Category: Tribunnews.com Regional

  • Sosok Abdul Kohar, Pukuli Nenek Asyah di Cianjur karena Dituduh Penculik, Pelaku Ngumpet di Kuburan – Halaman all

    Sosok Abdul Kohar, Pukuli Nenek Asyah di Cianjur karena Dituduh Penculik, Pelaku Ngumpet di Kuburan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut sosok Abdul Kohar yang pukuli nenek Asyah (76) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

    Kasus pemukulan terhadap nenek Asyah viral di media sosial sejak Selasa (6/5/2025).

    Nenek Asyah dipukuli oleh Abdul Kohar karena dituduh telah menculik anaknya.

    Tidak lama setelah kejadian, Abdul Kohar dijadikan Daftar Pencarian Orang (DPO) Polres Cianjur.

    Dikutip dari Instagram @polres.cianjur, Abdul Kohar diketahui lahir pada 7 Oktober 1988 atau kini berumur 36 tahun.

    Ia sehari-hari bekerja sebagai wiraswasta.

    Abdul Kohar sendiri tinggal di Kampung Legok, Desa Bunikasih, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur.

    Abdul Kohar berhasil ditangkap polisi kurang dari 24 jam usai kejadian.

    Detik-detik penangkapannya sempat viral lewat media sosial.

    Tim polisi yang mengendus keberadaan pelaku pemukulan di sebuah area pemakaman Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur.

    Dalam video, Abdul Kohar yang bertemu anggota polisi menjulurkan tangannya untuk bersalaman.

    Pelaku kemudian digiring ke kantor polisi.

    Dalam perjalanan, Abdul Kohar masih terlihat bisa tersenyum.

    Kasat Reskrim Polres Cianjur, AKP Tono Listianto membeberkan, pelaku bersembunyi di saung area pemakaman tersebut.

    Lokasinya di dekat rumah mertuanya.

    “Di sekitar lokasi juga, petugas menemukan saung yang diduga dijadikan tempat bagi pelaku untuk bersembunyi dari kejaran polisi,” katanya, dikutip dari TribunJabar.id.

    AKP Tono melanjutkan, kronologi kejadian yang menimpa nenek Aisyah.

    Semua bermula saat korban hendak pulang ke rumah anaknya. 

    Setelah turun dari angkutan umum, korban meminta bantuan kepada seorang anak kecil untuk menunjukkan jalan ke rumah anaknya di Kampung Padalengsar, Desa Bunikasih.

    Namun, di tengah perjalanan, anak tersebut meminta izin untuk tidak melanjutkan dan langsung pergi. 

    Tiba-tiba, muncul seseorang yang tidak dikenal yang meneriaki korban sebagai penculik anak. 

    Warga yang mendengar teriakan tersebut langsung mendekati korban, lalu membawanya dan melakukan penganiayaan berupa pemukulan dan tamparan.

    Pelaku Abdul Kohar merupakan provokator dalam kasus ini.

    “Berdasarkan hasil pemeriksaan, Abdul Kohar juga merupakan provokator menuduh penculik, dan mengakui memukuli korban sebanyak tiga kali hingga lebam serta memar,” jelasnya.

    Selain Abdul Kohar, ada pelaku penganiaya lain yang masih buron hingga sekarang.

    AKP Tono berjanji pihak kepolisian segera menangkapnya.

    “Sementara satu pelaku lainnya masih dalam pengejaran dan akan kami tindak tegas,” ucapnya, dikutip dari Instagram @polres.cianjur.

    Informasi terbaru, pelaku bernama Ahmad (50) juga berhasil diamankan.

    Ahmad di hadapan polisi menceritakan awal mula dirinya memukuli nenek Asyah.

    Ia yang baru saja pulang ke rumah mendengar kabar anaknya jadi korban penculikan.

    Setelah ditelusuri, tuduhan sebagai pelakunya mengarah ke korban.

    “Saat saya menuju pulang, saya mendengar informasi jika anak saya akan diculik.”

    “Setelah menanyakan siapa pelakunya, beberapa orang menyebut nama korban,” katanya, dikutip dari TribunJabar.com.

    “Saya hampiri korban, dan langsung memukulinya, karena emosi, karena dapat kabar mau menculik anak saya,” tambahnya.

    Kini, akibat perbuatannya, Abdul Kohar dan Ahmad dijerat dengan Pasal 170 ayat (2) ke-1e KUHP tentang tindak pidana secara bersama-sama melakukan kekerasan terhadap orang, dengan ancaman pidana penjara maksimal 7 tahun.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Niat Minta Tolong, Nenek Asyah Malah Diteriaki Penculik oleh Anak Kecil, Ayah Anak Langsung Pukuli

    (Tribunnews.com/Endra)(TribunJabar.id/Fauzi Noviandi)

  • Sosok Maulida Az Zahra, Siswi MAN 1 Brebes Diterima 4 Kampus Ternama di Amerika Serikat – Halaman all

    Sosok Maulida Az Zahra, Siswi MAN 1 Brebes Diterima 4 Kampus Ternama di Amerika Serikat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Maulida Az Zahra mungkin tak menyangka bahwa ia bisa diterima di empat kampus terbaik yang ada di Amerika Serikat.

    Keinginan dan harapan yang telah lama ia impikan, akhirnya berbuah manis berkat semangat dan ketekunan dalam belajar.

    Zahra telah dinyatakan diterima di Brown University (Jurusan Ekonomi, Ilmu Politik, dan Statistik), New York University (Stern School of Business, Jurusan Bisnis), University of Pennsylvania (Jurusan Filsafat, Politik, dan Ekonomi), serta Princeton University (Jurusan Urusan Publik dan Internasional).

    Selain itu, dua universitas lainnya, Babson College dan Columbia University, masih menunggu keputusan akhir yang akan diumumkan pada Mei 2025.

    Lantas, siapakah sosok Maulida Az Zahra ?

    Maulida Az Zahra merupakan siswi kelas XII jurusan MIPA di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Brebes, Jawa Tengah.

    Ia merupakan putri dari pasangan Saepudin dan Khotimah asal Desa Jatimakmur, Kecamatan Songgom, Brebes.

    Zahra lahir dari keluarga yang sederhana, orang tuanya berprofesi sebagai petani.

    Meskipun berasal dari keluarga seorang petani, keinginan Zahra untuk bisa membahagiakan kedua orang tuanya pun kini telah berbuah manis.

    Zahra menerangkan bahwa sejak awal, ia mempunyai tekad yang kuat untuk menempuh pendidikan tinggi di luar negeri, khususnya di Amerika Serikat.

    Persiapan Sejak Dini

    Ia pun berniat memperdalam ilmu di bidang ekonomi, politik, dan hubungan internasional dengan harapan dapat memberikan kontribusi bagi Indonesia.

    Zahra mengaku telah mempersiapkan diri sejak awal masuk MAN. 

    Selama dua tahun terakhir, ia belajar bahasa Inggris secara intensif, mengikuti tes internasional, mengembangkan portofolio, dan menyusun personal statement yang mencerminkan visi dirinya. 

    Ia juga aktif mencari informasi mengenai universitas luar negeri melalui media sosial dan forum pelajar internasional. 

    Dukungan Keluarga

    Selain persiapan sejak dini, Zahra mengatakan bahwa dukungan dari kedua orang tuanya juga menjadi faktor utama.

    Di samping itu, guru dan teman-teman di sekolahnya pun juga memberikan motivasi kepadanya untuk bisa melanjutkan studi ke Negeri Paman Sam.

    Zahra sendiri rencananya akan terbang ke Amerika Serikat pada Agustus mendatang.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Sosok Maulida Az Zahra Anak Petani yang Diterima di 4 Kampus Ternama Amerika, Berangkat Agustus 2025

     

    (Tribunnews.com/David Adi) (TribunJabar.id/Salma Dinda Regina)

  • Viral Soal Ujian SMP di Yogyakarta Diduga Bocor, Disdikpora Telusuri, Orang Tua Siswa Kecewa – Halaman all

    Viral Soal Ujian SMP di Yogyakarta Diduga Bocor, Disdikpora Telusuri, Orang Tua Siswa Kecewa – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kabar dugaan bocornya soal Asesmen Standarisasi Pendidikan Daerah (ASPD) SMP di Yogyakarta, ditanggapi oleh sejumlah pihak.

    Dugaan bocornya soal ujian ASPD SMP di Jogja tersebut, mencuat di media sosial pada Selasa (6/5/2025) sore.

    Dokumen yang diduga bocor itu, merupakan soal untuk mata pelajaran (mapel) literasi numerasi (Matematika).

    Merespons hal tersebut, Kepala SMPN 10 Yogyakarta, Edy Thomas Suharta, menjelaskan kebijakan soal ASPD berada di tangan Pemda DIY atau dalam hal ini Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora). 

    Menurutnya, klarifikasi awal sudah dilakukan oleh pemerintah provinsi, di mana hasilnya tidak ditemukan indikasi pembocoran soal.

    “Saya dengar bapak kepala dinas sudah sowan ke sana untuk klarifikasi awal, dan alhamdulillah tidak ada indikasi guru kami yang membocorkan,” ungkapnya, Rabu (7/5/2025), dilansir TribunJogja.com.

    Meski demikian, Edy tidak menampik, salah satu gurunya memang menjadi bagian dalam proses pembuatan soal ASPD mapel Matematika yang dibentuk Disdikpora DIY.

    Namun, prosedur yang diterapkan Disdikpora DIY untuk menjaga kerahasiaan soal sangat ketat.

    Sehingga, kata Edy, tidak semudah itu guru bisa membocorkannya.

    “Iya (ada guru SMPN 10 masuk tim soal). Tapi, itu kan dikarantina, hanya satu ya, guru mata pelajaran matematika. Itu sudah dipastikan tidak (membocorkan),” tambah Edy.

    Lebih lanjut, deretan dokumen hasil tangkapan layar yang beredar di medsos memang menunjukkan adanya kemiripan dengan soal ASPD.

    Meski begitu, tidak serta merta karena ada kemiripan, lantas gurunya dituding sengaja membocorkan soal ke anak didiknya.

    Edy menegaskan, polemik ini masih ditelusuri oleh Disdikpora DIY, untuk memastikan kebenaran dari informasi yang beredar.

    Sementara Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Yogyakarta mengaku, belum mendapatkan laporan valid terkait sengkarut tersebut.

    “Kami malah belum tahu. Kita akan dalami, akan kita telusuri informasinya,” kata Kabid Pembinaan SMP Disdikpora Kota Yogya, Hasyim.

    Hasyim memastikan, Disdikpora Kota Yogya bakal melakukan penelusuran, guna memastikan kebenaran dari rangkaian informasi tersebut.

    Sebagai informasi, sekolah jenjang SMP atau MTs di DI Yogyakarta mulai menggulirkan Asesmen Standarisasi Pendidikan Daerah (ASPD) selama tiga hari, mulai Senin (5/5/25).

    Adapun jadwal mapel meliputi Literasi Bahasa (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris), Literasi Numerasi (Matematika), dan Literasi Sains (IPA).

    Kata Orang Tua

    Pihak orang tua siswa mengaku sangat terpukul ketika mendengar kabar dugaan bocornya soal ASPD dari anaknya.

    Sebab, menurut Baharuddin Kamba, jerih payah anaknya yang belajar selama beberapa bulan terakhir sontak runtuh akibat informasi kebocoran soal itu.

    “Anak saya langsung nangis. Selama 3-4 bulan persiapan menghadapi ujian ASPD, kita sebagai orang tua kan keluar biaya les, baik di sekolah atau privat di rumah, lumayan loh,” katanya.

    Kamba pun mendesak pembentukan tim independen untuk menelusuri dugaan kebocoran soal di salah satu SMP negeri di Kota Yogya tersebut. 

    Menurutnya, upaya itu penting guna menjaga independensi dalam menelusuri dugaan praktik-praktik kecurangan ujian ASPD SMP, khususnya mata pelajaran matematika. 

    Siswa Merasa Tidak Adil

    Dari sisi siswa sendiri, Imoa (bukan nama sebenarnya) seorang siswa kelas 3 (kelas IX) di salah satu SMP swasta di DIY mengaku kecewa.

    Imoa dan teman-temannya kecewa setelah mengetahui ada yang membagikan kisi-kisi ujian ASPD Matematika SMP mirip seperti soal ujian yang dikerjakannya.

    “Tidak adil itu,” tutur Imoa saat Dihubungi Tribunjogja.com via WhatsApp, Selasa (6/5/2025) petang.

    Ia merasa dugaan bocornya soal ujian ASPD Matematika SMP sangat tidak adil.

    “Aku bangun jam 3 pagi cuma buat MTK (matematika, red),” ucap Imoa.

    Meski kecewa dengan dugaan soal ujian ASPD Matematika bocor, Imoa mengaku, masih tetap belajar untuk mengikuti ujian ASPD Literasi Sains atau IPA di hari terakhir besok Rabu (7/5/2025).

    Dugaan Bocornya Soal ASPD Viral

    Diketahui, beberapa foto tangkapan layar berupa percakapan WhatsApp tersebar di media sosial.

    Percakapan tersebut, diduga berupa soal yang serupa dengan ASPD Matematika namun detail angka dalam soal diubah.

    Berbagai tangkapan layar terus bermunculan, termasuk percakapan antara Siswa E dan Siswa F yang membicarakan Siswa G. 

    Diduga Siswa G menyesal karena tidak mempelajari bocoran soal ASPD Matematika dari SMP 

    Grup publik WhatsApp yang diduga diikuti sejumlah anak-anak SMP di DIY tersebut, semakin ramai.

    Tentang ASPD 

    Sebagai informasi, ASPD (Asesmen Standarisasi Pendidikan Daerah) merupakan Kegiatan pengukuran capaian kompetensi literasi dan numerasi peserta didik dalam lingkup daerah, yang mana ASPD tidak menentukan kelulusan peserta didik.

    Dikutip dari dikpora.jogjaprov.go.id, ASPD dilakukan untuk mendapatkan data sekunder perihal peningkatan mutu Pendidikan dan dirancang untuk menghasilkan informasi akurat tentang perkembangan mutu dari waktu ke waktu dan kesenjangan antarbagian dalam sistem pendidikan dalam rangka memperbaiki kualitas belajar mengajar dan meningkatkan hasil belajar peserta didik.

    Tujuan dari diadakannya ASPD untuk pengembangan kompetensi peserta didik. 

    Meski tidak digunakan untuk menentukan kelulusan, tetapi tetap bisa menjadi dasar dilakukan perbaikan pembelajaran. 

    Selain itu, ASPD bertujuan untuk memantau perkembangan mutu dan kesenjangan antarbagian di dalam sistem pendidikan.

    Sehingga dapat menjadi salah satu alat ukur seleksi masuk ke jenjang pendidikan berikutnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Viral! Soal ASPD SMP Diduga Bocor, Disdikpora Kota Yogyakarta Lakukan Penelusuran

    (Tribunnews.com/Suci Bangun DS, TribunJogja.com/Azka Ramadhan)

  • Ada Anggaran Beli Busi Racing di Pemprov Sumut, Apakah Busi Racing Berfungsi di Kendaraan Standar? – Halaman all

    Ada Anggaran Beli Busi Racing di Pemprov Sumut, Apakah Busi Racing Berfungsi di Kendaraan Standar? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution menemukan ada sejumlah anggaran tak masuk akal di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut.

    Seperti anggaran beli tusuk gigi, beli kue tart, hingga terbaru ada belanja busi racing.

    Mengutip Tribun-Medan.com, anggaran busi racing tersebut ada di anggaran Dinas Sosial.

    Ia pun meminta kepada semua Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk jangan lagi membuat anggaran yang aneh-aneh.

    “Untuk OPD, jangan buat anggaran yang aneh-aneh lagi. Cukup tusuk gigi, busi racing, ada busi racing,”

    “Di dinas apa busi racing itu ya, Pak? Dinas Sosial,” kata Bobby dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029 dan Rapat Kerja Perangkat Daerah (RPKD) di Kantor Gubernur Sumut, Senin (5/5/2025).

    Ia pun mempertanyakan, apa urgensi pembelian busi racing ini.

    “Dinas Sosial beli busi racing, mau balapan? Pantesan semakin banyak balapan liar. Aduh, cukup ya,” 

    Ia pun kini menegaskan akan menghapus anggaran tak masuk akal yang tidak produktif.

    Lantas apakah fungsi busi racing tersebut? Apakah tetap berfungsi di kendaraan standar?

    Diketahui, busi pada kendaraan berfungsi sebagai penghantar pengapian.

    Tentunya, busi berpengaruh pada performa motor.

    Namun, General Manager Sales and Marketing PT NGK, Agus Tan, mengatakan bahwa mengganti busi spesifikasi standar pabrik dengan busi racing bukanlah langkah yang tepat.

    Terlebih apabila ingin mendapatkan performa terbaik dari mesin standar.

    Ia pun menyebut penggantian ke busi racing dengan mesin standar adalah hal yang sia-sia.

    “Penggunaan busi racing pada mesin standar dan untuk digunakan sehari-hari adalah ubahan yang mubazir atau sia-sia,”

    “Sebab, tidak meningkatkan performa motor, sia-sia,” ujar Agus, dikutip dari GridOto.com.

    Perbedaan antara busi standar dan busi racing adalah soal tingkat panas.

    Busi racing dirancang sesuai karakter mesin motor balap yang cepat panas.

    Dan untuk itu busi diciptakan lebih cepat melepas panas.

    Selain itu, sistem pengapian juga tak hanya bergantung pada busi saja, ada sensor, CDI hingga coil.

    Oleh karena itu, apabila menggunakan busi racing namun komponen lainnya masih standar, maka performa yang tinggi tidak bisa dirasakan.

    “Jadi, saran terbaik pakailah busi harian untuk motor harian,” kata Agus. 

    Sementara itu, mengutip dari laman Suzuki.co.id, ada beberapa dampak buruk menggunakan busi racing di motor yang digunakan hanya untuk sehari-hari.

    Seperti mesin akan sulit dinyalakan karena ada perbedaan sistem kelistrikan.

    Busi racing dirancang untuk mesin berkompresi tinggi, jadi apabila digunakan pada motor harian, efeknya akan menyebabkan kegagalan pembakaran dan menimbulkan kerak.

    Penggunaan busi racing juga akan membuat motor tak nyaman di putaran mesin bawah atau terasa brebet.

    Selain itu, kinerja mesin juga akan terganggu dan berpotensi menyebabkan kerusakan mesin serta posisi pembakaran yang tidak terpusat.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Bobby Nasution Kaget Ada Anggaran Busi Racing, Gubernur Sumut: Kemarin Tusuk Gigi, Ini Mau Balapan? dan di Gridoto.com dengan judul Adakah Manfaat Pakai Busi Racing Di Motor Standart? Ini Jawabannya

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(Tribun-Medan.com, Aziz Husein Hasibuan)(GridOto.com/ Akbar)

  • Kesaksian Warga soal Kecelakaan Maut di Purworejo: Angkot Masuk Jurang, Terlindas Truk – Halaman all

    Kesaksian Warga soal Kecelakaan Maut di Purworejo: Angkot Masuk Jurang, Terlindas Truk – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kecelakaan maut yang terjadi di Jalan Provinsi Magelang–Purworejo, tepatnya di Desa Kalijambe, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (7/5/2025) sekitar pukul 11.00 WIB, menewaskan 11 orang.

    Kecelakaan itu melibatkan sebuah dump truk bermuatan pasir dan kendaraan angkutan pedesaan (Kopada) yang membawa rombongan warga.

    Seorang warga berinisial L mengatakan, truk yang melaju dari arah Magelang menuju Purworejo itu sudah dalam kondisi rem blong sejak berada di atas tanjakan.

    “Itu truk dari atas sudah klakson terus, kasih kode. Sudah ambil kanan untuk menghindari kendaraan lain.” 

    “Pas sampai tanjakan, langsung banting kiri dan menabrak angkutan,” ujar L saat ditemui di lokasi kejadian, Rabu, dilansir Tribun Jogja.

    Truk lantas menabrak Kopada yang mengangkut rombongan warga dari Mendut, Magelang, yang diketahui akan menghadiri takziah di wilayah Purworejo.

    L berujar bahwa sebagian besar korban yang tewas di tempat berada dalam kondisi mengenaskan.

    “Sudah tidak bisa diidentifikasi. Kondisinya parah,” ucap L.

    Pada saat kejadian, L menyebut dirinya sedang berada di dalam rumah dan hanya mendengar suara seperti truk menurunkan pasir.

    Setelah keluar rumah, dirinya melihat truk sudah terguling dan Kopada berada dalam kondisi ringsek.

    “Nggak nyangka itu kecelakaan. Pas keluar rumah, semuanya sudah rusak. Angkotnya masuk jurang, kelindes truk, ringsek parah,” ungkapnya.

    Selain menabrak angkutan, truk juga menghantam sebuah warung yang ada di pinggir jalan.

    “Langsung masuk ke rumah, nabrak. Angkotnya ketabrak dari samping belakang,” jelasnya.

    Lebih lanjut, L mengatakan bahwa sopir truk sempat terjepit, tetapi berhasil dievakuasi dalam kondisi luka berat sementara sopir angkutan tewas di lokasi kejadian.

    “Penumpangnya sebagian besar meninggal. Yang selamat langsung dibawa ke rumah sakit,” ujarnya.

    L  menyebut bahwa lokasi itu memang rawan kecelakaan.

    “Hampir tiap bulan ada kejadian. Kadang truk nggak kuat nanjak, atau rem telat.” 

    “Sopir banyak yang belum paham medan. Rambu sudah bagus, tapi penerangan masih kurang,” ucap L.

    Selain menyebabkan 11 orang kehilangan nyawa, peristiwa ini juga mengakibatkan 4 orang korban mengalami luka parah dan 2 orang korban luka ringan.

    Berikut daftar nama dan identitas 11 korban meninggal dunia dalam kecelakaan maut di Purworejo hari ini.

    1. Aulia Anggi Pratiwi (26), warga Muntilan, Magelang. 

    2. Divya Kreswinannda (25), warga Mertoyudan, Magelang.

    3. Isna Hayati (27), warga Mendut, Mungkid, Magelang.

    4. Naely Nur Sadiyah (23), warga Jenis Srambianak, Mungkid, Magelang.

    5. Finna Mukarromah (28), warga Rambeana, Mungkid, Magelang.

    6. Siti Khur Fatimah (28), guru, warga Ngaglik, Borobudur, Magelang.

    7. Hesti Nurngaini Rahayu (24), pelajar, warga Panujo, Borobudur, Magelang.

    8. Kaki Umi Rohman (27), pelajar, warga Rambe Anak, Mungkid, Magelang.

    9. Melani Septiani (25), pelajar, warga Ambartawang, Mungkid, Magelang.

    10. Neli Suroya (36), wiraswasta, warga Paremono, Mungkid, Magelang.

    11. Edi Sunaryo (71), wiraswasta, warga Ngerajek, Mungkid, Magelang.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Kesaksian Warga Kecelakaan Maut di Purworejo yang Tewaskan 11 Orang: Truk Blong, Angkot Kelindes.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunJogja.com/Yuwantoro)

  • Kesaksian Warga soal Kecelakaan Maut di Purworejo: Angkot Masuk Jurang, Terlindas Truk – Halaman all

    Kesaksian Warga Soal Tabrakan Maut Purworejo: Truk Sudah Klakson Terus dari Atas Kasih Kode – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PURWOREJO – Seorang warga berinisial L memberikan kesaksian terkait kecelakaan maut yang terjadi di Jalan Provinsi Magelang–Purworejo, tepatnya di Desa Kalijambe, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (7/5/2025) sekitar pukul 10.00 WIB.

    Peristiwa tragis tersebut merenggut 11 nyawa dan melibatkan sebuah dump truck bermuatan pasir serta kendaraan angkutan pedesaan (Kopada) yang membawa rombongan warga.

    Menurut L, truk yang melaju dari arah Magelang menuju Purworejo itu sudah dalam kondisi rem blong sejak berada di atas tanjakan.

    “Itu truk dari atas sudah klakson terus, kasih kode. Sudah ambil kanan untuk menghindari kendaraan lain. Pas sampai tanjakan, langsung banting kiri dan menabrak angkutan,” ujar L saat ditemui di lokasi kejadian.

    Truk kemudian menabrak angkot yang mengangkut rombongan warga dari Mendut, Magelang yang diketahui hendak menghadiri takziah di wilayah Purworejo.

    Menurut L, sebagian besar korban tewas di tempat dengan kondisi mengenaskan.

    “Sudah tidak bisa diidentifikasi. Kondisinya parah,” katanya.

    Saat kejadian, L mengaku sedang berada di dalam rumah dan hanya mendengar suara seperti truk menurunkan pasir. Setelah keluar rumah, ia melihat truk sudah terguling dan Kopada berada dalam kondisi ringsek.

    “Nggak nyangka itu kecelakaan. Pas keluar rumah, semuanya sudah rusak. Angkotnya masuk jurang, kelindes truk, ringsek parah,” ungkapnya.

    Selain menabrak angkutan, truk juga menghantam sebuah warung yang berada di pinggir jalan.

    “Langsung masuk ke rumah, nabrak. Angkotnya ditabrak dari samping belakang,” jelasnya.

    L menambahkan, sopir truk sempat terjepit namun berhasil dievakuasi dalam kondisi luka berat, sementara sopir angkutan tewas di lokasi kejadian.

    “Penumpangnya sebagian besar meninggal. Yang selamat langsung dibawa ke rumah sakit,” ujarnya.

    Ia menyebut lokasi tersebut memang rawan kecelakaan.

    “Hampir tiap bulan ada kejadian. Kadang truk nggak kuat nanjak, atau rem telat. Sopir banyak yang belum paham medan. Rambu sudah bagus, tapi penerangan masih kurang,” katanya.

    Diketahui, para guru yang meninggal dunia tersebut menaiki angkot untuk takziah di Purworejo, Jawa Tengah pada pukul 10.00 WIB. Namun ditengah perjalanan, ada truk pengangkut pasir yang diduga gagal melakukan pengereman hingga menabrak angkot yang berisikan rombongan guru dari TK dan SD Tahfidz Quran As Syafiiyah.

    Korban meninggal dalam kecelakaan ini ada 11 orang. Kecelakaan ini bermula saat truk tronton melaju dari arah utara menuju selatan.

    Diduga rem blong, truk yang berada di tanjakan tersebut hilang kendali dan menabrak angkot di depannya.

    Rumah warga juga ikut rusak ditabrak truk besar tersebut.

     

  • Modus Tilang, Oknum Satlantas Polresta Kupang Kota Diduga Lecehkan Siswi SMK di Kantor Polisi – Halaman all

    Modus Tilang, Oknum Satlantas Polresta Kupang Kota Diduga Lecehkan Siswi SMK di Kantor Polisi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Oknum polisi di Kupang diduga melakukan pelecehan ke seorang siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang melakukan pelanggaran lalu lintas.

    Namun, bukannya dilakukan penindakan dan pemahaman bagi siswi, oknum polisi malah melakukan pelecehan seksual.

    Korban yang tak terima menceritakan apa yang telah dilakukan oknum polisi tersebut ke pacarnya.

    Oknum polisi yang diketahui Brigadir Polisi Satu (Briptu) MR itu kemudian diperiksa bidang propam.

    Oknum anggota Kepolisian Lalu Lintas Kepolisian Resor Kupang Kota, Nusa Tenggara Timur (NTT), diperiksa petugas Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) Kepolisian Daerah (Polda) NTT.

    Dia diperiksa karena melakukan pelecehan terhadap GPN (17), siswi salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Kupang.

    “Kasus dugaan tindak pelecehan seksual yang melibatkan anggota Satlantas Polresta Kupang Kota, Briptu MR, terhadap GPN pada Sabtu, 3 Mei 2025, di Kantor Satlantas Polresta Kupang Kota,” kata Kepala Bidang Humas Polda NTT Kombes Hendry Novika Chandra, Senin (5/5/2025).

    Kronologi

    Saat itu, pada Sabtu MR menilang GPN karena pelanggaran lalu lintas.

    MR lalu mengajak GPN untuk menyelesaikan masalah tilang di salah satu ruangan yang ada di Kantor Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Kupang Kota.

    GPN lalu mengikuti MR dengan harapan masalah tilang itu bisa diselesaikan.

    Namun, bukannya memproses tilang, MR malah diduga melakukan pelecehan seksual terhadap GPN.

    GPN yang tak terima, menginformasikan kejadian itu ke pacar dan keluarganya.

    Kasus itu lalu dilaporkan ke Polres Kupang Kota dan diambil alih oleh Bidang Propam Polda NTT.

    “Hari ini, Senin, 5 Mei 2025, Bidang Propam Polda NTT menggelar perkara internal untuk meningkatkan penanganan kasus ini ke tahap pemeriksaan yang lebih mendalam,” kata Hendry.

    Polda NTT lanjut Hendry, mengecam keras dugaan tindakan tercela yang dilakukan oleh oknum anggota Polantas itu.

    “Kami berkomitmen untuk memroses kasus ini secara transparan dan akuntabel sesuai dengan hukum, kode etik profesi Polri, serta peraturan disiplin yang berlaku,” tegasnya.

    Menurutnya, tidak ada tempat bagi anggota Polri yang melakukan pelanggaran, sehingga pihaknya akan menindak tegas siapapun yang terbukti bersalah.

    “Polda NTT menjunjung tinggi kepercayaan masyarakat dan akan memastikan penegakan hukum berjalan sebagaimana mestinya,” ujar dia.

    Kasus ini mestinya jadi pelajaran bagi kita semua. Bahwa perilaku yang nyelenah hanya akan membawa petaka.

    Anggota DPRD Geram

    Wakil Ketua Komisi V DPRD NTT Agus Nahak merespons dugaan pelecehan anggota Satuan Polisi Lalu lintas (Satlantas) Polresta Kupang Kota terhadap seorang siswi SMK. 

    Politikus Golkar itu menyebut, bisa saja ada korban lain yang hingga kini belum berani menyampaikan ke publik. Dia menyayangkan tindakan anggota kepolisian terhadap anak dibawa umur itu. 

    Meski begitu, Agus Nahak menyebut pelaporan dari korban ini, paling tidak membuka kelakuan buruk dari oknum anggota Polri itu. Ia meminta Kapolresta Kupang Kota agar menindaklanjuti masalah serius ini. 

    “Ini dia berani omong, jangan sampai banyak lagi. Pak Kapolresta kita minta perhatiannya. Apalagi anak dibawa umur, aduh. Akhirnya kita jadi khawatir,” kata Agus Nahak, Selasa (6/5/2025) di Kantor DPRD NTT.

    Dia menyayangkan tindakan bejat dari oknum anggota Polisi itu. Apalagi, tindakan itu dilakukan seorang aparat penegak hukum yang setiap hari memberi pelayanan kepada masyarakat. 

    “Apalagi seorang aparat penegak hukum, hari-hari di lapangan itu, melakukan dugaan pelecehan. Bahaya ini. Kalau dia tidak bawa SIM, oke, ditilang saja. Tapi jangan dibuat begitu,” katanya.

    Potensi Sanksi PTDH

    Kapolresta Kupang Kota, Kombes Pol Aldinan RJH Manurung, mengaku belum menerima laporan kasus pelecehan yang diduga dilakukan oleh oknum Satlatnas Polresta Kupang Kota, terhadap seorang siswi SMK di Kota Kupang.

    “Belum ada laporan ke kita,  adek,” jawab Aldinan, saat dikonfirmasi Pos Kupang, melalui WhatsApp, Senin (5/5).

    Namun, Aldinan menegaskan, akan mengambil sikap tegas terhadap oknum polisi tersebut jika terbukti bersalah melakukan pelecehan terhadap siswi tersebut.

    “Apabila ada anggota yang melakukan pelanggaran dan kejahatan, beta (saya) tidak segan-segan menghukum berat,” tegasnya.

    Aldinan bahkan menegaskan, akan memecat anggotanya jika terbukti bersalah.

    “Saya tidak segan-segan tindak, bahkan PTDH (Pemberhentian Tidak Dengan Hormat) kepada anggota yang melakukan pelanggaran dan menyakiti hati masyarakat, karena kehadiran Polisi di tengah masyarakat harusnya membuat damai dan sejuk, bukan sebaliknya,” kata Kapolresta.

    Menurutnya, Polresta Kupang Kota adalah barometer Penegakan Hukum di NTT.

    “Ini dilihat dari kehadiran anggota di lapangan, dan dampak kehadirannya di tengah-tengah masyarakat. Lebih dari pada itu, ada nilai tambah dan bukan menjadi Trouble Maker,” lanjut Aldinan.

    Aldinan pun memberikan perintah kepada Kasie Propam Iptu Abang Ali Baisapa, untuk melakukan penegakkan disiplin kepada anggota yang lakukan pelanggaran, bila perlu disidangkan.

    Selain itu, Aldinan juga meminta Wakapolresta Kupang Kota dan Kepala Bagian Sumber Daya Manusia (Kabag SDM) membantu Kasie Propam lakukan penegakkan disiplin. 

    Informasi yang dihimpun, menyebutkan, seorang oknum Polantas Kupang Kota, Briptu MR (28), diduga melakukan pelecehan terhadap GPN (17), seorang siswi SMK di Kota Kupang.

    Kejadian itu terjadi pada Sabtu (3/5) malam. Saat itu, Briptu MR melakukan tilang terhadap GPN, karena alasan terjadi pelanggaran lalu lintas.

    GPN yang adalah warga Kecamatan Kota Raja itu kemudian diminta ke untuk menyelesaikan masalah tilang ini.

    Briptu MR mengajak GPN ke salah satu ruangan.  Namun sampai di ruangan itu, GPN malah mendapatkan perlakuan tidak senonoh dari Briptu MR.

    Briptu MR, warga kelurahan Oesapa, kecamatan Kelapa Lima itu, diduga melakukan pelecehan seksual terhadap korban.

    Korban yang tidak terima dengan perlakuan Briptu MR kemudian melaporkan kejadian itu kepada pacarnya sehingga pacar GPN melabrak Briptu MR yang sudah memiliki istri dan anak itu.

    Selanjutnya, korban GPN melaporkan kejadian ini ke Polresta Kupang Kota. (Tribunnews.com/Pos Kupang)

     

     

  • Tangis Murid dan Pengajar TK dan SD di Purworejo, Doakan Guru Korban Kecelakaan saat Pergi Takziah – Halaman all

    Tangis Murid dan Pengajar TK dan SD di Purworejo, Doakan Guru Korban Kecelakaan saat Pergi Takziah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kecelakaan maut di Jalan Provinsi Magelang–Purworejo, tepatnya di wilayah Desa Kalijambe, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, pada Rabu (7/5/2025) meninggalkan banyak duka.

    Terlebih dialami oleh para pengurus dan murid di TK dan SD Tahfidz Quran As Syafiiyah, Mendut, Magelang.

    Sejumlah guru sekolah meninggal dunia karena tertabrak truk pengangkut pasir.

    Doa bersama bersama pun digelar untuk para guru yang terlibat kecelakaan di lingkungan sekolah.

    Anggota Komite Sekolah SD Tahfidz Quran As Asyafiiyah, Bhineke Giandika menuturkan, rombongan guru yang alami kecelakaan rencananya hendak takziah ke Purworejo, Jawa Tengah.

    Ia pun mengaku kaget setelah mendapatkan kabar bahwa sejumlah guru meninggal dunia karena kecelakaan.

    “Kami sebagai orang tua tentu kaget saat mendapatkan informasi, karena memang, rencana kami, InsyaAllah pagi untuk takziah, karena salah satu bapak dari kepala sekolah kami meninggal dunia,” ujarnya, dikutip dari TribunJogja.com.

    Ia menuturkan, para guru berangkat takziah dibagi beberapa kloter.

    “Kami koordinasi sendiri dibagi beberapa kloter, yang bisa pagi berangkat pagi, yang bisa siang ya siang,”

    “Dan semalam juga sudah diberitahu oleh ustazah, anak-anak pulang lebih awal,” ujarnya.

    Awalnya, Bhineke masih berpikiran positif kecelakaan menyebabkan korban luka-luka.

    “Namun informasi selanjutnya, akan dilaksanakan salat jenazah di sekolah, kami orang tua yang tergabung ke komite sekolah mengabarkan ke orang tua untuk datang ke sekolah,” terangnya.

    Diketahui, para guru yang meninggal dunia tersebut menaiki angkot untuk takziah di Purworejo.

    Namun di tengah perjalanan, ada truk pengangkut pasir yang diduga gagal melakukan pengereman hingga menabrak angkot yang berisikan rombongan guru dari  TK & SD Tahfidz Quran As Syafiiyah.

    Diketahui, korban meninggal dalam kecelakaan ini ada 11 orang.

    Kecelakaan ini bermula saat truk tronton melaju dari arah utara menuju selatan.

    Diduga rem blong, truk yang berada di tanjakan tersebut hilang kendali dan menabrak angkot di depannya.

    Rumah warga juga ikut rusak ditabrak truk besar tersebut.

    “Setelah menerima laporan, Unit Kecelakaan Satlantas Polres Purworejo segera meluncur ke lokasi kejadian untuk melakukan penanganan dan olah TKP.” 

    “Dampak dari kecelakaan sangat serius, sebanyak 11 orang meninggal dunia di tempat dan enam korban lainnya luka,” kata Kapolres Purworejo, AKBP Andry Agustiano.

    Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan identifikasi jenazah korban kecelakaan.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Keterangan Anggota Komite Sekolah SD Tahfidz Quran Magelang Setelah Laka Maut Purworejo

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJogja.com, Ahmad Syarifudin)

  • Sosok SN, Guru SD yang Lecehkan Belasan Orang di Makassar, Salah Satunya Komika – Halaman all

    Sosok SN, Guru SD yang Lecehkan Belasan Orang di Makassar, Salah Satunya Komika – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang pria bernama SN (49) warga Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan diringkus polisi.

    Ia diringkus polisi setelah terjerat kasus kekerasan seksual.

    Salah satu korbannya adalah seorang komika bernama Eky Priyagung.

    Aksi pencabulan tersebut dialami oleh Eky Priyagung pada tahun 2009 lalu saat ia menetap di Kota Makassar.

    Kini, pria asal Bandung ini angkat bicara soal kasus kekerasan seksual yang ia alami hingga polisi meringkus SN.

    Kapolrestabes Makassar, Kombes Arya Perdana mengonfirmasi hal tersebut.

    “Pencabulan diberitakan seorang komika dari Jakarta melalui media sosialnya, yang disampaikan di satu tempat mengajar ngaji, itu melakukan tindakan-tindakan pencabulan terhadap para santrinya,” kata Arya, dikutip dari Tribun-Timur.com.

    Diketahui, SN merupakan seorang guru Sekolah Dasar (SD) yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN).

    SN juga memiliki sampingan menjadi guru ngaji di Kecamatan Rappocini, Kota Makassar.

    Kombes Arya menuturkan, pelaku sudah beraksi sejak tahun 2000-an.

    Saat ini, SN telah ditetapkan tersangka setelah polisi melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi dan korban.

    “Sampai saat ini saksi yang sudah kita periksa total sudah 4, 3 di antaranya adalah saksi korban,” kata Arya.

    Arya mengatakan, SN mengakui bahwa telah melakukan perbuatan hina tersebut kepada belasan orang.

    “Tapi memang dugaannya ada kurang lebih dari 10 orang (korban). Nanti masih kita cari korbannya,” ujar Arya.

    SN mengakui ada 16 orang yang jadi korbannya.

    “Kita sudah tangkap satu orang tersangka. Tersangka ini sudah mengakui dia mencabuli sekitar 16 orang,” lanjutnya.

    Kepada Tribun-Timur.com, Arya mengatakan bahwa SN melancarkan aksinya di sekretariat masjid.

    “Pelaku meminta anak tersebut untuk dikeluarkan spermanya oleh pelaku ini,” ujarnya.

    SN menggunakan modus bahwa korbannya telah baligh.

    “Alasannya adalah karena kamu sudah baligh (dewasa), maka kamu harus dikeluarkan spermanya,” bebernya.

    Selain itu, Arya menuturkan bahwa dari rentang waktu kejadian, ada beberapa kasus yang dialami korban yang tidak dapat diproses.

    “Memang kita lihat rentang waktunya ada masih bisa kita sidik, ada juga sudah tidak bisa karena sudah kadaluwarsa, karena kasus sudah cukup lama,” pungkasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul BREAKING NEWS: Polisi Tangkap Pelaku Kekerasan Seksual Anak Usai Pengakuan Komika Bandung Viral

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(Tribun-Timur.com, Muslimin Emba)

  • Pemkab Bogor Beli 6 Unit Mobil Dinas Suzuki Jimny, Bupati Rudy Rusmianto: Akan Jadikan Mobil Patroli – Halaman all

    Pemkab Bogor Beli 6 Unit Mobil Dinas Suzuki Jimny, Bupati Rudy Rusmianto: Akan Jadikan Mobil Patroli – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor membeli enam unit mobil dinas baru bermerek Suzuki Jimny menjadi sorotan publik.

    Pembelian mobil berharga fantastis ini menuai perbincangan di tengah upaya efisiensi anggaran negara yang digaungkan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

    Reaksi publik terlihat dalam unggahan Instagram @bogorplusid pada Selasa (6/5/2025).

    Di mana akun tersebut mengunggah video enam unit mobil Suzuki Jimny berjejer dilengkapi dengan nomor polisi pelat merah.

    Menyikapi respons publik, Bupati Bogor Rudy Rusmanto membantah melakukan pemborosan anggaran di tengah upaya efisiensi.

    Politisi Partai Gerindra ini menegaskan, mobil Suzuki Jimny ini merupakan hasil pengadaan tahun anggaran 2023 untuk beberapa perangkat daerah.

    Rudy mengaku baru mengetahui adanya mobil Suzuki Jimny itu saat menghadiri apel kendaraan di Pakansari beberapa waktu yang lalu.

    “Itu bukan pengadaan baru, pajaknya habis 2028. Maka saya tarik dan jadikan mobil patroli,” kata Rudy di Cibinong, Rabu (7/5/2025).

    Sebagai informasi, Pemkab memiliki enam unit Jimny tiga pintu yang dibeli pada 2023 dan digunakan oleh para kepala bidang di sejumlah SKPD.

    Kendaraan dinas dengan harga pasar berkisar Rp400 juta hingga Rp500 juta itu sempat digunakan tidak pada fungsinya.

    Bahkan, ada beberapa pelat nomor mobil dinas Suzuki Jimny itu yang diganti dengan pelat hitam.

    Rudy menegaskan, enam mobil itu ditarik lalu akan dijadikan sebagai mobil patroli untuk meningkatkan kinerja pelayanan publik.

    “Enam unit Jimny tersebut kita tarik dan akan dialihfungsikan untuk patroli Satpol PP, Dishub, taman DPKPP, Stadion Pakansari, sosialisasi Command Center 112, serta untuk BPBD atau Damkar,” ungkap Rudy.

    Senada, Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika juga membantah hasil pengadaan tahun anggaran baru.

    “Bukan pengadaan tahun anggaran 2025. Kendaraan Jimny itu merupakan bagian dari pengadaan tahun anggaran 2023, yang kala itu dialokasikan untuk PUPR,” kata Ajat kepada wartawan, Rabu (6/5/2025).

    Dia menegaskan, realokasi dan efisiensi anggaran tetap menjadi komitmen Pemkab Bogor di tahun 2025, dengan total efisiensi sebesar Rp717 miliar.

    Anggaran tersebut digunakan untuk kebutuhan sebagai berikut.

    Penanganan jalan, termasuk ruas Bojonggede-Kemang dan jalan di wilayah timur, barat, dan selatan sebesar Rp392 miliar.

    Sebanyak Rp44 miliar untuk urusan perumahan dan kawasan permukiman.

    Kemudian, Rp62 miliar untuk sektor pendidikan.

    Urusan kesehatan dianggarkan sebesar Rp29 miliar dan Rp190 miliar untuk urusan lain seperti lingkungan hidup.

    “Dengan penataan dan efisiensi ini, Pemkab Bogor berkomitmen mengutamakan pelayanan publik dan pembangunan infrastruktur,” tandas Ajat.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsDepok.com dengan judul Mobil Dinas Pemkab Bogor Suzuki Jimny Seharga Rp 500 Juta Jadi Sorotan Publik.

    (Tribunnews.com/Isti Prasetya, TribunnewsDepok.com/Hironimus Rama)