anak didiknya. 

    “Pagi masuk kelas saya tidak langsung mengajar, ada sesi dialog dahulu. Bertanya apa kabarnya, bagaimana semangatnya, dan apakah ada kendala. Setelah itu baru pelajaran,” ucapnya.

    Bahkan, Agus pernah mendatangi rumah-rumah warga, membujuk orang tua agar mengizinkan anaknya bersekolah. 

    Tak jarang, ada siswa yang tidak masuk saat ujian. Sehingga, ia menjemputnya sendiri, membangunkan, menunggu hingga mandi.

    Meski kadang merasa lelah, Agus mengaku rasa itu akan hilang ketika melihat anak didiknya semangat belajar. 

    “Ngajar di pelosok itu capek, tapi begitu lihat anak-anak semangat belajar, hati ini rasanya hangat. Capeknya hilang,” ucap Agus.

    Diapresiasi Pejabat Setempat

    Kini, apa yang dilakukan Agus mendapat perhatian pemerintah. 

    Bupati Banyuwangi memberikan hadiah untuk Agus berupa Laptop. 

    Laptop tersebut, rencananya akan dimanfaatkan Agus untuk mengakses referensi, dan menjangkau dunia pendidikan yang lebih luas. 

    Menurut Ipuk Fiestiandani, perjuangan Agus bukan hanya soal mengajar, tapi tentang menyalakan harapan. 

    Agus dinilai sebagai teladan yang patut diapresiasi atas dedikasinya dalam mengabdi.

    “Kami sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas dedikasi Mas Agus. Kami juga kian semangat untuk menjalankan berbagai program pendidikan, utamanya pengentasan anak putus sekolah,” kata Ipuk.

    Dari cerita Agus, lanjut Ipuk, pihaknya akan lebih mengoptimalkan berbagai program daerah untuk anak-anak putus sekolah. 

    Termasuk Gerakan Daerah Angkat Anak Muda Putus Sekolah (Garda Ampuh). 

    Program tersebut, bakal fokus menjaring anak putus sekolah dan membantunya kembali ke bangku sekolah melalui berbagai skema.

    Kisah Guru Antar Jemput Siswa di Bangkalan, Madura

    Sebelumnya, ada juga yang rela antar jemput siswanya agar bisa sekolah.

    Ia adalah Sulasmiyati, dikenal sebagai sosok guru yang memberikan layanan antar jemput siswa dalam beberapa tahun terakhir.

    Ibu berusia 45 tahun itu, menggunakan kendaraan dorkas bekas, berkeliling lintas kelurahan hanya untuk menjemput siswa-siswi kelas 1 SDN Kelurahan Pangeranan 1, Kota Bangkalan.

    Rutinitas antar jemput siswanya tersebut, telah dilakukan Sulasmiyati saat dirinya mulai mengajar di SDN Pangeranan 1 di tahun 2019.

    Kala itu, ia menggunakan sepeda motor untuk sarana antar jemput siswa.

    Di tengah perjalanan antar jemput, Sulasmiyati berkeinginan untuk memiliki sebuah kendaraan dorkas.

    Namun, karena keterbatasan ekonomi, keinginan tersebut hanya dirasa angan-angan belaka. 

    Meski kondisi pas-pasan tidak membuat Sulasmiyati patah arang.  

    “Dari situlah saya bertekad, sekaligus bernadzar untuk membeli kendaraan odong-odong (dorkas) apabila saya diterima sebagai P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak). Alhamdulillah Allah mencatat, saya diterima P3K di tahun 2023,” tuturnya.

    Meski kendaraan bekas, namun kala itu kondisi mesin dorkas milik Sulasmiyati masih layak berkeliling untuk antar jemput.

    Titik penjemputan diawali dari belakang pos polisi, Kampung Junok untuk menaikkan 5 orang siswa, sebagaimana dilansir TribunJatim.com.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunjatim-timur.com dengan judul Apresiasi Ipuk Terhadap Perjuangan Guru Muda yang Entaskan Anak Putus Sekolah di Pelosok Banyuwangi 

    (Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Tribunjatim-timur.com/Aflahul Abidin, TribunJatim.com/Ahmad Faisol)